Beranda / Romansa / Angelina's Revenge / 4. KEBERUNTUNGAN

Share

4. KEBERUNTUNGAN

Penulis: Elpit
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-10 11:51:37

BRAK!

Tiang besi itu berhasil menyentuh lantai yang sebelumnya sudah dibanjiri dengan minyak tanah oleh anak buah Gerald. Dalam sekejap gedung tersebut habis dilahap api yang berkobar semakin besar.

Gerald dan para anak buahnya tersenyum penuh kemenangan karena merasa tidak ada yang bisa selamat dari kepungan api di dalam gedung.

Namun perkiraan Gerald salah besar. Tidak ada satu pun korban nyawa di sana. Tanpa sepengetahuan Gerald, Chris sudah membawa Wilson pergi dari tempat itu sejak beberapa menit lalu sesuai instruksi yang diberikan oleh Alex.

Sedangkan Max, Alex, dan Angelina, keberuntungan masih berpihak pada mereka. Saat sejengkal lagi tiang besi tua itu menimpa tubuh Angelina, dengan sigap Alex berlari lalu menarik tubuh Angelina hingga mereka berguling ke ke arah pintu untuk menghindari maut.

Max merasa shock karena ia menerima dorongan kuat dari arah belakang secara tiba-tiba, lalu menyaksikan Angelina yang hampir tewas tertimpa bara besi, membuat Max justru mematung.

Alex membantu Angelina berdiri dengan benar, kemudian menyadarkan Max untuk bergerak cepat. Dan, ya! Mereka berhasil meloloskan diri dari cengkeraman maut.

Meski begitu, ketiganya tetap melakukan perawatan medis, khawatir gas beracun yang terhirup akan berdampak buruk pada sistem organ tubuh mereka. Biar bagaimana pun Wilson bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan Alex dan kedua rekannya, karena kedepannya Wilson masih membutuhkan mereka.

Alex dinyatakan bebas dari racun setelah melakukan serangkaian pemeriksaan. Angelina yang cukup banyak menghirup racun membuat dirinya disarankan untuk istirahat beberapa waktu namun Angelina menolak, ia merasa dirinya masih kuat melakukan aktivitas seperti biasa. Terpaksa dokter meloloskan keinginan Angelina dan memberikan beberapa obat penetral racun yang harus rutin dikonsumsi oleh Angelina sampai gadis itu dinyatakan sepenuhnya bebas dari racun.

Sedangkan Max masih harus terbaring di atas tempat tidur. Laki-laki itu menghirup racun sama banyak seperti Angelina, namun yang membuat laki-laki itu lemah adalah tingkat shock yang ia alami. Selain shock ia juga merasa berhutang pada Angelina.

"Bukankah kau tidak menyukaiku, mengapa kau nekat menyelamatkan aku dan menaruh dirimu dalam bahaya?" tanya Max ketika Angelina dan Alex memeriksa keadaan Max di kamar asrama agensi yang menaungi mereka.

"Dasar bodoh! Aku tidak menyukaimu bukan berarti aku membencimu, bukan? Lagipula kita adalah rekan, aku hanya berusaha melaksanakan tanggung jawab sebagai rekan tim, itu saja." Angelina menjawab sinis.

"Bukan karena kau akhirnya menyadari bahwa sebenarnya aku lebih berguna daripada Alex?" Max berusaha membuat candaan.

"Cih! Kau terlalu meninggikan dirimu sendiri!" Angelina semakin sinis menanggapi.

Max terkekeh pelan, sedangkan Alex diam-diam menyunggingkan senyum tipis yang tidak terlalu kentara jika tidak diperhatikan dengan baik. Namun sayangnya, Angelina justru tengah melempar pandangan pada Alex ketika senyum tipis itu terbit di bibir pria itu meski hanya sesaat.

Sungguh? Dia tersenyum? Tidak! Kurasa mataku tidak normal. Tapi aku tidak mungkin salah lihat, Alex bener-bener tersenyum, bukan? Tapi apa yang membuatnya tersenyum?

Batin Angelina sibuk berkomentar, menyangkal sekaligus membenarkan apa yang dilihatnya.

