Share

Pergi

Penulis: Yani
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-29 20:59:55

“Mulan, semua sudah beres?”

Mulan yang sejak tadi hanya melamun, tersentak kaget mendengar teguran itu. Kepalanya yang sejak tadi tertunduk, mendongak dan menemukan Alex yang entah sejak kapan berdiri di depannya. Pria itu selalu berpenampilan santai dengan kaos hitam dan dipadukan jaket kulit cokelatnya. Agaknya Alex juga sudah siap pergi.

“Sudah,” jawab Mulan disertai dengan senyum tipis.  Mulan menarik napas dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Berulang kali sampai sesuatu di dadanya merasa lega.

Alex yang sejak tadi memang mengamati sikap wanita itu, mendesah panjang. Dia mengambil posisi duduk di samping wanita itu, menatap lekat pada Mulan yang berwajah lesu. “Pikirkan lagi keputusan kamu.”

“Tidak perlu. Ini memang yang harus aku lakukan sejak lama.”

“Kamu yakin tidak akan menyesal? Bagaimana dengan lelaki itu?”

Mulan tersenyum miris. Wajahnya yang sendu, makin tertekuk dengan bibir yang melengkung ke bawah. “Mungkin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Antara Dendam dan Cinta   Kerinduan Maya

    Tiga jam berikutnya, sosok yang ditunggu datang juga. Penampilan pria itu sangat berantakan dengan wajah kusut. Jas yang hilang entah ke mana, dengan lengan kemaja yang tergulung sampai siku. Dua kancing teratas kemejanya terbuka, hampir memperlihatkan cetakan dadanya. Meski demikian, semua sepakat penampilan Juan saat ini semakin menambah kadar ketampanannya. Bahkan Maya sampai menahan napas, merasa terpsona pada pria yang selalu merajai hatinya. Maya lantas berdiri dan berlari ke arah sang kakak. Dipeluknya pria itu dengan erat. Tangisnya pecah saat itu juga. Antara lega dan rindu melihat kedatangan pria pujaannya. Juan membalas pelukan itu dengan erat, mencium rambut sang adik dengan ciuman panjang berkali-kali. Tatapannya yang lelah, berubah ramah. Menyembunyikan kemarahan yang sejak tadi dirasakannya setelah melakukan penyelidikan singkat. “Kak, aku takut terjadi sesuatu dengan Daddy,” ujar Maya di sela tangisannya. “Semua akan baik-baik sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29
  • Antara Dendam dan Cinta   Terasa Asing

    Setelah ucapan sensual pria itu, di sinilah Maya berada. Di dalam mobil berdua dengan Juan tanpa adanya pihak ketiga. Juan sengaja tidak membawa sopir karena ingin berduaan dengan Maya, wanitanya. Pengawal yang tadi berniat mengikuti mereka sudah Juan usir dengan tegas, bahkan meninggalkan Bruce yang menatap kepergian mereka dengan datar. Maya tersenyum gugup. Dia tidak tahu apa saja yang Mulan lakukan di belakangnya selama ini. Namun untuk menghapus rasa curiga, Maya menurut. Dia akan mencatat dalam otaknya setiap perubahan yang Mulan ciptakan selama ini. Juan melajukan mobilnya membelah jalanan. Sebelah tangannya tidak berhenti menggenggam tangan Maya, sesekali meremas dengan gemas. Sampai beberapa menit kemudian mereka tiba di sebuah restoran besar. Juan turun, mengelilingi mobil dari depan dan membuka pintu mobil sebelahnya. Dia bahkan melindungi kepala Maya agar tidak terkena pintu mobil. Maya menerima perlakuan tersebut dengan senang hati. Sudah lama sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29
  • Antara Dendam dan Cinta   Kehamilan Mulan I

    Setelah beberapa jam melakukan penerbangan, di sinilah Alex dan Mulan berada. Di salah satu kota terbesar yang terkenal dengan film Hollywood-nya. Bukan tanpa alasan mereka memilih kota ini, tapi karena salah satu cabang perusahaan yang Alex kelola kebetulan juga berada di sini. Mulan cukup terkeju awalnya, ternyata banyak hal yang tidak diketahuinya tentang Alex. Saat Mulan bertanya banyak hal pun, lelaki itu hanya tersenyum tipis dan mengalihkan pembicaraan. Seakan tidak mau Mulan mengetahui lebih banyak. Beruntung dia bukan orang yang suka ikut campur. Beberapa hari beradaptasi di sini, sebenarnya tidak terlalu sulit. Tinggal di salah satu unit apartemen yang dibilang cukup mewah. Semua tetangga apartemennya kebanyakan para workaholic yang jarang menampakkan batang hidungnya. Mulan cukup nyaman di sini, meski setiap harinya dia kedapati sering melamun dan tampak murung. Berkali-kali pula Alex dengan perhatian meminta Mulan bercerita, tapi wanita i

