Share

Bab 2

Author: Jus Alpukat
last update Last Updated: 2023-12-22 19:30:12
Di malam yang gelap, Selena menuju ke kamar mandi sendirian.

Air panas menghilangkan rasa dinginnya. Dia menggosok-gosok matanya yang merah dan bengkak seraya berjalan ke sebuah kamar. Begitu Selena membuka pintu kamar itu, tampak di depan matanya sebuah kamar anak-anak dengan dekorasi yang penuh kehangatan.

Dia dengan lembut menggoyangkan lonceng. Alunan musik dari kotak musik pun terdengar di dalam ruangan. Lampu yang ada ruangan itu terlihat kuning dan redup. Itu jelas-jelas merupakan pemandangan yang menghangatkan, tetapi Selena tidak bisa menghentikan air matanya yang mengalir dengan deras.

Mungkin ini adalah karma bagi dirinya. Dia telah gagal melindungi anaknya, sehingga Tuhan ingin mengambil nyawanya.

Selena naik ke ranjang sepanjang 1,2 meter dan meringkukkan badannya seperti seekor udang kecil. Air mata dari mata kirinya mengalir ke mata kanannya, kemudian meluncur ke pipinya, membasahi selimut bayi yang ada di bawahnya.

Dia bergumam pelan sambil menggenggam sebuah boneka dengan erat, "Maafkan Ibu, Nak. Ini semua salah Ibu. Ibu tidak bisa melindungimu. Jangan takut, Ibu akan segera menemanimu di sana."

Setelah kematian anaknya, dia selalu tidak bersemangat, seperti bunga segar yang layu secara perlahan.

Selena memandangi kegelapan malam sambil berpikir, asalkan dia meninggalkan sejumlah uang ini untuk ayahnya, maka dia bisa pergi menemui bayinya.

Keesokan paginya, walau langit belum terang, Selena sudah berpakaian dengan rapi. Dia menunduk dengan wajahnya yang tersenyum sambil melihat surat nikah.

Dalam sekejap mata, sudah tiga tahun berlalu.

Selena secara khusus membuat sarapan yang menyehatkan untuk lambungnya. Meskipun dia tidak akan berumur panjang, dia tetap ingin hidup selama mungkin untuk merawat ayahnya.

Baru saja hendak keluar dari rumah, Selena menerima telepon dari rumah sakit, "Bu Selena, Tuan Arya mengalami serangan jantung mendadak dan telah diantar ke unit gawat darurat."

"Aku akan segera ke sana!" serunya.

Selena langsung bergegas menuju ke rumah sakit. Operasinya masih belum selesai. Dia menunggu di luar ruang operasi dengan mengepalkan kedua tangannya. Selena telah kehilangan segalanya, satu-satunya hal yang bisa diharapkannya adalah sang ayah bisa hidup dengan baik.

Perawat yang berada di samping menyerahkan setumpuk kertas sambil berkata, "Bu Selena, ini adalah biaya perawatan darurat serta operasi untuk kejadian yang terjadi secara mendadak pada ayahmu barusan."

Selena melihat rincian biayanya, ternyata mencapai dua ratusan juta rupiah.

Biaya pemulihan harian ayahnya setiap bulan mencapai 100 juta rupiah. Dia menjalani tiga pekerjaan sekaligus untuk bisa menutupi semuanya. Dia baru saja membayar biaya rawat inap untuk bulan ini. Sekarang hanya tersisa uang sebanyak 10 juta rupiah di dalam kartu ATM-nya, mana cukup untuk operasi?

Selena terpaksa menelepon Harvey. Harvey pun berkata dengan dingin, "Kamu di mana? Aku sudah menunggumu selama setengah jam."

"Aku ada urusan darurat, tidak bisa pergi."

"Selena, memangnya menyenangkan kalau seperti ini?" Harvey tersenyum dingin sambil berkata, "Sudah kuduga, mana mungkin kamu tiba-tiba mengubah sifatmu? Kebohongan yang kamu karang ini sangat murahan. Apa kamu anggap aku ini orang bodoh?"