Karena sibuk bergelut dengan batinnya sendiri, tanpa disadari semburat merah terbit di pipi Angelina, membuat Max tergoda untuk menggoda.

"Hei, pipimu merona, apa yang kau pikirkan? Jangan bilang kau memikirkan hal-hal jorok di otakmu, Angelina," ujar Max diiringi seringaian di bibirnya.

"Tutup mulutmu, Max! Otakku tidak sekotor otakmu, camkan itu!"

"Oh, begitu? Lalu apa yang kau pikirkan sampai membuat pipimu tiba-tiba merona seperti itu?" lanjut Max sambil merubah posisinya menjadi duduk bersandar pada sandaran tempat tidur.

"Merona apanya? Tidak! Kau pasti salah lihat. Itu tadi aku hanya merasa sedikit kesakitan, mungkin karena efek racun yang belum sepenuhnya hilang dari dalam tubuhku." Angelina menyangkal dengan mengungkapkan kebohongan.

Sial! Apakah aku benar-benar merona seperti yang dikatakan pria menyebalkan ini! Tapi kenapa? Hanya memikirkan senyum Alex saja apakah bisa membuatku merona? Itu tidak benar!

Angelina melanjutkan bicaranya di dalam hati.

"Kau kesakitan? Sebaiknya kau pergi temui dokter, Angelina, aku akan menjaga Max di sini." Alex angkat bicara setelah sejak tadi hanya menjadi pendengar saja.

"Ah, tidak perlu. Aku sudah lebih baik sekarang, mungkin tadi reaksi obat yang aku minun." Angelina menolak menemui dokter karena memang ia tidak merasa kesakitan, ia hanya berbohong saja tadi.

"Kau yakin? Jangan sepelekan kesehatanmu. Kau tau? Misi kira baru dimulai."

"Ya, kau tidak perlu khawatir, aku tau kondisi diriku sendiri," balas Angelina meyakinkan. Alex hanya mengangguk sebagai respons.

"Oh ya, terima kasih kau sudah menyelamatkan aku, Alex. Sejujurnya saat itu aku sudah tidak berani berkhayal akan selamat, tapi ternyata hari ini aku masih berdiri di sini, itu karena kau. Terima kasih. Aku tidak tahu harus dengan cara apa aku bisa berterima kasih padamu." Angelina berucap panjang.

"Tidak perlu merasa berhutang budi. Alasanku melakukan itu sama seperti alasanmu menyelamatkan Max, demi rekan kerja dan demi tanggung jawabku sebagai kapten tim," balas Alex datar, seperti biasa.

Angelina mengangguk paham. "Aku mengerti."

"Sekarang Tuan Wilson juga sedang dalam masa pemulihan, tidak ada kegiatan di luar dan untuk beberapa waktu ia bisa mengandalkan para penjaga di rumahnya. Tapi jika terpaksa dia harus keluar dan kalian belum benar-benar sembuh, aku yang akan pergi sendiri, kalian harus tetap istirahat dengan benar."

"Tidak, Alex, aku tidak setuju." Angelina cepat-cepat menolak keputusan Alex. "Kita harus selalu bersama dalam misi kita."

"Ini perintah atasan, kalau kau mau protes silakan kau bicara pada boss."

Angelina menghela napas. Kali ini ia tidak bisa bicara lagi. Karena berurusan dengan boss sangatlah merepotkan.

"Maaf, aku menghambat kinerja tim kita. Aku berjanji akan segera sembuh total, supaya kita bisa menjalankan misi bersama lagi." Max bersuara.

Angelina mengangguk setuju. "Ya, aku yakin aku akan segera pulih total dalam waktu dekat."

"Tidak perlu terburu-buru dan tidak perlu memaksakan diri. Misi kita masih panjang, ini baru permulaan. Dari kejadian tempo hari kita bisa melihat seberapa kuat musuh-musuh Tuan Wilson. Kedepannya kita harus lebih berhati-hati dan jangan gegabah. Terutama kau, Max, kendalikan emosimu dan berusahalah untuk berpikir lebih cermat. Aku kaptennya di sini, kau harus patuh pada aturanku. Kau tahu aku tidak pernah gagal dalam misiku, jika kau menghambatku maka aku tidak akan segan mendepakmu, kau paham?" Alex memberikan ultimatum begitu panjang.