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29
  • Antara Dendam dan Cinta   Kehamilan Mulan II

    Alex menatap penuh dendam pada wanita di depannya. Matanya mendelik, berusaha mengintimidasi lawan yang tak berefek apa pun. Bukan tanpa alasana kenapa dia bersikap demikian, tapi sungguh Alex sudah sangat jengkel pada wanita di depannya ini. Dia benar-benar tersiksa menghadapi Mulan dan segala keinginannya. Sementara sang pelaku, Mulan tetap memasang wajah tenang, dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Dia balas menatap Alex dengan tajam, tidak peduli bahwa lelaki di depannya tengah mati-matian berusaha sabar. “Ganti!” Sekali lagi dia berucap penuh penekanan. Alex menggeleng, menolak perintah wanita yang seperti ratu ini. Beberapa hari ini wanita itu memang suka memerintah, tanpa mau menerima penolakan. Dengan alibi hamil dan tetek bengeknya, hidup Alex seakan dijajah. “Alex ...” “Mulan,please. Aku baru ganti pakaian. Parfum ini juga masih baru.” Alex merengek juga, berusaha meluluhkan hati wanita hamil yang sekeras batu itu

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29
  • Antara Dendam dan Cinta   Menghilangkan Janin

    Keadaan Joe makin membaik. Pria itu sudah sadar dalam tahap pemulihan. Hanya Kriss yang masih kritis dan belum bisa dikunjungi banyak orang. Bahkan anak-anaknya harus bergantian masuk ke dalam dengan pakaian steril yang sudah disiapkan. Maya tidak berhenti menangis. Meratapi keadaan yang sangat menyedihkan baginya. Dia pikir pulangnya akan disambut dengan pelukan hangat sang ayah. Mendapatkan senyuman hangat ketiga kakaknya seperti biasa. Namun, harapannya melenceng. Maya tidak berhenti terisak dalam pelukan Juan. Pria yang sudah menemaninya beberapa hari ini, bahkan sang kakak tidak sedikit pun beranjak dari sampingnya. Maya jelas tidak membuang momen ini begitu saja. Setengah hatinya merasa senang mendapatkan Juan dalam pelukannya. Kakak yang sudah lama ditaksirnya. Tiba-tiba, Maya merasa mual. Dia membekap mulutnya. Aroma obat yang menyengat masuk ke dalam hidung dan semakin membuatnya mual. Perutnya bergejolak, seakan sesuatu mendesak untuk segera dikelua

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29
  • Antara Dendam dan Cinta   Tanggung Jawab

    Juan merasa Tuhan sedang menegurnya. Dia yang sempat ragu pada wanita itu hampir saja kehilangan Maya, bahkan makhluk kecil yang sedang tumbuh di dalam perut wanita itu. Jelas dia syok. Bahkan hampir tak mempercayai apa yang sudah dokter jelaskan. Berkali-kali dia meminta dokter untuk memeriksa ulang, takut ada kesalahan atau data pasien yang tertukar. Hal yang jelas tidak mungkin terjadi. Namun saat itu Juan memang dalam mode ‘bodoh’-nya. Dia tidak bisa berkedip menatap perut wanita itu. Ada senyum haru yang terbit di bibirnya. Tidak ada keraguan dalam hatinya. Jelas itu adalah hasil mereka beberapa minggu lalu. Apalagi dia ingat bagaimana dirinya yang melepaskan semuanya di rahim hangat Maya. Tanpa pengaman, tanpa halangan. Mereka terlalu larut saat itu. Juan pun tidak memikirkan akan secapat ini mereka memiliki buah hati. Namun dia tidak menyesal sama sekali. Dia akan mempertanggung jawabkan perbuatannya segera di depan keluarganya. Kini mengetahui kehamilan Maya

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29
  • Antara Dendam dan Cinta   Antara Cinta dan Kecewa

