Share

BAB 79

Setelah malam panjang yang berpeluh, Maya bangun lebih dulu. Hal pertama yang dirasakannya hanya tubuh yang terasa remuk redam. Belum lagi selangkangannya yang terasa perih. Dia melirik ke samping, Bruce masih tertidur dengan tenang di sana.

Sekelebat pengalaman mereka berputar kembali. Maya memukul kepalanya berkali-kali, mengutuk sikapnya yang sangat murahan hingga pasrah dengan perbuatan pria itu. Tak dipungkiri, dia pun menikmati. Rasa pria itu tidak mengecewakannya. Bruce memperlakukannya dengan hati-hati, penuh kelembutan, tapi cukup memuaskan di waktu bersamaan.

Entah Maya harus memaki atau menikmati. Terlalu naïf bila dia menyalahkan pria itu. Dia termenung, merasa bingung dengan dirinya saat ini.

“Sudah bangun?”

Suara bernada serak itu berhasil membuyarkan lamunan Maya. Dia menoleh dan melihat pria itu yang kini menyanggah kepalanya dengan tatapan lekat padanya. Pemandangan bak Dewa Yunani. Sangat menggairahkan di pagi seperti in

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status