Share

Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda
Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda
Penulis: verayanti

Bab 1

Penulis: verayanti
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-30 03:48:11

Liam duduk di dalam mobilnya sambil memperhatikan seorang perempuan cantik yang berada di tengah anak-anak yang duduk melingkar.

"Namanya Laura Sanders , dua puluh tiga tahun, lulusan terbaik Andromeda University, anak tunggal Nicholas Sanders."

Senyuman gadis bernama Laura itu terlihat begitu mempesona, di tambah dengan hiasan deretan Gigi putih yang berada di balik bibir tipis namun lebar.

"Hampir setiap hari dia berada di sini bersama anak-anak itu setelah melaksanakan tugasnya sebagai guru taman kanak-kanak di salah satu yayasan milik ayahnya, dia menjadi salah satu relawan di panti asuhan yang juga di dirikan oleh Nicholas Sanders ." Jason masih memberikan informasi tentang gadis yang rencana akan menjadi salah satu target pembalasan dendam yang di lakukan oleh Liam kepada keluarga Nicholas Sanders.

"Benar-benar tameng yang sempurna untuk menutupi semua kebusukan nya." balas Liam dengan nada sinis.

Liam turun dari mobilnya, lalu berjalan menghampiri kerumunan anak-anak yang di pimpin oleh Laura.

"Halo anak-anak."

"Halo paman... " Balas anak-anak itu.

"Bolehkah saya bergabung dengan kalian dengan kalian?" tanya Liam sambil melirik sekilas ke gadis cantik yang berada di tengah Mereka.

"Boleh Paman.."

"Apakah anda tidak keberatan jika saya ikut bergabung dengan kalian nona?" tanya Liam kepada Laura.

"mmm... tentu saja , silahkan."

"terima kasih." Ucap Liam kemudian tersenyum, lalu membuka jas nya dan digunakan sebagai alas untuk duduk melingkar bersama anak-anak itu.

Mata Liam tak berkedip memperhatikan gadis di depannya, setiap gerakan tubuhnya sangat mempesona, dari cara nya ber interaksi dengan anak-anak malang ini menunjukkan bahwa dia adalah gadis yang baik dan pintar.

Liam ikut larut dalam setiap permainan yang di ciptakan oleh Laura untuk menghibur anak-anak itu, sejujurnya hati Liam menghangat bersama anak-anak ini dan Laura.

*******

"Hai nona.."

Laura menoleh sekilas ke arah seseorang yang berada di dalam mobil dan sedang menyapa dirinya.

"Oh hai.. bukannya kamu yang tadi di panti ?" jawab Laura setelah menoleh sekilas kepada Liam.

"Iya benar nona."

"hmmm..." Laura tersenyum singkat.

"Ada apa dengan motor mu nona?" Tanya Liam yang akhirnya turun dari mobil dan menghampiri Laura yang sedang berhenti di pinggir jalan sambil memeriksa ban motor nya yang kempes.

"Entahlah tuan, sepertinya ban motor ku bocor." jawab Laura sambil mendongak sebentar dan melihat ke arah Liam.

"Ohhh.. seperti tidak ada bengkel di sekitar sini."

"Sebenarnya ada hanya, aku harus berjalan sekitar lima kilometer dari sini." balas Laura.

"woww cukup jauh, apalagi jika harus mendorong motormu, bagaimana kalau saya mengantar kamu pulang, biar asisten ku yang menangani motormu." Liam menawarkan bantuan.

"Tidak perlu tuan, aku bisa melakukannya sendiri."

"Sepertinya hari sudah mulai gelap, tidak baik seorang gadis berjalan sendirian di jalanan sepi begini mendorong motor nya sendirian, ayolah nona Laura masuklah."

"Tapi itu akan merepotkan anda dan asisten anda tuan."

"kumohon nona Laura."

Laura berpikir sejenak, kemudian mengiyakan tawaran Liam.

