Share

5. ALASAN

Author: Elpit
last update Last Updated: 2023-01-11 07:59:03

Angelina membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Matanya menatap langit-langit kamar. Bayangan pembantaian orang tuanya berkelebat. Semua itu masih jelas di ingatan meski sudah berlalu lebih dari sepuluh tahun.

Angelina mengusap wajahnya kasar, tiba-tiba ia merasa gelisah dan sedikit ketakutan. Terutama ketika mengingat kejadian di mana ia hampir mati tertimpa api yang membakar besi di gedung tempo hari.

“Aku tidak boleh mati sebelum aku menemukan orang yang melenyapkan nyawa kedua orang tuaku. Aku akan tetap hidup sampai aku berhasil membalaskan dendam atas kematian mereka.” Angelina berucap penuh tekad.

Ya, alasan mengapa Angelina masuk ke agensi sebagai bodyguard sewaan adalah agar bisa menemukan pembunuh orang tuanya. Semakin banyak klien, maka semakin banyak kesempatan dirinya untuk menemukan pelaku.

Pembunuh orang tuanya adalah seorang yang berada di kalangan atas sehingga saat dia menerima job untuk mengawal seseorang dari kalangan atas seperti Wilson, maka itu mempermudah Angelina untuk mendapatkan informasi pelaku pembunuhan ayah dan ibunya.

Angelina meraih foto yang selalu ada di saku jaketnya, mengusap foto tersebut dengan penuh kerinduan.

“Mom, Dad, maaf aku karena sampai saat ini belum bisa membalaskan dendam. Aku belum menemukan informasi yang akurat.” Angelina berbicara pada selembar foto di tangannya.

“Aku tahu kau tidak akan setuju dengan rencanaku ini, Mom. Aku minta maaf jika tidak mematuhi keinginanmu. Aku hanya ingin memberikan keadilan pada kalian. Orang itu telah merenggut nyawa kalian dan membuat kita berpisah untuk selamanya. Sekarang aku akan melakukan hal yang sama, merenggut nyawanya!”

Tanpa disadari butiran bening menetes dari pelupuk mata. Angelina selalu menangis sendiri ketika mengingat bagaimana tragisnya kematian kedua orang tuanya.

Angelina dikenal tangguh oleh rekan-rekan di agensinya, tidak ada yang menyangka bahwa gadis tangguh itu memiliki sisi rapuh.

Angelina mengusap air matanya, kemudian menyimpan foto itu kembali. Dia merasa tidak tenang dan butuh udara segar, membuat Angelina memilih keluar dari kamar untuk sekadar mencari minuman yang bisa menyegarkan pikirannya.

Angelina memilih berdiri di sayap bangunan sambil menikmati secangkir kopi yang baru saja ia dapatkan, masih cenderung panas untuk bisa diminum.

“Aku menyuruhmu istirahat, mengapa kau berkeliaran di sini?” Alex menegur Angelina. Dia baru saja keluar dari kamar Max saat melihat bayangan Angelina yang pergi ke sayap bangunan, sehingga ia mengikuti gadis itu.

“Aku tidak bisa tidur, jadi aku mencoba mencari ketenangan di sini,” balas Angelina jujur.

“Kau memang terlihat tidak tenang, apa yang sedang kau pikirkan?”

“Kau salah menebak, bukan itu maksudku. Aku baik-baik saja, hanya butuh udara segar, itu saja.”

“Jika itu tentang misi, kau pasti akan memberitahuku. Jika kau tidak memberitahuku, itu berarti ada masalah lain, benar?” Alex menebak tepat sasaran. “Jika kau mau berbagi, aku bisa menjadi pendengar,” lanjutnya.

Angelina tersenyum tipis. “Daripada itu, aku lebih tertarik untuk menanyakan sesuatu padamu, Alex.”

“Tanyakan saja.”

“Apa kau tidak bisa tersenyum?” tanya Angelina tanpa basa-basi.

“Apa?”

“Ya! Selama aku mengenalmu, sejak aku masuk ke agensi ini, aku rasa belum pernah melihatmu tersenyum.”

Kecuali tadi saat ada di kamar Max, itu pun kalau aku tidak salah lihat. Ucapan Angelina dilanjutkan di dalam hati.

