Share

Kerinduan Maya

Tiga jam berikutnya, sosok yang ditunggu datang juga. Penampilan pria itu sangat berantakan dengan wajah kusut. Jas yang hilang entah ke mana, dengan lengan kemaja yang tergulung sampai siku. Dua kancing teratas kemejanya terbuka, hampir memperlihatkan cetakan dadanya. Meski demikian, semua sepakat penampilan Juan saat ini semakin menambah kadar ketampanannya.

Bahkan Maya sampai menahan napas, merasa terpsona pada pria yang selalu merajai hatinya.  Maya lantas berdiri dan berlari ke arah sang kakak. Dipeluknya pria itu dengan erat. Tangisnya pecah saat itu juga. Antara lega dan rindu melihat kedatangan pria pujaannya.

Juan membalas pelukan itu dengan erat, mencium rambut sang adik dengan ciuman panjang berkali-kali. Tatapannya yang lelah, berubah ramah. Menyembunyikan kemarahan yang sejak tadi dirasakannya setelah melakukan penyelidikan singkat.

“Kak, aku takut terjadi sesuatu dengan Daddy,” ujar Maya di sela tangisannya.

“Semua akan baik-baik sa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status