Share

Chapter 102 : Apa Warna Hatiku

    Malam tiba. Aku duduk termenung di depan jendela. Sejak kepergian Richard tadi pagi rumah terasa sepi. Hingga sekarang dia juga belum memberi kabar bagaimana situasi dengan ayahnya. Aku sedikit cemas.

    Setiap kali handphone berbunyi aku melihat dengan penuh semangat hanya untuk kecewa karena bukan Richard yang menelepon atau mengirim pesan singkat. Yah, sudahlah. Mungkin dia sedang berada di tengah masalah. Toh masih ada hari esok.

    Handphoneku berdering. Aku sudah tidak antusias untuk melihat. Mataku membulat melihat nama Richard berkedip di layar. Dia menelepon!

    "Richard!" seruku.

    "Hai, Hazel." Wajah Richard tampak cerah.

    "Gimana keadaanmu? Semua baik?" tanyaku tanpa menyembunyikan kekhawatiran.

    "Baik. Semuanya baik, Hazel. Lihat, aku udah kembali ke penthouse."

    "Iya, aku lihat." Aku berbaring di tempat tidur.

    "Belum ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status