“Apakah hidupmu seserius itu sehingga kau tidak pernah tersenyum?” Angelina kembali bertanya.

“Aku tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan hal itu!” balas Alex cepat dan datar.

“Ayolah, Alex. Kau hanya butuh beberapa detik saja untuk tersenyum, tidak akan menyita waktumu terlalu banyak, bukan?”

“Kau benar, tapi aku tidak memiliki alasan untuk tersenyum, jadi aku tidak pernah tersenyum, dan jangan memaksaku untuk tersenyum.”

Angelina mengedikkan bahu. “Baiklah, aku tidak akan memaksamu. Kau orang paling kaku yang pernah kukenal.” Angelina berdecak sebal, tapi Alex tidak peduli.

“Aku sudah menjawab pertanyaanmu, sekarang boleh aku bertanya padamu?”

Meski nada bicara Alex datar seperti biasanya dan wajahnya selalu tanpa ekspresi, tapi Angelina bisa merasakan tatapan mata Alex tidak setajam biasanya. Kali ini sedikit lebih lembut. Hal itu membuat jantung Angelina sedikit berdebar, entah apa alasannya.

“Apa yang ingin kau ketahui?” tanya Angelina setelah sadar dari lamunan.

“Apa yang membuatmu ada di sini?”

“Hanya itu? Bukankah aku sudah menjawab tadi? Aku ke sini karena aku tidak bisa tidur. Aku hanya menikmati udara segar saja di sini. Kau menyia-nyiakan waktu dengan mengulang pertanyaan yang sama, Alex.”

“Aku rasa kau tidak sebodoh itu untuk bisa mencerna pertanyaanku, Angelina. Aku ingin tahu mengapa kau bisa masuk ke agensi ini, apa alasanmu? Kau seorang wanita, dan apa kau melihat ada wanita di agensi ini selain dirimu? Pekerjaan ini berbahaya. Aku yakin kau memiliki tujuan tertentu, kau mempertaruhkan nyawa dengan masuk ke tempat ini.”

Angelina seketika mematung. Entah apa yang sedang Alex selidiki, tapi Angelina tidak pernah mengira Alex akan menanyakan hal itu padanya.

Kepada sang bos, Angelina telah menceritakan tujuannya bergabung di agensi ini, karena syarat bergabung dengan agensi salah satunya adalah alasan yang masuk akal, sehingga sang bos tahu apa tujuan Angelina sebenarnya, meski tidak tahu siapa orang yang Angelina incar untuk merealisasikan pembalasan dendam terencana itu.

Jika kali ini Alex juga menanyakan tujuannya berada di tempat ini, apakah ia harus menjawab dengan jujur?

Related chapters

  • Angelina's Revenge   6. Bertaruh

    “Tujuanku? Kau tahu aku seorang yatim piatu, tidak ada yang bisa aku andalkan, jadi aku hanya mencari pekerjaan saja untuk mencukupi kebutuhanku, apalagi?” Angelina menjawab santai. “Cih, kau pikir aku akan percaya? Banyak pekerjaan lain di luaran sana, kalau hanya untuk mencukupi kebutuhan, kau tidak harus di sini.” Alex tidak memercayai jawaban yang dilontarkan Angelina. Angelina tertawa kecil. “Aku tidak memaksamu untuk percaya, itu hakmu. Tapi bukankah hidup itu pilihan? Dan pilihanku ada di sini, kau tahu kenapa?” “Kenapa?” “Karena aku suka tantangan,” balas Angelina dibarengi senyuman yang terlihat aneh di mata Alex. “Baiklah, aku sudah cukup menghirup udara segar, aku akan kembali ke kamar dan istirahat. Sebaiknya kau juga,” lanjut Angelina lagi. Gadis itu berbalik dan hendak pergi, tapi suara Alex berhasil menghentikan langkahnya. “Kau suka tantangan, bukan? Kalau begitu, ayo bertarung denganku!” Angelina kembali berbalik dan berhadapan dengan Alex yang entah sejak kapan

