Home / Romansa / Antara Dendam dan Cinta / Dua Ikan Tertangkap

Share

Dua Ikan Tertangkap

Author: Yani
last update Last Updated: 2021-07-16 21:02:05

Mobil itu terus melaju dengan kecepatan konstan. Tidak terlalu kencang ataupun pelan. Pengemudi di dalamnya juga tampak santai. Tidak diburu waktu. Sesekali dia melirik seseorang di sampingnya. Masih sama seperti lima belas menit yang lalu, tertidur. Beberapa helaian rambut, menutupi sebagian wajahnya. Namun anehnya, dia masih bisa menangkap pesona kecantikan perempuan itu.

Stop, Juan. Dia adikmu,” makinya pada diri sendiri. Juan memukul setirnya berkali-kali, melampiaskan perasaan yang entah apa bersarang di dalam hati.

Juan kembali berusaha fokus pada kemudinya. Hingga membelokkan mobil ke arah kanan, tibalah mereka di sebuah resto. Dia beralih membuka seltbelt, menoleh pada perempuan yang masih terlelap dalam tidurnya. Ada helaan napas panjang yang terdengar.

“Bangun, Maya!”

Juan menggoyangkan sedikit lengan Mulan yang tak berefek apa pun. Perempuan itu malah membenarkan letak posisinya senyaman mungkin. Dengk

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Antara Dendam dan Cinta   Keceplosan

    Di meja makan semua penghuni rumah berkumpul dengan formasi lengkap. Ini makan malam kesekian kalinya yang Mulan ikuti setelah keberadaan Kriss. Dia masih menjaga jarak pada lelaki paruh baya itu. Bahkan saat Kriss memintanya berbicara untuk melepas rindu, dengan langsung Mulan menolak. Alasannya jelas masih sama, dia tidak menyukai Kriss. Lebih tepatnya benci.“Maya, akhir-akhir ini sepertinya kamu sering bersama Juan.” Joe melirik kakak pertama yang sepertinya tidak terganggu dengan pertanyaannya. Joe memang sering menangkap kebersamaan Juan dan sang adik dengan sangat intens dari sebelumnya. Bahkan perubahan sikap Juan pun tak luput dari pengamatannya. Joe jelas merasa lega dengan kedekatan mereka.Mulan mendongak, melirik Juan yang berada di sampingnya sebelum mengangguk sebagai jawaban. Memang akhir-akhir ini dirinya sering bersama Juan. Bukan hanya mengikuti ke kantor, tapi juga di rumah. Dia dengan gencar mendekati pria itu dalam rangka meluluhkan ke

    Last Updated : 2021-07-19
  • Antara Dendam dan Cinta   Hampir Celaka

    Maya gusar. Dilihat dari berkali-kali dia menatap ponsel, dengan jari-jari tangan yang tak berhenti mengetuk layar. Dia sudah berusaha menghubungi Mulan, tapi tak ada satupun yang dijawab. Dia perlu sebuah penjelasan. Apa yang dilihatnya di depan mata, tidak bisa ditampik begitu saja. Itu bukan perkara sederhana.Perihal kedekatan Mulan dan Juan waktu itu jelas bukan hal yang lumrah. Dari sudut pandangnya, sang kakak tampak tertarik pada Mulan. Dan Mulan pun demikian. Maya tidak terima. Bukan ini tujuan mereka bertukar tempat.Maya jelas tidak ingin Juan jatuh pada Mulan. Dalam hati, masih besar harapannya untuk bersatu dengan pria itu. Namun bila Mulan menjadi orang ketiga di antara mereka, maka Maya harus segera ambil tindakan. Dia harus memikirkan cara baru. Jalan keluar untuk masalah yang dihadapinya. Namun sebelum itu, dia perlu penjelasan Mulan. Perempuan itu seperti kurang tahu diri, lupa daratan. Maya mengeram marah.“May, kamu anter pesanan ini, y

