Home / Pernikahan / Arisan Bodong Keluarga / 74. Tuntutan Sidang Perceraian

Share

74. Tuntutan Sidang Perceraian

Author: Naya Senja
last update Last Updated: 2024-09-05 10:11:03

# Arisan Bodong Keluarga

Bab 74 ( Tuntutan di Sidang Perceraian )

" Lah Mas kenapa mukanya kusut gitu? " Cantika mendekati Diki sambil melihat wajahnya dari dekat.

Diki hanya membuang muka dan memasang wajah cemberut.

" Gak tau nih udah seminggu mukanya kayak selempak baru, ketat amat " Ucap Bu Murni.

" Hahaaaa "

Ayu, Robi dan Cantika tertawa mendengar ucapan ibunya. Muka Diki makin terlihat ketus.

" Amah lupa besok kan sidang perceraianku yang pertama "

Semua langsung melihat ke arah Diki, Bu Murni berdiri dan duduk di sebelah Diki.

" Oh jadi kamu sedih gara gara itu, cckkkk ngapain sih kamu mesti sedih. Udah Amah bilang kan ada Nuri "

" Iya nih Mas Diki ngapain sedih lagian Nuri itu baik loh dia loyal banget sama kita. Setiap datang kesini pasti bawa oleh oleh " Ayu ikut menimpali ucapan mertuanya.

" Halah itu kan emang hobi kamu cari gratisan. Itu sama saja kalian manfaatin aku " jawab Diki, dia kesal di saat seperti ini yang dipikirin hanya soal gratisan.

" Halahh s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Arisan Bodong Keluarga   75. Bujukan Amah

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 75 ( Bujukan Amah ) Pov Diki Aneh orang orang di rumah ini tak sedikit pun menaruh simpati padaku. Padahal kalau di ingat ingat ini semua gara gara mereka. Kesal juga sama si Robi dan istrinya, mereka itu the real keluarga benalu. Apa apa pengen gratis, giliran di sosmed serasa jadi orang paling kaya. Sering posting makanan enak tapi kesini sering cari makan gratisan. Kadang aku mikir kalau mereka posting makanan jangan jangan mereka gak beli tapi main ke restoran terus mereka fotoin makanan para pengunjung. Hahaaaa...Apa iya ya? Suami istri sama saja bukannya saling mengingatkan. Sama sama muka tembok. Sudah seminggu ini aku tidak bisa tidur nyenyak mengingat masalah rumah tanggaku. Kenapa sih mulutku ini lancar banget mengucap talak hanya karena emosi. Sekarang kecil sekali kemungkinan untuk kembali. Apa yang dikatakan Amah memang benar Novia pasti menolak rujuk. Apalagi sekarang dia memiliki tambahan penghasilan lain dari tokonya yang baru di

    Last Updated : 2024-09-06
  • Arisan Bodong Keluarga   76. Sidang Pertama

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 76 ( Sidang Pertama ) Akhirnya hari yang ditunggu Novia sudah tiba, sidang pertama perceraiannya akan di gelar hari ini. " Kamu sudah siap Vi? " tanya Manda. " Inshaa Allah siap teh " " Mau Teteh anter gak? " " Gak usah lah Teteh juga mesti kerja kan, malu ngerepotin terus " " Halah kayak sama siapa saja. Gak papa Teteh bisa izin kok santai saja, gak tahu kenapa gak enak perasaan saja sih kalau kamu pergi sendiri" " Inshaa Allah gak akan ada apa apa, lagian aku kan pake jasa pengacara jadi gak terlalu repot " " Bukan soal itu nya, perasaan aku bilang kamu bakal ketemu satu keluarga lebay deh " " Hahaa iya juga sih, ya gimana Teteh saja lah aku hayu hayu saja. Sekalian Teteh jalan jalan " " Oke Teteh anter, ambil tas dulu ya. Kamu kebagian nomor awal kan pasti pagi pagi udah masuk ruang sidang " Akhirnya Novia pergi berdua dengan Manda menggunakan mobil Pamannya Arif. " Teh gimana perkembangannya sama Pak Candra? " " Aku sih jarang kontak m