"Mmm baiklah tuaannn.... "

"Oh iya saya lupa kalau kita belum berkenalan secara pribadi, saya Liam.. Liam Arnold." Liam tidak membuka identitas nya secara penuh dengan tidak menyebutkan nama belakangnya.

"Laura Sanders." Laura menyambut uluran tangan Liam.

"Masuklah nona Sanders."

"Terima kasih tuan Arnold."

"Mmmm.. boleh saya memanggil nama depanmu saja?" tanya Liam.

"Tentu saja Liam." jawab Laura dengan sebuah senyum yang menunjukkan deretan giginya yang rapi.

"Laura.."

"Ya?"

Liam meminggirkan mobil nya ke bahu jalan di sebelah kiri.

"Mungkin yang akan saya katakan ini terdengar aneh dan pasti kamu akan menganggap aku gila, tapi aku merasa dorongan yang begitu kuat dari dalam hatiku untuk mengatakan hal ini kepadamu."

"Apa itu Liam? kenapa wajahmu begitu serius?" Laura memperhatikan wajah tampan dengan mata biru yang sedang menatap tajam dirinya.

"Sepertinya aku jatuh cinta kepadamu sejak pertama kali aku melihat mu."

"Hahaha prank yang cukup bagus untuk seorang teman yang baru kenal." Tawa Laura pecah sambil menutup mulutnya.

"Laura dengar , saya serius saya jatuh cinta kepadamu sejak tiga jam yang lalu." Liam menatap lurus ke arah mata Laura yang berwarna hazel.

"Liam tolong hentikan prank mu ini, perutku sakit tertawa seperti ini." Laura masih terus tertawa dengan tangan kanan menutup mulutnya dan tangan kiri memegang perut nya .

Liam terdiam, ekspresi wajah nya berubah dan lalu kembali memegang kemudinya, dan bermaksud menjalankan mobilnya.

"Liam, kamu marah ?"

"Tidak, memang saya yang salah , karena saya begitu bodoh berani mengutarakan perasaan kepada gadis yang baru ku kenal, saya paham jika kamu menertawakan apa yang saya katakan tadi." Ucap Liam serius dengan mata memandang ke depan.

"Bukan bukan begitu maksud ku Liam, maaf jika sudah membuat dirimu tersinggung, tapi memang aku merasa aneh mendengar seseorang yang baru bertemu selama tiga jam tapi langsung menyatakan cinta kepadaku."

"Ya saya paham jika kamu tidak percaya dengan ucapan saya."

"Ini bukan masalah percaya atau tidak Liam, tapi kenapa? apa alasan?"

"Ya karena kamu cantik."

"Hanya karena aku cantik? kamu bahkan belum mengenal diriku dengan baik, bagaimana bisa kamu mengatakan cinta pada gadis yang belum kamu ketahui baik buruk nya diriku."

"Kamu pernah mendengar tentang cinta pada pandangan pertama kan?" Liam kembali menatap tajam kepada Laura. "Detik pertama saya melihatmu saya merasa kalau saya jatuh cinta kepadamu pada pandangan pertama, tapi setelah melihat senyummu dan semua yang sudah kamu lakukan kepada anak-anak malang itu, aku tahu kalau aku juga mencintai hatimu."

Laura menunduk, memang selama ini dirinya sering mendengar pernyataan cinta dari seorang pria, namun tidak pernah ada yang baru tiga jam bertemu sudah langsung menyatakan cintanya.

"jangan khawatir Laura, saya tidak sedang menunggu jawaban darimu, aku hanya ingin kamu tahu saja apa yang saya rasakan, jadi tidak perlu kamu pikirkan ucapan ku tadi, sekarang saya antarkan kamu pulang ke rumah mu."

Sepanjang perjalanan Laura dan Liam saling diam,tiada satu pun kalimat yang keluar dari bibir keduanya, Sesekali mata keduanya saling beradu melalui kaca spion yang berada di tengah mereka.

"Itu rumahku."