    Last Updated : 2023-03-06
  • Angelina's Revenge   7. Mengakui Kekalahan

    Pagi itu agensi diramaikan dengan kabar pertarungan rekan satu tim, Angelina dan Alex. Bahkan kabar itu sudah sampai di telinga Max. Pria yang sudah melewati masa pemulihan itu pun pergi menemui Alex di ruang medis. “Apa kau gila? Kau bertarung dengan Angelina? Apa yang kau pikirkan? Dasar tidak waras!” Max langsung menyerang Alex dengan beberapa pertanyaan serta makian di ujung kalimatnya. “Dan satu lagi, kau kalah, memalukan!” sinis Max. “Cih! Kau tidak sadar kau lebih memalukan? Kau diselamatkan oleh seorang gadis!” balas Alex tak kalah sinis. “Itu berbeda! Itu murni kecelakaan, sedangkan kau? Apa yang kau untungkan dari bertarung dengan seorang wanita, dan itu juga rekanmu sendiri. Kau tahu? Kau memperlambat kinerja kita, seharusnya kita sudah bisa kembali bekerja hari ini!” Max terus mengomel. “Diam! Kau sangat berisik! Aku hanya menguji kemampuannya saja, apa salahnya?” balas Alex malas. “Menguji kemampuan?” Max menuntut penjelasan. “Aku seorang kapten, aku harus memastikan

    Last Updated : 2023-03-07
  • Angelina's Revenge   8. Misi Baru

    “Tuan Antonio.” Angelina segera mendorong tubuh Alex agar bisa bangkit, beruntung Alex tidak berulah lagi. “Hei, kau bilang akan berbicara dengan Angelina tapi kau? Astaga! Aku tidak mengerti, semalam kau mengajak Angelina berkelahi lalu sekarang kau mau mengajaknya berkelahi di atas tempat tidur? Luar biasa!” Max tiba-tiba muncul di belakang Antonio lalu mencibir sinis. Angelina langsung gugup dan salah tingkah. Meski sebenarnya mereka tidak berbuat apa pun, tapi posisi mereka tadi benar-benar membuat salah paham siapa pun yang melihatnya, sedangkan Alex hanya memutar bola mata malas mendengar ocehan Max karena menurutnya tidak penting menanggapi ucapan seseorang yang menilainya buruk padahal tidak tahu kejadian yang sebenarnya. “Maaf, Tuan Antonio. Kami tidak sedang melakukan apa pun, kami tadi—” “Aku hanya mengerjai Angelina saja, aku ingin tahu reaksi dia ketika berada begitu dekat dengan seorang pria tapi sepertinya dia tidak terpengaruh.” Alex memotong ucapan Angelina dengan

    Last Updated : 2023-03-08
  • Angelina's Revenge   9. Orang Asing

    Alex, Angelina, dan Max sudah kembali beraktivitas hari ini. Alex berusaha untuk segera pulih karena ia tidak betah terus berbaring di atas tempat tidur. “Aku senang kalian baik-baik saja, dan aku harap kalian bisa melanjutkan misi sampai tuntas!” Wilson berbicara pada ketiga orang yang ia sewa untuk menjadi bodyguard. “Kami tidak akan mundur sebelum misi ini tuntas, Tuan Wilson,” balas Alex sebagai kapten. “Bagus! Atasan kalian sudah memberitahu detailnya, bukan?” “Sudah.” “Ya, itulah yang harus kalian kerjakan.” “Untuk mencari petunjuk, sebagai langkah awal, apakah Anda bisa memberitahu kami, di mana Anda menyimpan benda itu sebelumnya?” tanya Alex mulai menginterogasi. Wilson menyebutkan sebuah tempat sebagai jawaban agar Alex dan timnya bisa segera melaksanakan tugas. “Apakah ada seseorang yang tahu tempat itu selain Anda, Tuan?” “Hanya aku ... dan Chris.” Mendengar jawaban Wilson, Alex mengalihkan pandangannya pada orang kepercayaan yang selalu setia berada di samping W