    Robin kembali datang ke tempat ini. Langkahnya masih seberat sebelumnya, tatapannya masih sendu seperti terakhir kali kemari. Rasa sesak dan sedihnya belum pulih. Padahal ini sudah lewat berminggu-minggu setelah kepergian wanita itu. Nyatanya penyesalan membuat kesedihannya tak berujung. Tiba di depan gundukan dengan nisan bertuliskan nama mantan istrinya, kakinya melemah, seakan tenaganya tersedot dan lumpuh seketika. Robin menatap nanar pada nisan di makam itu. Tangannya terulur dan mengelusnya di sana. “Maaf,” bisiknya dengan nada suara yang pelan, sarat akan kesedihan yang mendalam. “Maaf tidak pernah membuat kamu bahagia selama pernikahan kita seperti janjiku di depan pendeta.” Robin menunduk, seakan tidak berani menatap nisan itu. Meski Lucy sudah menyakitinya dengan sangat dalam, nyatanya perasaan cinta itu tidak juga pudar. Malah Robin merasa perasaannya masih sama besar seperti dulu. Robin hanya marah dan kecewa pada wanita itu. Dia tidak ber

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29
  • Antara Dendam dan Cinta   BAB 70

    Di kamarnya, Maya tak berhenti tersenyum. Dia mengeluarkan sebuah kotak yang sejak dulu disimpan dengan rapi. Di dalam kotak itu terdapat banyak barang-barang pemberian Juan padanya.Maya mengeluarkan salah satunya, sebuah liontin hadiah ulang tahunnya yang ke-17 tahun. Entah kapan jelasnya, mungkin perasaannya mulai beda sejak waktu itu. Sejak Maya melihat sang kakak dalam balutan jas berwarna kream, mengucapkan selamat ulang tahun dengan suara yang sangat merdu di telinganya.Saat itu Maya merasa sang kakak adalah Dewa Yunani. Sangat tampan, memesona, dan berhasil menarik perasaan cintanya untuk pertama kali. Sejak itu, Maya seakan berikrar hanya akan mencintaimu Juan, pertama dan terakhir. Hanya pria itu yang layak menjadi kekasih dan masa depannya.Maya tersenyum sendiri. Selain itu, ada album foto yang semuanya berisi foto-foto Juan. Beberapa gambar bahkan sengaja dipotong dan menyisakan dirinya dan pria itu. Tersenyum di depan kamera, meski wajah sang kaka

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29

Bab terbaru

  • Antara Dendam dan Cinta   Pergi

    Maya menatap minumannya dengan tatapan kosong. Tangannya menari di sekitar pinggiran gelas yang masih penuh. Baru seteguk, dan dia sudah merasa tidak berselera.Lagi, Maya beralih menatap sekitar, melihat hilir mudik orang-orang dengan koper besarnya. Suara mendayu resepsionis yang memberitahukan penerbangan menjadi pengisi suasana malam ini. Dirinya hanya duduk dan menikmati semua yang tertangkap matanya.Ya, Maya sudah membulatkan tekadnya untuk mengikuti Bruce ke Inggris. Selain untuk memulai hidup baru, tidak salahnya juga dia bersama pria itu. Sudah terbukti, hanya Bruce yang bisa menjaganya dan memberi rasa aman. Pria itu seakan menjamin sesuatu yang Maya cari; tempat berpulang.Keluarganya pun tidak ada yang melarang. Mereka seakan memasrahkan dirinya pada Bruce. Bahkan ayahnya berharap dirinya mau membuka hati segera. Kriss selalu menegaskan bahwa apa yang Bruce lakukan sejak dulu adalah ketulusan, bukti kesungguhan pria itu padanya. Maya hanya menjawab dengan senyuman kaku.D

  • Antara Dendam dan Cinta   Bisakah Berbaikan?

    Sedangkan di kamarnya, Mulan juga tak kalah sedih. Meski awalnya dia berusaha kuat, berpura-pura tidak peduli. Nyatanya dia sangat terpukul dengan kepergian Maya. Ada semacam beban di hatinya yang tidak terangkat, dan malah membuatnya terluka dari dalam. Bahkan mereka belum berbaikan. Mereka masih terlibat banyak masalah dan belum diselesaikan. Keduanya memiliki ego yang sama-sama tinggi tanpa ada satupun yang berniat mengalah."Sayang, jangan terlalu bersedih. Ingat anak kita," bujuk Juan yang mulai cemas dengan keadaan Mulan. Apalagi perempuan itu sampai terisak keras, bahunya bahkan bergetar hebat. Juan mulai khawatir berlebihan. Dia bukannya tidak ingin memahami kesedihan Mulan, tapi dia tidak ingin kesedihan wanita itu malah berakibat fatal pada calon buah hati mereka. "Aku hanya merasa bersalah pada Maya. Bagaimanapun secara tidak langsung aku yang sudah membuat hidupnya hancur. Andai dulu kami tidak pernah bertemu, mungkin Maya masih hidup bahagia. Maya tidak akan mengalami k

