Di dalam goa laboratorium prayogashaala, semua kawan-kawan Sumelika mendo'akan Sumelika supaya dia selamat dan bisa sadar secepatnya. Mereka tak tahu bagaimana nasib Sumelika, Aisyah dan Arsela di sana jika terus pingsan, mana mereka belum sempat memakai lagi jaket ajaib berwarna ungu yang diberikan oleh peri Chahat.
Di luar sana, semua peri baik yang disekap oleh peri jahat Anjana sudah keluar dari tahanan berkat kerja keras mereka membuka jeruji besi. Para peri baik juga sudah mendapatkan kekuatannya kembali, mereka semua melawan para peri jahat yang berjaga di luaran sana. 1 jam sebelum cyclops memberitahukan ini semua kepada kubu kejahatan, karena cyclops pingsan akibat ulah para peri baik yang meledakan sebuah bom kupu-kupu yang asapnya bisa membuat cyclops pingsan.
Para peri baik bersembunyi di dalam muara madu, mereka semua menunggu ratu peri Alice muncul kembali dari pusaran airnya. Sementara itu ada sesosok peri yang melihat Sumelika, Aisyah dan Ar
"Iya, kami mengerti, Kak Peri Agatha." Sumelika."Sekarang persiapkan diri kalian semua untuk menerima sayap dariku, pejamkanlah kedua mata kalian, dan baliklah badan kalian."Sumelika, Aisyah dan Arsela memejamkan matanya dan membalikkan badannya, Peri Agatha mengarahkan tongkatnya ke arah mereka bertiga."Bismillah."Dari tongkat Peri Agatha keluarlah sebuah cahaya berwarna ungu yang merupakan kekuatan sari buah manggis. Cahaya itu mengarah ke arah punggung Sumelika, Aisyah dan Arsela, setelah beberapa menit cahaya itu pun berhenti. Dari punggung mereka bertiga keluarlah sayap berwarna ungu yang berkibar ke atas dan ke bawah."Sekarang kalian boleh membuka mata kalian, lihatlah sekarang kalian bertiga sudah mempunyai sayap."Mereka bertiga membuka matanya dan langsung takjup saat melihat sayap yang menempel di punggung mereka bertiga."Wahhh, sayapnya bagus banget!" Sumelika sangat senang mendapatkan sayap di pungg
Pagi tiba, selesai sholat subuh mereka berempat terbang menuju goa laboratorium prayogashaala, meski dinginnya menusuk ke tulang bagian dalam tak apa, mereka setidaknya bisa menyelesaikan misinya untuk mengumpulkan bahan-bahan peluru sniper siluet warna. Angin pagi sangat dingin, tapi dinginnya cukup segar dan membuat badan menjadi bugar itulah sebabnya ada pepatah yang menyebutkan udara pagi sangat sehat dan baik untuk kesehatan.Saat fajar mulai terbit dari ufuk timur, mereka semua sudah sampai di goa laboratorium prayogashaala. Mereka semua mengetuk pintu goa laboratorium prayogashaala dan mengucapkan salam, beberapa lama kemudian goa laboratorium prayogashaala dibukakan oleh Peri Chahat, mereka berempat pun masuk ke dalam cepat-cepat sebelum peri jahat mengetahui keberadaan mereka di sana."Alhamdulilah, akhirnya kalian kembali juga, kami di sini sangat khawatir kepada kalian semua, apalagi kalian waktu itu pingsan karena guna-gunanya peri Anjana." Syuk
"Datang lagi?" Arsela kaget."Iya, Sel!""Nggak, Kak. Nggak mungkin! Nenek nggak mungkin datang lagi! Dia kan udah kita kalahin bertahun-tahun yang lalu, Kak! Dan sekarang kan kita ada di tahun yang berbeda, kita ada di zaman dulu. Kita sekarang ada di tahun 1905, bukan tahun 2006, Kak!" ucap Arsela, menyangkal perkataan Irene akan kedatangan kembali neneknya."Tapi Kakak ngerasain kehadirannya, Sel. Ini suasananya sama kaya dimana kita perang terakhir sama nenek Laras.""Nggak usah khawatir, Kak. Walaupun nenek Laras datang lagi, kira nggak usah takut. Kita semua hadapin dia bareng-bareng,"Di altar kerajaan peri, 6 kekuatan jahat terus menyatukan kekuatannya. Hingga beberapa lama, mereka berhenti dan ritual selesai tetapi cuaca malah semakin memburuk dan kacau saja."Huaarghhhh! Aaarghhhhhhhh!" tubuh monster singa bercahaya, dia lalu bisa berdiri tegap layaknya seorang manusia."Berhasil!" Gayatri, tersenyum.