Liam menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang sebuah rumah mewah bergaya klasik.

" Mau singgah sebentar? "

"Mungkin lain kali, sepertinya ayahmu sudah tidak sabar untuk bertemu putri nya." Liam menunjuk seorang lelaki tua yang berdiri di tengah halaman rumah Laura dan sedang memandang ke arah mobilnya.

"Darimana kamu tahu kalau itu ayahku?"

Tentu saja Liam mengenali lelaki itu, wajahnya sudah terpatri di dalam benaknya, wajah yang di lihat dalam photo yang di tinggalkan Livia di sela buku hariannya.

"Hahaha hanya menebak." Tidak mungkin Liam mengatakan bahwa itu lelaki yang membunuh adik semata wayangnya.

"Iya memang itu ayahku, dia pasti sedang sibuk dengan bonsai bonsai kesayangannya." Balas Laura.

"Kalau begitu sampaikan saja salam saya kepadanya."

"Apa yang harus kukatakan jika ayahku menanyakan siapa yang yang mengirimkan salam?" tanya Laura dengan senyum menggoda.

"Katakan saja dari calon menantunya."

"Hahahaha... sudahlah aku masuk dulu, terima kasih sudah mau mengantarkan aku pulang,dan maaf sudah merepotkan."

"Tidak sama sekali, nanti staff ku akan datang untuk mengirimkan motormu."

"Baiklah, terima kasih, bye."

Liam memandang Laura berjalan memasuki halaman rumah nya, dan di sambut oleh pelukan dan kecupan dari Nicholas Sanders Ayahnya.

Kalau saja dirinya tidak ingin rencana balas dendam nya kepada keluarga Sanders gagal, ingin sekali rasanya saat ini Liam menembakkan sebuah peluru tepat ke arah jantung pria tua itu .

"Aku tidak akan membiarkan kamu mati secepat itu Tua Bangka, kamu sudah membuat aku kehilangan Livia dengan cara kejam, jadi kamu juga akan merasakan hal yang sama dengan yang kurasakan Nicholas Sanders."

"Kamu sudah lahir dari keluarga yang salah Laura, karena ulah binatang orang tuamu , kamu akan ikut menanggung penderitaan." Liam tersenyum getir.

"Semoga saja kamu percaya dengan semua kebohongan yang sudah kukatakan tadi Laura."

"Seandainya saja kamu bukan anak dari lelaki yang sudah membunuh adikku, pasti aku langsung jatuh cinta sejak pertama kali aku melihat senyummu Laura." Batin Liam.

"Sayang sekali aku tidak akan pernah mengijinkan diriku mencintai siapapun yang di tubuhnya mengalir darahmu Nicholas Sanders." Liam mencoba mencegah hawa hangat mengaliri hatinya.

Bab terkait

  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 2

    "Miss Sanders ini untukmu." "Untukku? dari siapa?" Gadis itu langsung berlalu tanpa memperdulikan pertanyaan sang guru dari siapa setangkai bunga mawar itu berasal."Miss Sanders ini untukmu." Baru tiga langkah dari tempatnya menerima tangkai bunga pertama, Laura menerima setangkai mawar merah yang sama."Dari siapa sayang?" Sama dengan sebelumnya Laura juga tidak mendapatkan jawaban dari salah satu muridnya."Miss Sanders ini untukmu."Laura terus menerima bunga hingga tangkai ke tujuh, namun tidak satupun dari anak-anak itu memberikan jawaban kepadanya dari mana bunga itu berasal."Ada saja kelakuan anak-anak itu." Laura tersenyum sambil mencium tujuh tangkai bunga mawar yang di terima dari para muridnya itu."Selamat paaa.. gii aaa nak anak." Langkah kaki Laura melambat , melihat kelasnya di penuhi beraneka macam bunga."Selamat pagi Miss Sanders. " balas anak-anak didik nya yang sudah siap untuk belajar."Kenapa banyak sekali bunga di sini anak-anak? apakah ruangan ini mau di g