"Ya, aku mengerti."

"Satu lagi, kau dan Angelina harus mengurangi pertengkaran yang tidak penting. Semakin kalian bertengkar aku semakin kesulitan untuk berkonsentrasi dalam pengambilan keputusan di waktu genting," lanjut Alex.

"Kau dengar itu, Angelina?" Max melempar pertanyaan itu pada Angelina.

"Aku tidak tuli, tentu saja aku mendengarnya. Jadi kau jangan membuatku kesal!" balas Angelina.

"Aku? Bukankah kau yang sering mengajakku bertengkar?"

"Itu karena kau membuatku jengkel!"

"Baru saja aku meminta kalian untuk tidak bertengkar yang tidak penting, bukan?" Suara Alex terdengar begitu menusuk, menengahi perdebatan kedua rekannya, membuat Max dan Angelina langsung mengunci mulut, tidak berani bersuara lagi.

"Kembalilah ke kamarmu, Angelina, istirahatlah. Biar aku yang menjaga Max di sini. Kau butuh istirahat lebih."

"Baiklah." Angelina mengangguk patuh tanpa bantahan sedikitpun. Gadis itu berbalik dan melangkah pergi menuju kamarnya yang ada di asrama itu. Ya, semua yang bekerja di agensi itu harus tinggal di asrama, tidak diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Hal itu demi kebaikan anggota keluarga masing-masing.

"Aku bisa memenuhi kebutuhanku sendiri, aku tidak selemah kemarin. Kau pergilah ke kamarmu dan istirahat saja, Alex. Aku tahu sebagai kapten kau pasti memiliki beban lebih berat. Tidak perlu mencemaskan aku, pergilah!" Setalah kepergian Angelina, Max meminta Alex pergi dari kamarnya juga.

"Tentu! Aku akan pergi setelah mengucapkan sesuatu padamu."

"Kalau begitu katakan!"

"Apa yang akan aku katakan bukan bagian dari misi, tapi maukah kau berjanji satu hal?" Alex yang sejak tadi menatap pada kejauhan, kini melempar tatapan serius pada Max.

Melihat tatapan mata Alex yang demikian, membuat Max sadar bahwa apa yang sedang dibicarakan Alex pasti sesuatu yang sangat penting.

"Apa?"

"Janji seorang pria. Jangan biarkan Angelina dalam bahaya. Bagaimana pun caranya kita harus melindunginya."

Bab terkait

  • Angelina's Revenge   5. ALASAN

    Angelina membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Matanya menatap langit-langit kamar. Bayangan pembantaian orangtuanya berkelebat. Semua itu masih jelas di ingatan meski sudah berlalu lebih dari sepuluh tahun. Angelina mengusap wajahnya kasar, tiba-tiba ia merasa gelisah dan sedikit ketakutan. Terutama ketika mengingat kejadian di mana ia hampir mati tertimpa api yang membakar besi di gedung tempo hari. "Aku tidak boleh mati sebelum aku menemukan orang yang melenyapkan nyawa kedua orangtuaku. Aku akan tetap hidup sampai aku berhasil membalaskan dendam atas kematian orangtuaku." Angelina berucap penuh tekad. Ya, alasan mengapa Angelina masuk ke sebuah agensi sebagai pengawal sewaan adalah untuk bisa menemukan pembunuh orangtuanya. Semakin banyak klien maka semakin banyak kesempatan dirinya untuk menemukan pelaku. Pembunuh orangtuanya adalah seorang yang berada di kalangan atas sehingga saat dia menerima job untuk mengawal seseorang dari kalangan atas seperti Wilson, maka itu mempermu

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Angelina's Revenge   6. Bertaruh