    Last Updated : 2023-03-11
  • Angelina's Revenge   10. Siaga

    Chris menunjukkan sebuah benda kepada Alex yang terus menatapnya penuh selidik. “Flashdisk?” tanya Alex mengerutkan kening. “Ya, ada apa? Kau tampak terkejut,” balas Chris memicing. “Tidak, tidak apa-apa. Aku hanya berpikir kau mungkin menyembunyikan sesuatu,” ujar Alex masih tak melepaskan tatapannya dari Chris. “Oh, apa yang perlu aku sembunyikan? Aku hanya meminta bantuan temanku untuk mengantarkan flashdisk ini, untuk kelancaran rapat Tuan Wilson hari ini,” jelas Chris terlihat tetap tenang. “Oh, ya? Jika benda itu ada kaitannya dengan rapat Tuan Wilson saat ini, mengapa temanmu bisa memilikinya? Apakah dia juga mengenal Tuan Wilson?” “Alex, aku tidak bisa banyak bicara denganmu sekarang. Aku harus segera masuk, sampai nanti.” Chris langsung beranjak begitu saja meninggalkan Alex. "Alex terlalu pintar dan cerdik. Aku harus lebih hati-hati," gumam Chris pelan. Alex kembali masuk mobil setelah Chris pergi. Ia dan yang lain kembali menunggu Wilson dengan sikap waspada. “Kau

    Last Updated : 2023-04-30
  • Angelina's Revenge   11. Permintaan Tuan Wilson

    Beberapa saat kemudian. Wilson dan Chris keluar dari gedung pertemuan diantar oleh rekan bisnis Wilson. Max menyipit menatap ketiga pria pebisnis di sana. “Apakah mungkin mereka keluar secepat ini sedangkan Chris baru saja masuk membawa flashdisk yang katanya berisi materi meeting? Ck!” Pertanyaan itu keluar dari mulut Max dengan nada sinis yang justru membuat Angelina mengeluarkan pujian. “Aku terkesan kali ini kau berpikir cerdas, Max,” ujar Angelina setengah mencibir. “Tutup mulutmu! Kau pikir aku tidak bisa berpikir, begitu?!” tukas Max kesal. “Cukup! Jangan buat kericuhan!” Alex segera menengahi dan keduanya seketika mengakhiri perdebatan. “Kali ini dugaanmu masuk akal, Max. Kita memang harus memperhatikan Chris dengan cermat,” lanjutnya. “Serahkan saja padaku,” ucap Max dengan penuh percaya diri. “Tidak, itu tugas Angelina!” “Dia lagi, apa salahnya aku yang mengawasi rubah itu?” Max menggerutu. “Aku sudah menyiapkan tugas untukmu sendiri, patuhlah dan jangan coba-coba m

    Last Updated : 2023-05-10
  • Angelina's Revenge   12. Patut Dicurigai

    “Ya, flashdisk. Itu baru terjadi beberapa saat lalu, Tuan tidak mungkin lupa, bukan?” ujar Alex dengan radar yang dibuat lebih tajam, untuk mencari tahu kebenaran yang terlihat dari gerak-gerik Wilson. “Oh, tentu aku tidak melupakan itu, hanya saja aku tidak terbiasa menyebut dengan kata flashdisk. Aku memiliki panggilan tersendiri pada benda itu,” jelas Wilson diselingi tawa yang terdengar hambar. Saat menjawab pertanyaan Alex, mata Wilson melirik tajam pada satu etalase tempat di mana ia biasanya menyimpan flashdisk yang mereka bicarakan. Alex mengangguk paham, ia sedikit lega karena Wilson ternyata tahu apa yang dia maksud. Merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ia pamit undur diri. “Tunggu, Alex! Aku lupa meminta benda itu dari Chris setelah rapat. Jadi aku perintahkan kau menemui Chris dan katakan padanya kau ingin mengambil Shea,”perintah Tuan Wilson. “Shea?” tanya Alex bingung. “Itu nama flashdisk yang aku maksud. Chris tau apa itu Shea. Pergilah!” Alek mengangguk pah

