Home / Romansa / Arthur&Bianca / BAB 4 - DESIGNER TERKENAL II

Share

BAB 4 - DESIGNER TERKENAL II

last update Last Updated: 2024-10-31 00:52:56

Pagi hari Bianca sudah bersiap-siap menuju Afford Company. Sebelumnya ia sudah menanyakan mengenai Affod Company kepada Caroline. Tapi Caroline pun tidak begitu mengetahui tentang CEO dari Afford Company.

Ketika Bianca bertanya tentang Afford Company kepada Caroline, Adiknya hanya menggambarkan sosok CEO yang dia bilang sangat tampan dan memiliki atletis. Ini benar-benar membuat Bianca malas mendengarkannya.

Bianca hari ini berpenampilan sangat cantik. Ia mengenakan long dress berwarna tosca tanpa lengan dan dipadukan dengan perhiasan tidak berlebihan. Ini merupakan salah satu rancangannya. Ia memang pandai dalam merancang gaun.

Bianca selalu membawa sang assistant dalam pertemuannya dengan perusahaan yang ingin menjalin kerja sama dengannya.

Setibanya Bianca di Afford Company, Benar semua yang diceritakan Lily dan Caroline. Afford Company adalah perusahaan yang sangat besar. Bahkan Afford Company jauh lebih besar dari Lancaster Company.

"Hi saya Bianca, designer dari paris. saya sudah ada janji meeting CEO kalian." ucap Bianca kepada salah satu receptionist.

"Nona Bianca, nona bisa langsung naik ke lantai 58 tempat ruang meeting dengan Tuan Arthur" jawab Receptionist dengan ramah.

Bianca dan Lily menuju Lantai 58, tempat bertemu dengan CEO dari Afford Company. Sebenarnya ia bisa saja pergi bersama Caroline, tapi ia sengaja untuk tidak pergi bersama sang adik.

Bianca yang sudah datang lebih awal, harus menunggu CEO yang dia harus temui.  Ia pun sedikit penasaran dengan sosok CEO yang akan ia temui. Lily dan Caroline sangat mengagumi ketampanan pria itu. Itulah yang membuat Bianca sedikit penasaran.

Tiga puluh menit sudah Bianca menunggu. Ia benar-benar kesal karena dibuat menunggu cukup lama. Waktu 30 menit menurutnya sangatlah berharga. Awalnya ia ingin meninggalkan ruang meeting, tapi dicegah oleh assistantnya.

"Nona Bianca, tunggulah sebentar lagi nona."

Bianca membuang napas kasar. "Jika dalam waktu sepuluh menit dia belum datang juga, aku akan tinggalkan. Kau tahu kalau aku sibuk minggu ini." seru Bianca yang mulai kesal.

Tiba-tiba sosok pria masuk keruang meeting, benar apa yang digambarkan Caroline dan Lily. Sosok pria yang sangat tampan memasuki ruang meeting.

Bianca mulai membelalak matanya kaget dengan pria yang menghampirinya. Begitu pun sang pria yang kaget dengan gadis dihadapannya.

"K-Kau?" Bianca yang tidak percaya  salah satu pria bajingann yang dia temui di club waktu itu berada dihadapannya.

"Ternyata dunia ini sempit sekali, anda Nona Bianca?" sapa pria itu dingin sambil tersenyum licik kearah Bianca

Bianca hanya diam karena kaget dengan pria yang ada dihadapannya saat ini.

"Jadi kau Tuan Arthur?" tanya Bianca yang tidak percaya jika pria yang pernah dia temui ini adalah CEO dari Afford Company.

"Ya, It's me" ucap Arthur dingin

Tiba-tiba Arthur meminta Lily Assistant Bianca dan Alvin Assistantnya untuk meninggalkan mereka berdua.

"Apa mau mu!" seru Bianca.