    Last Updated : 2021-07-20
  • Antara Dendam dan Cinta   Curiga

    Seperti dugaannya, beberapa jam setelahnya Maya dipanggil oleh manager bar. Dia segera menuju lantai atas di mana ruangan sang manager berada. Setiap langkahnya terasa sangat berat. Maya berdoa dalam hati agar tidak dipecat malam ini. Tidak apa bila dirinya harus mengganti rugi. Meski uang simpanannya jelas akan berkurang banyak karena hal ini.Setelah tiba di depan pintu berwarna cokelat, Maya mengetuk terlebih dahulu dan membukanya dengan sangat pelan. Dia mengintip ke dalam, sampai lelaki paruh baya di dalam sana menyuruhnya masuk. Maya mengangguk, meremas ujung bajunya dan masuk ke dalam. Kali ini setiap langkah seperti tengah berhadapan dengan malaikat maut. Wajah lelaki itu berubah menyeramkan, tidak seperti pertama kali mereka bertegur sapa.“Duduk, Maya!” suruh sang manager dengan suara datar.Maya semakin berkeringat dingin. Padahal ruangan ini cukup dingin dengan dua AC yang terpasang. Dia menatap takut-takut pada sang manager yang tampak k

    Last Updated : 2021-07-20
  • Antara Dendam dan Cinta   Mengintimdasi Musuh

    Mulan menguatkan tekad. Dia menarik napas panjang sebelum mengembuskannya perlahan. Dia memutar handel pintu dan mendorongnya perlahan. Saat itulah tatapannya menangkap Kriss yang fokus pada layar kerjanya. Lelaki paruh baya itu sepertinya belum menyadari keberadaannya.“Dad?”Kriss yang merasa terpanggil langsung mengalihkan perhatiannya. Senyumnya langsung merekah melihat siapa yang datang mengunjunginya. Dia segera menyudahi pekerjaannya, menyingkirkan berkas yang menumpuk dan mengalihkan perhatiannya sejenak dari layar computer.“Maya, kemari.”Mulan menurut. Dia segera menghampiri Kriss yang sudah mengambil posisi duduk di sofa panjangnya. Dia duduk di samping Kriss yang langsung merangkulnya hangat. Bahkan mati-matian Mulan menahan diri untuk tak menghindar. Karena kali ini dia memiliki misi yang penting dengan lelaki itu.“Ada apa, Sayang?” tanya Kriss dengan suara lembutnya. Dia memandang perempuan

    Last Updated : 2021-07-20
  • Antara Dendam dan Cinta   Langkah Awal

    Mulan mengendap-endap masuk ke dalam kamar Juan. Jam sudah menunjukkan tengah malam di mana semua orang mungkin sudah terlelap. Namun tidak dengan Juan.Beberapa menit yang lalu Mulan memergoki pria itu baru saja tiba di rumah dengan keadaan yang cukup berantakan. Jalannya sedikit sempoyongan dengan rancauan yang tak mau berhenti. Dia penasaran dengan apa yang terjadi pada pria itu. Tidak biasanya Juan pulang dalam keadaan kacau. Dan setahunya, pria itu cukup kuat dalam alkohol.Setelah membuka pintu, Mulan melongokkan kepalanya ke dalam, mengamati keadaan kamar sebelum memutuskan masuk.Di atas ranjang dia menangkap pemandangan Juan yang terbaring dengan posisi sembarangan. Kaki menjuntai, dan kepala yang tak sampai di bantal. Semakin didekati, aroma alkohol semakin kental masuk ke dalam indera penciumannya.Mulan sedikit menutupi hidungnya sebentar, tidak suka dengan aroma tersebut. Dia mengamati keadaan Juan dengan gelengan pelan.“Ternyat

    Last Updated : 2021-07-29
  • Antara Dendam dan Cinta   Alfa Adisson

    Juan menurini tangga satu persatu. Sebelah tangannya menutup mulutnya yang menguap. Rasa kantuk masih melekat, hingga matanya terasa sayu. Dia memang sedikit lembur tadi malam. Belum lagi harus menghadiri acara perjamuan salah satu rekan bisnis yang berakhir dengan minum-minum. Beruntung sepulangnya di rumah, semua penghuni sudah terlelap. Tidak ada yang tahu dengan kondisinya yang mabuk berat. Pikirannya terlalu kalut, perasaannya terasa sangat membingungkan. Mungkin hal itu pula yang membuatnya mudah mabuk.Juan kembali melihat sekitar, tatapannya memindai dengan cermat. Tampak dari gelagatnya, dia sedang mencari seseorang. Tumben. Itu kata hatinyaTiba langkahnya di ruang tengah, hanya ada sang ayah dan Julian yang sedang bermain catur. Juan mendekat dan duduk di sebelah sang adik.“Lembur?” sapa Kriss pertama kali. Sekilas melirik Juan, sebelum kembali fokus pada biduk caturnya. Tampaknya pria paruh baya itu tengah memikirkan cara untuk jalan. Ju

