Share

Bab 888

Author: Erlina
Tony menjawab dengan ekspresi muram, “Itu urusannya sendiri. Kita nggak perlu khawatir.”

“A ... aku cuma merasa ada yang aneh dalam hal ini. Apa mungkin dia ingin merebut abu Wanda, lalu pergi bertransaksi dengan Caden secara langsung?”

Tony menjawab dengan yakin, “Nggak mungkin!”

Bagaimanapun juga, Tony tidak mungkin menyangka Braxton sebenarnya adalah cicitnya, Braden.

Tony menganalisis, “Kalau kerja sama dengan kita, Braxton bisa dapat sejumlah besar uang, juga bisa tempati posisi sebagai orang terkaya. Kalau kerja sama dengan Caden, dia paling-paling cuma akan dapat sedikit uang dari Caden. Dia masih nggak bisa menekan Caden dan akan jadi nomor 2 selamanya. Dia nggak bodoh dan tentu saja tahu pilihan mana yang lebih menguntungkannya.”

Melvin mengangguk dan menjawab, “Masuk akal.”

Tony melanjutkan, “Aturkan waktu dan lokasi pertemuan dengannya. Bawa abu Wanda untuk diidentifikasinya. Selama dia bersedia kerja sama, kita pasti bisa jatuhkan Caden! Aku benar-benar sudah nggak tahan s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 889

    Caden menelan ludah, lalu menjawab, “Aku juga kurang tahu. Kalau kerjaannya sudah selesai, dia pasti kembali. Baby tunggu saja dia kembali dengan patuh.”“Emm!”Yahya membawa masuk seekor kelinci dan mengatakan kelinci itu kiriman dari keluarganya Samuel. Caden tahu bahwa kelinci itu bukan hadiahnya untuk Baby, melainkan hadiah dari Samuel. Namun, dia tidak mengatakan apa-apa dan hanya melepaskan Baby supaya Baby bisa bermain dengan kelinci.Sebelum meninggal, Samuel menyuruh Caden membelikan seekor hewan peliharaan untuk Baby supaya bisa menggantikannya menemani Baby. Kelak, kelinci itu adalah anggota keluarga mereka yang baru.Saat ketiga anak itu bermain dengan kelinci di ruang tamu, Caden berjalan ke dapur. Naomi sedang berdiri di depan pintu dapur dengan berlinang air mata. Dia merasa terharu, tetapi juga tidak berdaya. Dia merasa terharu karena Baby akhirnya memanggil Caden dengan sebutan papa. Namun, begitu mendengar Baby mengungkit tentang Samuel, dia merasa sangat tidak berda

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 890

    Kabar baiknya adalah, brankas yang ditinggalkan Samuel itu sudah ditemukan dan masih utuh. Berkas-berkas di dalamnya sudah dikeluarkan dan sedang diantar ke Vila Maison.Kabar buruknya adalah, orang misterius itu berhasil melarikan diri. Pesawatnya jatuh ke sebuah hutan yang rindang dan meledak. Namun, tidak ditemukan mayatnya. Sangat jelas bahwa dia sudah terlebih dahulu terjun payung.Setelah memutuskan sambungan telepon, Caden menatap ke layar komputer Rayden dan bertanya, “Pesawatnya jatuh di sana?”“Emm!” Rayden memperbesar petanya dan menjawab, “Untuk mencegah timbulnya korban jiwa yang nggak diperlukan, polisi nggak ambil tindakan tegas. Mereka mau tunggu sampai dia mendarat baru menangkapnya. Tak disangka, dia malah berhasil kabur! Sinyal di hutan terputus-putus. Aku nggak tahu dari mana dia terjun payung dan nggak bisa lanjut lacak posisinya.”Braden berdiri di samping dan berkata dengan kening berkerut, “Di samping hutan ini ada sungai. Setelah melewati sungai ini, dia bisa s