Arthur menyeringai. "Calm down nona, aku pun tidak tahu jika kau adalah seorang designer"

"Sudah, intinya aku menolak kerjasama dengan mu." ketus Bianca menatap tajam ke Arthur.

"Apa kau masih ingin memiliki butik di New York? Jika kau masih menginginkan karir anda saat ini. Berhentilah membuat ku marah." tukas Arthur, tajam.

"Apa kau mengancam ku?" seru Bianca.

"Aku tidak mengancam, Aku hanya menggunakan kuasa ku untuk mempermudah apa yang aku inginkan." balas Arthur.

"Bajingann" umpat Bianca.

"Nona, Aku juga tidak tahu kalau kau adalah seorang designer terkenal di Paris, yang dikirim oleh Assistant ku untuk menemui ku. Tapi sepertinya aku ingin bekerja sama dengan mu." ucap Arthur dengan menarik sudut bibirnya membentuk senyuman.

"Aku sudah katakan. Aku tidak mau. Apa kau tidak mengerti?" geram Bianca berusaha menahan emosinya

"Lalu apa kau juga tidak mengerti ucapan ku tadi hem? Tidak kah kau mencintai pekerjaan mu?" seru Arthur yang meninggikan suaranya.

Bianca terdiam sejenak. ia tidak tahu harus berbuat apa. Bianca sangat yakin jika ia menolak kerja sama ini, ia akan kehilangan karirnya. Arthur benar-benar pria yang sangat licik. Memanfaatkan kuasa yang dia miliki.

Bianca membuang napas kasar. "Baiklah, berikan aku kontrak kerja samanya"

Arthur tersenyum puas. "Cepat tanda tangani ini" Arthur menyerahkan kontrak kerja samanya.

"Satu tahun hidup ku akan seperti dineraka." batin Bianca.

Bianca menerima kontrak kerja sama itu lalu menda tanganinya.

"Sudah tidak ada lagi, kalau begitu aku permisi." pamit Bianca, ia langsung beranjak meninggalkan Arthur. Sedangkan Arthur, ia tersenyum saat melihat Bianca pergi meninggalkan ruang kerjanya.

"Tuan, apa Nona Bianca sudah tanda tangan kontrak?" tanya Alvin yang kini sudah berada di dalam ruangan.

"Sudah, dia tidak ada pilihan selain menanda tangani kontrak kerja dengan ku." jawab Arthur dengan seringai di wajahnya.

"Katakan pada ku, bagaiman kau mengenal Bianca?" tanya Arthur, dingin

"Nona Bianca adalah salah satu designer terkenal di Paris. Dulunya dia tinggal di Paris, yang saya tahu beberapa hari lalu dia baru saja pindah dari Paris ke New York"

"Apa dia sudah menikah?"

"Saya tidak tahu tuan, tapi saya pernah melihat Nona Bianca bersama seorang gadis kecil yang sangat cantik." j

Arthur mengerutkan keningnya. "Dia sudah memiliki anak?"

"Saya tidak tahu tuan, apa tuan ingin saya menyelidikinya?"

"Tidak perlu, aku belum membutuhkannya. Nanti jika aku ingin tahu mengenai dia, aku akan meminta mu."

"Baik tuan."

***

Bianca duduk di kursi kerjanya. Ia baru saja kembali dari pertemuan dengan pemilik Afford Company. Saat Bianca tengah melihat hasil rancangannya, terdengar dering ponsel miliknya, ia langsung melihat ke layar Caroline menghubunginya.

"Ya lin" sapa Bianca saat panggilannya terhubung.

"Kakak, Bagaimana hasiil meeting dengan Tuan Arthur? Dia pria yang sangat tampan dan berkharisma bukan?" suara Caroline terdengar dari seberang line.

"Semua berjalan baik sayang, Kakak sudah menandatangani kontrak kerja sama dengan Afford Company . Kontrak kerja sama selama satu tahun. Jadi kakak juga bisa menjaga mu di sana" jawab Bianca yang terpaksa berbohong. Ia tidak mungkin menceritakan pada Caroline.