    Last Updated : 2023-05-20
  • Angelina's Revenge   13. Pembagian Tugas

    Wilson memainkan benda di tangannya, memutar-mutar dan menatap benda itu tanpa berkedip. Hingga terdengar suara pintu diketuk dari luar, Wilson lekas menyimpan Shea yang asli di tempat yang berbeda dengan sebelumnya. Kali ini hanya dia yang tahu tempat penyimpanan Shea yang asli. “Masuk!” seru Wilson dari kursi kebesarannya, setelah menyimpan Shea dengan rapi. Alex segara masuk setelah dipersilakan dan kembali menutup pintu segera sesuai perintah Wilson. “Ini benda yang Anda inginkan, Tuan.” Alex menyerahkan Shea pada Wilson yang langsung diterima dengan senang hati. “Terima kasih, Alex. Maaf telah merepotkanmu. Chris memang sedikit posesif dengan benda ini.” “Tidak masalah, asalkan Anda puas, Tuan,” balas Alex. Wilson mengamati benda berbahan emas itu dengan seksama, tajam dan teliti. Wilson pun merasa takjub atas kerja keras Chris yang berhasil menduplikasi benda yang hanya dimiliki olehnya itu. Aku akui kau sangat lihai, Chris, aku tidak tahu kapan kau memulai semua ini, tapi

    Last Updated : 2023-05-21

Latest chapter

  • Angelina's Revenge   30. Misi Terakhir

    Alex dan Max kembali ke markas dan menemui Antonio untuk membicarakan tentang pengunduran diri.“Aku sudah tau. Tuan Wilson memang sudah merencanakan ini sejak lama. Jadi sekaranglah waktunya?” Antonio menanggapi pengunduran diri Alex dan Max.“Tuan, terima kasih karena Anda telah merawatku dengan sangat baik, aku sangat berutang budi, aku bahkan belum bisa membalasnya sedikit pun dan sekarang aku sudah harus pergi,” kata Alex pelan.Antonio menggeleng. "Kau sudah menjadi anak yang sangat berbakti padaku, Alex. Aku tidak menyesal meskipun sekarang kau harus pergi dari sini. Aku tau apa yang aku lakukan, sejujurnya semua telah terencana, jadi aku tau hal ini akan terjadi cepat atau lambat," ujar Antonio sambil menepuk pundak pria yang telah dirawatnya sejak masih bayi. "Baiklah, aku sudah menyetujui pengunduran diri kalian, sekarang kalian pergi kerjakan apa yang sudah menjadi kewajiban kalian," lanjutnya."Sebelum pergi, aku ingin memastikan satu hal, apakah Angelina ada di sini?" ta

  • Angelina's Revenge   29. Hadiah Besar

    “Angelina, tunggu!” Max memanggil tapi Angelina tak menghiraukan.Max mempercepat langkah lalu menarik salah satu lengan Angelina. “Angelina, berhenti! Malam begitu larut, kau mau ke mana?”“Bukan urusanmu, lepaskan!” Angelina mengibaskan tangannya agar genggaman Max terlepas tapi tidak berhasil.“Tidak akan! Aku tidak akan membiarkanmu pergi sendiri, aku akan menemanimu, Angelina.”“Max, tolonglah, sekali ini saja aku mohon jangan ganggu aku, aku ingin sendiri.” Angelina memohon dengan suara yang lebih rendah dan ia pun menundukkan kepalanya. “Tidak! Aku akan mendampingimu. Aku tahu kau dan Alex sama-sama terpukul mendengar fakta ini, di saat kalian seharusnya sudah bersama. Kalian sama-sama butuh didampingi.” Max tetap tidak meloloskan permintaan gadis itu.Seketika Angelina mendongak ketika mendengar satu kalimat yang menggelitiknya. “Apa maksudmu?”“Angelina, Alex menyukaimu, dia sudah mengakuinya. Dan kau, meskipun kau tidak menyatakannya tapi aku tahu kau menyukai Alex, iya ‘ka

  • Angelina's Revenge   28. Memori Pahit

    Setelah Alex keluar membawa Angelina, Wilson meminta keterangan pada Max mengenai tindakan Angelina yang hampir merenggut nyawanya.Max menjelaskan secara singkat karena memang ia pun tidak tahu detail kejadian yang menimpa kedua orang tua Angelina, sebab Angelina sangat tertutup untuk urusan itu. Ia hanya tahu Angelina ingin membalaskan dendam atas kematian kedua orang tuanya.Wilson cukup pintar untuk menggabungkan kejadian tadi dan informasi dari Max, apalagi Angelina semoga menyebut nama Viktor, Wilson semakin yakin ada kesalahpahaman.Wilson sangat tahu siapa Viktor dan bagaimana perangainya, untuk itu ia meminta Max menghubungi Angelina untuk membahas hal ini sampai semuanya jelas. Wilson juga mengatakan jika Angelina yakin bahwa ia dan Viktor orang yang sama, maka ia siap mati di tangan Angelina agar gadis itu puas.Max menyampaikan informasi itu pada Angelina dan tentu saja Angelina sangat bersemangat untuk kembali ke ruang rawat Wilson.Tak butuh waktu lama, Angelina sampai d

