# Arisan bodong Keluarga Bab 85 ( Cari Perkara ) Tiba di halaman parkir pengadilan agama Diki dan pasukannya langsung turun. " Kita disini dulu ya Ki jangan langsung masuk " pinta Bu Murni. " Ngapain Mah bukannya lebih bagus kalau kita langsung masuk saja, disini kan panas " " Ada yang lagi kita tungguin " tambah Bu Murni singkat. " Emang apaan sih daritadi kalian aneh banget bikin malas. Lagian ya kalian itu cuma ganggu saja " Karena kesal Diki berniat langsung pergi dia ingin segera masuk ke dalam. Namun baru beberapa langkah Bu Murni langsung menariknya. " Itu orang yang kita tunggu sudah datang " ucap Bu Murni menahan Diki. " Wah dia sendirian bagus lah kita bisa bikin dia kena mental " ucap Ayu. Diki yang melihat Novia berjalan sendirian langsung firasatnya tak enak apalagi mendengar ucapan Ayu. " Maksud kamu apa Yu Novia sendiri? dasar mental pengecut aku rasa kamu yang tak bernyali " Ayu langsung tersentak mendengar ucapan Diki, dari ucapan Ayu memang terlihat
# Arisan Bodong Keluarga Bab 86 ( Keributan Di Tempat Parkir ) Novia terus berjalan menuju ke tempat Adrian menunggu, sebelum jaraknya dekat Novia sengaja melihat ke arah Nuri, dia masih penasaran dengan reaksi kedua orang itu saat bertemu tadi. Nuri terlihat sedang memandang Adrian walau terlihat curi curi. Sedangkan Adrian seperti tidak peduli dia sibuk dengan ponselnya. Setelah dekat Novia sekilas melihat ponsel Adrian yang ternyata sedang main game " Kayak anak kecil saja main game anteng banget " Adrian kaget tiba tiba mendengar suara Novia sudah ada disampingnya " Hehee sekali kali saja, kamu udah beres? kemana pengacara kamu? " " Sudah, tadi aku sudah pamit buat pulang duluan. Mungkin dia juga lagi ngurus kliennya yang lain sekarang " " Oh ya sudah kita pulang sekarang atau mau kemana dulu? " tanya Adrian. " Kita pulang saja aku gak enak sama mereka, ntar mereka mikir yang enggak enggak. Aku cuma gak mau masalah karena mau gimana pun aku masih istri Mas Diki " paparnya
# Arisan Bodong Keluarga Bab 87 ( Masih Di Lapang Parkir ) " Hahhh gono gini? " Novia dibuat heran dengan perkataan calon mertuanya itu. " Iya gono gini bukannya hal yang lumrah kalau suami istri bercerai harus membagi harta gono gininya " jawab Bu Murni. Karena suara Bu Murni yang keras, orang orang di sekitaran mulai memperhatikan mereka. Bahkan ada yang berbisik bisik membicarakan mereka. " Bagus lah Mbak, Amah bicara kencang seperti itu biar si Novia malu " Ayu berbisik di telinga Cantika. Dibalas dengan seringaian Cantika. " Iya kamu jangan serakah menikmati hasil kerja Mas Diki enak banget hidupmu " setelah mendapat bisikan Ayu, Cantika ikut memanasi Amah dia juga ingin membuat Novia malu di depan banyak orang. " Bener yang Cantika bilang, seenaknya kamu meminta cerai membawa hasil kerja keras Diki " tambah Bu Murni. " Begitu ya Mah? emang apa sih yang udah Mas Diki belikan buat aku selama kami menikah? " tanya Novia bahkan suara Novia tak kalah kencangnya. " Baiklah M
# Arisan Bodong Keluarga Bab 88 ( Kalah Perang ) Melihat Novia pergi bersama Adrian hati Diki terasa panas membara, ingin rasanya marah tapi dia sadar sudah tak berhak marah. Walaupun belum sah secara hukum, tapi Novia sudah sah secara agama di talak olehnya. Melihat sikap Novia pun Diki mulai yakin kemungkinan rujuk sudah sangat kecil. Untuk saat ini pasti sudah tidak mungkin karena suasana hati Novia benar benar kacau. Entah nanti pikirnya, semoga Allah masih menggariskan jodoh untuk kembali bersama Novia. " Hehhh Ki kamu ngapain melamun gak malu kamu banyak orang ngelihatin. Ayo kita buru buru masuk ke mobil " ajak Bu Murni. " Ayo ayo buruan aku malu, mereka lihatin kita segitunya kayak orang paling hina saja " timpal Cantika sedikit emosi. Mereka langsung bergegas masuk mobil milik Nuri. Ketika mobil mereka melintas orang yang tadi melihat mereka ribut dengan Novia langsung menyoraki. " Huhuuuu " " Dasar udik " ucap Cantika tapi dia tak berani menampakan wajahnya kelua