    Last Updated : 2021-07-29
  • Antara Dendam dan Cinta   Gengsi dan Cemburu

    Setelah berbincang sedikit, Mulan akhirnya pulang dengan Joe. Pria itu mengajaknya pulang setelah mendapat banyak panggilan dari keluarganya. Apalagi jika bukan mengkhawatirkan sang adik bungsu.Alfa yang ingin mengantar langsung mendapatkan penolakan halus dari Mulan. Mulan memilih bersama Joe yang langsung dipahami oleh pria itu. Beruntung Alfa bukan tipe pria yang pemaksa.“Kalian bicara apa saja?” tanya Joe yang membuka percakapan di sela menyetirnya. Dia menatap Mulan yang sejak tadi banyak menarik napas panjang. Tampaknya banyak beban pikiran pada gadis itu.“Tidak banyak. Hanya menanyakan kabar dan lain hal,” jawab Mulan seadanya.“Aku senang kamu tidak menolak Alfa secara terang-terangan.”“Hah?”“Biasanya kamu akan kabur atau mengusir Alfa jika dia datang. Tapi tadi, aku cukup kagum kamu bisa menahan diri meski wajahmu menyiratkan kebosanan.” Joe terkekeh di akhir kalimatny

    Last Updated : 2021-08-01
  • Antara Dendam dan Cinta   Pesta dan Permainan 1

    Dengan langkah anggun, Mulan menuruni tangga. Di anakan terakhir, dia berhenti guna melihat beberapa orang yang seakan sudah menunggunya. Dia berdehem singkat, berusaha menarik atensi mereka akan keberadaannya. Saat itulah, semua orang spontan menatapnya dengan tatapan yang terbelalak. Antara kaget, kagum, dan terpesona. Mulan membalasnya dengan senyum tipis. Berusaha menyembunyikan kegugupan yang sejak tadi dirasakannya.Penampilannya malam ini sungguh luar biasa. Maxi dress panjang dengan sentuhan gold. Belahan gaunnya cukup panjang hingga memperlihatkan kaki jenjangnya yang mulus. Sedangkan di bagian dada, Mulan sengaja mengambil potongan yang terbuka dan memperlihatkan area bahunya.“Wow!” decak Joe menatap Mulan tanpa berkedip. Kemudian dia menyenggol Alfa di sebelahnya yang juga memberikan respon sama. “Adikku cantik, kan?” godanya dengan suara yang sengaja dikeraskan.Alfa mengangguk dengan kekehan kecil.

    Last Updated : 2021-08-01

Latest chapter

  • Antara Dendam dan Cinta   Pergi

    Maya menatap minumannya dengan tatapan kosong. Tangannya menari di sekitar pinggiran gelas yang masih penuh. Baru seteguk, dan dia sudah merasa tidak berselera.Lagi, Maya beralih menatap sekitar, melihat hilir mudik orang-orang dengan koper besarnya. Suara mendayu resepsionis yang memberitahukan penerbangan menjadi pengisi suasana malam ini. Dirinya hanya duduk dan menikmati semua yang tertangkap matanya.Ya, Maya sudah membulatkan tekadnya untuk mengikuti Bruce ke Inggris. Selain untuk memulai hidup baru, tidak salahnya juga dia bersama pria itu. Sudah terbukti, hanya Bruce yang bisa menjaganya dan memberi rasa aman. Pria itu seakan menjamin sesuatu yang Maya cari; tempat berpulang.Keluarganya pun tidak ada yang melarang. Mereka seakan memasrahkan dirinya pada Bruce. Bahkan ayahnya berharap dirinya mau membuka hati segera. Kriss selalu menegaskan bahwa apa yang Bruce lakukan sejak dulu adalah ketulusan, bukti kesungguhan pria itu padanya. Maya hanya menjawab dengan senyuman kaku.D

  • Antara Dendam dan Cinta   Bisakah Berbaikan?

    Sedangkan di kamarnya, Mulan juga tak kalah sedih. Meski awalnya dia berusaha kuat, berpura-pura tidak peduli. Nyatanya dia sangat terpukul dengan kepergian Maya. Ada semacam beban di hatinya yang tidak terangkat, dan malah membuatnya terluka dari dalam. Bahkan mereka belum berbaikan. Mereka masih terlibat banyak masalah dan belum diselesaikan. Keduanya memiliki ego yang sama-sama tinggi tanpa ada satupun yang berniat mengalah."Sayang, jangan terlalu bersedih. Ingat anak kita," bujuk Juan yang mulai cemas dengan keadaan Mulan. Apalagi perempuan itu sampai terisak keras, bahunya bahkan bergetar hebat. Juan mulai khawatir berlebihan. Dia bukannya tidak ingin memahami kesedihan Mulan, tapi dia tidak ingin kesedihan wanita itu malah berakibat fatal pada calon buah hati mereka. "Aku hanya merasa bersalah pada Maya. Bagaimanapun secara tidak langsung aku yang sudah membuat hidupnya hancur. Andai dulu kami tidak pernah bertemu, mungkin Maya masih hidup bahagia. Maya tidak akan mengalami k