  • Angelina's Revenge   27. Gagal

    Alex kembali ke rumah sakit setelah selesai mengerjakan urusannya. Bukan urusan pekerjaan, tapi urusan perasaan. Alex pergi membeli bunga. Entah mengapa ia sangat ingin menyatakan perasaannya pada Angelina.Max benar, gadis seperti Angelina sangat jarang ditemui dan ia harus bergerak cepat jika tidak ingin kehilangan kesempatan.Alex menyimpan bunganya di mobil milik Wilson, karena jika ia menyimpan di mobil milik timnya ia yakin Max akan menggodanya habis-habisan. Alex ingin menciptakan momen yang tepat sehingga bunga itu masih ia simpan untuk saat ini.Sampai di depan ruang rawat Wilson, Alex melihat Max tertidur dan tidak ada Angelina di sekitar tempat itu.Alex membangunkan Max dengan kasar karena sudah dibalut emosi. Lagi-lagi Alex memaki kecerobohan Max.“Bodoh! Di mana Angelina?” tanyanya meski ia yakin Max tidak tahu jawabnya. Ia yakin Angelina mengambil kesempatan untuk pergi ketika Max terlelap.Max tidak menjawab, ia mengedarkan pandangan lalu memaki diri sendiri ketika tid

  • Angelina's Revenge   26. Aksi Balas Dendam

    Angelina berpikir ia akan terbentur pintu, lalu Chris akan menyerangnya tanpa ampun kemudian ia akan tamat. Namun, ternyata pintu terbuka tepat ketika Chris menghantam dada Angelina. Tubuhnya yang hampir limbung dengan sigap ditahan oleh Alex.Menyadari Angelina yang sudah kepayahan, Max segera maju menyerang Chris dan Sony menggantikan Angelina.Alex memapah Angelina untuk sedikit menjauh dari ruangan lalu meminta gadis itu duduk terlebih dahulu sementara ia bersama Max akan mengurus Chris dan Sony.“Kau meninggalkannya sendiri?” tanya Max heran mengapa Alex ikut bertarung. Dia pikir Alex akan segera membawa gadis itu ke rumah sakit.“Kita harus mengurus mereka secepatnya,” balas Alex.Max tidak menanggapi, kembali fokus pada musuh. Max melawan Sony sedangkan Alex melawan Chris.“Baguslah kebusukanmu terungkap secepat ini. Tuan Wilson tidak butuh sampah sepertimu!” Alex berseru lalu detik berikutnya ia melakukan serangan bertubi-tubi untuk melumpuhkan Chris.Begitu pula Max melakukan

  • Angelina's Revenge   25. Cuci Tangan

    Alex mengingat-ingat percakapannya dengan Angelina di telepon tadi, dan ia menemukan sebuah kemungkinan saat mengingat Angelina mendebat perintahnya. Pria itu menyadari tekad Angelina sangatlah kuat, ketika sudah memutuskan maka akan terus maju tanpa peduli rintangan.Menyadari itu, Alex segera mengeluarkan alat pelacak yang dibekali Antonio, berusaha menemukan posisi Angelina. Kemudian dia membuka alat pelacak milik Wilson untuk memastikan titik koordinat keberadaan Angelina dan Chris apakah sama.“Sial!”Umpatan Alex berhasil menarik perhatian Max.“Ada apa?” tanya Max gusar.“Sudah kuduga, Angelina diam-diam mengikuti Chris,” jelas Alex dengan gigi bergemeretak.“Beri tahu aku titik koordinatnya, aku akan segera ke sana,” kata Max tergesa.“Aku sudah mengirimnya ke ponselmu, pergilah, aku harus memberitahu Tuan Wilson sebelum pergi. Aku segera menyusul.” Alex melangkah cepat ke ruang rawat Wilson setelah menyelesaikan kalimatnya.Max pun segera bergerak cepat, ia tidak ingin Angelin