"Aku senang sekali ka, kakak bisa terpilih jadi designer di Afford Company. Aku tahu kakak ku memang hebat. Ka apa kau juga mengagumi Tuan Arthur?"

"Untuk apa kakak mengangguminya? kakak sama sekali tidak tertarik padanya."

"Kenapa ka? dia sangat tampan? ka jangan selalu memikirkan masa lalu ku ka. Aku sudah melupakannya. kakak harus memiliki masa depan yang baik."

"Caroline, sudah jangan lagi membahasnya. Kakak tidak ingin membahas itu. Fokus kakak sekarang hanya membauat mu dan Annabeth bahagia. Sudah ya kakak tutup,"

Bianca langsung mematikan telelponnya dan meletakan ponselnya di atas meja. Ia tidak ingin mendengar bujukan adiknya tentang mencoba dekat dengan para pria.

Related chapters

  • Arthur&Bianca   BAB 5 - HASIL RANCANGAN

    Setelah Bianca menandatangani kontrak kerjasamanya dengan Afford Company. Arthur meminta hasil rancangan Bianca dalam minggu ini dan Bianca pun berusaha untuk prefesional dalam pekerjaannya. Meskipun dia tidak menyukai CEO dari Afford Company, tapi ia tetap menyelesaikan permintaan dari Arthur.Hasil rancangan Bianca sudah siap untuk dikirim ke Afford Company. Tapi sesuai permintaan dari Arthur, dia menginginkan Binca langsung yang mengantarkannya. Sebenarnya Bianca ingin menolaknya, tapi percuma saja dia menolak. Arthur akan kembali mengancamnya. Hari ini Bianca mengenakan mini dress berwarna maroon, warna yang sangat pas dikulit Bianca yang putih dan mulus. Dulu ketika orang-orang belum mengetahui jika ia adalah seorang designer, banyak perusahaan majalah dan fashion memintanya untuk menjadikannya model. Bianca tidak pernah menyukai dunia model, ia sangat menyukai fashion tapi jika ia diminta untuk menjadi model. Ia akan menolak dengan keras. Menurut Bianca cukup Caroline saja ya

    Last Updated : 2024-12-20
  • Arthur&Bianca   BAB 6 - BERTEMU KEMBALI

    Arthur yang mulai merasakan jenuh dengan segala pekerjaannya, memutuskan untuk pergi ke club milik sahabatnya, Steven. Arthur mengambil ponsel miliknya dan mulai menghubungi Steven."Bastard, kenapa kau mengganggu ku?" seru Steven dengan emosi"Ck! Malam ini aku akan ke club mu. Siapkan aku jalang cantik dan sexy. Sudah lama aku tidak menyentuh wanita tapi ingat aku ingin yang bersih dan bukan bekas mu" sahut Arthur."Haha, Kau mau bersih? carilah gadis perawan kalau kau bisa menemukannya" ledek Steven sambil menertawakan Arthur"Shitt" umpat Arthur"Sudah jangan banyak komentar, cari saja jalang untuk menemani ku malam ini" seru Arthur."Ya, baiklah. Akan aku berikan kualitas yang memuaskan mu"Arthur memutuskan panggilannya. Dia mulai melihat hasil rancangan Bianca kemarin, Tidak bisa ia bohongi walaupun dia bekerja sama dengan gadis yang menyebalkan untuknya. Tapi Bianca layak menjadi seorang designer terkenal. "Gadis ini hebat juga, rancangannya sangat bagus" Gumam Arthur.***Bi