    "Tujuanku? Kau tahu aku seorang yatim piatu, tidak ada yang bisa aku andalkan, jadi aku hanya mencari pekerjaan saja untuk mencukupi kebutuhanku, apalagi?" Angelina menjawab santai."Cih, kau pikir aku akan percaya? Banyak pekerjaan yang lain kalau hanya untuk mencukupi kebutuhan saja, kau tidak harus di sini." Alex tidak mempercayai jawaban yang dilontarkan Angelina.Angelina tertawa kecil. "Aku tidak memaksamu untuk percaya, itu hakmu. Tapi bukankah hidup itu pilihan? Dan pilihanku ada di sini, kau tahu kenapa?""Kenapa?""Karena aku suka tantangan," balas Angelina dibarengi senyuman yang terlihat aneh di mata Alex."Baiklah, aku sudah cukup menghirup udara segar, aku akan kembali ke kamar dan istirahat. Sebaiknya kau juga," lanjut Angelina lagi. Gadis itu berbalik dan hendak pergi, namun suara Alex berhasil menghentikan langkahnya."Kau suka tantangan, bukan? Kalau begitu, ayo bertaruh denganku!"Angelina kembali berbalik dan berhadapan dengan Alex yang entah sejak kapan pria itu s

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-06
  • Angelina's Revenge   7. Mengakui Kekalahan

    Pagi itu agensi diramaikan dengan kabar pertarungan rekan satu tim Angelina dan Alex, dan kabar itu pun sampai pada telinga Max. Pria yang sudah melewati masa pemulihan itu pun pergi menemui Alex di ruang medis."Apa kau gila? Kau bertarung dengan Angelina? Apa yang kau pikirkan? Dasar tidak waras!" Max langsung menyerang Alex dengan beberapa pertanyaan serta makian di ujung kalimatnya. "Dan satu lagi, kau kalah, memalukan!" sinis Max."Cih! Kau tidak sadar kau lebih memalukan? Kau diselamatkan oleh seorang gadis!" balas Alex tak kalah sinis."Itu berbeda! Itu murni kecelakaan, sedangkan kau? Apa yang kau untungkan dari bertarung dengan seorang wanita, dan itu juga rekanmu sendiri. Kau tahu? Kau memperlambat kinerja kita, seharusnya kita sudah bisa kembali bekerja hari ini!" Max terus mengomel."Bisakah kau diam? Kau sangat berisik! Aku hanya menguji kemampuan saja, apa salahnya?" balas Alex malas."Menguji kemampuan?" Max menuntut penjelasan."Aku seorang kapten, aku harus memastikan

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-07
  • Angelina's Revenge   8. Misi Baru

    "Tuan Antonio." Angelina segera mendorong tubuh Alex dan bangkit, beruntung Alex tidak berulah lagi."Hei, kau bilang akan berbicara dengan Angelina tapi kau? Astaga! Aku tidak mengerti, semalam kau mengajak Angelina berkelahi lalu sekarang kau mau mengajaknya berkelahi di atas tempat tidur? Luar biasa!" Max yang muncul di belakang Antonio mencibir sinis.Angelina langsung gugup dan salah tingkah. Meski sebenarnya mereka tidak berbuat apapun namun posisi mereka tadi benar-benar membuat salah paham siapapun yang melihatnya, sedangkan Alex hanya memutar bola matanya malas mendengar ocehan Max karena menurutnya tidak penting menanggapi ucapan seseorang yang menilainya buruk padahal tidak tahu kejadian yang sebenarnya."Maaf, Tuan Antonio, kami tidak sedang melakukan apapun, kami tadi--""Aku hanya mengerjai Angelina saja, aku ingin tahu reaksi dia ketika berada begitu dekat dengan seorang pria namun sepertinya dia tidak terpengaruh." Alex memotong ucapan Angelina dengan cepat.Antonio be

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Angelina's Revenge   9. Orang Asing

