Share

Chapter 105 : Hendri Lagi

    Salah satu hal yang kusuka adalah membuat ilustrasi sendiri untuk desainku. Jadi aku nggak usah repot memikirkan masalah hak cipta yang dapat menghadang jika aku sembarang mengambil gambar atau ilustrasi secara online.

    Aku sibuk melukiskan ilustrasi yang ada dalam kepalaku di atas canvas. Jika sudah rampung lukisan ini akan ku-scan dan kupercantik secara digital. Setelah itu baru kuaplikasikan dalam desain.

    "Itu bagus. Boleh Mama bawa ke galeri?" Elisabet memperhatikan canvas.

    "Nggak boleh. Ini nanti desainnya punya Kak Sukma."

    "Ohh, kirain kamu melukis biasa, rupanya untuk klien. Bagus. Kamu buat lukisan yang serupa terus Mama bawa ke galeri, gimana?" Elisabet tidak menyerah.

    "Nanti deh kalau senggang." Aku meringis.

    "Janji ya?"

    "Nggak janji."

    Elisabet melengos sebal.

    Terdengar suara raungan knalpot
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status