Share

36. Kecemburuan Frank

"Kara, bukankah tadi kau mengeluh lelah karena ulahku tadi pagi? Kau bilang aku membuatmu terengah-engah dan berkeringat. Kau bahkan kesulitan berjalan," tutur Frank dengan nada memancing.

Ben meninggikan sebelah alis. Diam-diam, ia melirik sang gadis. Kara tidak terlihat ingin melancarkan protes. Apa benar gadis sepolos itu membiarkan orang seangkuh Frank menguasainya? Bahkan di pagi hari?

"Bagaimana kalau kau beristirahat lebih awal? Segarkan diri dan pikiranmu. Dan jangan lupa obati bekas di lehermu. Kau boleh menggunakan salepku kemarin."

Ben menurunkan pandangan ke arah leher Kara. Memang ada plester yang melekat di sana.

"Ingat," Frank tiba-tiba menurunkan volume suara, "aku tidak mau ada orang lain yang melihatnya. Cukup kita berdua saja yang tahu."

Kara menutupi lehernya dan tersipu. Ia tidak mengerti apa tujuan Frank mengatakan hal semacam itu di depan Ben.

"Baiklah. Terima kasih, Tuan."

Seperginya Kara, Ben menatap Frank dengan gelengan samar. "Di mana kau menemukan
Pixie

Hei hei kalian yang baca bab ini, semoga hari kalian selalu cerah dan langkah kaki kalian selalu ringan yaa .... Terima kasih kalian masih di sini.

| 14
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Erlinda Erlinda
ceritanya mantap thoot
goodnovel comment avatar
Ririn Khalimi
keren banget ....kepo terus lanjutannya
goodnovel comment avatar
Hotibah
penasaran,ceritanya bikin senyum2 sendiri.tapi makin mahal buka kuncinya nanti.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status