"Tujuan dari kedatanganku kemari adalah aku ingin bertemu denganmu."
"Salam, Anjana. Kenapa kamu mendadak ingin bertemu denganku? Ada apa gerangan? Apa ada hal yang penting?"
Nama peri bangkai itu adalah Anjana, wajahnya cantik meskipun dandanannya sedikit menyeramkan dan membuat bulu kuduk merinding. Anjana ialah peri jahat yang sudah menguasai alam peri saat ini, dia memiliki 2 kekuatan. 1 kekuatan separuhnya adalah kekuatan racun bunga bangkai dan separuhnya lagi adalah kekuatan burung gagak.
"Iya, memang benar. Ada hal penting yang harus aku sampaikan kepada kamu, Gayatri. Kebetulan juga aku mencium baumu di sekitar sini hingga aku bisa menemukanmu dalam sekejap mata."
"Memangnya ada apa, Anjana? Hal penting apa yang membuatmu sampai kemari?" Gayatri sudah tidak sabar dengan kabar yang dibawa oleh teman karibnya itu.
"Kau musuh bubuyutannya seorang remaja perempuan yang bernama Sumelika bukan?" tanya Anjana.
Gayatri, Tono dan juga Anjana sudah sampai di alam peri yang sekarang menjadi alam kegelapan. Mereka sekarang berada di depan goa laboratorium prayogashaala, mereka bersiap untuk menerkam Sumelika, Peri Chahat dan yang lainnya di sana."Wahh! Wahh! Alam peri menjadi bagian alam kegelapan, bagus, Anjana! Kau memang patut menjadi rangking pertama di akademi ilmu sihir waktu itu, hahaha!" tawa Gayatri, dia sangat bangga dengan pencapaian yang sudah dicapai oleh temannya itu."Terimakasih banyak atas pujianmu, Gayatri. Kau terbaik, maukah kau menjadi bagian dari istanaku? Aku akan mengangkat kau sebagai perdana mentri." Tawar Anjana."Ah, tidak-tidak! Aku tidak tertarik dengan jabatan di kerajaan, aku hanya ingin menganggu para warga di Desa Mangga setelah permasalahan Sumelika selesai." Tolak Gayatri, santai."Baiklah, tidak apa-apa.""Gayatri, ini adalah goa laboratorium prayogashaala, ini goa ajaib yang letaknya di belakang b
"Oh iya, aku hampir lupa, sungai berlian permata ada dimana-mana jadi kalian jangan khawatir ya." Tambah Peri Chahat yang menggamblangkan tentang keberadaan sungai berlian permata."Alhamdulilah, syukur kalau gitu." Arsela, bersyukur."Sumelika, kalau kamu dan yang lain sedang diserang monster yang dibawa oleh Gayatri dan Tono, kalian bisa masuk ke sebuah muara madu, di dalam sana ada sebuah kerang mutiara. Di dalam kerang itu ada sebuah mutiara yang cahayanya bisa melumpuhkan bahkan menghabisi monster itu. Karena aku yakin, monster yang dibuat sekaligus dibawa oleh Gayatri kemari adalah monster gabungan atau yang bisa kami sebut monster daanav yaitu monster gabungan. Dulu semasa ratu peri Alice masih ada di sini, alam peri pernah diserang monster daanav besar-besaran, bahkan rupanya cukup mengerikan dibandingkan monster yang dibawa oleh Gayatri. Monster yang dibawa Anjana waktu itu adalah seekor gajah yang memiliki gabungan dengan badak, ular bahkan burung
Arsela meminum airnya walapun hanya sedikit saja karena sangat mual dan tak nafsu untuk minum air.Glek!"Ini, Syah, makasih." Arsela mengembalikan botol air mineral kepada Aisyah."Kakak udah mendingan?" tanya Sumelika, dia sangat cemas dengan keadaan Arsela."Sebenernya belum sih, Mel. Perut Kakak sedikit mual, tapi masih bisa untuk ngelanjutin perjalanan." Timpal Arsela, lemas."Hmm, yaudah gini aja, Kak. Kita istirahat aja dulu, sekalian sholat sama makan siang. Sekalian Kakak mulihin tenaga, supaya bisa lanjut lagi dengan tenaga ekstra," usul Aisyah."Bagus juga ide lo, Syah. Gimana, Kak?" Sumelika, menunggu kepastian dari Arsela."Iya, Mel, Syah." Arsela.Mereka bertiga melakukan sholat dzuhur terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan, setelah menunaikan sholat dzuhur, mereka semua kembali segar dan bugar terutama Arsela. Dia menjadi tak mual dan tak sehat lagi, sekarang Arsela benar-ben