# Arisan Bodong Keluarga Bab 89 ( Mencari Tahu ) Setelah Diki menurunkan keluarganya dia segera melajukan kembali mobil yang di bawanya. Kini hanya ada Diki dan Nuri dalam mobil mereka sibuk dengan pikiran masing masing. " Mas kita mau jalan kemana " Nuri memecah keheningan diantara mereka. Diki yang sedang melamun sedikit tersentak karena kaget. Dia sendiri tak tahu mau pergi kemana. " Kamu maunya kemana? " bukan memberi jawaban Diki malah balik bertanya pada Nuri. " Ih Mas Diki aku nanya kok malah nanya balik sih. Gimana Mas Diki saja deh aku ngikut " jawab Nuri malu malu. " Ya sudah kita ke cafe yang di depan saja ya " ajak Diki pada Nuri. Karena Diki sebenarnya malas berduaan dengan Nuri kalau bukan karena punya misi khusus makanya dia memilih tempat yang dekat. " Loh kok disini Mas? ini kan deket ini sih bukan jalan jalan namanya " rajuk Nuri pada Diki. " Ah nyesel tadi aku gak bilang pengen kemana " Nuri membatin. " Tadi kan kamu bilang ngikut saja mau kemana juga "
# Arisan Bodong Keluarga Bab 90 ( Tentang Nuri ) " Gak ada, dia bukan temanku. Tapi teman Nayra adikku, dan dia pernah terlibat masalah dengan Nayra " " Nayra? " Novia langsung mengingat adik perempuan Adrian. Dia pernah beberapa kali bertemu baik sengaja atau pun tidak sengaja. Adrian merupakan dua bersaudara. Dia anak sulung, adiknya tiga tahun lebih muda darinya. " Ah ya aku ingat, bagaimana kabarnya sekarang, apa dia sudah menikah? " Novia langsung menanyakan kabar adik Adrian. Dulu mereka sempat mengenal karena Nayra sering mencari kabar pada Novia apabila mereka sedang bersama. Adrian sering menon aktifkan ponselnya dengan alasan tak mau diganggu. " Ya Nayra sehat, dia sudah memiliki anak balita " " Sampaikan salamku padanya, kalau misal memungkinkan aku ingin berjumpa dengannya " Adrian tersenyum " Tentu saja nanti akan aku sampaikan salammu padanya " " Lalu apa hubungannya Nuri dengan Nayra? " tanyanya penasaran. Adrian menatap Novia lekat seperti enggan bercerit
# Arisan Bodong Keluarga Bab 91 ( Gagal )Setelah sidang perceraian kedua, Novia tinggal menunggu sidang untuk ketuk palu yang berarti dia akan resmi menjadi janda. Dia sudah pasrah dan menerima bila itu memang yang terbaik untuknya dan anak anaknya.Kejadian di pengadilan di ceritakannya pada Manda, dari awal kejadian sampai pulang. Manda tak bisa berhenti tertawa, dia pun sangat senang adiknya bisa lebih tegas menghadapi calon mantan suami dan keluarganya.Tidak semua hal Novia ceritakan, terutama pembicaraan di mobil tentang permintaan Adrian untuk menerimanya bila masa idah nanti telah usai.Namun cerita tentang Nuri disampaikan oleh Novia, mendengar cerita Nuri yang begitu ' dramatis membuat Manda menganga.Karena menurut penglihatan Manda dari beberapa kali pertemuan tak di sengaja pada acara acara kegiatan komplek perumahannya Nuri seperti kurang bisa mengontrol emosi.Untung saja ibunya selalu mendampingi dan jadi penengah bahkan penyeimbang Nuri.Setelah Manda mengetahui kea
# Arisan Bodong Keluarga Bab 92 ( Kejutan Dari Amah ) Setelah berminggu minggu persiapan akhirnya toko yang mereka rencanakan akan segera dibuka. Kini Robi dan Cantika sedang melihat kondisi Ruko yang mereka sewa atas referensi Robi. Toko tersebut masih berada dilingkungan pasar daerah rumah Bu Murni. Ruko 2 lantai yang disewa setahun penuh. " Bi kamu gak salah sewa ruko, masa ruko begini mahal banget. Kalau gini sih masih bagusan ruko punya Novia " ujar Cantika, sambil menilik sekeliling tokonya yang masih kosong. " Ya jelas beda lah, Novia kan daerahnya sudah masuk kabupaten walaupun di perbatasan sedangkan kita di kota harganya pun pasti beda. Kalau kamu bisa nambah lagi uangnya aku pasti carikan ruko yang lebih bagus " sahutnya tanpa memandang Cantika. " Uang uang saja yang ada di otakmu, awas saja kalau kamu curang? " Cantika sedikit mengancam Robi karena merasa curiga dengan harga sewa rukonya. Uang 30 juta yang diberikannya hanya mendapat ruko sekecil itu walaupun dua l