Pria ini benar-benar mengira Selena telah berbohong, Selena pun menjelaskan, "Aku tidak berbohong padamu. Dulu memang aku yang masih tidak terima. Aku mengira kamu melakukan ini padaku karena kamu punya kesulitan yang sulit untuk dijelaskan. Tapi sekarang aku sudah mengerti. Janji pernikahan seperti ini sejak awal tidak diperlukan. Aku rela bercerai denganmu. Aku tidak datang karena penyakit jantung ayahku kambuh dan harus dioperasi ... "

"Apa dia sudah mati?" tanya Harvey. Selena merasa aneh, mana ada orang yang akan berbicara seperti ini?

"Belum, sedang dilakukan penyelamatan. Harvey, biaya operasinya mencapai dua ratusan juta rupiah. Bisakah kamu memberikan 20 miliar rupiah dulu kepadaku? Aku berjanji, aku akan bercerai denganmu!"

Pria itu menjawab sambil tertawa, "Selena, sebaiknya kamu mengerti. Aku memang paling berharap ayahmu mati. Aku bisa memberimu uang, tapi setelah mendapatkan akta cerai."

Kemudian terdengar nada sibuk dari ponsel. Wajah Selena terlihat tidak percaya. Dia ingat bahwa Harvey masih sangat menghormati ayahnya ketika mereka masih berpacaran. Namun, nada kebencian yang terdengar dari ponsel tadi sama sekali tidak lucu.

"Harvey ingin ayahku mati? Kenapa?" tanyanya dalam hati.

Jika dihubungkan dengan kebangkrutan Keluarga Bennett pada dua tahun yang lalu, semuanya tampak semakin jelas.

"Mana mungkin begitu kebetulan?"

"Mungkin Harvey yang telah membuat Keluarga Bennett bangkut, tetapi apa kesalahan yang telah diperbuat oleh Keluarga Bennett pada Harvey?" pikir Selena lagi.

Selena tidak bisa terlalu banyak berpikir. Hal yang terpenting saat ini adalah dia harus mengumpulkan uang dua ratusan juta rupiah untuk biaya pengobatan terlebih dahulu.

Saat pintu ruang operasi terbuka, Selena bergegas melangkah maju dan bertanya, "Dokter Albert, bagaimana dengan kondisi ayahku?"

"Bu Selena, jangan khawatir. Tuan Arya sangat beruntung bisa melewati kondisi kritis. Tapi secara psikologis dia masih terlalu lemah. Untuk sementara waktu ini, jangan sampai emosinya terguncang lagi."

"Aku mengerti." Selena menghela napas lega dan berkata, "Terima kasih, Dokter Albert."

Saat Arya masih dalam keadaan koma, Selena bertanya pada perawat, "Kondisi mental ayahku cukup baik, mengapa dia tiba-tiba mengalami serangan jantung?"

Perawat itu segera menjawab, "Suasana hati Tuan Arya belakangan ini sangat gembira. Tuan Arya juga bilang bahwa dia ingin makan pangsit udang atau semacamnya. Aku pikir hanya perlu sepuluh menit lebih untuk perjalanan pergi dan kembali ke sini. Jadi aku pergi untuk membelikan bubur buat Tuan Arya. Saat aku kembali, dia sudah diantar ke unit gawat darurat. Bu Selena, ini semua salahku!"

"Apakah ayahku bertemu dengan seseorang sebelum kamu pergi?"

"Tidak, tidak ada yang berbeda pada diri Tuan Arya sebelum aku pergi. Dia bahkan mengatakan kalau kamu menyukai kue apam di Restoran Rindani, sehingga dia juga memintaku untuk membelinya. Siapa yang menyangka tiba-tiba hal ini terjadi ... "

Selena selalu merasa bahwa hal ini tidak sesederhana yang terlihat. Setelah meminta perawat itu agar merawat Arya dengan baik, dia berjalan dengan cepat menuju ke ruang perawat untuk menanyakan tentang registrasi pengunjung.

"Bu Selena, tidak ada yang mengunjungi Tuan Arya pagi ini," jawab seorang perawat.

"Terima kasih."