"Ini gawat, Sumelika, Aisyah sama kak Arsela nggak sadarkan diri! Gimana ini, Peri Chahat?" Tania panik, ia melihat keadaan teman-temannya melalui air ajaib."Iya, Anjana juga sudah membawa abu dari Iik dan Mohini ke istananya untuk dibangkitkan kembali! Kita susul aja, gimana?" Bu Iis juga sangat khawatir dengan kebangkitan Iik dan Mohini."Kalau mereka bangkit, mereka bertiga akan lebih kuat dan bisa aja Sumelika bakalan mereka habisin." Desti."Jangan disusul, ini berbahaya. Tunggu selama beberapa jam, mungkin sore hari nanti mereka akan sadar kembali! Kita do'akan yang baik-baik saja tentang Sumelika, Aisyah dan Arsela, semoga mereka tidak kenapa-kenapa. Kalau saja mereka tidak melepas jaket dan tak berisik, mereka tak akan ketahuan oleh kubu kejahatan saat ini, aku benar-benar lupa memberitahukan mereka tadi."Di kerajaan, Peri Anjana menyiapkan 2 peti yang berisi mumi peri jahat yang sudah mati beberapa ratus tahun lalu. Peri Anjan
Di dalam goa laboratorium prayogashaala, semua kawan-kawan Sumelika mendo'akan Sumelika supaya dia selamat dan bisa sadar secepatnya. Mereka tak tahu bagaimana nasib Sumelika, Aisyah dan Arsela di sana jika terus pingsan, mana mereka belum sempat memakai lagi jaket ajaib berwarna ungu yang diberikan oleh peri Chahat.Di luar sana, semua peri baik yang disekap oleh peri jahat Anjana sudah keluar dari tahanan berkat kerja keras mereka membuka jeruji besi. Para peri baik juga sudah mendapatkan kekuatannya kembali, mereka semua melawan para peri jahat yang berjaga di luaran sana. 1 jam sebelum cyclops memberitahukan ini semua kepada kubu kejahatan, karena cyclops pingsan akibat ulah para peri baik yang meledakan sebuah bom kupu-kupu yang asapnya bisa membuat cyclops pingsan.Para peri baik bersembunyi di dalam muara madu, mereka semua menunggu ratu peri Alice muncul kembali dari pusaran airnya. Sementara itu ada sesosok peri yang melihat Sumelika, Aisyah dan Ar
"Iya, kami mengerti, Kak Peri Agatha." Sumelika."Sekarang persiapkan diri kalian semua untuk menerima sayap dariku, pejamkanlah kedua mata kalian, dan baliklah badan kalian."Sumelika, Aisyah dan Arsela memejamkan matanya dan membalikkan badannya, Peri Agatha mengarahkan tongkatnya ke arah mereka bertiga."Bismillah."Dari tongkat Peri Agatha keluarlah sebuah cahaya berwarna ungu yang merupakan kekuatan sari buah manggis. Cahaya itu mengarah ke arah punggung Sumelika, Aisyah dan Arsela, setelah beberapa menit cahaya itu pun berhenti. Dari punggung mereka bertiga keluarlah sayap berwarna ungu yang berkibar ke atas dan ke bawah."Sekarang kalian boleh membuka mata kalian, lihatlah sekarang kalian bertiga sudah mempunyai sayap."Mereka bertiga membuka matanya dan langsung takjup saat melihat sayap yang menempel di punggung mereka bertiga."Wahhh, sayapnya bagus banget!" Sumelika sangat senang mendapatkan sayap di pungg