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02
  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 3

    Bug Bug Bug"Berani kalian mau melecehkan perempuan yang saya cintai.. rasakan ini Bajingan."Bug Bug Bug..Liam terus menghujani dua pria yang salah satunya sedang berada di atas Laura dan berniat melakukan penetrasi kepada gadis yang terus meronta itu."Awww ampun ampun tuan." ucap dua lelaki yang berhasil di lumpuhkan oleh Liam tersebut."Pergi kalian dari sini, pergi sebelum saya panggil polisi dan membuat kalian membusuk di penjara." gertak Liam pada dua pria brengsek tersebut."Baik baik tuan maafkan kami tuan."Liam menoleh kepada Laura yang sedang menangis sesenggukan dan mencoba menutupi tubuhnya dengan bajunya yang sebagian besar sudah terkoyak dan memperlihatkan sebagian besar tubuhnya."Sialan, tubuhnya sangat menggairahkan." Liam menelan ludah nya karena hampir saja tergoda dengan bentuk tubuh Laura yang mungil namun menunjukkan tonjolan di bagian-bagian erotis nya."Laura kamu tidak apa-apa?" Liam membuka jas nya lalu menutup tubuh Laura dengan jas tersebut."Liam.. siap

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02
  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 4

    Liam berdiri di altar, matanya tertuju kepada Laura yang berjalan bersama Nicholas Sanders Ayahnya."Akhirnya aku berhasil meyakinkan mu untuk mau menikah denganku Laura." Batin Liam.Mata Liam tak lepas melihat perempuan bergaun putih yang bejalan semakin mendekat ke arahnya dengan senyuman yang tak pernah surut dari bibir tipisnya."Damn.. aku tak bisa membohongi diriku kalau perempuan itu sangat cantik." Batin Liam dengan mata yang tak lepas memandang Laura."Liam Arnold Davis dan Laura Patricia Sanders, dengan ini saya nyatakan kalian sah menjadi suami istri." Laura dan Liam saling bertatapan setelah mendengar pernyataan pendeta yang menyatakan mereka berdua sudah sah menjadi suami istri.Liam menyentuh wajah Laura lalu membingkai pipi nya dengan kedua telapak tangannya, Dan mengecup bibir Laura di depan semua orang yang menghadiri pernikahan itu.*********************"Mama, papa kami pamit." ucap Laura kepada ayahnya yang berdiri di samping mobil yang akan membawa Laura dan Lia

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02
  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 5

    "Mau kemana tuan?" Tanya Jason yang melihat tuannya masuk ke dalam salah satu mobilnya."Hanya ingin mencari angin." Balas Liam sebelum menutup pintu mobilnya."Bagaimana kalau nyonya Laura bertanya keberadaan anda tuan?""Katakan saja yang sebenarnya kalau aku keluar mencari angin." Balas Liam lalu menutup pintu mobilnya.Liam menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi, sebenarnya Liam sedang tidak mempunyai tujuan, dirinya hanya terus menjalankan mobil menuruti kemana pikiran nya membawanya pergi .Liam terpaksa pergi dari rumah nya untuk menghindari malam pertamanya dengan Laura.Melarikan diri ke sebuah tempat hiburan malam ini adalah caranya untuk menepis keinginan nya mencumbu perempuan yang baru di nikahinya beberapa jam yang lalu."Laura kenapa kamu harus menjadi anak dari lelaki brengsek itu." Oceh Liam sambil menikmati gelas ke lima minuman nya.Flashback on"Tuan Liam.. Tuaaann tolong." teriakan para pegawai di istana milik Liam membuat nya terbangun tengah malam."Ada ap

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-03
  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 6

