Share

19 | Berdamai dengan Mama

Syaqila terkejut ketika mendapati orang tuanya pulang, ia langsung disambut pelukan ibunya yang tiba-tiba. Syaqila memang berharap akan segera berbaikan dengan ibunya. Tapi ia tak menyangka ibunya akan sadar secepat ini. Ini terlalu tiba-tiba dan mengejutkan. Hingga Syaqila tak bisa untuk tidak merasa curiga. Rasanya seperti ada sesuatu yang salah.

"Syaqila." Utari memeluk putrinya erat, dan meneteskan air mata di matanya. "Maafkan mama, sayang. Maafkan mama."

Mendengar suara tangis ibunya, Syaqila tak bisa memendam amarah lebih lama. Seketika hatinya menghangat mendengar perkataan maaf dari ibunya.

"Seharusnya aku percaya padamu. Bodohnya aku malah tidak mau mendengar penjelasanmu. Kau pantas membenci mama, Syaqila."

Utari sadar ia sudah sabgat menyakiti putrinya itu. Karena itu ia tak akan meminta terlalu banyak. Dengan mengucapkan kata maaf pun Utari sudah merasa cukup. Memaafkan atau tidak itu adalah hak Syaqila sepenuhnya. Utari tidak akan memaksa Syaqila untuk melupakan kejadian
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status