    Alex, Angelina dan Max sudah kembali beraktivitas hari ini. Alex berusaha untuk segera pulih karena ia tidak terus berbaring di atas tempat tidur."Aku senang kalian baik-baik saja, dan aku harap kalian bisa melanjutkan misi sampai tuntas!" Tuan Wilson berbicara demikian pada ketiga orang yang ia sewa untuk menjadi bodyguard bayaran."Kami tidak akan mundur sebelum misi ini tuntas, Tuan Wilson," balas Alex sebagai kapten."Bagus! Atasan kalian sudah memberitahu detailnya, bukan?""Sudah.""Ya, itulah yang harus kalian kerjakan.""Untuk mencari petunjuk, sebagai langkah awal, apakah Anda bisa memberitahu pada kami di mana Anda menyimpan benda itu sebelumnya?" tanya Alex mulai menginterogasi dan tuan Wilson menyebutkan sebuah tempat sebagai jawaban."Apakah ada seseorang yang tahu tempat itu selain Anda, Tuan?""Hanya aku ... dan Chris."Mendengar jawaban tuan Wilson, Alex mengalihkan pandangannya pada orang kepercayaan tuan Wilson yang selalu setia berada di samping tuan Wilson tersebut

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-11
  • Angelina's Revenge   10. Siaga

    Chris menunjukkan sebuah benda kepada Alex yang menatapnya penuh selidik."Flashdisk?" tanya Alex mengerutkan kening."Ya, ada apa? Kau tampak terkejut," balas Chris memicing."Tidak, tidak apa-apa. Aku hanya berpikir kau mungkin menyembunyikan sesuatu," ujar Alex maiah tak melepaskan tatapannya pada Chris."Oh, apa yang perlu aku sembunyikan? Aku hanya meminta bantuan temanku untuk mengantarkan flashdisk ini, untuk kelancaran rapat Tuan Wilson hari ini," jelas Chris terlihat tetap tenang."Oh ya? Jika benda itu ada kaitannya dengan rapat Tuan Wilson saat ini, mengapa temanmu bisa memilikinya? Apakah dia juga mengenal Tuan Wilson?""Alex, aku tidak bisa banyak bicara denganmu sekarang. Aku harus segera masuk, sampai nanti."Chris langsung beranjak meninggalkan Alex begitu saja.Alex terlalu pintar dan cerdik. Aku harus lebih hati-hati, gumam Chris pelan.Ditinggalkan oleh Chris, Alex kembali masuk ke dalam mobil yang di dalamnya ada dua rekannya, menunggu Tuan Wilson yang sedang rapat

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-30
  • Angelina's Revenge   11. Permintaan Tuan Wilson

    Beberapa saat kemudian Tuan Wilson serta Chris keluar dari gedung pertemuan diantar oleh rekan bisnisnya. Max menyipit menatap ketiga pria pebisnis di sana."Apakah mungkin mereka keluar secepat ini sedangkan Chris baru saja masuk membawa flashdisk yang katanya berisi materi meeting? Tch!" pertanyaan itu keluar dari mulut Max dengan nada sinis yang justru membuat Angelina mengeluarkan pujian."Aku terkesan kali ini kau berpikir cerdas, Max," ujar Angelina setengah mencibir."Tutup mulutmu! Kau pikir aku tidak bisa berpikir, begitu?" tukas Max kesal."Cukup! Jangan buat kericuhan!" Alex segera menengahi dan keduanya seketika mengakhiri perdebatan. "Kali ini dugaanmu masuk akal, Max, kita memang harus memperhatikan Chris dengan cermat," lanjutnya."Serahkan saja padaku," ucap Max dengan penuh percaya diri."Tidak, itu tugas Angelina!""Dia lagi, apa salahnya aku yang mengawasi rubah itu?" Max menggerutu."Aku sudah menyiapkan tugas untukmu sendiri, patuhlah dan jangan coba-coba membuat k

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-10
  • Angelina's Revenge   12. Patut Dicurigai

    "Ya, flashdisk. Tuan tidak lupa, bukan? Itu baru terjadi beberapa saat yang lalu," ujar Alex dengan radar yang dibuat lebih tajam, untuk mencari tahu kebenaran yang terlihat dari gerak-gerik Tuan Wilson."Oh, tentu aku tidak melupakan itu, hanya saja aku tidak terbiasa menyebut dengan kata flashdisk. Aku memiliki panggilan tersendiri pada benda itu," jelas Tuan Wilson diselingi tawa yang terdengar hambar.Saat menjawab pertanyaan Alex, mata Tuan Wilson melirik tajam pada satu etalase tempat dimana ia biasanya menyimpan flashdisk yang mereka bicarakan.Alex manggut-manggut paha, ia sedikit lega karena Tuan Wilson ternyata tahu apa yang dia maksud. Karena merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan ia pamit undur diri."Tunggu, Alex! Aku lupa meminta benda itu dari Chris setelah rapat. Jadi aku perintahkan kau menemui Chris dan katakan padanya kau ingin mengambil Shea,"perintah Tuan Wilson."Shea?" tanya Alex bingung."Itu nama flashdisk yang aku maksud. Chris tau apa itu Shea. Pergilah!"