  • Antara Dendam dan Cinta   Pergilah, Sayang

    Saat mendengar Kriss sudah pulang, Bruce segera menemui lelaki itu di ruang kerjanya. Setibanya di sana ternyata sudah ada Juan yang tengah berbincang dengan Kriss."Ada apa?" Kriss langsung bertanya dengan sebelah alis yang dinaikkan.Bruce menatap Juan sekilas sebelum memusatkan pandangannya pada Kriss. "Saya akan membawa Maya segera," katanya mantap.Kriss dan Juan yang mendengarnya menampilkan ekspresi berbeda. Mereka menatap Bruce yang tampaknya tak masalah dengan pandangan mereka."Kenapa cepat sekali?" tanya Kriss yang masih belum rela jika Maya pergi. Padahal baru beberapa waktu mereka berkumpul, dan sekarang sudah ada yang harus pergi lagi."Ini demi kesehatan Maya juga. Dia membutuhkan tempat dan suasana baru untuk kesehatannya. Di sini dia selalu merasa tertekan dan itu tidak baik untuk kesehatan bayinya.""Tunggu! Apa yang kamu bicarak

  • Antara Dendam dan Cinta   Mari Bersama

    Dengan telaten, Bruce menguapi Maya. Bubur yang awalnya ditolak mentah kini sudah habis tanpa sisa. Lelaki itu tersenyum tipis, merasa bangga karena berhasil membujuk wanita itu. Setelah selesai, beberapa pelayan masuk dan mengambil piring kotor. Sementara Bruce membantu Maya minum."Sudah?" tanyanya dengan suara yang berusaha lembut. Meski Bruce merasa geli sendiri. Dia tidak terbiasa bersikap demikian, tapi demi Maya, dia akan belajar.Maya mengangguk pelan. Dia membetulkan posisi bersandarnya yang langsung dibantu oleh Bruce. Lelaki itu sangat sigap dan teliti pada hal kecil yang Maya butuhkan."Sudah nyaman, kan?""Iya."Setelah itu kepada hening. Maya hanya diam dengan tatapan lurus ke arah tembok. Suasana yang terlalu hening membuat keduanya mendengar deru napas masing-masing. Maya tidak berani menoleh saat merasakan tatapan intens dari sampingnya. D

  • Antara Dendam dan Cinta   Kegalauan Maya

    Dengan sekali dobrak, Bruce berhasil masuk. Dia langsung berlari ke dalam dan mencari keberadaan Maya. Ranjang dalam keadaan kosong, langkah kakinya makin terburu. Kali ini dia masuk ke dalam kamar mandi. Tanpa permisi membukanya dan menemukan Maya yang tergeletak di sana. Bruce melotot kaget.“Maya!” serunya dan segera berjongkok di dekat wanita itu. Wajah wanita itu pucat dengan penampilan yang basah kuyub. Entah berapa lama wanita itu berada dalam keadaan tersebut.Maya masih setengah sadar. Dia menatap Bruce dengan sayu dan tak bertenaga. “Bruce?” panggilnya dengn suara lirih.“Maya, kamu bisa mendengar saya?”Maya mengangguk lemah. Bruce segera membopong wanita itu keluar dari sana. Dia membawa Maya ke ranjang dan meletakkannya dengan hati-hati. Setelah itu dia mencari baju hangat untuk wanita itu dan memakaikannya tanppa malu. Beruntung Maya tidak melakukan pemberontakan. Mungkin karena tenaganya sudah sangat lema