    "Hai tampan.. sendirian di sini?" Gadis berpakaian seksi itu mendekati Liam yang sedang menikmati minuman nya."Siapa kamu?" "Trixie.""Tidak ada yang menanyakan namamu, saya hanya tanya siapa kamu? dan apa maumu?""Anggaplah aku seorang teman baru yang ingin menemani mu menikmati minuman.""Aku sedang tidak mencari pelacur." "Ya ampun , ucapan mu pedas sekali, aku tersinggung sekali." "Pergilah pelacur , apa kau tidak lihat cincin di tangan ku ini, aku sudah menikah , jadi pergilah.""Iya aku juga bisa melihat kalau kamu baru saja menikah bukan?" Bisik perempuan bernama Trixie itu."Darimana kamu tahu kalau aku baru selesai menikah?""Kamu masih mengenakan jas pengantin sayang." Trixie makin mendekati Liam."Kalau begitu pergilah brengsek, aku tidak berniat mengkhianati istriku." Liam mendorong perempuan itu agar menjauh dari dirinya."Kalau kau tidak berniat mengkhianati istrimu, pasti saat ini kamu sedang melewatkan malam pertama yang panas dengan istri mu itu.""Sudahlah pergila

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-03
  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 7

    " Dari mana saja kamu semalam sayang?" tanya Laura kepada suaminya dengan penampilan kusut setelah menghilang di malam pertama mereka. "Bukan urusan kamu." Balas Liam ketus sambil membuka bajunya.Laura terdiam tidak ingin membantah kalimat Liam, meskipun dalam benaknya tercipta berbagai pertanyaan, salah satunya kenapa sikap Liam jadi berubah setelah menikah.Sebelum nya Liam begitu manis dan baik kepadanya, hingga Laura yakin dan bersedia menikah dengannya."Apakah kamu ingin makan sesuatu?" tanya Laura sambil membantu Liam membuka pakaiannya." minggirlah aku bisa sendiri tidak perlu kamu bantu. " ucap Liam menghindari bantuan Laura." oke, sekali lagi aku bertanya Apakah kamu ingin makan sesuatu ? kalau ya aku akan mengambilkannya untukmu. ""Tidak perlu , lebih baik keluarlah aku mau istirahat. " ucap Liam sambil merebahkan dirinya di ranjang." ya sudah. " Laura mengalah melihat sikap suaminya, lalu menundukkan badannya dan berniat melepaskan kaos kaki suaminya. "Sudah kubilang

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 7

    Meskipun dalam hati tidak langsung percaya begitu saja dengan apa yang di katakan oleh Nana Yaya, namun Liam tidak ingin terus menunjukkan ketidak yakin an nya dan memilih duduk di kursi nya, kemudian membalik piring yang berada tepat di depannya. "Mari ku ambilkan makananmu sayang. " Laura mengulurkan tangannya . Liam menyerahkan piringnya kepada Laura tanpa sepatah kata, matanya terus mengikuti setiap gerakan yang dilakukan Laura menyendok setiap sajian ke atas piring nya. "Ini sayang. " Ucap Laura sambil meletakkan piring berisi makanan tersebut di depan Liam. Liam hanya mengangguk tanpa di sertai sebuah kalimat bahkan senyuman, kemudian mengalihkan perhatian ke arah piring nya. "Damn ini enak sekali. " Batin Liam begitu lidah Liam mengecap makanan di dalam mulutnya. "Bagaimana Tuan? enak kan masakan Nyonya Laura? saya sudah mencicipi nya tadi, ternyata Nyonya Laura sangat pintar memasak. " Nana Yaya yang berdiri di sudut ruang makan menyela begitu melihat ekspresi Liam yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 8