  • Antara Dendam dan Cinta   Pergilah, Sayang

    Saat mendengar Kriss sudah pulang, Bruce segera menemui lelaki itu di ruang kerjanya. Setibanya di sana ternyata sudah ada Juan yang tengah berbincang dengan Kriss."Ada apa?" Kriss langsung bertanya dengan sebelah alis yang dinaikkan.Bruce menatap Juan sekilas sebelum memusatkan pandangannya pada Kriss. "Saya akan membawa Maya segera," katanya mantap.Kriss dan Juan yang mendengarnya menampilkan ekspresi berbeda. Mereka menatap Bruce yang tampaknya tak masalah dengan pandangan mereka."Kenapa cepat sekali?" tanya Kriss yang masih belum rela jika Maya pergi. Padahal baru beberapa waktu mereka berkumpul, dan sekarang sudah ada yang harus pergi lagi."Ini demi kesehatan Maya juga. Dia membutuhkan tempat dan suasana baru untuk kesehatannya. Di sini dia selalu merasa tertekan dan itu tidak baik untuk kesehatan bayinya.""Tunggu! Apa yang kamu bicarak

  • Antara Dendam dan Cinta   Mari Bersama

    Dengan telaten, Bruce menguapi Maya. Bubur yang awalnya ditolak mentah kini sudah habis tanpa sisa. Lelaki itu tersenyum tipis, merasa bangga karena berhasil membujuk wanita itu. Setelah selesai, beberapa pelayan masuk dan mengambil piring kotor. Sementara Bruce membantu Maya minum."Sudah?" tanyanya dengan suara yang berusaha lembut. Meski Bruce merasa geli sendiri. Dia tidak terbiasa bersikap demikian, tapi demi Maya, dia akan belajar.Maya mengangguk pelan. Dia membetulkan posisi bersandarnya yang langsung dibantu oleh Bruce. Lelaki itu sangat sigap dan teliti pada hal kecil yang Maya butuhkan."Sudah nyaman, kan?""Iya."Setelah itu kepada hening. Maya hanya diam dengan tatapan lurus ke arah tembok. Suasana yang terlalu hening membuat keduanya mendengar deru napas masing-masing. Maya tidak berani menoleh saat merasakan tatapan intens dari sampingnya. D

  • Antara Dendam dan Cinta   Kegalauan Maya

    Dengan sekali dobrak, Bruce berhasil masuk. Dia langsung berlari ke dalam dan mencari keberadaan Maya. Ranjang dalam keadaan kosong, langkah kakinya makin terburu. Kali ini dia masuk ke dalam kamar mandi. Tanpa permisi membukanya dan menemukan Maya yang tergeletak di sana. Bruce melotot kaget.“Maya!” serunya dan segera berjongkok di dekat wanita itu. Wajah wanita itu pucat dengan penampilan yang basah kuyub. Entah berapa lama wanita itu berada dalam keadaan tersebut.Maya masih setengah sadar. Dia menatap Bruce dengan sayu dan tak bertenaga. “Bruce?” panggilnya dengn suara lirih.“Maya, kamu bisa mendengar saya?”Maya mengangguk lemah. Bruce segera membopong wanita itu keluar dari sana. Dia membawa Maya ke ranjang dan meletakkannya dengan hati-hati. Setelah itu dia mencari baju hangat untuk wanita itu dan memakaikannya tanppa malu. Beruntung Maya tidak melakukan pemberontakan. Mungkin karena tenaganya sudah sangat lema

