Share

Jangan Termakan Hasutan

Selesai menghadiri rapat penting dengan pihak direksi, Vino langsung memeriksa ponselnya. Dia ingin tahu apakah Indah dan orang rumah telah berhasil mendapatkan kabar soal keberadaan Soraya yang tadi siang pergi begitu saja tanpa bilang-bilang.

“Masih belum?”

Vino mengerang setelah mendapat chat dari sang ibu. Dicobanya lagi untuk menghubungi nomor ponsel itu, namun lagi-lagi panggilannya tak diangkat sama sekali. Tiga kali seperti itu.

“Plis, sayang. Aku tahu kalau kamu lagi marah dan semuanya adalah kesalahanku. Tapi… tapi kamu juga nggak seharusnya melampiaskannya seperti ini. Oke, aku mengerti kalau kamu masih belum bisa menghadapi anak-anak. Aku pahami kalau kamu pergi diam-diam tanpa sepengetahuan mereka. Tapi kamu sekarang ada di mana? Apa yang kamu lakukan? Aku benar-benar takut kamu celaka karena tak bisa mengendalikan emosi kamu.”

Sayangnya dia hanya bisa mengatakan itu pada ruang hampa di sekitarnya. Karena lagi-lagi Soraya menolak untuk berbicara dengannya.

Hingga tak lama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status