    Last Updated : 2024-09-06
  • Arisan Bodong Keluarga   77. Gosip Cerai

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 77 ( Gosip Cerai ) Pulang dari Pengadilan Agama Bu Murni uring uringan. Sepanjang perjalanan pulang di dalam mobil dia terus menyalahkan Diki karena ngotot meminta rujuk. " Kamu gimana sih Ki dari kemarin Amah bilang supaya kamu terima saja di gugat cerai nanti kamu tuntut gono gini. Ini malah ngotot pengen rujuk " ujarnya berapi api. " Kan aku juga dari kemarin bilang mau rujuk, Amah saja yang kemarin maksa maksa aku supaya cerai " Diki tetap tak mau disalahkan. " Buang buang waktu saja kita semua nganterin kamu, mana bensin Amah yang nanggung lagi iihhhh " Bu Murni mencubit tangan Diki saking kesalnya. " Aduh Amah sakit kenapa sih. Tadi pagi aku udah bilang mau berangkat sendiri. Kalian yang maksa maksa mau nganter. Udah pergi rame rame giliran ngadepin Manda gak ada yang bisa menang " ucap Diki sambil terkekeh. " Ah perempuan kayak dia gak usah diladenin, ngapain gak penting " ucap Ayu. " Kirain aku karena kamu gak berani Yu kan kamu udah dib

    Last Updated : 2024-09-07
  • Arisan Bodong Keluarga   78. Fokus Novia

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 78 ( Fokus Novia ) Sepulang dari Pengadilan Agama Novia meminta Manda mengantarkannya ke toko miliknya. Novia sudah izin tidak masuk kerja jadi dia memilih untuk menjaga tokonya. Diperjalanan pulang Manda melihat Novia lebih banyak diam dan melamun. " Kamu gak apa apa kan Vi?" sahut Manda. " Gak lah Teh emang kenapa? " balas Novia " Kamu diem saja, ya kali kamu sedih mau pisah sama si Diki hehee " ucap Manda sambil terkikik. " Ih gak lah, aku bukan sedih karena itu. Tapi terkadang sedih melihat anak " " Kamu jangan khawatir gitu. Lagian ya selama kalian bareng apa ada pedulinya si Diki sama Keyla? " " Gak ada, kalau dibandingin Bapak Bapak yang lain jauhlah " jawab Novia. " Makanya kamu gak usah sedih, mereka juga gak pernah nyari Bapaknya. Sekarang kamu mending fokus dulu sama usaha kamu dan anak anak saja " " Hhmmm " " Ya udah kamu turun udah nyampe nih, Teteh mau berangkat kerja dulu " Novia pun turun dari mobil, dia melambaikan tangan

    Last Updated : 2024-09-07
  • Arisan Bodong Keluarga   79. Sama Sama Julid

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 79 ( Sama Sama Julid ) " Mah si Novia itu makin sombong saja ya baru juga punya toko, bapakku saja punya toko grosir tapi gak kayak si Novia " ucap Ayu pada mertuanya. Kini mereka sedang bertiga di ruang tamu setelah Diki masuk ke kamarnya. Sesekali Robi menyuapi Ayu baso yang diberikan Diki. Ya seromantis itu mereka berdua, segala sesuatunya berbagi. Mereka terlihat kompak apalagi yang berbau gratisan. " Iya, sebal sekali lihatnya. Apalagi kakaknya yang barbar itu " Robi ikut menimpali, bicaranya belepotan karena mulutnya penuh dengan baso. " Aku punya ide, gimana kalau kita buka toko juga aku yakin toko kita pasti laku. Apalagi kalau soal fashion si Novia kalah jauh dari kita. Bener gak Yu? " Cantika mengeluarkan idenya. " Kamu punya modalnya gak? " tanya Amah. " Belum sih, tapi aku bisa minta Keenan. Kamu dong Yu patungan kan kalau toko rame untungnya pasti bisa balikin modal awal " " Aku uang dari mana Mbak, gaji Robi kan pas-pasan. Ini saja