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-20

Bab terbaru

  • Angelina's Revenge   21. Perasaan Yang Mengherankan

    Angelina berbalik dan ia pun terbelalak melihat siapa yang kini di hadapannya dan masih memegang pundaknya.Seketika Angelina mengempaskan tangan itu sambil melotot tajam. "Kau mengagetkanku, dasa bodoh!" semprotnya."Kenapa kau terlihat sangat ketakutan? Aku hanya bertanya sedang apa kau di sini?" ucap orang itu lagi yang tak lain adalah Max."Aku sedang mengawasi seseorang, dan orang itu tiba-tiba hilang, tentu saja aku takut orang itu mengetahui keberadaanku!""Siapa? Kau sedang mengawasi seseorang? Aku tidak melihat siapa-siapa di sini," ucap Max ikut mengedarkan pandangan."Kau yakin tidak melihat ada orang di sana?" Angelina menunjuk tempat di mana tadi ia melihat Chris dan orang yang memakai hoodie itu berada."Sudahlah, itu bicarakan nanti saja, kita harus segera kembali, Tuan Chris menunggu.""Apa? Dia sudah kembali?" Angelina kemudian segera bergerak pergi dari tempat itu, tak menghiraukan Max yang menatapnya penuh rasa heran.Tak menunggu lama, Max pun mengikuti Angelina un

  • Angelina's Revenge   20. Membuntuti

    "Aku tidak tahu kapan dan siapa orang yang bisa melakukan pengkhianat padaku, tidak ada yang bisa aku percayai sepenuhnya kecuali diriku sendiri, untuk itulah aku selalu menggunakan caraku sendiri." Tuan Wilson berbicara demikian dengan nada sangat serius, menjawab ujaran Alex."Aku mengerti.""Satu lagi, ini alat pengubah suara," kata Tuan Wilson sambil menyerahkan sebuah alat tersebut pada Alex. "Jika kau berbicara menggunakan alat itu maka suaramu akan terdengar seperti suaraku, tapi ingat, gunakan itu dalam kondisi mendesak saja! Aku tidak membuat perhitungan denganmu jika kau menyalahgunakan benda itu," lanjutnya."Baik, Tuan, aku akan mengingatkan.""Baiklah, waktuku tidak banyak lagi. Aku harus segera masuk ke ruang operasi. Ini, ambil ponselku dan pergunakan dengan baik. Selama aku tidak sadarkan diri aku memberimu wewenang untuk menjadi diriku, kuharap kau benar-benar orang yang tepat yang bisa aku percaya, Alex." Tuan Wilson menyerahkan benda terakhir yang ingin ia serahkan p

  • Angelina's Revenge   19. Antisipasi

    Ketika Chris masih sibuk dengan banyak pertanyaan yang berputar di kepala, tiba-tiba terdengar dering tanda pesan masuk dari ponsel Tuan Charles. Chris pun mengalihkan perhatiannya.Tuan Charles sibuk membaca pesan tersebut hingga kemudian pria itu menatap penuh amarah pada Chris, Angelina serta Max secara bergantian. Hal yang membuatnya marah adalah isi pesan yang berasal dari Tuan Wilson yang membatalkan kerjasamanya secara tiba-tiba."Lihat saja! Aku akan membalas kalian!" Sebuah ancaman dilancarkan oleh Tuan Charles sebelum akhirnya pergi meninggalkan tempat tersebut.Chris menatap tajam pada Max dan Angelina secara bergantian. "Sebaiknya kalian tidak membuat kekacauan lagi karena setelah ini kita harus menemui klien. Aku harus mengadakan meeting penting dengan Tuan Henry!" ucap Chris setajam tatapannya yang menyiratkan rasa tidak sukanya pada kedua pengawal yang disewa tuan Wilson tersebut. "Maaf? Siapa yang Anda maksud membuat kekacauan? Aku? Dengar, Tuan Chris, aku adalah peng