"Oh ya, Bu Selena, apakah biaya Tuan Arya sudah dilunasi?"

Dengan wajah yang terlihat canggung, Selena berkata, "Aku akan segera melunasinya, maaf."

Dia keluar dari ruang perawat dan memesan taksi untuk bergegas menuju ke Kantor Catatan Sipil. Namun, di mana sosok Harvey?

Selena dengan cemas menghubungi nomor ponsel Harvey. "Aku sudah sampai di Kantor Catatan Sipil, di mana kamu?" tanyanya.

"Di kantor."

"Harvey, bisakah kamu datang untuk melakukan administrasi perceraian sekarang?"

Harvey mencibir dan berkata, "Menurutmu mana yang lebih penting, negosiasi kontrak senilai triliunan rupiah atau dirimu?"

"Aku bisa menunggumu menyelesaikan negosiasi kontrak. Harvey, anggap saja aku memohon padamu, ayahku sangat membutuhkan uang saat ini," kata Selena.

"Jika dia meninggal, aku yang akan membayar biaya pemakamannya," ujar Harvey.

Setelah mengatakan itu, Harvey pun menutup panggilan telepon. Ponselnya sudah tidak aktif ketika dicoba untuk dihubungi lagi.

Guyuran hujan yang lebat bagaikan jaring besar mengurung diri Selena. Hal ini membuatnya tidak bisa bernapas di dalamnya.

Dia berjongkok di bagian bawah halte bus sambil melihat jalan yang penuh dengan orang yang lalu-lalang, Selena terlihat menyesal.

Jika tidak mengambil cuti dari studinya karena hamil, Selena pasti sudah mendapatkan ijazah kelulusannya sekarang. Dengan kemampuan dan pendidikannya, dia akan memiliki masa depan yang sangat cerah.

Siapa sangka Keluarga Bennett akhirnya bangkrut? Harvey yang awalnya memperlakukannya seperti harta yang berharga, tiba-tiba berubah. Selena kehilangan segalanya dalam waktu yang singkat.

Setahun yang lalu, Harvey meminta seseorang untuk mengambil semua perhiasan dan tas bermerek milik Selena. Satu-satunya barang berharga di tubuhnya saat ini adalah cincin kawin mereka berdua. Selena melepaskan cincin itu, lalu berjalan masuk ke sebuah toko perhiasan kelas atas dengan langkah mantap.

Sambil mengamati Selena yang mengenakan pakaian murah dalam kondisi basah kuyup, pelayan toko berkata, "Nona, apakah kamu membawa faktur dan bukti pembeliannya?"

"Ya, aku bawa." Selena berpura-pura tidak melihat pelayan toko itu sedang mengamati dirinya. Dia menundukkan kepala dan menyerahkan faktur dengan segera.

"Oke, Nona. Kami perlu mengirimkan cincin ini untuk pengecekan keaslian. Besok baru aku beri tahu hasilnya, bagaimana?"

Selena menjilat bibirnya yang kering dengan sedikit cemas, lalu berkata, "Aku sangat membutuhkan uang, bisakah prosesnya lebih diperepat?”

"Oke, aku akan mencoba yang terbaik. Nona tunggu sebentar ... "

Sebelum pelayan toko sempat mengambilnya, tiba-tiba ada sebuah tangan putih dan halus menekan tutup kotak perhiasan itu sambil berkata, "Cincin ini sangat indah, aku menginginkannya."

Saat Selena mendongak, terlihat wajah yang membuatnya jijik, ternyata Agatha!
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mighty Mouse
apa ini novel terjemahan ya ?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 3

