# Arisan Bodong Keluarga Bab 79 ( Sama Sama Julid ) " Mah si Novia itu makin sombong saja ya baru juga punya toko, bapakku saja punya toko grosir tapi gak kayak si Novia " ucap Ayu pada mertuanya. Kini mereka sedang bertiga di ruang tamu setelah Diki masuk ke kamarnya. Sesekali Robi menyuapi Ayu baso yang diberikan Diki. Ya seromantis itu mereka berdua, segala sesuatunya berbagi. Mereka terlihat kompak apalagi yang berbau gratisan. " Iya, sebal sekali lihatnya. Apalagi kakaknya yang barbar itu " Robi ikut menimpali, bicaranya belepotan karena mulutnya penuh dengan baso. " Aku punya ide, gimana kalau kita buka toko juga aku yakin toko kita pasti laku. Apalagi kalau soal fashion si Novia kalah jauh dari kita. Bener gak Yu? " Cantika mengeluarkan idenya. " Kamu punya modalnya gak? " tanya Amah. " Belum sih, tapi aku bisa minta Keenan. Kamu dong Yu patungan kan kalau toko rame untungnya pasti bisa balikin modal awal " " Aku uang dari mana Mbak, gaji Robi kan pas-pasan. Ini saja
# Arisan Bodong Keluarga Bab 80 ( Rengekan Ayu ) Bugghh Robi yang sedang tiduran di sofa sambil memainkan ponselnya kaget mendengar pintu di banting. Menyusul Ayu masuk dengan mata merah menahan tangis dan nafas tersengal sengal. " Kamu kenapa Yu, ada yang ganggu kamu siapa?" tanyanya. Ayu hanya duduk di sofa dan menelungkupkan wajahnya di bantal. Badannya terlihat naik turun karena menangis namun tanpa suara. Kemudian Bu Murni datang menyusul dan langsung duduk di kursi dekat Robi sambil ikut memandangi Ayu. " Ngomong dong Yu jangan diam saja siapa yang udah buat kamu nangis? biar aku hajar " Robi memegang bahu Ayu. " Dia ribut sama si Yuyun barusan, kalah jadi nangis dia " ucap Bu Murni sambil menatap Robi dan Ayu bergantian. Mendengar suara mertuanya Ayu langsung mendongak " Amah kok gak bantuin aku sih? malah diem saja lihat aku di intimidasi kayak tadi hiks hiks " " Kamu lagi Mas bukannya mau hajar orang yang udah ganggu aku sana hajar tuh si Yuyun " lanjut
# Arisan Bodong Keluarga Bab 81 ( Bersaing Dengan Novia ) Ting Ada pesan yang masuk ke ponsel Cantika, dia yang sedang menyetir hanya melirik sekilas ke ponselnya. Drrtt Ddrttt Bunyi berikutnya ada panggilan ponselnya. Terlihat nama Ayu di layar ponselnya. " Mau apa sih dia, maksa banget " Cantika menggerutu. Dia masih kesal dengan kejadian kemarin di rumah Ibunya. Dengan terpaksa Cantika mengangkatnya " Apa? " " Huuuhh ketus sekali sih, kalau bukan karena butuh males aku hubungin kamu " gerutu Ayu dalam hatinya. Namun dia harus bermanis manis mulut agar keinginannya tercapai. " Mbak kok gitu sih " ucap Ayu dengan manja. " Sudahlah gak usah basa basi aku lagi males " sahutnya. " Mbak aku mau bicara soal toko, kemarin kan Mbak pengen buka toko " " Sudah gak minat " potong Cantika. " Mbak kok gitu aku belum beres bicara loh, atau aku ke rumah Mbak ya " tawar Ayu pada kakak iparnya. " Gak usah lah paling kalian mau makan gratisan lagi " Hening tak ada suara.