  • Angelina's Revenge   18. Tidak Sesuai Harapan

    "Apakah aku bisa memintamu untuk berhenti? Berhenti melanjutkan niat balas dendam itu, Angelina."Spontan Angelina memalingkan tatapannya pada Max, untuk sesaat mengabaikan Chris yang sedang rapat dengan kliennya."Kau tidak berhak mengaturku, Max, jangan coba memintaku untuk mundur. Aku sudah melangkah sejauh ini dan itu tidak mudah.""Kalau begitu biarkan aku masuk menjadi bagian misimu," ucap Max serius. Entah sejak kapan Max lebih terkesan serius saat berbicara, tidak seperti biasanya."Apa maksudmu?""Aku peduli padamu, Angelina, aku hanya tidak ingin kau terjerumus. Jika aku tidak bisa menarikmu keluar dari lubang hitam itu maka biarkan aku ikut masuk, aku bersedia membantumu membalaskan dendam, aku harus memastikan dirimu tetap aman, Angelina."Angelina tertawa mencemooh. "Sejak kapan kau sepeduli ini denganku, Max? Kau tau, itu tidak cocok denganmu!""Tidak peduli sejak kapan, namun seterusnya aku akan selalu peduli padamu, Angelina.""Cukup! Hentikan pembicaraan ini, Max! Kita

  • Angelina's Revenge   17. Senyum Palsu

    "Kalian mau ikut satu mobil denganku?" Chris bertanya pada Angelina dan Max ketika mereka sudah siap untuk berangkat ke pertemuan yang telah diatur."Tidak, terima kasih. Kami menggunakan mobil sendiri saja," balas Angelina mewakili Max. Baginya lebih aman menggunakan mobil sendiri karena mereka bisa menyusun rencana ketika di dalam mobil."Apakah mobil kalian tidak dipakai Alex?" tanya Chris lagi."Mobil dan sopir Tuan Wilson bertugas mengantar Anda, untuk itulah Tuan Wilson meminta Alex untuk menjadi sopir pribadinya untuk sementara waktu, jadi mobil ini tetap dipakai oleh aku dan Max," jelas Angelina.Chris manggut-manggut. "Baiklah, ayo segera berangkat!"Baguslah kalian tidak satu mobil denganku. Aku akan sulit bergerak kalau di dalam mobil saja ada kalian bersamaku. Setidaknya aku memiliki waktu sendiri meski hanya di dalam mobil. Chris melanjutkan ucapannya di dalam hati."Baik, Tuan!"Ketiganya lantas masuk ke dalam mobil masing-masing dan detik berikutnya mobil sudah melaju m

  • Angelina's Revenge   16. Kesempatan

    Pagi ini Tuan Wilson meminta Chris menemuinya di ruang kerja tanpa menjelaskan apa yang akan mereka bicarakan. Perasaan Chris tidak tenang. Meski malam itu Tuan Wilson terlihat tidak curiga sama sekali namun sebagai seorang yang memiliki niat buruk, tentu saja Chris merasa was-was."Selamat pagi, Tuan Wilson," sapa Chris datang menghadap."Kau sudah datang, duduklah!" balas Tuan Chris tanpa basa-basi."Kita akan menemui Tuan Regan pagi ini. Setelah itu kita ada pertemuan dengan Tuan Charles, kemudian kita akan makan siang dengan Tuan Henry." Chris memberitahu jadwal Tuan Wilson hari ini, seperti biasa yang selalu ia lakukan.Tuan Wilson mengangguk. "Baik, itu nanti saja kita bicarakan. Sekarang aku hanya ingin tahu mengapa Shea bisa ada padamu? Kau tahu, Shea tidak pernah pergi ke mana pun, bukan?" tanya Tuan Wilson menanyakan tentang Shea—alat penyimpanan data."Ah, itu, maafkan saya, Tuan, seharusnya saya tidak lancang mengambil Shea namun kemarin saya melihat ada orang yang mencurig