Pagi tiba, selesai sholat subuh mereka berempat terbang menuju goa laboratorium prayogashaala, meski dinginnya menusuk ke tulang bagian dalam tak apa, mereka setidaknya bisa menyelesaikan misinya untuk mengumpulkan bahan-bahan peluru sniper siluet warna. Angin pagi sangat dingin, tapi dinginnya cukup segar dan membuat badan menjadi bugar itulah sebabnya ada pepatah yang menyebutkan udara pagi sangat sehat dan baik untuk kesehatan.Saat fajar mulai terbit dari ufuk timur, mereka semua sudah sampai di goa laboratorium prayogashaala. Mereka semua mengetuk pintu goa laboratorium prayogashaala dan mengucapkan salam, beberapa lama kemudian goa laboratorium prayogashaala dibukakan oleh Peri Chahat, mereka berempat pun masuk ke dalam cepat-cepat sebelum peri jahat mengetahui keberadaan mereka di sana."Alhamdulilah, akhirnya kalian kembali juga, kami di sini sangat khawatir kepada kalian semua, apalagi kalian waktu itu pingsan karena guna-gunanya peri Anjana." Syuk
"Datang lagi?" Arsela kaget."Iya, Sel!""Nggak, Kak. Nggak mungkin! Nenek nggak mungkin datang lagi! Dia kan udah kita kalahin bertahun-tahun yang lalu, Kak! Dan sekarang kan kita ada di tahun yang berbeda, kita ada di zaman dulu. Kita sekarang ada di tahun 1905, bukan tahun 2006, Kak!" ucap Arsela, menyangkal perkataan Irene akan kedatangan kembali neneknya."Tapi Kakak ngerasain kehadirannya, Sel. Ini suasananya sama kaya dimana kita perang terakhir sama nenek Laras.""Nggak usah khawatir, Kak. Walaupun nenek Laras datang lagi, kira nggak usah takut. Kita semua hadapin dia bareng-bareng,"Di altar kerajaan peri, 6 kekuatan jahat terus menyatukan kekuatannya. Hingga beberapa lama, mereka berhenti dan ritual selesai tetapi cuaca malah semakin memburuk dan kacau saja."Huaarghhhh! Aaarghhhhhhhh!" tubuh monster singa bercahaya, dia lalu bisa berdiri tegap layaknya seorang manusia."Berhasil!" Gayatri, tersenyum.
Keesokan harinya, Sumelika melihat hari ini yang begitu cerah, nampaknya ia akan pulang ke masa depan hari ini juga. Setelah sholat tahajud, Sumelika membereskan barang-barangnya dan dimasukan ke dalam tas ransel. Sudah begitu banyak yang kenangan yang terukir di masa lampau, banyak pembelajaran yang ia dapatkan dari kedatangannya kemari. Sumelika belajar bahwasanya kita harus berhati-hati dalam segala perbuatan, karena siapa tahu perbuatan biadab yang sekarang kita lakukan akan menjadi sebuah kutukan yang menimpa generasi yang akan datang. Sumelika juga belajar, bahwa kita harus senantiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang. Dengan tak ada teknologi, membuatnya susah melakukan apapun tapi dengan mudahnya orang di zaman dulu bisa hidup tanpa adanya teknologi.Sumelika sangat berat pergi dari Desa Tengkorak, dia harus rela berpisah dengan bu Iis, Romi sampai Rindu. Ketiga orang itu benar-benar membantu dirinya di masa lampau sampai semua misinya berhasil, wal
Kebahagiaan merundungi Sumelika dan semua kawan-kawannya, tak sangka akhirnya misi yang selama ini mereka perjuangkan untuk menghentikan kutukan di masa lalu ternyata berhasil. Saudara-saudara Tono menyesal karena telah mengikuti apapun yang dikatakan oleh Tono, padahal sudah jelas Tono sesat dan perbuatannya sangat merugikan."Maafkan kami ya, Sumelika, Hamalia ... kami dari kecil sudah dididik oleh kak Tono sampai-sampai kami tak tahu yang mana yang benar dan mana yang salah, bahkan kami sangat gila dengan harta dan kekayaan duniawi yang fana." Johan selaku perwakilan dari saudara-saudara Tono meminta maaf ke hadapan Sumelika dan yang lainnya."Iya, tidak apa-apa, Pak. Yang penting kutukan dari ratu serigala sudah berhasil dihentikan, mulai hari ini tak ada lagi kutukan yang akan menimpa keturunan berikut-berikutnya. Dan pastinya pun semuanya normal, mudah-mudahan seperti ini terus. Oh iya, Pak, saya berpesan supaya berhati-hati dalam berperilaku karena j