    Last Updated : 2024-12-20
  • Arthur&Bianca   BAB 7 - MABUK

    Bianca yang masih terus meminum winenya. Sedangkan Arthur masih terus berada di samping Bianca. Arthur tidak mungkin meninggalkan Bianca dalam keadaan mabuk. ia khawatir akan ada pria asing yang berusaha mengganggunya."Seharusnya aku sudah menikmati jalangku. Tapi gara-gara gadis ini semuanya berantakan." tukas Arthur, dingin."Gadis bodoh! jika kau tidak kuat minum, kenapa kau minum banyak!" seru Arthur menatap tajam ke arah Bianca."Arthur, kenapa Alex tidak melepas ku? Dia itu pria bajingan. Aku tidak sudi menjadi tunangannya." ucap Bianca sambil menempelkan kepalanya di lengan Arthur."Bianca, sudahlah. kau sudah mabuk. Berhenti minum." seru Arthur sambil mengambil gelas wine yang ada di tangan Bianca.Melihat Bianca yang mabuk, akhirnya Arthur meminta Alvin untuk memesan kamar hotel di dekat Ruby Club. Arthur berjalan meninggalkan rubby club sambil menggendong Bianca keluar. Semua gadis yang melihat Arthur menggendong seorang gadis, mereka menatap gadis yang digendong Arthur p

    Last Updated : 2024-12-20
  • Arthur&Bianca   BAB 8 - TERKEJUT

    Bianca terbangun dari tidurnya, ketika ia mulai membuka matanya. Tiba-tiba matanya terbelalak kaget ketika melihat sebuah tangan kokoh melingkar di perutnya. Kini Bianca membuka lebar matanya, memastikan siapa yang pria yang berada di sampingnya."Aaaaaaaaaaaaaaa" teriak Bianca dengan keras hingga membuat Arthur terbangun."Kau ini kenapa! Pagi-pagi kau sudah berteriak. Telinga ku bisa pecah mendengar suara teriakan mu" seru Arthur dengan menatap tajam ke arah Bianca."A-Apa yang kau lakukan pada ku?hah?" sentak Bianca sambil melihat pakaian yang masih menempel di badannya.Arthur membuang napas kasar. "Kau mabuk semalam, aku tidak tahu rumah mu. Jadi aku membawa mu ke hotel." jawab Arthur."Bajingann, kau apakan aku semalam hah? kau mencuri kesempatan saat ku mabuk?" seru Bianca yang menatap tajam ke arah Arthur"Ck. Aku tidak melakukan apapun. Kau lihat saja, tubuh mu masih memakai baju yang tadi malam kau pakai. Singkirkan pikiran kotor mu." balas Artur.Bianca memincingkan matanya

    Last Updated : 2024-12-20
  • Arthur&Bianca   BAB 9 - WEEKEND DENGAN ANNABETH

    Setelah kejadian Bianca mabuk, ia memutuskan untuk berusaha menghindar dari Arthur. Meskipun sulit untuk menghindar dari Arthur, tapi ia mencoba berbagai alasan. Jika Arthur meminta untuk dirinya sendiri mengantarkan hasil rancangannya. Ia akan beralasan jika ia harus bertemu dengan client. "Untuk sementara aku harus menghindar dari pria brengsekk itu" batin Bianca.Setelah Bianca menyelesaikan seluruh pekerjaannya. Bianca menepati janjinya dengan keponakan kesayangannya Annabeth untuk jalan-jalan bertiga dengan Caroline.Bianca yang sudah siap untuk pergi ke Time Square New York bersama adik dan keponakannya. Hari ini Bianca tidak mengenakan heels yang selalu ia kenakan setiap harinya. Ia lebih memilih mini dress simple dengan sepatu kets. Membuat Bianca terlihat jauh lebih muda saat mengenakan pakaian yang ia pakai hari ini.Bella pengasuh Annabeth yang selalu menemani Annabeth hari ini tidak bisa ikut, ia mengajukan cuti karena ia ingin pergi menemui ke dua orang tuanya, "Mom Bia

