Share

S2| 92. Tempatku Bukan di Sini

Namun, usai sederet ujaran kebencian, beberapa pihak mulai membela.

"Heh, apakah kalian tidak bisa menilai? Barbara tulus meminta maaf. Ini sama sekali bukan tipuan.”

“Setuju! Dia tidak mungkin mengaku salah kalau dia benar. Risikonya terlalu besar!”

“Menurutku, Melanie Harris-lah yang keterlaluan. Dia menempatkan anak-anaknya pada posisi yang sulit.”

Sementara warganet terus berdebat, Barbara tiba-tiba menghapus air mata. Ia bangkit dari kursi lalu menarik koper dari lemari.

“Lihatlah! Pertunjukan apa lagi ini? Dia mau kabur?”

“Mungkin dia merasa aktingnya kurang memuaskan. Dia butuh sesuatu untuk meyakinkan kita kalau dia gadis baik-baik yang rela berkorban dan pantas dibela.”

Belum sempat Louis membaca komentar selanjutnya, Barbara telah mengakhiri siaran. Matanya seketika membulat.

“Apakah Bibi berencana pergi?” Selang satu kedipan, ia kembali berlari, menyusul yang lain. “Mama, Emily!”

Bukan hanya dua orang itu, Frank yang berdiri paling dekat dengan pintu sontak menoleh
Pixie

Pagiii, Teman-Teman! Thanks for reading. Have a nice day!

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Pixie
Heahaha .... Let's see
goodnovel comment avatar
Pixie
Thank you. -from Philip
goodnovel comment avatar
Pixie
Au au au, Kak Pujiii
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status