    Last Updated : 2024-09-08
  • Arisan Bodong Keluarga   80. Rengekan Ayu

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 80 ( Rengekan Ayu ) Bugghh Robi yang sedang tiduran di sofa sambil memainkan ponselnya kaget mendengar pintu di banting. Menyusul Ayu masuk dengan mata merah menahan tangis dan nafas tersengal sengal. " Kamu kenapa Yu, ada yang ganggu kamu siapa?" tanyanya. Ayu hanya duduk di sofa dan menelungkupkan wajahnya di bantal. Badannya terlihat naik turun karena menangis namun tanpa suara. Kemudian Bu Murni datang menyusul dan langsung duduk di kursi dekat Robi sambil ikut memandangi Ayu. " Ngomong dong Yu jangan diam saja siapa yang udah buat kamu nangis? biar aku hajar " Robi memegang bahu Ayu. " Dia ribut sama si Yuyun barusan, kalah jadi nangis dia " ucap Bu Murni sambil menatap Robi dan Ayu bergantian. Mendengar suara mertuanya Ayu langsung mendongak " Amah kok gak bantuin aku sih? malah diem saja lihat aku di intimidasi kayak tadi hiks hiks " " Kamu lagi Mas bukannya mau hajar orang yang udah ganggu aku sana hajar tuh si Yuyun " lanjut

    Last Updated : 2024-09-08
  • Arisan Bodong Keluarga   81. Bersaing Dengan Novia

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 81 ( Bersaing Dengan Novia ) Ting Ada pesan yang masuk ke ponsel Cantika, dia yang sedang menyetir hanya melirik sekilas ke ponselnya. Drrtt Ddrttt Bunyi berikutnya ada panggilan ponselnya. Terlihat nama Ayu di layar ponselnya. " Mau apa sih dia, maksa banget " Cantika menggerutu. Dia masih kesal dengan kejadian kemarin di rumah Ibunya. Dengan terpaksa Cantika mengangkatnya " Apa? " " Huuuhh ketus sekali sih, kalau bukan karena butuh males aku hubungin kamu " gerutu Ayu dalam hatinya. Namun dia harus bermanis manis mulut agar keinginannya tercapai. " Mbak kok gitu sih " ucap Ayu dengan manja. " Sudahlah gak usah basa basi aku lagi males " sahutnya. " Mbak aku mau bicara soal toko, kemarin kan Mbak pengen buka toko " " Sudah gak minat " potong Cantika. " Mbak kok gitu aku belum beres bicara loh, atau aku ke rumah Mbak ya " tawar Ayu pada kakak iparnya. " Gak usah lah paling kalian mau makan gratisan lagi " Hening tak ada suara.

    Last Updated : 2024-09-09
  • Arisan Bodong Keluarga   82. Merayu Amah

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 82 ( Merayu Amah ) Sampai di rumah Cantika dan Ayu langsung duduk, mereka tak melihat siapapun. Siang hari pintu rumah memang tak pernah dikunci karena rumahnya padat penduduk berdekatan sehingga tak ada kekhawatiran apabila rumah dibiarkan tidak dikunci. " Di mana Amah ya? " Cantika berdiri mencari ibunya ke kamar dan ke dapur tak luput kamar mandi pun dibukanya. " Mungkin di rumah Bi Dina atau lagi di warung Ceu Juju " " Heran ya sama emak emak mereka sering ribut tapi cepet akurnya. Sudah berapa kali aku denger Amah ribut sama tetangga tapi tetap saja balik ngerumpi bareng, ngerujak bareng hehee " Cantika tersenyum mengingat ibunya mengadu ketika dikeroyok duo Y Yati dan Yuyun. Bahkan menjadi hal biasa jika Ibunya pulang sambil ngomel ngomel karena kalah melawan mulut Yati dan Yuyun yang terkenal dengan julukan CCTV berjalan. " Assalammu Alaikum " Rupanya Robi yang datang, dia langsung menuju meja makan. Mata Cantika langsung mendelik. Kemudi