    "Apa yang kamu lakukan di rumah ku Trixie? dan bagaimana kamu bisa tahu dimana tempat tinggal ku?" Tanya Liam kepada Trixie saat sudah berada di dalam mobil. "Aku melihat kartu namamu terjatuh sayang. " Balas Trixie. "Terjatuh atau kamu sengaja mengambil dari dompet ku. " Balas Liam ketus. "Yaaahh apapun itu lah sayang, yang penting kan aku bisa datang ke rumahmu sayang, dan kamu juga senang kan kita bisa bertemu lagi. " Ucap Trixie sambil bergelayut manja kepada Liam. "Sekarang aku mengerti kenapa kamu melarikan diri dari malam pertama kamu semalam. " lanjut Trixie. "Tahu apa kamu? " Liam melihat ke arah Trixie dengan tatapan tajam. "Itu karena penampilan istrimu terlihat sangat membosankan, betul kan tebakanku? " Ucap Trixie. "Jason menepi sebentar. " Liam menyuruh sopir pribadinya menghentikan mobilnya. "Baik tuan. " Balas Jason, kemudian menuruti perintah sang bos berhenti di sebuah batu jalan. "Turun." Ucap Liam sambil melepaskan gelayutan Trixie di tangannya. "Apa? " T

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03

Bab terbaru

  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 27

    "Bagaimana David, apakah sudah ada kabar mengenai istriku?" Tanya Liam melalui sambungan telepon. "Maafkan saya tuan, tadi saya sempat bertemu dengan nyonya Laura.""Hah apa? dimana kamu bertemu istriku? lalu sekarang dimana dia? aku harus bertemu dan berbicara dengan nya sekarang juga.""Di depan rumah ayahnya tuan, tapi sayangnya nyonya Laura menolak untuk ikut bersama saya dan kemudian seseorang membawanya pergi, dan saya kehilangan jejak nyonya Laura. " Balas David. "Kenapa bisa begitu David? Kamu tahu siapa orang itu?" tanya Liam."Maaf tuan saya belum pernah melihat lelaki itu sebelumnya, sepertinya dia hanya seseorang yang kebetulan lewat di situ dan berusaha membantu nyonya Laura yang terus berteriak dan memberontak dari saya tuan." Ujar David."harusnya kamu tidak membiarkan Laura pergi begitu saja, saya tidak mau tahu kamu harus menemukan keberadaan istri saya segera."Pinta Liam secara tegas."Saya minta maaf tuan, tapi saya sedang mengusahakan yang terbaik untuk mencari n

  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 26

    "Masuklah nona. " Armand berhenti sejenak mempersilakan Laura untuk berjalan mendahului nya, begitu sampai di halaman rumahnya. Laura tersenyum dan mengangguk, kemudian melangkah pelan di depan Armand, lalu keduanya berhenti tepat di depan pintu yang masih terkunci.Armand maju selangkah kemudian mengambil kunci dari kantongnya lalu mengarahkan di lubangnya." Silakan. " Ucap Armand mempersilahkan Laura masuk ke dalam rumah yang tidak terlalu besar. Laura berdiri di dekat pintu menunggu Armand yang menuju saklar untuk menghidupkan lampu. Laura memindai ruang tamu berukuran Sekitar dua puluh lima meter persegi tersebut. "Anda tinggal sendiri disini? " tanya Laura. "Sebenarnya ada seorang asisten rumah tangga, tapi saat ini dia sedang ada keperluan di kampung halamannya, mungkin minggu depan baru kembali kesini. " Armand menjelaskan. "Ohhh... " Armand menangkap rona tidak nyaman di wajah Laura. "Kenapa? kamu takut tinggal di sini? " Tanya Armand. "Ehhee... " Laura tersenyum tip

  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 25

    "Huh.. huh.. huh..."Liam berusaha mengatur nafasnya yang naik turun. "Beruntung mereka tidak sempat melihatku disana. " Batinnya sambil bergegas menghidupkan mesin mobilnya. "Jadi selama ini Lucy benar-benar mengetahui perselingkuhan Livia dan Nicholas. " Liam berbicara sendiri. "Bisa jadi Lucy juga terlibat dengan apa yang menimpa Livia, karena dia juga yang sudah merencanakan kecelakaan Nicholas waktu itu. " Liam mulai menerka-nerka. "Sayang sekali aku tidak bisa melihat siapa lelaki yang membantunya. ""Oh Shit... mereka sedang merencanakan untuk mencelakai Laura, aku harus mencegahnya. " Liam memukul setir di depannya mengingat apa yang akan dilakukan Lucy kepada Laura , aku harus mencari keberadaan Laura saat ini. " ucap nya kemudian meraih ponselnya dan menghubungi seseorang. "Halo David, tolong kerahkan anak buahmu, bantu aku mencari istriku sekarang juga. "***********Laura masih menangis di dalam taksi nya, hampir tiga jam dirinya berada didalam nya. "Nona sebenarnya