    Agatha mengenakan mantel putih yang halus, anting mutiara putih di telinganya membuatnya terlihat lembut dan elegan.Selendang di lehernya saja bernilai puluhan juta rupiah. Pelayan bergegas menyambutnya begitu melihatnya, "Nyonya Irwin, Tuan Harvey tidak menemani Anda memilih perhiasan hari ini?""Nyonya Irwin, toko kami kembali kedatangan model perhiasan terbaru, setiap jenisnya sangat cocok untuk Anda.""Nyonya Irwin, zamrud yang Anda pesan waktu itu telah tiba. Anda bisa memakainya nanti, pasti sangat cocok dengan warna kulit Anda."Pelayan itu tidak berhenti menawarkan produk pada Agatha. Agatha menatap Selena sambil tersenyum, tatapannya yang penuh rasa puas itu seakan menyatakan kemenangannya.Seluruh dunia tahu bahwa Harvey memanjakannya seperti permata, tetapi tidak ada yang tahu bahwa Selena adalah istri yang sah.Selena mengepalkan tangannya sambil berkpikir, "Mengapa aku bertemu dengan orang yang tidak ingin kutemui di saat yang paling menyedihkan?"Agatha bertanya dengan l

    Last Updated : 2023-12-22
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 4

    Ibu dari Selena, yaitu Maisha Osmond, pergi ketika Selena berusia delapan tahun. Hari itu adalah hari ulang tahun Arya. Selena pulang dengan penuh sukacita untuk mempersiapkan ulang tahun ayahnya, tetapi yang dia dapati justru surat cerai kedua orang tuanya.Demi mengejar ibunya, Selena bahkan sampai terjatuh terguling dari tangga. Dia tidak menyadari sepatu yang sudah terlepas dari kakinya. Kemudian dia memeluk kaki Maisha dan terus menangis. "Ibu, jangan pergi!" serunya.Wanita yang berpenampilan terhormat itu membelai pipi Selena yang lembut sambil berkata, "Maafkan Ibu.""Ibu, aku mendapat peringkat pertama di kelasku kali ini, Ibu belum melihat kertas ulanganku, itu perlu ditandatangani oleh orang tua.""Ibu, jangan tinggalkan aku. Aku tidak akan nakal. Aku berjanji tidak akan pergi ke taman bermain lagi, aku tidak akan membuatmu marah lagi, aku akan patuh, aku mohon … "Selena mengungkapkan ketidakrelaannya dengan rasa panik. Dia berharap wanita itu akan tetap tinggal. Maisha han

    Last Updated : 2023-12-22
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 5

    Maisha menatap Harvey dengan bingung. Dia tidak pernah mendengar kabar bahwa Harvey telah menikah."Tuan Harvey, kami telah tinggal di luar negeri selama bertahun-tahun dan tidak mengetahui berita di dalam negeri. Apa hubungan putriku dengan kamu?"Harvey menatap Maisha dengan tenang, lalu berujar dengan wajah tanpa ekspresi, "Meskipun ada hubungan, itu sudah berlalu. Sekarang aku sedang dalam proses perceraian."Selena tidak menyangka bahwa ketulusannya selama bertahun-tahun hanya menjadi masa lalu yang terucap dari bibir Harvey.Marah? Tentu saja Selena marah.Yang lebih membuatnya patah hati adalah dirinya yang buta ini telah menganggap makhluk yang sadis bagaikan hewan itu sebagai harta yang berharga.Selena mengeluarkan kotak cincin berlian, lalu melemparkannya dengan keras ke kepala Harvey sambil berkata, "Bajingan, berengsek! Hal yang paling aku sesali dalam hidupku adalah berhubungan denganmu. Besok jam sembilan kita ke Kantor Catatan Sipil. Yang tidak datang adalah pecundang!

    Last Updated : 2023-12-22
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 6

    Angin sungai yang dingin bertiup ke arahnya terasa begitu dingin, bagaikan pisau yang menusuk ke sumsum tulang. Selena bangkit berdiri dan lanjut mengejar.Selena meremehkan kondisi tubuhnya saat ini. Baru berlari beberapa meter, dia sudah terjatuh dengan keras lagi. Pintu mobil terbuka kembali, sepasang sepatu kulit buatan tangan yang mengkilap berhenti di depan Selena.Pandangan Selena perlahan-lahan menyusuri celana panjang pria yang lurus itu, hingga akhirnya dia menatap mata Harvey yang dingin."Har … " ucap Selena dengan lemah.Sepasang tangan dengan urat yang terlihat jelas mendarat di tubuh Selena. Dalam seketika, Selena seperti melihat pemuda berpakaian putih yang pernah memukau dirinya di waktu dahulu. Dia pun tanpa sadar mengulurkan tangan kepada pria itu.Saat tangan mereka saling berpegangan, Harvey dengan kejam melepaskan genggaman tangannya. Dia telah memberi harapan kepada Selena, tetapi dengan kejam menariknya kembali, hingga membuat tubuh Selena yang baru saja bangkit