    Last Updated : 2024-09-09

Latest chapter

  • Arisan Bodong Keluarga   149. Robi Melepas Motornya

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 149 ( Robi Melepas Motornya ) Buugghhh Terdengar suara hantaman keras menyusul suara tubuh yang terjatuh. " Mas Robiii " teriak Ayu histeris. " Robiiii " Bu Murni pun berteriak tak kalah keras dari Ayu. Robi jatuh terjengkang ke lantai terkena tendangan Diki. Rupanya sedari tadi Diki bersiaga ketika Cantika dan Robi beradu mulut. " Sudah sudah berhenti, malu saya sama tetangga. Dari tadi saya gak mau ikut campur urusan keluarga kalian tapi malah makin ribut " Suami Dina yang berada di dalam kamar ikut keluar, padahal awalnya dia tak mau ikut campur urusan keluarga istrinya karena semua tetangga berbeda RT pun tahu kalau keluarga Bu Murni sering ribut. Robi langsung berdiri di bantu Ayu. Diki pun sudah mundur kembali dan sekarang berdiri bersisian bersama Cantika. Melihat suami Dina marah, Pak Imam langsung meminta maaf. " Maaf Dhika, keluarga saya sudah bikin keributan disini. Saya juga tidak tahu kalau istri saya sering bertemu Robi disini "

  • Arisan Bodong Keluarga   148. Ribut Lagi

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 148 ( Ribut Lagi ) " Diaammm " Robi berteriak menggema ke seluruh ruangan. Cantika memang terdiam, namun dia mengangkat wajahnya seakan menantang. " Apa maumu? " ucap Robi menatap tajam Cantika. " Kembalikan uang yang sudah kau makan, semua catatan dan bukti ada disana jadi kamu tak bisa mengelak lagi " Cantika menunjuk buku yang tadi dilempar menggunakan dagunya. " Hahaaa, kalau aku tak mau? " Robi tertawa dan balik menantang. " Tak masalah, pilihannya cuma ada 2. Kamu kembalikan semua uang yang sudah kau makan atau kalau tidak aku akan melaporkanmu ke Polisi agar kau di penjara " sahut Cantika dengan tegas. " Aku tak akan pernah mengembalikan uangnya. Aku rasa tak perlu karena itu uang Amah, bukan uangmu. Lagi pula aku yakin kamu juga pasti ikut memakai uang tersebut " " Apa kau punya bukti aku sudah memakai uang toko? jangan bermimpi untuk menuduhku. Maling teriak maling, Amah sudah mendengarkan apa yang ada di pikiran anak kesayangan Amah in

  • Arisan Bodong Keluarga   147. Pura Pura Pingsan

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 147 ( Pura Pura Pingsan ) Bluughhhh " Amaahhh " jerit Ayu. Semua langsung menoleh ke arah Bu Murni yang terkulai di lantai. Diki dan Cantika saling berpandangan. Ada sorot mata keraguan di hati Cantika dan Diki. Dalam hati mereka mengira kalau Bu Murni berpura pura, tapi bagaimana kalau misal benaran pingsan? Mereka pun sedikit khawatir. Cantika dan Diki dilema, mereka terlihat menelan ludah kasar. Ayu dan Robi posisinya paling dekat dengan Bu Murni otomatis mereka yang paling pertama mendekat. " Lihat gara gara kalian Amah pingsan, kalau ada apa apa sama Amah kalian harus bertanggung jawab " Robi berteriak sangat kuat. " Huaaa huuaa Amaaah " Ayu berteriak tak kalah histerisnya. Para tetangga mulai masuk karena penasaran mendengar teriakan Robi dan tangisan Ayu. Salah satu dari mereka bertanya " Ada apa, apa ada masalah? " " Aduh ternyata banyak tetangga, padahal niatnya cuma menahan Diki dan Cantika supaya gak lapor Polisi, gimana ini ? " Bu