Anjana terbang menggunakan sayap burung gagak, dia tersenyum melihat ketakutan di wajah Sumelika dan Peri Agatha. Anjana ternyata membenarkan perkataannya bersama Gayatri untuk membuat sebuah perang geriliya kepada Sumelika dan yang lainnya. Anjana dan komplotan-komplotan kejahatannya telah mengepung mereka semua dari segala penjuru baik itu di daratan atau di langit. Terlihat di selatan(depan goa laboratorium prayogashaala) ada Anjana yang terbang bersama pasukannya dan juga Gayatri dalam wujud manusia setengah kadal memimpin para peri jahat di daratan. Di sebelah barat ada Iik dalam wujud manusia setengah ular merah dengan para peri di daratan, sementara di langit ada Kamya dalam wujud ratu kuyang bersama dengan para peri jahat. Di utara ada Nenek Laras di daratan dan di langit ada Tono yang menunggangi singa phoenix bersama dengan para pasukan peri jahat. Terakhir, di timur ada Mohini yang memimpin pasukan para peri di darat dan juga langit.Sumelika dan yang lainnya sanga
"OMG! K-kita p-punya sayap juga!" Tania yang mendadak melayang."Huaahhh!" Desti berteriak, tak menyangka ia juga memiliki sayap seperti teman-temannya yang lain."Kalian semua yang baru memiliki sayap silahkan latihan terbang dulu di goa ini, tapi jangan lama-lama ya." Ujar Peri Agatha.DUURRRRRR!DUUUURRRRR!DUUURRRR!Terdengar suara gemuruh dari luar goa laboratorium prayogashaala, dari luar ternyata Peri Anjana sedang menggunakan tongkat kesaktiannya untuk menyerang goa laboratorium prayogashaala supaya goa itu runtuh dan Sumelika beserta yang lainnya mati di dalam sana."Gayatri, Iik, Mohini, Laras, Kamya, Tono bantu aku meruntuhkan goa laboratorium prayogashaala!" teriak Peri Anjana yang masih terbang untuk menyerang goa laboratorium prayogashaala.Komplotan Peri Anjana menyerang goa laboratorium prayogashaala dengan kekuatannya masing-masing, goa itu mulai runtuh dan akan hancur dalam beberapa men
"Hahaha! Temanmu sebentar lagi gugur! Mungkin Rindu adalah satu-satunya orang pertama dari kubumu yang gugur dalam peperangan ini, rasakan itu! Hahaha!" Iik yang tertawa di atas penderitaan Rindu."Kejam!" Sumelika sangat marah kepada Iik karena sudah menghina sahabatnya, Rindu. Sumelika mencoba merauk buntut Iik yang melilitnya, seketika Iik yang terkena raukan Sumelika langsung berteriak kesakitan."Huaaahhhh!" jerit Iik, ia langsung melepaskan lilitannya dari Sumelika."Terimalah ini!" Sumelika menusuk jantung Iik dengan pedang."Aaaaaaa!!" Iik semakin kesakitan dan berteriak dengan kencang sampai membuat semua komplotannya menoleh.DAAARRRR!Lagi-lagi, raga Iik meledak dan menjadi abu, sekarang Iik menjadi pemimpin pasukan peri yang pertama gugur di medan perang. Sumelika langsung mengeluarkan botol lalu abu Iik masuk ke dalam botol secara otomatis."Harghhhh! Awas kau, Sumelika!" teriak Gayatri, ia pun mendekati Sumel
Tak pantang menyerang, Nenek Laras menyerang Arsela dan Irene lagi dengan telapak tangannya. Sekarang ia mengeluarkan bola api besar supaya mereka berdua bisa terluka parah, tapi lagi-lagi serangannya malah berbalik ke dirinya sendiri lagi.DAAAARRR!Nenek Laras terluka parah, dia mundur dan menyuruh para pasukannya untuk menyerang Arsela dan Irene kembali."Serang Irene dan Arsela hingga mereka semua terluka dan tak berdaya lagii!" jeritan Nenek Laras membuat semua pasukannya menyerang Irene dan Arsela dengan membabi buta.Di sisi yang lain, Aisyah, Popon, Tania, Desti sampai Rindu terpojok karena serangan dari Kamya, Mohini, Tono dan juga monster singa phoenix, mereka semua berhasil menumpas setengah pasukan peri jahat juga seperti Irene dan Arsela tapi karena siluman jahat menyerang mereka tanpa henti, membuat mereka semua sulit menumpas semua sebagian pasukan peri jahat yang masih tersisa. Sumelika pun terpojok bersama dengan Peri Chahat d
Sumelika dan kawan-kawannya mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada Ratu Peri Alice dan semua peri yang sudah memberikannya alat teleportasi waktu. Sumelika mungkin akan pulang saat itu juga ke Desa Tengkorak untuk menyelesaikan misi terakhirnya yang merupakan inti dari perjalanannya ke masa lampau."Ini terlalu cepat, apa kalian tidak mau lihat-lihat alam peri dulu untuk melepas ketegangan sejenak? Aku harap kalian bisa menerima undanganku ini," tawa Ratu Peri Alice."Maaf, Ratu. Kami harus cepat-cepat ke Desa Tengkorak untuk menyelesaikan misi kami yang terakhir mungkin kami akan datang kemari lagi setelah kami menyelesaikan misi terakhir kami untuk menghentikan kutukan manusia serigala kepada leluhur kami yang masih hidup sekarang." Sumelika menolak tawaran Ratu Peri Alice dengan sopan."Baiklah kalau begitu, semoga misi kalian semua selesai dan kalian bisa memenangkannya. Kalau ada apa-apa hubungi aku lewat Peri Chahat yang ada di Curug Bubble Ice