  • Antara Dendam dan Cinta   Kecemasan Semua Orang

    Maya mengurung diri. Sejak pertengkarannya dengan Juan, wanita itu menolak orang yang ingin menjenguknya. Bahkan dengan sengaja mengunci pintu dan menutup semua akses masuk ke kamarnya. Makannya bahkan tidak teratur, Maya seakan tidak memikirkan kandungannya. Semua orang khawatir, tidak terkecuali Mulan dan Juan. Keduanya cemas dan merasa bersalah. “Jadi, bagaimana ini?” Mulan bergerak gelisah. Dia terus menatap ke arah kamar yang masih tertutup rapat. Juan segera merengkuh Mulan dan memeluknya dengan erat. “Jangan berdiri terus. Tidak baik pada baby kita,” tegurnya dan menggiring Mulan agar kembali duduk di sofa panjang bersama yang lain. Julian dan Joe pun hanya bisa diam tanpa tahu harus melakukan apa. Mereka sudah bergantian membujuk Maya, meminta wanita itu membuka pintu dan menyelesaikan masalah baik-baik. Namun bukannya menurut, Maya malah berteriak dan marah pada mereka. Empat orang di ruang tengah itu duduk dengan pikiran masing-masi

  • Antara Dendam dan Cinta   Nasehat Joe

    “Ada apa?” tanya Juan tak mau basa-basi.Kini mereka berada di ruang pribadi Joe. Ruangan yang berada di paling ujung dan tersendiri. Tempat yang biasanya digunakan hanya untuk sekadar berdiam dan menenangkan pikiran. Tidak banyak yang menginjakkan kaki di sini, karena sejak awal pun, Joe sudah memberi larangan keras.“Setelah kamu tahu semuanya, apa yang akan kamu lakukan?” tanya Joe dengan tatapan lurus pada sang kakak. Dia mengamati bagaimana setiap eskpresi lelaki itu yang tampak bingung dan frutasi sendiri. Kurang lebihnya, dia tahu apa yang dirasakan lelaki di depannya ini.Juan menarik napas panjangnya sebelum menjawab. “Yang jelas aku harus bertanggung jawab pada Mulan. Karena bayi dalam kandungannya adalah milikku,” jawabnya tegas.“Lalu Maya?”Kali ini Juan membalas tatapan Joe dengan lebih rumit. Tentang Maya, jelas dia belum berpikir lebih.“Kamu tahu kan dia juga sedang menga

  • Antara Dendam dan Cinta   Wanita Sebenarnya

    Kali ini Juan bangun lebih dulu. Dia merasakan sebuah beban di dadanya. Sata dia menoleh, seulas senyum terbit di pagi ini melihat siapa yang tengah memeluknya dengan erat, tak lupa kepala yang bersandar di dadanya.Jika kemarin dia sempat kecolongan, saat ini dia sengaja terbangun lebih dulu. Sekadar memastikan bahwa wanita itu tidak pergi seperti sebelumnya. Masih di sisinya, masih berada dalam pelukannya. Juan tidak akan membiarkannya lepas meski hanya sedetik pun. Mengingat dari pengalaman, wanita-wanita di sekitarnya terlalu cerdik membuat bualan yang membuatnya bingung sendiri.Saat ini Juan sudah tidak lagi bimbang. Dia sudah mendapatkan jawaban dari rasa penasarannya kemarin. Tentang perasaannya yang dipermainkan sedemikian rupa. Semalam adalah buktinya. Rasa wanita itu tidak pernah berubah. Masih sama, nikmat dan panas secara bersamaan.Juan merubah posisinya menjadi serong, agar makin leluasa menatap Mulan yang masih tertidur. Dia menyingkap anak rambu

  • Antara Dendam dan Cinta   I Got You, Again (21+)

    Mulan yang ingin masuk ke dalam kamar, terpaksa menghentikan langkahnya. Dia menatap Juan yang tiba-tiba berdiri di samping pintu tanpa disadarinya. Entah sejak kapan pria itu di sana. Mungkin Mulan terlalu asyik melamun sampai tak menyadari hal tersebut. “Bisa bicara?” Mendengar pertanyaan pria itu, Mulan mengangguk. Kembali melanjutkan langkah dan membuka pintu kamar. “Di dalam saja,” katanya, sekaligus mempersilahkan Juan masuk. Juan mengikuti Mulan ke dalam. Duduk di single sofa panjang yang membawa mereka dalam kebisuan. Belum ada yang angkat bicara. Juan masih mengamati seluruh ruangan, menghapal setiap sisi kamar wanita itu dalam kepalanya. Sedangkan Mulan memilih diam dan menunggu apa yang akan pria itu katakan. Jujur saja dia masih sedikit canggung berdua dengan Juan. Sisi jalangnya selalu meronta, apalagi dengan hormon sialan ini. Rasanya Mulan ingin mengulang kejadian terakhir mereka. Saling menyentuh, saling memuaskan. Buru-buru Mulan meng

DMCA.com Protection Status