# Arisan Bodong Keluarga Bab 73 ( Final ) Di parkiran Diki melihat motor Novia sudah ada di tempatnya. Itu berarti Novia sudah datang dan kemungkinan sudah ada di ruangannya. Dia berniat menemui Novia dan menanyakan soal surat panggilan dari pengadilan agama tersebut. Dengan terburu buru Diki menuju ke gedung tempat Novia bekerja. Melewati meja security tanpa permisi Diki langsung masuk ke ruangan Novia. Untung saja security yang bertugas mengetahui kalau Diki suami Novia. Dia hanya menggelengkan kepalanya. " Huhhhh kalau bukan karena suami Bu Novia udah aku ikat tuh kakinya main masuk masuk saja tanpa permisi. Emangnya ini milik kakek moyangnya apa " gerutu si security. Diki nampak terburu-buru selain ingin kejelasan dari Novia, dia juga harus segera ke ruangannya apalagi bel jam kerja sebentar lagi berbunyi pertanda semua aktifitas harus dimulai. Diki langsung masuk ke ruangan Novia dan menggenggam tangannya " Vi kamu serius menggugat cerai, apa kamu serius melakukannya. Ka
# Arisan Bodong Keluarga Bab 74 ( Tuntutan di Sidang Perceraian ) " Lah Mas kenapa mukanya kusut gitu? " Cantika mendekati Diki sambil melihat wajahnya dari dekat. Diki hanya membuang muka dan memasang wajah cemberut. " Gak tau nih udah seminggu mukanya kayak selempak baru, ketat amat " Ucap Bu Murni. " Hahaaaa " Ayu, Robi dan Cantika tertawa mendengar ucapan ibunya. Muka Diki makin terlihat ketus. " Amah lupa besok kan sidang perceraianku yang pertama " Semua langsung melihat ke arah Diki, Bu Murni berdiri dan duduk di sebelah Diki. " Oh jadi kamu sedih gara gara itu, cckkkk ngapain sih kamu mesti sedih. Udah Amah bilang kan ada Nuri " " Iya nih Mas Diki ngapain sedih lagian Nuri itu baik loh dia loyal banget sama kita. Setiap datang kesini pasti bawa oleh oleh " Ayu ikut menimpali ucapan mertuanya. " Halah itu kan emang hobi kamu cari gratisan. Itu sama saja kalian manfaatin aku " jawab Diki, dia kesal di saat seperti ini yang dipikirin hanya soal gratisan. " Halahh s
# Arisan Bodong Keluarga Bab 75 ( Bujukan Amah ) Pov Diki Aneh orang orang di rumah ini tak sedikit pun menaruh simpati padaku. Padahal kalau di ingat ingat ini semua gara gara mereka. Kesal juga sama si Robi dan istrinya, mereka itu the real keluarga benalu. Apa apa pengen gratis, giliran di sosmed serasa jadi orang paling kaya. Sering posting makanan enak tapi kesini sering cari makan gratisan. Kadang aku mikir kalau mereka posting makanan jangan jangan mereka gak beli tapi main ke restoran terus mereka fotoin makanan para pengunjung. Hahaaaa...Apa iya ya? Suami istri sama saja bukannya saling mengingatkan. Sama sama muka tembok. Sudah seminggu ini aku tidak bisa tidur nyenyak mengingat masalah rumah tanggaku. Kenapa sih mulutku ini lancar banget mengucap talak hanya karena emosi. Sekarang kecil sekali kemungkinan untuk kembali. Apa yang dikatakan Amah memang benar Novia pasti menolak rujuk. Apalagi sekarang dia memiliki tambahan penghasilan lain dari tokonya yang baru di
# Arisan Bodong Keluarga Bab 76 ( Sidang Pertama ) Akhirnya hari yang ditunggu Novia sudah tiba, sidang pertama perceraiannya akan di gelar hari ini. " Kamu sudah siap Vi? " tanya Manda. " Inshaa Allah siap teh " " Mau Teteh anter gak? " " Gak usah lah Teteh juga mesti kerja kan, malu ngerepotin terus " " Halah kayak sama siapa saja. Gak papa Teteh bisa izin kok santai saja, gak tahu kenapa gak enak perasaan saja sih kalau kamu pergi sendiri" " Inshaa Allah gak akan ada apa apa, lagian aku kan pake jasa pengacara jadi gak terlalu repot " " Bukan soal itu nya, perasaan aku bilang kamu bakal ketemu satu keluarga lebay deh " " Hahaa iya juga sih, ya gimana Teteh saja lah aku hayu hayu saja. Sekalian Teteh jalan jalan " " Oke Teteh anter, ambil tas dulu ya. Kamu kebagian nomor awal kan pasti pagi pagi udah masuk ruang sidang " Akhirnya Novia pergi berdua dengan Manda menggunakan mobil Pamannya Arif. " Teh gimana perkembangannya sama Pak Candra? " " Aku sih jarang