  • Arisan Bodong Keluarga   146. Perkelahian Diki Dan Robi

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 146 ( Perkelahian Diki Dan Robi ) Klotak " Haaa, Di-Ki Ti-ka " suara Dina tercekat. " Hai Bi, gak usah kaget seperti itu " ucap Cantika sambil menerobos masuk ke dalam. " Tik " ucap Dina ingin menarik tangan Cantika. Namun Diki menghalangi adik Ibunya tersebut. " Sudah Bi, kami ada urusan penting. Aku harap Bibi gak ikut campur ya " Diki memegang tangan Bibinya. " Kamu jangan gak sopan sama Bibi ya Ki, ini rumah Bibi " bentak Dina pada Diki. " Aku tahu Bi, aku kecewa sama Bibi sudah menutupi semua. Andai Bibi tak mengizinkan Amah membawa Robi kemari aku juga tak akan mengganggu kenyamanan Bibi " balas Diki telak. Dina langsung terdiam tak bisa menjawab, andai bukan permintaan kakaknya dia juga tak akan mengizinkan kakak dan anaknya bertemu di rumahnya. " Aarrghhh " terdengar teriakan di dalam ruang makan membuat Diki dan Dina berlari untuk melihatnya. Diki berlari terlebih dahulu dia melihat Cantika sedang menjambak Ayu dan Robi sedang berusah

  • Arisan Bodong Keluarga   145. Dimana Amah?

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 145 ( Dimana Amah? ) " Pantas saja emas si Ayu tambah banyak, belum lagi sering pasang story lagi makan di cafe mahal bareng si Robi. Dasar pasangan gak ada akhlak " umpat Diki sambil menggebrak meja. " Jadi kapan kita akan meminta pertanggung jawabannya? aku sudah gak sabar buat menghajar dia " tambah Diki nampaknya dia marah sekali dengan perbuatan adiknya. Sedikitnya Diki memiliki dendam pribadi pada Robi karena secara tidak langsung Robi yang menghancurkan rumah tangganya. Gara gara pernikahan Robi yang menggunakan uang arisan istrinya kini dia yang harus menanggung akibatnya, berpisah dengan anak istrinya. " Kamu punya dendam pribadi ya Mas sama dia sampe semangat gitu hehee " Cantika tersenyum miring melihat tingkah kakak laki lakinya. Dikii sedikit malu mendengarnya karena ternyata nampak sekali amarah dan dendamnya. " Apa salah kalau aku marah, kamu bayangkan saja sendiri kalau kamu ada di posisiku. Berpisah dengan anak dan suami mu karena

  • Arisan Bodong Keluarga   144. Robi Dan Ayu Korupsi

    # Arisan Bodong KeluargaBab 144 ( Robi Dan Ayu Korupsi )Pulang dari tempat kerja Diki langsung menuju ke toko Cantika, lebih tepatnya toko Ibunya hanya saja dikelola oleh Cantika.Diki pulang dengan diselimuti rasa kesal setelah sebelumnya dia sempat bersitegang dengan Novia di parkiran motor." Sombong sekali Novia mentang mentang sudah dapat penggantiku, dia kira cuma dia saja yang laku? Haaahh aku juga punya Nuri " Diki menggerutu sepanjang jalan di motornya.Dulu motornya paling bagus di parkiran karena model terbaru dan harganya mahal, kini gelar motor terbagus diambil Novia bahkan Novia membeli cash walaupun itu hadiah. Sementara Diki dia mengambil dengan cara kredit untung saja gak ambil tenor lama karena Diki takut tiba tiba dia tak bisa membayarnya.Diki sudah tiba di depan toko Cantika dia langsung memarkirkan motornya kemudian masuk ke dalam." Mi dimana Cantika? " Diki bertanya pada Umi, bisa dibilang Umi ini orang kepercayaan Cantika.Di antara yang lain dia termasuk