    Last Updated : 2024-12-20
  • Arthur&Bianca   BAB 10 - KRISIS KELUARGA LANCASTER

    Bianca melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, ia mulai memasuki mansion mewah miliknya. Dan kemudian mereka turun dari mobil berjalan masuk ke dalam mansion."Kakak, kenapa kakak berbicara seperti itu kepada Tuan Arthur?" tanya Caroline yang sudah berada di dalam mansionnya."Bicara apa?" tanya Bianca balik pada Caroline. "Kakak tidak sopan dengannya ka. Dia itu Tuan Arthur pemilik Afford Company, dimana tempat aku bekerja," ujar Caroline yang kesal melihat sikap kakaknya tadi."Tidak sopan bagaimana, aku hanya berbicara apa adanya," jawab Bianca santai.Caroline hanya menghela nafasnya, ia tidak mengerti kenapa kakaknya tidak menyukai pemilik dari Affor Company. "Mom Bianca, kenal dengan paman yang tampan tadi?" tanya Annabeth ke arah Bianca."Annabeth sayang, dia adalah bos dari Mom Caroline. Sekarang kamu istirahat ya sayang. Tadi Mom banyak beli boneka untuk mu. Kamu bisa meletakannya di kamar," ujar Bianca sambil membelai rambut Annabeth.Caroline beranjak meninggalkan Bia

    Last Updated : 2024-12-20
  • Arthur&Bianca   BAB 11 - IDENTITAS BIANCA

    Pagi hari, Bianca sudah membereskan barang-barang yang akan ia bawa ke Los Angeles. Ia ingin sekali menemui ayah dan ibunya bersama dengan Caroline dan Annabeth, tapi ini bukanlah waktu yang tepat. Ia harus menyelesaikan masalah yang terjadi di keluarganya terlebih dahulu.Bianca berjalan keluar dari kamarnya sambil membawa koper yang sudah ia siapkan. Ia tidak terlalu membawa banyak baju, karena saat ia dan Caroline meninggalkan rumah, mereka tidak membawa semua baju yang mereka miliki.Bianca kini tengah menikmat sarapan paginya dengan Caroline, Sedangkan Annabeth masih tertidur di kamarnya."Caroline, kakak harus pergi sekarang. Tolong kamu jaga diri mu baik-baik dan juga Annabeth," ucap Bianca."Kakak tidak pamitan ke Annabeth?" Tanya Caroline."Tidak, kakak yakin dia akan menangis. Nanti ketika kakak sudah sampai kakak akan menelpon Annabeth," jawab Bianca."Ka, jika terjadi sesuatu. Kakak harus mengabari ku yaa. Aku sedikit khawatir kakak pulang sendiri""Tenanglah, kakak bukan

    Last Updated : 2024-12-21
  • Arthur&Bianca   BAB 12 - BACK TO LOS ANGELES I

    Los Angeles International AirportKini pesawat Bianca telah sampai di bandara internasional Los Angeles - California. Jarak tempuh dari bandara internasional Jhon F Kennedy New York menuju Los Angeles membutuhkan waktu sekitar 6 jam.Bianca yang telah sampai di bandara Los Angeles, ia terus menatap sekeliling bandara. Sudah lama ia tidak datang ke kota kelahirannya."Welcome to Los Angeles" gumam Bianca saat tiba di bandara.Bianca berjalan keluar bandara, lalu ia memesan taxi untuk pulang ke mansion mewah milik keluarganya. Di sepanjang perjalanan, Bianca terus melihat kota kelahirannya. Tidak bisa di pungkiri, Bianca sangat merindukan kota kelahiranya. Kota yang memiliki banyak kenangan masa kecil Bianca.Setibanya Bianca di mansion mewah milik keluarganya, taxi bianca berhenti tepat di mansion mewah milik keluarganya. Bianca berjalan memasuki mansion, tidak ada yang berubah dari mansion milik keluarganya. Tetap sangat besar dan mewah, serta masih berderet koleksi mobil sport milik