kontak m
# Arisan Bodong Keluarga Bab 77 ( Gosip Cerai ) Pulang dari Pengadilan Agama Bu Murni uring uringan. Sepanjang perjalanan pulang di dalam mobil dia terus menyalahkan Diki karena ngotot meminta rujuk. " Kamu gimana sih Ki dari kemarin Amah bilang supaya kamu terima saja di gugat cerai nanti kamu tuntut gono gini. Ini malah ngotot pengen rujuk " ujarnya berapi api. " Kan aku juga dari kemarin bilang mau rujuk, Amah saja yang kemarin maksa maksa aku supaya cerai " Diki tetap tak mau disalahkan. " Buang buang waktu saja kita semua nganterin kamu, mana bensin Amah yang nanggung lagi iihhhh " Bu Murni mencubit tangan Diki saking kesalnya. " Aduh Amah sakit kenapa sih. Tadi pagi aku udah bilang mau berangkat sendiri. Kalian yang maksa maksa mau nganter. Udah pergi rame rame giliran ngadepin Manda gak ada yang bisa menang " ucap Diki sambil terkekeh. " Ah perempuan kayak dia gak usah diladenin, ngapain gak penting " ucap Ayu. " Kirain aku karena kamu gak berani Yu kan kamu udah dib
# Arisan Bodong Keluarga Bab 78 ( Fokus Novia ) Sepulang dari Pengadilan Agama Novia meminta Manda mengantarkannya ke toko miliknya. Novia sudah izin tidak masuk kerja jadi dia memilih untuk menjaga tokonya. Diperjalanan pulang Manda melihat Novia lebih banyak diam dan melamun. " Kamu gak apa apa kan Vi?" sahut Manda. " Gak lah Teh emang kenapa? " balas Novia " Kamu diem saja, ya kali kamu sedih mau pisah sama si Diki hehee " ucap Manda sambil terkikik. " Ih gak lah, aku bukan sedih karena itu. Tapi terkadang sedih melihat anak " " Kamu jangan khawatir gitu. Lagian ya selama kalian bareng apa ada pedulinya si Diki sama Keyla? " " Gak ada, kalau dibandingin Bapak Bapak yang lain jauhlah " jawab Novia. " Makanya kamu gak usah sedih, mereka juga gak pernah nyari Bapaknya. Sekarang kamu mending fokus dulu sama usaha kamu dan anak anak saja " " Hhmmm " " Ya udah kamu turun udah nyampe nih, Teteh mau berangkat kerja dulu " Novia pun turun dari mobil, dia melambaikan tangan
# Arisan Bodong Keluarga Bab 79 ( Sama Sama Julid ) " Mah si Novia itu makin sombong saja ya baru juga punya toko, bapakku saja punya toko grosir tapi gak kayak si Novia " ucap Ayu pada mertuanya. Kini mereka sedang bertiga di ruang tamu setelah Diki masuk ke kamarnya. Sesekali Robi menyuapi Ayu baso yang diberikan Diki. Ya seromantis itu mereka berdua, segala sesuatunya berbagi. Mereka terlihat kompak apalagi yang berbau gratisan. " Iya, sebal sekali lihatnya. Apalagi kakaknya yang barbar itu " Robi ikut menimpali, bicaranya belepotan karena mulutnya penuh dengan baso. " Aku punya ide, gimana kalau kita buka toko juga aku yakin toko kita pasti laku. Apalagi kalau soal fashion si Novia kalah jauh dari kita. Bener gak Yu? " Cantika mengeluarkan idenya. " Kamu punya modalnya gak? " tanya Amah. " Belum sih, tapi aku bisa minta Keenan. Kamu dong Yu patungan kan kalau toko rame untungnya pasti bisa balikin modal awal " " Aku uang dari mana Mbak, gaji Robi kan pas-pasan. Ini saja
# Arisan Bodong Keluarga Bab 80 ( Rengekan Ayu ) Bugghh Robi yang sedang tiduran di sofa sambil memainkan ponselnya kaget mendengar pintu di banting. Menyusul Ayu masuk dengan mata merah menahan tangis dan nafas tersengal sengal. " Kamu kenapa Yu, ada yang ganggu kamu siapa?" tanyanya. Ayu hanya duduk di sofa dan menelungkupkan wajahnya di bantal. Badannya terlihat naik turun karena menangis namun tanpa suara. Kemudian Bu Murni datang menyusul dan langsung duduk di kursi dekat Robi sambil ikut memandangi Ayu. " Ngomong dong Yu jangan diam saja siapa yang udah buat kamu nangis? biar aku hajar " Robi memegang bahu Ayu. " Dia ribut sama si Yuyun barusan, kalah jadi nangis dia " ucap Bu Murni sambil menatap Robi dan Ayu bergantian. Mendengar suara mertuanya Ayu langsung mendongak " Amah kok gak bantuin aku sih? malah diem saja lihat aku di intimidasi kayak tadi hiks hiks " " Kamu lagi Mas bukannya mau hajar orang yang udah ganggu aku sana hajar tuh si Yuyun " lanjut