  • Arisan Bodong Keluarga   143. Kedatangan Keluarga Adrian

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 143 ( Kedatangan Keluarga Adrian ) Novia pulang terburu buru, karena dia ingin mengunjungi dulu tokonya sebelum ke rumah neneknya. Dia ingin memastikan keadaan toko dan mengecek laporan sambil menunggu jam kedatangan orang tua Adrian. Satu jam Novia berada di tokonya setelah dirasa cukup dia hendak ke rumah neneknya yang hanya butuh waktu beberapa menit. Karena ruko Novia berada di jajaran gerbang komplek, sedangkan rumah neneknya ada di dekat gerbang dengan berjalan kaki oun sebenarnya cukup dekat. Ting Ketika Novia berdiri ponselnya berbunyi dan melihat ada pesan masuk dari Adrian. [ Assalammu Alaikum, Yang dimana? ] Novia yang sudah berdiri kembali duduk dan berniat membalas pesan tersebut. [ Waalaikum salam, aku lagi di toko baru mau pulang ke rumah buat siap siap nyambut calon mertuaku ] [ Aiihhh pintar menggoda sekarang ya. Kamu hati hati minta antar pegawaimu ya. Harusnya kamu jangan ke toko dulu, aku takut Nuri tiba tiba muncul lagi ]

  • Arisan Bodong Keluarga   142. Mantan Aneh

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 142 ( Mantan Aneh ) Pov Novia Sepagi ini sudah ada yang minta di dongengin. Gara gara dapat kiriman foto kebersamaan ku dengan Adrian dan anak anak yang entah dari siapa. Tak apalah segala sesuatunya tak akan bisa di tutupi selamanya. Mau nanti atau mau sekarang sama saja. Yang jadi masalah adalah posisi pekerjaan kami. Aku takut pihak management berpikiran buruk. Semoga saja Pak Candra bisa membantu menjelaskan, lagipula Adrian sudah tidak bekerja disini. Dia pun bekerja jadi audit hanya sebagai freelancer. Benar kata Lori, orang selalu ada yang pro dan kontra. Bahkan ada saja suara sumbang yang menyebut aku berselingkuh dari A'Diki. Tapi bagi yang mengetahui keseharian dan masalah kami, pasti mereka akan paham. Biarlah waktu yang akan menjawab semuanya. Hari ini pekerjaan berjalan seperti biasa. Adrian berkali kali mengirim pesan dan mengingatkan aku banyak hal. Jangan telat makan lah, jangan melamun, hati hati bekerja. Ya ampun berasa jadi a

  • Arisan Bodong Keluarga   141. Dapat Ganti Sultan

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 141 ( Dapat Ganti sultan ) " Heheee gak kok, kami masih betah masih cape lah Yang perjalanan jauh dari sana " ujar Adrian sambil memelas. " Huhuu tadi saja nakutin kita " ucap Novia sambil mencebikan bibirnya. " Becanda Yang hehee" jawab Adrian sambil terkekeh. " Jangan marah dong masa marah gak kasian gitu sama aku hari ini mengalami hal seram " wajah Adrian memelas. Arif langsung duduk diantara mereka lalu bertanya " Memangnya ada apa? " " Seram Paman tadi Pas main ke rumah Bi Nania " ucap Manda. Kali ini Manda yang bercerita dan semua menyimak dengan serius. " Makanya kalian kalau ke tempat baru harus permisi. Walau bagaimana pun kita ini sebagai tamu harus bersikap sopan. Beruntung tadi Adrian langsung menemui Pak Ustadz. Sudah sekarang kita siap siap sholat maghrib ya " Semua mengangguk setuju, Arif langsung berdiri dua keponakannya pun ikut berdiri dan mengikutinya. Mereka seperti anak kecil yang mengikuti induknya. Bahkan mereka saling

DMCA.com Protection Status