    Last Updated : 2023-12-22
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 7

    Suara Selena terdengar begitu tenang ketika dia menyebutkan orang itu, dia sepertinya sudah tidak peduli lagi.Namun, Lewis tahu betul bahwa tidak mungkin Selena tidak peduli lagi pada orang yang pernah dicintainya dengan tulus itu. Selena hanya berusaha menyembunyikan luka di hatinya dan mencoba mengobatinya sendiri ketika tidak ada orang di sekitarnya.Tanpa bertanya lebih lanjut, Lewis pun kemudian mengubah topik pembicaraan. "Aku tahu kamu belum melunasi biaya operasi ayahmu. Sebagai temanmu, aku akan meminjamkan uang terlebih dahulu kepadamu, nanti kamu kembalikan lagi kepadaku."Lewis tahu bahwa tidak mudah bagi seorang gadis seperti Selena untuk mendapatkan uang. Lewis sudah berulang kali ingin membantu Selena, tetapi selalu ditolak olehnya.Selena masih menggelengkan kepalanya kali ini sambil berkata, "Tidak perlu, Kak.""Selena, kondisi ayahmu lebih penting. Apa kamu lebih suka dipermalukan oleh sampah itu daripada menerima niat baikku? Aku tidak mengajukan syarat apa pun, aku

    Last Updated : 2023-12-22
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 8

    Selena melihat ke arah bawah. Sungguh mengejutkan, alamat yang tertulis di kertas putih itu adalah sebuah lokasi pemakaman.Mungkinkah adik perempuan Harvey sudah meninggal? Namun, apa hubungannya kematian adik perempuan Harvey dengan ayahnya Selena? Selena mengenal Arya dengan baik, Arya tidak akan pernah menyakiti seorang gadis kecil.Mengetahui bahwa kedua orang itu tidak akan mengungkapkan apa-apa lagi, Selena pun tidak terus mempersulit keduanya. Suasana selama perjalanan pun menjadi hening sampai akhirnya mereka tiba di kediaman Keluarga Irwin.Perasaan Selena bercampur aduk begitu kembali ke tempat yang sudah sangat familier dengan dirinya ini.Chandra dengan sopan bertanya, "Apakah Nyonya ingin turun?""Tidak perlu, aku akan menunggunya di sini."Proses perceraian ini adalah pertemuan terakhir antara dirinya dengan Harvey. Dia tidak ingin menambah masalah lagi. Apalagi setiap hal yang ada di sini membawa kenangan bagi mereka berdua. Dia tidak ingin terbawa perasaan lagi saat me

    Last Updated : 2023-12-22
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 9

    Suasana di mobil itu sangat hening, sehingga suara Agatha yang sedang panik menjadi terdengar nyaring. Selena dengan jelas mendengar kata "Harvest".Dia masih ingat hari di mana dia mendapatkan laporan tes kehamilan. Dia bergegas berlari ke pelukan Harvey dengan penuh harapan sambil berkata, "Harvey, kamu akan menjadi seorang ayah! Kita akan punya anak! Aku sudah memikirkan nama bayi kita. Jika perempuan, kita beri nama Helena Irwin. Sedangkan jika laki-laki, kita beri nama Harvest Irwin. Itu adalah gabungan dari nama kita berdua, apakah menurutmu bagus?"Selena sangat berharap dirinya tadi salah dengar. Namun, Harvey tidak menghindari tatapannya dan hanya menjawab, "Namanya Harvest Irwin.""Bajingan!"Selena mengangkat tangannya dan menampar Harvey. Kali ini Harley tidak menghindar dan membiarkan Selena menamparnya."Beraninya kamu memanggil anak yang dia lahirkan dengan nama anak kita!"Anak itu adalah benteng terakhir Selena. Air matanya sudah seperti pecahan mutiara. Selena menerka