    Last Updated : 2024-12-21

Latest chapter

  • Arthur&Bianca   BAB 240 - MERASA BERSALAH

    Satu minggu kemudian...Bianca tengah duduk di sofa sembari menyusui Nathan. Bianca tersenyum melihat bayi mungilnya. Wajahnya sungguh mirip dengan Justin saat Justin masih bayi. Bianca mengusap pelan pipi Nathan. Kini hidupanya benar-benar sempurna. Memiliki suami yang mencintainya dan memiliki dua putra yang sangat tampan. Suara dering ponsel terdengar, Bianca mengambil ponselnya dengan tangan kanannya. Tangan Kiri Bianca tengah menopang kepala Nathan yang masih menyusu padanya. Bianca menatap ke layar ponsel, tertera nama Irina di layar ponselnya. Kening Bianca berkerut dalam ketika melihat nama Irina. Tidak biasanya Irina menghubungi dirinya. Tanpa menunggu lama, Bianca mengusap tombol hijau untuk menerima panggilan. Sebelum kemudian, Bianca meletakan ponselnya di telinganya. "Irina?" sapa Bianca saat panggilan terhubung. "Bianca? Kau masih menyimpan nomorku?" tanya Irina dari seberang line. "Tentu Irina, aku masih menyimpannya. Apa kabar Irina?" "Aku baik, bagaimana denganmu

  • Arthur&Bianca   BAB 239 - NEVER GIVE UP

    Beberapa bulan kemudian.. Di ruang operasi, Arthur terus berada di samping Bianca. Bayi dalam kandungan Bianca, tidak dalam posisi yang tepat. Hingga akhirnya dokter menyarankan untuk Bianca kembali operasi caesar. Arthur terus mengecupi kening Bianca saat dokter melakukan proses operasi. Sudut mata Bianca mengeluarkan air mata haru, dia kembali bisa melahirkan buah cintanya dengan Arthur. Oeee...Oee.... Sura tangis bayi pecah di ruang operasi. Air mata Bianca menetes ketika mendengar bayinya menangis. Arthur mengecup kening istrinya. Mata Arthur tidak mampu lagi menahan, air matanya menetes saat mendengar suara bayi. "Terima kasih sayang," bisik Arhur. "Bayi laki-laki," ucap sang dokter. Tidak perduli apa jenis kelaminya, terpenting bagi Bianca dan Arthur anaknya lahir dengan selamat. Kehamilan yang kedua ini, Bianca memang sengaja tidak memeriksa jenis kelamin bayinya. "Nyonya Bianca, silahkan lakukan proses IMD." Dokter menyerahkan bayi mungil itu dalam gendongan Bianca. Me

  • Arthur&Bianca   BAB 238 - NOT ALL GETTING THE HAPPINESS

    Viola duduk di tepi ranjang, menatap Richo yang masih terus menutup matanya. Dokter memang mengatakan peluru tidak mengenai jantung Richo, tapi hingga detik ini Richo masih juga belum sadar. Beberapa hari ini, Viola menjalani harinya begitu berat. Viola merasa kehilangan sosok Richo yang setiap hari selalu mengganggunya. Viola menyentuh tangan Richo, mengelus pelan."Richo, kapan kau bangun? Aku merindukan mu Richo..." air mata Viola tidak mampu lagi tertahan. Dia sungguh merindukan kekasihnya itu. Rasanya beberapa hari tanpa Richo dia benar-benar merasakan tidak lagi bernyawa. "Selama ini aku selalu menutupi perasaan ku. Aku menyukai cara mu yang tidak pernah menyerah mendapatkan ku. Aku sungguh menyukai setiap cara mu Richo. Kau tidak pernah lelah mengejar ku. Bahkan berkali-kali aku mengusir mu dari kehidupan ku, kau tetap meminta ku menjadi wanita mu. Andai waktu bisa di putar, sudah sejak awal aku menerima mu." "Masa lalu mu memang membuat ku ragu menerima mu. Tapi percayalah,