  • Angelina's Revenge   24. Memasang Perangkap

    Operasi yang dilakukan Wilson telah berjalan dengan lancar, tapi kondisi kesehatannya tiba-tiba menurun sehingga ia harus menjalani perawatan intensif selama beberapa hari pasca operasi.Pagi itu Alex masuk ke ruang rawat Wilson untuk pertama kalinya. Pasca operasi Wilson tidak ingin ditemui oleh siapa pun selama beberapa hari.“Tuan, bagaimana kondisi Anda?” Kalimat pertama yang keluar dari mulut Alex ketika bertemu Wilson.Wilson tersenyum. “Apa kau mencemaskanku?”“Tentu saja. Apa tidak boleh?”Kali ini Wilson bukan hanya tersenyum, tapi tertawa kecil usai mendengar jawaban Alex.“Aku senang mendengarnya,” ucap Wilson, “seperti yang kau lihat, aku sudah lebih baik sekarang,” imbuhnya.“Syukurlah.” Alex merasa lega mendengarnya. “Ini, saya kembalikan ponsel dan alat yang Tuan titipkan,” lanjut Alex sambil menyerahkan benda yang dimaksud.Wilson mendorong benda itu ke arah Alex. “Tidak perlu terburu-buru, aku juga masih tidak bisa bekerja. Lihatlah, aku masih seorang pasien.”“Apakah

  • Angelina's Revenge   23. Max Merasa Bangga

    Sial! Kenapa mereka ada di sini? Chris mengumpat dalam hati. Wajah terkejutnya tak bisa ia sembunyikan.“Tidak ada masalah besar, kami hanya membicarakan hal yang menguntungkan saja. Jika tidak ada keuntungan dalam berbisnis, lebih baik akhiri saja. Benar begitu, bukan?”Bukan Chris yang menjawab, melainkan seseorang yang sejak tadi berdebat dengan Chris. Pandangannya sengaja ia lempar pada Angelina dan Max, seolah ingin menekankan sesuatu dari kalimat yang diucapkannya.“Baiklah, karena tidak ada urusan lagi aku akan pergi,” lanjut orang itu segera melangkah pergi tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya.Saat di kantin tadi, Chris seperti menguasai orang itu, tapi sekarang Chris justru terlihat dikuasai oleh orang itu. Siapa sebenarnya dia? Dan ada hubungan apa di antara mereka? Angelina membatin, menganalisis apa yang dia lihat.“Bisa kau jelaskan apa maksud ucapan orang tadi, Chris? Keuntungan seperti apa yang kalian bicarakan? Apakah ini menyangkut soalperusahaan Tuan Wilson,

  • Angelina's Revenge   22. Semakin Mencurigakan

    “Kalian pesanlah, aku yang traktir,” ujar Chris sesampainya di kantin. Ia menarik satu kursi untuk diduduki. “Kau tidak makan?” tanya Max sebenarnya malas menanyakan hal itu karena mereka tidak sedekat itu, hanya memastikan Chris tidak akan lenyap dari pandangannya ketika ia makan. Chris tertawa kecil. “Kau tidak perlu peduli padaku. Mereka akan mengantarkan makananku segera,” jawabnya. Max mengangguk mengerti, kemudian menyusul Angelina untuk memesan makanan. “Apa yang kau bicarakan dengannya?” tanya Angelina ketika Max tiba, sambil menunggu pesanannya jadi. Terdengar pelayan bertanya pada Max akan memesan apa. “Samakan dengannya,” ujar Max menjawab pelayan. “Tidak, aku hanya bertanya apakah dia tidak makan, itu saja,” lanjutnya menjawab pertanyaan Angelina. “Lalu?” “Antarkan ini pada Tuan Chris!” ujar salah satu pelayan pada rekannya. Max menunjuk pada pelayan itu menggunakan dagu. “Itu, makanannya sudah diantarkan tanpa dia memesan.” Angelina hanya membentuk mu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status