Saat Tono akan melepaskan peluru dari senapan, tiba-tiba ..."Tonoooo!!!" terdengar suara teriakan seorang perempuan dengan nada yang sangat tinggi, suara perempuan itu terdegar serak sekaligus berganda-ganda, suaranya ini berbeda dari siluman yang biasa ditemui di misi petualangan Sumelika kemarin, suaranya memiliki 10 kali lipat yang membuat seseorang yang mendengarnya bergidik ketakutan.Datanglah sesosok perempuan cantik bergaun hitam yang menggunakan mahkota serigala, dia datang bersama dengan 2 manusia serigala berwarna ungu yang membawa tameng dan pedang. Dia adalah Ratu Iravati, ratunya para serigala."Kurang ngajar!"Sreet!Ratu Iravati mencakar wajah Tono sampai wajah Tono berdarah, ia membalas Tono atas perilaku tak pantas yang dilakukan oleh Tono kepada para serigala-serigala di hutan kawasan Desa Tengkorak, ditambah lagi Tono sudah mencuri harta karun milik kerajaan serigala, Ratu Iravati sangat marah dan sangat murka kepada Tono
Tono membuka pintu goa emas serigala, seketika dari dalam keluarlah cahaya yang terpancar dari emas, permata dan berlian. Cahayanya begitu terang sampai-sampai menerangi hutan Desa Tengkorak, Tono tersenyum licik, ia sebentar lagi akan mendapatkan tujuannya yang selama ini ia incar. Tono memandangi semua harta karun yang ada di sana, dalam hatinya ia ingin membawa semua harta karun itu ke gudang emasnya. "Hahaha! Akhirnya, saya bisa mendapatkan tujuan saya yang sudah saya pendam selama bertahun-tahun! Hahaha! Sekarang tak ada lagi yang mampu menghalangi jalan saya lagi, tak ada yang mampu menghalangi jalan saya untuk menjadi orang yang paling kaya raya! Hahaha!"Mendengar Tono yang mengatakan hal-hal yang tak pantas, serigala-serigala penjaga goa emas serigala berdatangan dari dalam goa itu, mereka semua menyerang Tono dan juga semua saudara-saudaranya. Tono punya segala cara untuk menghalau badai yang menerpa dirinya sewaktu-waktu, sewaktu di alam naaglok Tono
DOOORRRR!Suara tembakan terlepas dari senapan. Suaranya terdengar dan bergema di telinga, mereka semua kaget tapi mereka berusaha untuk tenang dan tidak panik. Mereka tetap bersembunyi tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Ternyata oh ternyata sumber suara itu berasal dari senapan besar milik Tono dan para saudara-saudaranya yang sudah tiba di goa emas serigala, mereka semua datang dengan menggunakan baju besi dan membawa banyak sekali senjata dimulai dari sniper, senapan besar, pedang, samurai, pisau dan benda-benda tajam yang lainnya. Mereka melakukan ini demi bisa mendapatkan harta karun manusia serigala yang tersimpan di goa emas serigala."Itu Kak Tono!" ucap Hamalia memberitahukan soal kedatangan Tono kepada Sumelika dan yang lainnya.Mereka semua bersiap untuk membuat Tono dan semua saudara-saudaranya terkepung.Sesuai dengan aba-aba dari Sumelika mereka semua pun pergi mengepung Tono dari segala arah sampai-sampai Tono lagi semua