  • Arthur&Bianca   BAB 237 - MEMBERI PEMBALASAN

    Beberapa hari kemudian... Altov turun dari mobil, dia melangkah masuk ke dalam rumah tempat dimana dia menyembunyikan Clarissa. Altov masih mengurung Clarissa sebelum menjebloskannya ke dalam penjara. Sebenarnya Arthur tidak setuju dengan apa yang di rencanakan Altov, tapi Altov memiliki alasan tersendiri mengurung Clarissa. Tidak hanya Clarissa, tapi Jesslyn yang turut membantu Clarissa juga di kurung oleh Altov. Alasannya karena permintaan dari Viola. Saat itu ketika Viola mendengar Jesslyn sudah berhasil di tangkap oleh Altov, Viola meminta waktu sebentar sebelum menjebloskan Jesslyn ke penjara. "Tuan," sapa Christian saat Altov melangkah masuk ke dalam. "Dimana Clarissa?" tanya Altov dingin. "Masih berada di kamarnya tuan," jawab Christin. Altov mengangguk, kemudian melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamar. Tempat dimana Clarissa di kurung. Setiap kali Altov bertemu dengan Clarissa, dia merasa dirinya tidak berguna. Harusnya sejak awal Altov menyeret paksa Clarissa meningg

  • Arthur&Bianca   BAB 236 - MENANGKAP PELAKU

    Arthur dan Drake kini pergi ke tempat persembunyian Clarissa. Alvin sudah memberikan informasi saat ini Clarissa dan Jessly dalam perlindungan Jasson Steele. Itu artinya Arthur sendiri yang harus turun tangan. Tidak hanya Arthur, tapi Drake juga turun tangan. Drake ingin langsung berhadapan dengan Jasson. Jika sampai Jasson mempersulit, maka tidak ada pilihan lain bagi Drake untuk melakukan tindakan kekerasan. Mobil Arthur telah tiba di sebuah rumah yang jauh dari Manhattan. Arthur tahu, Jasson memang sengaja menyembunyikan Clarissa di tempat ini. Arthur dan Drake turun dari mobil. Beberapa pengawal Arthur dan Drake berada di belakang. Arthur tersenyum melihat penjagaan ketat demi menyelamatkan Clarissa. Tapi Arthur tidak perduli sedikit pun. Arthur dan Drake tetap melangkah masuk ke dalam. Langkah Arthu terhenti ketika pengawal Jasson menghadang dirnya. Alrthur tersenyum sinis menatap para pengawal Jasson yang menghalanginya. Rupanya Jasson memang berniat untuk melawan dirinya. Sun

  • Arthur&Bianca   BAB 235 - PELAKU SEBENARNYA

    Perlahan Bianca mulai membuka matanya, dia menatap ruangan putih. Bianca menoleh dan melihat ada Arthur dan Paula yang berjaga di sisinya. Mereka sama-sama tersenyum saat Bianca sudah membuka matanya. "Bianca? Kau mendengar ku?" Arthur mengelus dengan lembut pipi Bianca. "Arthur kenapa aku di sini?" Bianca mengerutkan keningnya. Dia berusaha mengingat kenapa dirinya berada di rumah sakit. Namun, ketika Bianca mengingat sesuatu. Ingatan di kepalanya begitu jelas tentang Tasya, Richo dan Ella yang tergeletak dengan berlumuran darah. Wajah Bianca langsung memucat, saat dia mengingat semuanya. "Arthur? Bagaimana keadaan Tasya? Richo dan Ella bagaimana?" Bianca semakin panik, kepalanya semakin sakit dan memberat."Ssst, jangan pikirkan itu Bianca. Aku yakin mereka akan selamat," Arthur membawa tangannya mengusap lembut perut istrinya. "Aku minta pada mu, jangan memikirkan hal berat, Dokter mengatakan kandungan mu lemah. Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada anak kita." Sebelumnya dokter