  • Angelina's Revenge   15. Sisi Lain Max

    Alex terbelalak mendengar jawaban Angelina yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan. Pria itu hanya berpikir mungkin Angelina bernasib sama seperti dirinya hingga berpikir untuk mendedikasikan hidupnya untuk Tuan Antonio, tapi ternyata tidak, Angelina ingin balas dendam. Apa yang terjadi di masa lalu gadis itu? Bahkan ia yang telah melewati masa-masa menyakitkan sejak kecil pun tidak pernah berpikir untuk balas dendam, lalu Angelina?"Apa kau bilang? Balas dendam? Siapa orang yang menjadi tujuan balas dendammu? Apakah Tuan Antonio?""Kau berpikir terlalu dangkal! Jika Tuan Antonio adalah tujuanku maka dia sudah akan mati sejak dulu!" balas Angelina dengan remeh."Lalu?""Kau hanya memiliki satu kesempatan bertanya, dan aku sudah menjawabnya. Jadi jangan tanyakan apapun lagi. Aku sudah memberitahu padamu tujuanku, tapi kau tidak berhak mendesakku untuk menjelaskan alasannya. Permisi!" sentak Angelina dan langsung masuk ke dalam kamar lalu membanting pintu cukup keras.Alex mematung di

  • Angelina's Revenge   14. Tujuan Angelina

    Max terkekeh mendengar peringatan dari Alex. Pria itu melangkah mendekati Alex, menepuk pundak Alex lalu memutar ke belakang Alex hingga akhirnya kini mereka saling berhadapan."Aku rasa aku tidak salah bicara, mengapa aku harus diam? Kau tidak perlu menyangkal, Alex. Meskipun kau selalu memanggilku ceroboh dan apapun itu, tapi dalam hal seperti ini aku bisa paham. Kita sesama pria, aku tahu bagaimana sikap pria yang jatuh cinta.""Kau terlalu banyak bicara!" tukas Alex dingin.Max kembali terkekeh. "Ya ya ya, anggap saja begitu, kau boleh saja berkata tidak di depanku, tapi aku yakin di dalam hatimu kau setuju dengan pendapatku, benar 'kan?" ucap Max dengan senyum miring bermain di bibirnya."Max, aku peringatkan kau untuk bicara hal-hal mengenai pekerjaan saja denganku, tidak ada pembahasan lain. Jika sudah tidak ada yang perlu dibicarakan kau pergi istirahat saja, jangan menggangguku!" balas Alex sama sekali tidak terpancing untuk menanggapi dugaan-dugaan Max diluar urusan pekerjaan

  • Angelina's Revenge   13. Pembagian Tugas

    Tuan Wilson memainkan benda di tangannya, memutar-mutar dengan menatap benda itu tanpa berkedip. Hingga terdengar suara pintu diketuk dari luar, Tuan Wilson lekas menyimpan Shea yang asli di tempat yang berbeda dengan sebelumnya. Kali ini hanya dia yang tahu tempat penyimpanan Shea yang asli."Masuk!" seru Tuan Wilson dari kursi kebesarannya, setelah menyimpan Shea dengan rapi.Alex yang tadi mengetuk pintu, segara masuk dan kembali menutup pintu segera sesuai perintah Tuan Wilson."Ini benda yang Anda inginkan, Tuan." Alex menyerahkan Shea pada Tuan Wilson yang langsung diterimanya dengan senang hati."Terima kasih, Alex. Maaf telah merepotkanmu. Chris memang sedikit posesif dengan benda ini, maaf telah merepotkanmu.""Tidak masalah, asal Anda puas, Tuan," balas Alex.Tuan Wilson mengamati benda berbahan emas itu dengan seksama, tajam dan teliti. Tuan Wilson pun merasa takjub atas kerja keras Chris yang berhasil menduplikasi benda yang hanya dimiliki Tuan Wilson itu.Aku akui kau sang

DMCA.com Protection Status