Share

Chapter 107 : Alasan yang Kuat

    Pertemuan dengan Daniel tadi siang membuat hatiku terganjal. Aku tidak sabar menunggu malam tiba untuk bisa mengobrol dengan Richard. Aku sudah mengirim pesan singkat untuk janjian jam berapa kami video call.

    "Richard!" Aku berseru kegirangan melihat wajah familiar muncul di layar handphoneku.

    "Hai, apa kabarmu, Hazel?" Richard tersenyum menawan. Wajahnya terlihat lelah.

    "Kangen...." Aku merajuk.

    "Aku juga."

    "Banyak kerjaan hari ini?" tanyaku.

    "Yah, seperti biasa, banyak meeting nggak berguna. Untung sekarang aku bisa bagi tugas dengan Bryan."

    "Dia bisa diandalkan juga ya?"

    "Kami kan berasal dari satu sel telur." Richard tertawa. "Gimana kesibukanmu?"

    "Kenapa malah ngomongin sel telur?" gerutuku. 

    "Karena itu adalah fakta, Sayang," goda Richard. "Pekerjaan lancar? Baik?"

&
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status