# Arisan Bodong Keluarga Bab 89 ( Mencari Tahu ) Setelah Diki menurunkan keluarganya dia segera melajukan kembali mobil yang di bawanya. Kini hanya ada Diki dan Nuri dalam mobil mereka sibuk dengan pikiran masing masing. " Mas kita mau jalan kemana " Nuri memecah keheningan diantara mereka. Diki yang sedang melamun sedikit tersentak karena kaget. Dia sendiri tak tahu mau pergi kemana. " Kamu maunya kemana? " bukan memberi jawaban Diki malah balik bertanya pada Nuri. " Ih Mas Diki aku nanya kok malah nanya balik sih. Gimana Mas Diki saja deh aku ngikut " jawab Nuri malu malu. " Ya sudah kita ke cafe yang di depan saja ya " ajak Diki pada Nuri. Karena Diki sebenarnya malas berduaan dengan Nuri kalau bukan karena punya misi khusus makanya dia memilih tempat yang dekat. " Loh kok disini Mas? ini kan deket ini sih bukan jalan jalan namanya " rajuk Nuri pada Diki. " Ah nyesel tadi aku gak bilang pengen kemana " Nuri membatin. " Tadi kan kamu bilang ngikut saja mau kemana juga "
# Arisan Bodong Keluarga Bab 90 ( Tentang Nuri ) " Gak ada, dia bukan temanku. Tapi teman Nayra adikku, dan dia pernah terlibat masalah dengan Nayra " " Nayra? " Novia langsung mengingat adik perempuan Adrian. Dia pernah beberapa kali bertemu baik sengaja atau pun tidak sengaja. Adrian merupakan dua bersaudara. Dia anak sulung, adiknya tiga tahun lebih muda darinya. " Ah ya aku ingat, bagaimana kabarnya sekarang, apa dia sudah menikah? " Novia langsung menanyakan kabar adik Adrian. Dulu mereka sempat mengenal karena Nayra sering mencari kabar pada Novia apabila mereka sedang bersama. Adrian sering menon aktifkan ponselnya dengan alasan tak mau diganggu. " Ya Nayra sehat, dia sudah memiliki anak balita " " Sampaikan salamku padanya, kalau misal memungkinkan aku ingin berjumpa dengannya " Adrian tersenyum " Tentu saja nanti akan aku sampaikan salammu padanya " " Lalu apa hubungannya Nuri dengan Nayra? " tanyanya penasaran. Adrian menatap Novia lekat seperti enggan bercerit
# Arisan Bodong Keluarga Bab 91 ( Gagal )Setelah sidang perceraian kedua, Novia tinggal menunggu sidang untuk ketuk palu yang berarti dia akan resmi menjadi janda. Dia sudah pasrah dan menerima bila itu memang yang terbaik untuknya dan anak anaknya.Kejadian di pengadilan di ceritakannya pada Manda, dari awal kejadian sampai pulang. Manda tak bisa berhenti tertawa, dia pun sangat senang adiknya bisa lebih tegas menghadapi calon mantan suami dan keluarganya.Tidak semua hal Novia ceritakan, terutama pembicaraan di mobil tentang permintaan Adrian untuk menerimanya bila masa idah nanti telah usai.Namun cerita tentang Nuri disampaikan oleh Novia, mendengar cerita Nuri yang begitu ' dramatis membuat Manda menganga.Karena menurut penglihatan Manda dari beberapa kali pertemuan tak di sengaja pada acara acara kegiatan komplek perumahannya Nuri seperti kurang bisa mengontrol emosi.Untung saja ibunya selalu mendampingi dan jadi penengah bahkan penyeimbang Nuri.Setelah Manda mengetahui kea
# Arisan Bodong Keluarga Bab 92 ( Kejutan Dari Amah ) Setelah berminggu minggu persiapan akhirnya toko yang mereka rencanakan akan segera dibuka. Kini Robi dan Cantika sedang melihat kondisi Ruko yang mereka sewa atas referensi Robi. Toko tersebut masih berada dilingkungan pasar daerah rumah Bu Murni. Ruko 2 lantai yang disewa setahun penuh. " Bi kamu gak salah sewa ruko, masa ruko begini mahal banget. Kalau gini sih masih bagusan ruko punya Novia " ujar Cantika, sambil menilik sekeliling tokonya yang masih kosong. " Ya jelas beda lah, Novia kan daerahnya sudah masuk kabupaten walaupun di perbatasan sedangkan kita di kota harganya pun pasti beda. Kalau kamu bisa nambah lagi uangnya aku pasti carikan ruko yang lebih bagus " sahutnya tanpa memandang Cantika. " Uang uang saja yang ada di otakmu, awas saja kalau kamu curang? " Cantika sedikit mengancam Robi karena merasa curiga dengan harga sewa rukonya. Uang 30 juta yang diberikannya hanya mendapat ruko sekecil itu walaupun dua l