  • Arthur&Bianca   BAB 234 - KEKACAUAN

    Bianca menatap cermin, kini tubuhnya sudah terbalut dengan gaun berwarna gold dengan model atas kemben. Hari ini adalah ulang tahun putranya, Justin. Bianca masih tidak menyangka usia Justin sudah satu tahun. Perjuangan yang Bianca hadapi dulu saat melahirkan putranya itu, tidak pernah bisa terlupakan. Beruntung Tuhan masih melindungi dirinya dan putra kesayangannya. Arthur yang melangkah masuk ke dalam kamar, dia menatap istrinya sudah terbalut dengan gaun yang membuat istrinya terlihat sangat cantik dan seksi. Arthur mendekat, dia langsung memeluk Bianca dari belakang. Memberikan kecupan di tenguk leher. hingga ke pundak mulus milik istrinya itu. "Kenapa kau selalu cantik hem?" bisik Arthur di sela-sela kecupannya. Bianca tersenyum, lalu membalikan tubuhnya menatap lekat wajah suaminya. Bianca mengelus lembut rahang Arthur. "Dan kau selalu tampan."Arthur mengeratkan pelukannya. "Aku rasanya tidak ingin keluar kamar. Aku ingin terus di sini bersama mu." "Kau ini bagaimana! Putra

  • Arthur&Bianca   BAB 233 - SADNESS OR HAPPINESS?

    Viola menyandarkan punggungnya di sofa. Sejak kejadian dirinya bertengkar dengan ayahnya, Viola lebih menyendiri. Daisy ibunya kini sudah mengetahui semuanya. Viola sengaja mengatakan langsung pada Daisy. Viola tidak ingin Daisy terus tertipu pada Carlos yang memberikan sebuah cinta palsu. Selama ini Carlos selalu menunjukan peran ayah yang terlihat begitu sempurna. Tapi kenyataan yang Viola dapatkan ayahnya sendiri berusaha mengahancurkan kehidupannya. Richo melangkah masuk ke dalam rumah, dia menatap Viola tengah melamun. Richo langsung berjalan mendekat ke arah Viola, dan langsung duduk di samping kekasihnya itu. "Kau sedang memikirkan apa?" tegur Richo yang membuat Viola menghentikan lamunannya. Viola mengalihkan pandangannya dan menatap Richo yang duduk di sampingnya. "Kau sudah pulang? Maaf aku tidak menyadari kau datang." "Ada yang kau pikirkan?" Richo kembali bertanya, dia menatap wajah kekasihnya terlihat begitu muram. "Tidak ada," jawab Viola yang berbohong. Dia tidak i

  • Arthur&Bianca   BAB 232 - BERTEMU CARLOS

    Hari ini hari dimana Viola meminta Richo menemani dirinya untuk bertemu dengan ayahnya. Viola sengaja meminta Richo untuk menemani dirinya. Viola ingin tahu apa reaksi dari ayahnya setelah dia mengetahui semuanya. "Apa kau yakin ingin bertemu dengan ayah mu?" tanya Richo yang kini berada di depan mobil. Sebelum masuk, dia kembali memastikan pada Viola. Viola mengangguk. "Kita harus menemuinya. Aku ingin langsung melihat tindakan apa yang dia ambil setelah melihat kita berdua." "Allright, dengan senang hari aku bertemu dengan calon mertua ku." Richo masuk ke dalam mobil. Begitu pun dengan Viola. Kemudian Richo mulai melanjukan mobilnya meninggalkan halaman parkir mansionnya. "Apa kau sudah tahu dimana rumah ayah ku yang baru?" Viola membuka suara ketika Richo tengah fokus melajukan mobil. "Lebih tepatnya itu adalah rumah lama ayah mu. Rumah itu tempat tinggal ayah mu dan Aria. Aku rasa Jesslyn juga berada di sana. Karena tadi aku meminta assistant ku dan melihat apartemen Jesslyn

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status