  • Antara Dendam dan Cinta   Kecemasan Semua Orang

    Maya mengurung diri. Sejak pertengkarannya dengan Juan, wanita itu menolak orang yang ingin menjenguknya. Bahkan dengan sengaja mengunci pintu dan menutup semua akses masuk ke kamarnya. Makannya bahkan tidak teratur, Maya seakan tidak memikirkan kandungannya. Semua orang khawatir, tidak terkecuali Mulan dan Juan. Keduanya cemas dan merasa bersalah. “Jadi, bagaimana ini?” Mulan bergerak gelisah. Dia terus menatap ke arah kamar yang masih tertutup rapat. Juan segera merengkuh Mulan dan memeluknya dengan erat. “Jangan berdiri terus. Tidak baik pada baby kita,” tegurnya dan menggiring Mulan agar kembali duduk di sofa panjang bersama yang lain. Julian dan Joe pun hanya bisa diam tanpa tahu harus melakukan apa. Mereka sudah bergantian membujuk Maya, meminta wanita itu membuka pintu dan menyelesaikan masalah baik-baik. Namun bukannya menurut, Maya malah berteriak dan marah pada mereka. Empat orang di ruang tengah itu duduk dengan pikiran masing-masi

  • Antara Dendam dan Cinta   Nasehat Joe

    “Ada apa?” tanya Juan tak mau basa-basi.Kini mereka berada di ruang pribadi Joe. Ruangan yang berada di paling ujung dan tersendiri. Tempat yang biasanya digunakan hanya untuk sekadar berdiam dan menenangkan pikiran. Tidak banyak yang menginjakkan kaki di sini, karena sejak awal pun, Joe sudah memberi larangan keras.“Setelah kamu tahu semuanya, apa yang akan kamu lakukan?” tanya Joe dengan tatapan lurus pada sang kakak. Dia mengamati bagaimana setiap eskpresi lelaki itu yang tampak bingung dan frutasi sendiri. Kurang lebihnya, dia tahu apa yang dirasakan lelaki di depannya ini.Juan menarik napas panjangnya sebelum menjawab. “Yang jelas aku harus bertanggung jawab pada Mulan. Karena bayi dalam kandungannya adalah milikku,” jawabnya tegas.“Lalu Maya?”Kali ini Juan membalas tatapan Joe dengan lebih rumit. Tentang Maya, jelas dia belum berpikir lebih.“Kamu tahu kan dia juga sedang menga

  • Antara Dendam dan Cinta   Wanita Sebenarnya

    Kali ini Juan bangun lebih dulu. Dia merasakan sebuah beban di dadanya. Sata dia menoleh, seulas senyum terbit di pagi ini melihat siapa yang tengah memeluknya dengan erat, tak lupa kepala yang bersandar di dadanya.Jika kemarin dia sempat kecolongan, saat ini dia sengaja terbangun lebih dulu. Sekadar memastikan bahwa wanita itu tidak pergi seperti sebelumnya. Masih di sisinya, masih berada dalam pelukannya. Juan tidak akan membiarkannya lepas meski hanya sedetik pun. Mengingat dari pengalaman, wanita-wanita di sekitarnya terlalu cerdik membuat bualan yang membuatnya bingung sendiri.Saat ini Juan sudah tidak lagi bimbang. Dia sudah mendapatkan jawaban dari rasa penasarannya kemarin. Tentang perasaannya yang dipermainkan sedemikian rupa. Semalam adalah buktinya. Rasa wanita itu tidak pernah berubah. Masih sama, nikmat dan panas secara bersamaan.Juan merubah posisinya menjadi serong, agar makin leluasa menatap Mulan yang masih tertidur. Dia menyingkap anak rambu

  • Antara Dendam dan Cinta   I Got You, Again (21+)

    Mulan yang ingin masuk ke dalam kamar, terpaksa menghentikan langkahnya. Dia menatap Juan yang tiba-tiba berdiri di samping pintu tanpa disadarinya. Entah sejak kapan pria itu di sana. Mungkin Mulan terlalu asyik melamun sampai tak menyadari hal tersebut. “Bisa bicara?” Mendengar pertanyaan pria itu, Mulan mengangguk. Kembali melanjutkan langkah dan membuka pintu kamar. “Di dalam saja,” katanya, sekaligus mempersilahkan Juan masuk. Juan mengikuti Mulan ke dalam. Duduk di single sofa panjang yang membawa mereka dalam kebisuan. Belum ada yang angkat bicara. Juan masih mengamati seluruh ruangan, menghapal setiap sisi kamar wanita itu dalam kepalanya. Sedangkan Mulan memilih diam dan menunggu apa yang akan pria itu katakan. Jujur saja dia masih sedikit canggung berdua dengan Juan. Sisi jalangnya selalu meronta, apalagi dengan hormon sialan ini. Rasanya Mulan ingin mengulang kejadian terakhir mereka. Saling menyentuh, saling memuaskan. Buru-buru Mulan meng

DMCA.com Protection Status