# Arisan Bodong Keluarga Bab 93 ( Melepas Novia ) Pukul 12 siang bel makan siang telah berbunyi menandakan sudah waktunya seluruh karyawan untuk menghentikan sejenak kegiatannya karena waktunya makan siang dan beristirahat. Dengan malas Diki keluar ruangannya menuju ruang makan yang disediakan perusahaan. Sudah beberapa hari dia tak selera makan apalagi harus makan satu ruangan dengan Candra otaknya selalu berpikir jelek tentang Candra dan Novia Diki datang sedikit terlambat karena dia mampir ke toilet. Memasuki ruang makan dari kejauhan dia melihat Candra sedang makan siang bersama seorang laki laki yang tak terlihat itu siapa karena mereka membelakangi pintu masuk. Mengingat perkataan Nuri hatinya langsung bergolak. Andai dia punya banyak keberanian ingin rasanya dia memukul Candra tepat di wajahnya agar tidak bisa lagi menggoda Novia. Setiap harinya dia selalu membayangkan keakraban Novia dan Candra apalagi mereka satu departement dan posisi mereka atasan dan bawahan pastin
# Arisan Bodong Keluarga Bab 94 ( Mencari Karyawan ) Pulang kerja Diki merasa heran karena rumahnya terasa ramai, bahkan teras rumahnya dipenuhi orang yang seperti sedang mengantri. " Ini ada apa ya kok rame banget, emang ada pembagian sembako ya? " entah mengapa Diki berpikir seperti itu. Di dekat pintu dia melihat Yati seperti mengatur antrian agar rapih dan tidak berebut. Yuyun bertindak seperti bagian keamanan. " Punten, punten saya mau lewat ya " ucapnya sambil masuk mengurai antrian. Dia pun masuk ke dalam rumahnya, dilihatnya Cantika dan Ayu seperti sedang interview karyawan. " Tik ada apa sih? " tanya Diki keheranan. Cantika hanya menoleh tak memberi jawaban, dia malah lanjut mengobrol bersama orang di sampingnya. " Sudah kamu jangan ganggu mereka, kita ini lagi cari karyawan buat toko kita " Bu Murni menarik Diki menuju ruang makan kemudian mereka duduk berdampingan. " Toko apa Mah? kok aku gak tahu " muka Diki terlihat kebingungan. " Sudah kamu tahu beres saja lah
# Arisan Bodong Keluarga Bab 95 ( Makan Malam ) Malam ini Novia sedang berada di restoran bersama anaknya. Dia sudah memiliki janji makan malam bersama Manda, Adrian, Candra dan kedua anaknya. Novia tiba lebih dulu, menyusul Candra bersama kedua anaknya. Mereka bisa tiba lebih dulu karena jam pulang mereka lebih cepat. Sedang Adrian dan Manda masih dalam perjalanan karena mereka masih ada pekerjaan yang belum dibereskan. Kini Novi dan Candra sudah duduk di meja besar bersama anak anak mereka. Sekilas orang yang tidak mengenal mereka pastinya akan menganggap mereka keluarga karena usia anak anak tersebut bertahap. " Tante Manda datang jam berapa aku kangen? " tanya Difa pada ayahnya. " Tante Manda dalam perjalanan dia ada pekerjaan yang belum selesai jadi pulangnya agak terlambat " sahut Candra. " Kalau nanti Tante Manda jadi Mamaku pasti gak aku bolehin kerja biar nemenin aku di rumah ya Pah " pinta Difa. Candra tersenyum tak mengiyakan anaknya, karena sebenarnya hatinya un
# Arisan Bodong Keluarga Bab 96 ( Kecewa ) Pov Novia Setelah kepergian Mas Diki kami melanjutkan acara kami, menu makanan dipilihkan Adrian karena dia lah yang memiliki ide untuk mengadakan acara ini. Aku sengaja meminta pada Adrian agar memperbolehkan membawa Keyla agar tidak terlihat seperti double date. Dan Pak Candra pun melakukan hal yang sama membawa putra putranya. Anak anak menyukai acara ini karena sudah lama juga aku tak membawa mereka bermain, terakhir aku mengajak mereka jalan jalan ketika pertama kali keluar dari rumah Mas Diki. Selain itu aku pun memang memiliki kesibukan lain yaitu mengurus toko milikku. Tidak kupungkiri membangun dari nol benar benar menyita tenaga dan pikiranku. Tapi aku tak pernah mengabaikan anak anak, setiap hari selalu ku sempatkan untuk mengecek PR dan tugas sekolah serta mengajak mereka mengobrol. Keyla sangat akrab dengan kedua anak anak Pak Candra, mungkin karena usia anak anakku lebih muda sehingga mereka menganggap Keyla layaknya