Keesokan harinya, pagi baru yang sangat ceria menyambut Desa Tengkorak. Pagi itu entah mengapa Sumalika sangat senang dan bersemangat tapi di hati terdalamnya ia merasakan ketakutan seperti ada sesuatu yang besar akan terjadi dalam waktu yang sangat dekat. Tak hanya perasaan takut, Sumelika pun merasakan cemas dan gelisah. Ia sepertinya akan berpisah jauh dari orang-orang yang ia kenal di masa lampau, seperti dengan Rindu, Romi, bu Iis, Hamalia, Bani sampai abang-abang tukang nasi goreng yang biasanya menjadi andalannya untuk menambah nafsu makan di masa lampau.Setelah sarapan, mendadak Sumelika dikejutkan dengan kedatangan Hamalia dan Bani, mereka berdua baru saja pulang dari rumah setelah kemarin. Saat mereka sampai, mereka berdua langsung mencari-cari keberadaan Sumelika. Sumelika yang mengetahuinya langsung menemui Hamalia dan Bani."Sumelika! Gawat, Mell!" ucap Hamalia, dengan nada penuh ketakutan dan kepanikan yang luar biasa."Ada apa i
Keesokan harinya, Bu Iis, Sumelika dan kawan-kawannya yang lain menyiapkan sarapan di dapur kembali, kali ini Sumelika dan kawan-kawan dibantu oleh Bu Iis dalam menyiapkan sarapan. Bu Iis sekarang memasak nasi sego tiwul kelapa untuk menu sarapan pagi hari ini, Bu Iis sangat pandai sekali dalam membuat masakan dan sarapan, hidangannya selalu saja mengugah selera.Dalam beberapa menit, Bu Iis sudah bisa menyiapkan makanan besar untuk dijadikan santapan sarapan orang-orang banyak yang singgah di rumahnya. Semua orang di sana benar-benar menikmati masakan Bu Iis, bahkan ada yang menambah nasi dan lauk-pauknya.Di tengah sarapan pagi yang hangat, ceria dan dipenuhi dengan semangat, mendadak menjadi hening dan dingin ketika mereka semua melihat Kevin yang keluar dari kamarnya dengan raut wajah yang begitu lesu dan datar. Di wajahnya nampak tak ada lagi tanda semangat hidup, dia begitu lelah. Semua orang sangat takut kepada Kevin, takut Kevin membabi buta lagi seperti
Malam tiba, Kevin mulai sadarkan diri. Di tengah malam yang sunyi itu, Kevin bangkit dan menuju ke kamar Gayatri, mencari Gayatri yang nyatanya sudah tak ada lagi di kamar itu. Ia memanggil-manggil nama Gayatri, berharap Gayatri muncul kembali di hadapannya."Gayatri! Gayatri!" dalam keadaan masih merasa sakit karena lukanya belum 100% pulih, ia paksakan mencari Gayatri karena ia sangat mencintainya setulus hati."Gayatrii!" sudah beberapa menit ia memanggil nama Gayatri, dia tak kunjung datang, ia memutuskan untuk berteriak sekencang-kencangnya memanggil nama Gayatri supaya Gayatri bisa mendengar suaranya.Suara teriakan Kevin yang begitu keras, membangunkan Sumelika dan kawan-kawannya. Sumelika, Fanny dan Aisyah terbangun, mereka bertiga begegas ke kamar Gayatri untuk memeriksa keadaan Kevin."Astaghfirullahaladzim!" alangkah kagetnya mereka bertiga ketika melihat Kevin mengacak-acak kamae Gayatri untuk mencari Gayatri.Kevin me
Sumelika dan kawan-kawannya mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada Ratu Peri Alice dan semua peri yang sudah memberikannya alat teleportasi waktu. Sumelika mungkin akan pulang saat itu juga ke Desa Tengkorak untuk menyelesaikan misi terakhirnya yang merupakan inti dari perjalanannya ke masa lampau."Ini terlalu cepat, apa kalian tidak mau lihat-lihat alam peri dulu untuk melepas ketegangan sejenak? Aku harap kalian bisa menerima undanganku ini," tawa Ratu Peri Alice."Maaf, Ratu. Kami harus cepat-cepat ke Desa Tengkorak untuk menyelesaikan misi kami yang terakhir mungkin kami akan datang kemari lagi setelah kami menyelesaikan misi terakhir kami untuk menghentikan kutukan manusia serigala kepada leluhur kami yang masih hidup sekarang." Sumelika menolak tawaran Ratu Peri Alice dengan sopan."Baiklah kalau begitu, semoga misi kalian semua selesai dan kalian bisa memenangkannya. Kalau ada apa-apa hubungi aku lewat Peri Chahat yang ada di Curug Bubble Ice