# Arisan Bodong Keluarga Bab 82 ( Merayu Amah ) Sampai di rumah Cantika dan Ayu langsung duduk, mereka tak melihat siapapun. Siang hari pintu rumah memang tak pernah dikunci karena rumahnya padat penduduk berdekatan sehingga tak ada kekhawatiran apabila rumah dibiarkan tidak dikunci. " Di mana Amah ya? " Cantika berdiri mencari ibunya ke kamar dan ke dapur tak luput kamar mandi pun dibukanya. " Mungkin di rumah Bi Dina atau lagi di warung Ceu Juju " " Heran ya sama emak emak mereka sering ribut tapi cepet akurnya. Sudah berapa kali aku denger Amah ribut sama tetangga tapi tetap saja balik ngerumpi bareng, ngerujak bareng hehee " Cantika tersenyum mengingat ibunya mengadu ketika dikeroyok duo Y Yati dan Yuyun. Bahkan menjadi hal biasa jika Ibunya pulang sambil ngomel ngomel karena kalah melawan mulut Yati dan Yuyun yang terkenal dengan julukan CCTV berjalan. " Assalammu Alaikum " Rupanya Robi yang datang, dia langsung menuju meja makan. Mata Cantika langsung mendelik. Kemudi
# Arisan Bodong Keluarga Bab 83 ( Akhirnya Ada Kucuran Dana ) " Sudah sudah Amah gak mau anak anak Amah ribut seperti ini, jadi mau kalian apa? " " Mau di pinjami modal! " Kompak mereka bertiga berucap sambil melihat ke arah Bu Murni. Bu Murni mengernyitkan keningnya heran dengan anak menantunya sekompak itu " Kalian sengaja ya ribut biar dikasih modal? " " Gak kok Mah soal modal memang iya kami udah rundingan tapi soal jatah bulanan aku serius, kalau Amah masih ngasih dia aku bakal stop jatah buat Amah " Cantika keukeuh dengan maksudnya. Cantika merasa kesal karena.dia harus menyisihkan uang belanjanya untuk diberikan pada Ibunya, sementara malah adiknya yang menikmati bersama anak istrinya setiap hari. Cantika bukan berniat perhitungan hanya saja dia merasa perlakuan Ibunya tak adil, dia juga ingin memberi pelajaran pada adiknya agar bisa lebih mandiri. " Amah kan tahu gaji Mas Robi berapa rasanya mustahil kalau harus ngandelin dari gajinya saja. Makanya Mah aku setuju sa
# Arisan Bodong Keluarga Bab 84 ( Sidang Perceraian Kedua ) Hari ini adalah jadwal sidang kedua untuk perceraian Novia dan Diki. Seperti sidang sebelumnya Diki mengambil cuti untuk mengikuti sidang tersebut. Dia masih berusaha mempertahankan rumah tangganya, walau dia sudah menjatuhkan talak tempo hari pada Novia. Diki sengaja bangun terlambat karena dia berangkat ke pengadilan agama sekitar jam 9 pagi. " Ki kamu gak kerja hari ini, kok belum siap siap? " tanya Bu Murni. " Gak Mah hari ini kan sidang keduaku. Aku mau datang lagi kesana, aku tetap tidak mau berpisah dengan Novia " " Halaaahh Ki kamu tuh udah tahu si Novia gak mau, gak punya harga diri banget sih kamu. Kamu juga kenapa gak bilang dari kemarin kalau mau sidang hari ini? " " Mah gak boleh gitu, harusnya Amah dukung Diki, bukannya nyuruh nyuruh cerai " Pak Imam baru datang dari kamar ikut menimpali obrolan mereka. " Ngobrol sama Ayah percuma, Novia kan mantu kesayangan Ayah Gak ada cacatnya bagus saja semuanya
# Arisan bodong Keluarga Bab 85 ( Cari Perkara ) Tiba di halaman parkir pengadilan agama Diki dan pasukannya langsung turun. " Kita disini dulu ya Ki jangan langsung masuk " pinta Bu Murni. " Ngapain Mah bukannya lebih bagus kalau kita langsung masuk saja, disini kan panas " " Ada yang lagi kita tungguin " tambah Bu Murni singkat. " Emang apaan sih daritadi kalian aneh banget bikin malas. Lagian ya kalian itu cuma ganggu saja " Karena kesal Diki berniat langsung pergi dia ingin segera masuk ke dalam. Namun baru beberapa langkah Bu Murni langsung menariknya. " Itu orang yang kita tunggu sudah datang " ucap Bu Murni menahan Diki. " Wah dia sendirian bagus lah kita bisa bikin dia kena mental " ucap Ayu. Diki yang melihat Novia berjalan sendirian langsung firasatnya tak enak apalagi mendengar ucapan Ayu. " Maksud kamu apa Yu Novia sendiri? dasar mental pengecut aku rasa kamu yang tak bernyali " Ayu langsung tersentak mendengar ucapan Diki, dari ucapan Ayu memang terlihat
# Arisan Bodong Keluarga Bab 86 ( Keributan Di Tempat Parkir ) Novia terus berjalan menuju ke tempat Adrian menunggu, sebelum jaraknya dekat Novia sengaja melihat ke arah Nuri, dia masih penasaran dengan reaksi kedua orang itu saat bertemu tadi. Nuri terlihat sedang memandang Adrian walau terlihat curi curi. Sedangkan Adrian seperti tidak peduli dia sibuk dengan ponselnya. Setelah dekat Novia sekilas melihat ponsel Adrian yang ternyata sedang main game " Kayak anak kecil saja main game anteng banget " Adrian kaget tiba tiba mendengar suara Novia sudah ada disampingnya " Hehee sekali kali saja, kamu udah beres? kemana pengacara kamu? " " Sudah, tadi aku sudah pamit buat pulang duluan. Mungkin dia juga lagi ngurus kliennya yang lain sekarang " " Oh ya sudah kita pulang sekarang atau mau kemana dulu? " tanya Adrian. " Kita pulang saja aku gak enak sama mereka, ntar mereka mikir yang enggak enggak. Aku cuma gak mau masalah karena mau gimana pun aku masih istri Mas Diki " paparnya