    Last Updated : 2023-12-22
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 10

    Selena terus mengoceh selama sepanjang hari di pemakaman, tetapi dia tidak punya waktu untuk bersedih terlalu lama. Dia pun lanjut melakukan penyelidikan terhadap foto yang dia dapatkan.Sebagian besar wanita yang pernah berhubungan dengan ayahnya adalah orang-orang di perusahaan. Ketika akan mulai menyelidiki orang-orang di perusahaan, Selena menerima sebuah panggilan telepon.Ternyata telepon dari Wilson, seorang anak dari pegunungan yang dulu pernah dibantu oleh ayahnya. Suaranya terdengat sedikit panik. "Nona Selena, aku baru saja kembali dari luar negeri dan mendengar berita bahwa Tuan Arya sakit parah, apakah dia baik-baik saja?" tanya Wilson."Terima kasih atas perhatianmu, ayahku sedang menjalankan perawatan di rumah sakit.""Ah, bagaimana mungkin Tuhan memberikan cobaan seperti ini pada orang yang baik seperti Tuan Arya? Dulu, jika bukan karena dia membantu kami dan membawa kami keluar dari pegunungan, mana mungkin kami bisa memiliki kehidupan seperti saat ini?"Sebuah pikiran

    Last Updated : 2023-12-22

Latest chapter

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1674

    Zane menatap Selena. Terlihat sedikit harapan di wajahnya yang pucat. "Selena, apa selama dua tahun lebih kita bersama, ada saat di mana kamu menyukaiku?"Selena menatapnya dengan dingin dan penuh kebencian."Nggak, aku selalu berharap kamu mati setiap saat."Zane tersenyum pahit. "Ternyata benar."Hukum alam berputar, segala sesuatu ada karmanya."Dor!"Burung-burung terbang melintasi langit dan darah segar tumpah ke tanah.Zane melihat foto dingin di atas batu nisan dan berkata dengan perlahan, "Lian, aku akan mengembalikan semua utangku padamu ... "Selena melihat orang-orang yang meninggal dengan hati yang terluka dan air matanya mengalir perlahan-lahan."Lian, aku sudah membalaskan dendam untukmu. Sekarang kamu bisa beristirahat dengan tenang."Dia sudah menunggu hari ini terlalu lama.Setelah benar-benar membalas dendam, Selena merasa hatinya kosong.Pada musim ini, bunga Canola mekar dengan indah. Dalam embusan angin sepoi-sepoi yang lembut, Winnie mengejar Ravi dan lonceng di t

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1673

    Namun Zane yang dibutakan karena cinta sama sekali tidak tahu kalau semua ini adalah perangkap yang disusun oleh Selena selama dua tahun.Saat dia melihat Selena bersandar di pelukan Harvey, dia baru menyadari kalau rencananya sudah terbongkar sejak awal.Semua ini juga harus diakhiri ...Meski Keluarga Bennett menang, tetapi selama bertahun-tahun menghadapi Andrew, Theresa, dan Shira, ada banyak yang terluka dan tewas. Pada kenyataannya, mereka tetap kalah.Kak Freya akhirnya menjadi korban dan meninggal dunia di usia muda.Selena menyalakan sebatang dupa di atas makamnya. "Kak Freya, kakak harus lebih berhati-hati di reinkarnasi berikutnya. Jangan khawatir, aku akan menjaga keluarga dengan baik."Angin sepoi-sepoi menerbangkan sehelai daun yang jatuh di bahu Selena seolah memberikan tanggapan padanya.Petra kembali dengan penuh kekuatan bersama anggota Keluarga Bennett dan Fanny akhirnya dimakamkan dengan tenang.Dia tidak memberi tahu pemakaman Fanny kepada siapa pun, tetapi Rudy da