  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 24

    "Selamat malam tuan. " Sambut Nana Yaya kepada Liam yang baru masuk ke dalam rumah. "Selamat malam Yaya. " Balas Liam sambil membuka kancing jas nya. "Bagaimana kabar Laura? apa dia sudah makan malam? " Tanya Liam. "Maksud tuan? " Nana Yaya meragukan pendengaran nya tentang pertanyaan tuannya tersebut. "Apa Nana tidak mendengar pertanyaan ku yang begitu jelas, saya ulangi apakah Laura sudah makan malam? " Liam mengulangi pertanyaan nya. "Iya tuan saya mendengar, tapi kenapa tuan menanyakan Nyonya sudah makan atau belum, apakah tuan lupa kalau Nyonya tidak ada di rumah? " "Tidak ada di rumah? memangnya kemana istriku Nana? " Liam terkejut dengan ucapan Nana Yaya. "Bukannya tuan sudah tahu dan mengijinkan Nyonya Laura untuk pulang ke rumah orang tuanya. " "Tahu? ijinkan? tidak, aku sama sekali tidak tahu apalagi mengijinkan Laura pergi dari rumah, apa-apa an ini, kenapa Nana tidak memberitahu saya kalau Laura pergi dari rumah? " Liam mulai emosi. "Tapi tuan, Nyonya Laura sendir

  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 23

    Cerita Nana Yaya tadi membuat dirinya penasaran untuk mencari tahu lebih banyak tentang adik iparnya yang telah meninggal dunia. Laura berjalan keluar dari kamarnya, kemudian menoleh ke kanan dan ke kiri berharap tidak ada orang yang melihat dirinya. Dirinya berjalan ke menuju sebuah kamar yang pintunya tertutup. "Pasti ini kamarnya. " Batin Laura. Klik.. Laura berhasil membuka pintu yang tidak terkunci, kemudian melangkah masuk ke dalam kamar bernuansa merah muda. Laura menyapu pandangan ke sekeliling, dilihatnya sebuah photo besar di tengah-tengah dinding kamar nya, seorang gadis cantik berambut panjang sedang berpose tersenyum. "Cantik, mata dan hidungnya sangat mirip dengan Liam. " Gimana Laura selesai mengamati photo close up tersebut. Laura mendekati ranjang yang terbungkus sprei dan bed cover, semuanya tertata begitu rapi dan bersih meskipun tidak berpenghuni. Laura duduk di tepi ranjang, matanya tertuju pada sebuah buku tertelungkup yang terletak di meja samping ranja

  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 22

    Brak.. Laura menutup pintu dengan kasar, kemudian mengunci nya dari dalam. Laura sengaja melakukannya agar Liam tidak bisa menyusulnya. "Hiks.. Hiks... Hiks... " Laura menjatuhkan dirinya ke ranjang, kemudian menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Siapapun yang melihat nya pasti langsung paham apa yang sedang di rasakan nya, luka hatinya terlalu , kepergian sang ayah yang begitu tiba-tiba, sikap Liam yang plin-plan ditambah lagi kedatangan seorang perempuan yang mengaku sedang mengandung benih sang suami. Perempuan itu menangis tanpa henti, Laura hanya berharap bahwa kepedihannya bisa luruh, seiring dengan derasnya air mata yang mengalir dari pelupuk matanya. "Papa kenapa papa pergi meninggalkan aku sendiri, tidak ada yang mencintaiku sebesar papa. " Ratap Laura mengingat kini tiada lagi orang yang mencintainya, terlebih ibu tiri yang selama ini di kiranya benar-benar tulus mencintai dirinya dan ayah nya ternyata hanya berpura-pura. Laura terus menangis tak peduli sua