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1672

    "Kak Sean, apa yang terjadi?" Selena tidak tahu situasinya. Sekarang dia masih tidak berani mendekati Louis dengan sembarangan.Dia hanya mengenal Sean dari antara orang-orang yang ada di sana."Selena, jangan datang ke sini. Tempat ini terlalu berbahaya." Sean terlihat khawatir.Louis juga menatap Selena. "Hei Tua Bangka, eksperimenku akan segera berhasil. Dia adalah keturunan Fanny, darah yang mengalir di tubuhnya sama seperti Fanny ... "Ekspresi Selena langsung berubah. Pantas saja dia selalu merasa kalau Louis sangat memperhatikannya.Pada saat itu, dia mengira kalau itu karena tubuh dan bakatnya sendiri. Dia tidak tahu kalau sejak awal Louis sudah mengetahui identitasnya.Program modifikasi manusia hidup ini adalah untuk menghidupkan kembali neneknya!Pria ini sangat menakutkan. Louis melakukan begitu banyak persiapan untuk menghidupkan kembali neneknya dan dia hampir saja ditipu karena percaya kalau Louis hanya melakukan program modifikasi saja.Meski Petra sudah berambut putih,

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1671

    Selena tiba di pulau itu. Kali ini, dia merasakan ada sedikit perubahan dari suasana di pulau itu.Meski pemandangannya masih sama, robot di seluruh pulau menghilang.Seharusnya dia akan bertemu dengan beberapa mata-mata robot setelah tiba di pulau.Ada banyak kapal yang berjejer rapi di tepi pulau. Banyak di antaranya adalah milik lembaga militer swasta dan tentara bayaran asing.Ada sejumlah besar orang yang mendarat di pulau!Apa yang terjadi?Apa sesuatu terjadi pada guru?Meski Louis ingin memodifikasi tubuh Selena, dia tetap berharap kalau gurunya masih hidup.Kalau ilmuwan sehebat Louis yang sangat berbakat di berbagai bidang meninggal, itu akan menjadi kerugian yang sangat besar.Guru!"Seli, jangan terburu-buru. Meski ada orang yang datang ke pulau ini, sepertinya nggak ada masalah besar." Harvey segera mengingatkannya.Kapal sebanyak ini pasti membawa banyak senjata berat, tetapi bunga dan bangunan di pulau ini masih utuh."Nggak, penduduk pulau ini memang nggak banyak. Sebag

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1670

    Hari itu, Rudy dan Richie berbicara berdua untuk waktu yang lama. Tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan.Sebenarnya, hal ini juga tidak penting. Bagi Keluarga Bennett, itu hanya menambah satu anggota keluarga saja.Namun, Mira merasa agak gugup karena Keluarga Farrell tiba-tiba punya keturunan sebanyak ini. Kalau semuanya dimasukkan ke dalam Keluarga Farrell, harta milik putra dan putrinya akan berkurang banyak, 'kan?Setiap manusia itu adalah makhluk yang egois. Pada saat ini, siapa yang tidak memikirkan keuntungannya sendiri?Namun, hasil pembicaraan Richie dan Rudy justru mengejutkan.Meski Keluarga Bennett tidak mengakui identitasnya, Richie tidak berniat mengubah marganya menjadi Farrell.Ibunya menikah dengan Petra Bennett, jadi mereka adalah anggota Keluarga Bennett seumur hidup mereka. Namun, mereka bisa tetap menjaga hubungan keluarga dengan Keluarga Farrell.Meski merasa menyesal, Rudy memikirkan kalau Petra sangat baik pada keturunannya, jadi dia setuju dan memohon a

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1669

    Selena dan rombongannya kembali ke Kediaman Bennett yang sudah beroperasi dengan normal di bawah pengawasan Sean. Kaki Steve juga sudah jauh lebih baik. Dia tidak perlu lagi berpura-pura lumpuh dan bisa berjalan dengan bebas seperti orang normal.Tubuh Shane tidak bisa sembuh dalam waktu yang singkat, tetapi dia sudah terlihat jauh lebih baik.Richie juga menunjukkan pemulihan yang signifikan dibandingkan sebelum Selena pergi.Shira hampir saja menghancurkan seluruh Keluarga Bennett.Saat melihat Selena kembali, wajah Richie terlihat sangat khawatir. "Selena, aku dengar dari Sean kalau kamu kena serangga sihir? Gimana keadaanmu sekarang?""Jangan khawatir, Ayah. Aku sudah sembuh. Hanya saja, Shira mungkin mati di dalam laut."Richie memeluk Selena dengan erat. "Nggak apa-apa, yang penting kalian baik-baik saja."Selena merasa sedih saat melihat Richie terlihat lebih tua beberapa tahun dalam waktu singkat."Apa sudah ada kabar tentang ibu?""Sean menemukan beberapa informasi dan masih m

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1668

    Pasha berbicara dengan santai, tetapi membuat Melvin terkejut dan membayangkan bagaimana kehidupan putranya dulu.Lingkungan yang keras, dari berbagai latar belakang, tidak pernah mendapatkan apa-apa, jadi tidak takut kehilangan.Sejak istrinya meninggal, Melvin sebenarnya tidak terlalu memperhatikan Alan, tetapi dia selalu cukup dermawan dalam hal materi.Namun, saat dia menemukan anak kandungnya, dia langsung merasakan perasaan sayang.Kalau ini adalah satu-satunya keinginan anaknya, dia akan melakukan apa pun untuk membantu anaknya mencapainya.Selena berdiri di tepi laut sambil memandang matahari terbenam di cakrawala.Meski Shira seharusnya sudah mati di dasar laut, hatinya tidak merasa senang sedikit pun.Dalang utamanya sudah mati, tetapi Keluarga Bennett masih berantakan. Ibunya masih hilang hingga sekarang.Selena menghela napas pelan-pelan."Masih muda, tapi kenapa menghela napas?" Entah sejak kapan Markus sudah berjalan ke samping Selena.Dia duduk di sebelah Selena tanpa me

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1667

    Melvin merasa lelah. Dosa apa yang telah dia buat?Daripada mengatakan dia mendapatkan seorang putra, lebih tepatnya dia justru mendapatkan seorang ayah.Mana ada anak di dunia ini yang sudah tidak bertemu dengan orang tuanya selama 30 tahun, tetapi saat bertemu bukannya peduli pada keluarga, malah berteriak ingin menikah?Kalau wanita yang ingin dinikahi putranya hanyalah seorang gadis biasa, itu tidak masalah. Namun, sayangnya putranya ingin menikahi seorang wanita yang sudah menikah dan punya empat anak.Itu semua juga tidak masalah. Hal yang paling penting adalah mantan suami Selena adalah anak kandung adik perempuannya dan keduanya masih terikat satu sama lain.Telapak tangan dan punggung tangan semuanya darah dagingnya, jadi apa yang bisa dia lakukan?Dia juga sangat putus asa!Markus tidak memedulikan kesulitan Melvin dan memberikan sebatang rokok kepadanya, tetapi Melvin mengibaskan tangannya. "Ayah sudah berhenti merokok."Kemudian Markus duduk sendiri dan merokok.Putranya in

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1666

    Melvin yang selalu sakit-sakitan hingga hari ini tidak pernah membayangkan kalau suatu hari putra kandungnya yang hilang selama bertahun-tahun akan tumbuh menjadi pohon raksasa meski sudah mengalami banyak penderitaan.Dia memang pohon yang besar, hanya saja pohon ini sepertinya tumbuh agak miring?Bagaimanapun juga, sebagai ayah dan anak yang punya ikatan darah, saat kebenaran terungkap, bukannya mereka seharusnya saling berpelukan dan mengungkapkan perasaan mereka setelah bertahun-tahun tidak bertemu?Kenapa anak sulungnya ini sama sekali tidak merasa senang menemukan ayahnya dan malah tertarik dengan gelar Tuan Muda Keluarga Davira?Tidak, lebih tepatnya dia tertarik pada putri Keluarga Bennett."Tunggu Anakku. Sekarang situasinya agak rumit. Kita harus berpikir panjang dulu ... ""Apa aku benar-benar anakmu?" Markus adalah orang yang pemarah, sama persis seperti ibunya. Dia sama sekali tidak mendengarkan saran apa pun.Dia hanya punya satu pikiran di kepalanya. Untungnya dia sudah

DMCA.com Protection Status