  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 21

    Drrrttt.... Drrrttt.... Liam mengambil ponselnya yang terus bergetar berulang-ulang. Dilihatnya nama David tertera di layar ponselnya yang berkedip. "Halo, ada apa David? " Tanya Liam kepada orang yang sedang menghubungi dirinya melalui telepon."Benar tuan, ada penting yang ingin saya sampaikan kepada tuan, Apakah kita bisa bertemu? " tanya David. "Dua puluh menit lagi aku sampai kantor, temui aku di ruangan ku. " Ucap Liam. "Baik tuan. " Liam menutup telepon nya, kemudian berbalik kembali ke pintu. Tok Tok Tok"Laura aku harus pergi. " Ucap Liam berpamitan kepada sang istri. Liam menunggu beberapa detik namun tetap tidak mendapatkan jawaban dari Laura. Liam memutuskan untuk meninggalkan Laura di kamarnya dan akan berbicara kembali dengan Laura setelah kembali dari kantor. Sebenarnya Liam merasa ada yang aneh pada dirinya, untuk apa dia harus berpamitan kepada Laura, padahal dirinya hanya ingin membalas dendam kepada Laura, tapi entah mengapa sebagian besar hatinya mengharusk

  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 20

    Laura benar-benar tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada Liam, baru semalam dirinya merasa telah di perlakukan sebagai ratu oleh suaminya, dan hampir saja dia percaya bahwa Liam benar-benar sudah kembali seperti Liam yang di kenalnya dulu. Namun kenyataan sama sekali berbeda dengan yang di harapkan nya, bahkan saat ini di mobil, Liam sama sekali tak mengucapkan sepatah kata pun. "Sayang, kalau memang aku bersalah kumohon maafkan aku. " Ucap Laura, kemudian meraih salah satu tangan Liam yang terletak di samping persneling mobil nya. "Hah? kenapa? " Liam terperanjat dari lamunannya, dan langsung menarik tangannya begitu menyadari Laura sedang menautkan jemarinya di tangan Liam. "Apakah aku melakukan kesalahan? " Tanya Laura lagi. "Ohh.. sudahlah aku sedang tidak ingin membahasnya sekarang. " Jawab Liam tanpa menoleh sama sekali ke arah Laura yang saat ini sedang menatap nya. "Tapi sayang... ""Cukup.. aku sudah bilang tidak ingin membahasnya. " Hampir saja air mata Laura

  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 19

    "Jadi perempuan itu sudah tahu tentang Olivia, tapi kenapa dia tidak menghalangi pernikahan ku dengan Laura saat itu. " Batin Liam sambil menatap tajam Lucy yang berjalan menjauh darinya. "Aneh, kalau memang dia tahu tentang perselingkuhan antara suaminya dengan adikku, harusnya dia menolak aku menjadi menantu di keluarga ini, dan sepertinya tidak ada yang aneh dengan hubungan rumah tangga Nicholas dan Lucy, semuanya tampak baik-baik saja. " Liam terus membatin hal yang menurutnya tidak biasa tersebut. "Hiks.. Hiks... " Perhatian Liam beralih kepada sumber suara tangisan yang berasal dari dalam kamar Laura. Kepala Liam mendongak ke dalam kamar, dilihatnya perempuan cantik itu sedang duduk di tepi ranjang sambil tertunduk menangis. Liam melangkah masuk ke dalam kamar, kemudian menutup pintu kamar istrinya tersebut. Ada rasa iba melihat Laura yang terlihat begitu terpukul, dilihat dengan kasat mata saja jelas terlihat bahwa hati perempuan itu sedang hancur berkeping-keping. Liam

DMCA.com Protection Status