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 891

    Caden juga merasa curiga. Setelah terdiam sejenak, dia berkata, “Nanti, kalian selidiki saja semua informasi mengenai kakek kalian. Kita harus temukan siapa saja yang pernah terlibat dengannya, lalu selidiki orang-orang itu satu per satu.”Braden dan Rayden mengangguk, lalu menjawab dengan serentak, “Oke!”Ketiga orang itu lanjut memeriksa data dan ekspresi mereka bertambah muram. Dapat dikatakan bahwa orang misterius ini melakukan kejahatan apa saja. Memproduksi dan menjual narkoba, menyelundupkan senjata api, menjalankan perdagangan organ manusia, dan transaksi ilegal lainnya. Dia benar-benar jahat!Apa yang pernah dilakukannya benar-benar mengerikan dan bisa memicu amarah orang. Selain itu, jaringan koneksinya benar-benar luas hingga bisa membuat orang tercengang. Dia memiliki hubungan dengan banyak kelompok berbahaya di luar negeri dan juga pejabat dalam negeri.Tony adalah sampah masyarakat, tetapi dia masih tidak termasuk apa-apa jika dibandingkan dengan orang misterius ini. Dia

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 892

    Meskipun tidak mengerti bagaimana Braden bisa membedakan keaslian abu seseorang, Rayden sudah merasa jauh lebih tenang. Sebab, dia mengetahui jelas kemampuan Braden. Braden sangat tenang, cerdas, tidak pernah membual, dan tidak pernah berperang tanpa persiapan.Rayden bertanya, “Kami perlu ngapain?”Braden mulai membagi tugas. “Rayden, kamu yang paling sering berinteraksi sama Tony. Kamu pasti bisa diam-diam pasang beberapa kamera tersembunyi di rumahnya, terutama di ruang tamu. Sebelum jam 10, kamu sudah harus selesaikan tugas ini.”“Hayden, kamu dan Putih istirahatlah di rumah dengan baik. Jangan keluyuran lagi di luar. Malam ini, ada tugas penting yang harus kalian lakukan!”...Saat mendekati jam 10 pagi, Braden menyuruh Jayden menemani Baby bermain, sedangkan dirinya menyuruh Naomi menemuinya di ruang baca kecil.Naomi bertanya dengan bingung, “Kenapa kamu begitu misterius, Braden?”“Mama pintar dalam bidang psikologi. Aku mau Mama bantu aku lihat apa Tony lagi bohong atau nggak.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 893

    Tony tidak melanjutkan kata-katanya, melainkan menggunakan tatapannya untuk memberi peringatan.“Braxton” tidak merasa marah. Dia hanya menyahut dengan dingin, “Aku sudah tunjukkan ketulusanku dengan datang sendiri. Kamu seharusnya tahu aku sangat jarang ketemu langsung dengan rekan bisnisku. Aku cuma berbisnis melalui internet. Hari ini, aku datang sendiri. Itu berarti aku tulus mau kerja sama denganmu. Aku mau lihat abu Wanda cuma untuk pastikan kamu benar-benar punya kelemahan Caden.”Mendengar ucapan itu, Tony pun merasa jauh lebih lega. Dia menjawab, “Emm, aku percaya pada Pak Braxton!”“Braxton” berkata lagi, “Berhubung kita sudah ngomong soal ini, aku juga mau kasih peringatan dulu. Yang mau kulihat itu abu Wanda. Kalau kamu pakai abu orang lain untuk menipuku, kerja sama kita akan langsung berakhir. Selain itu, aku akan sangat marah. Begitu aku marah, konsekuensinya akan sangat berat.”Tony segera menjawab, “Jangan khawatir. Aku tahu seberapa hebat kekuasaan Pak Braxton. Kalau

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 894

    Di layar komputer, “Braxton” mengangkat kepalanya secara refleks, lalu melirik Tony dan berkomentar, “Sepertinya, kamu nggak suka sama Wanda.”Tony berkata dengan ekspresi muram, “Bukan cuma nggak suka, aku benci sekali sama dia! Kalau bukan karena dia rayu putraku, mana mungkin putraku putus hubungan denganku! Kalau bukan karena dia berhati busuk, mana mungkin cucuku begitu nggak patuh sama ucapanku?”“Wanita itu yang mengajari Caden untuk nggak hormati orang tua, nggak bersatu, dan nggak punya rasa kekeluargaan. Makanya, dia selalu melawan kakeknya! Semua konflikku dengan putra dan cucuku disebabkan oleh wanita jalang ini! Dia yang sudah hancurkan Keluarga Pangestu!”Naomi dan ketiga putranya benar-benar murka. Orang yang tidak tahu malu benar-benar tidak terkalahkan di dunia ini! Siapa sebenarnya yang menghancurkan Keluarga Pangestu? Wanda bukanlah bencana, melainkan penyelamat Keluarga Pangestu. Sayangnya, Tony begitu buta dan tidak bersedia mengizinkannya menikah dengan Darman.Ol

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 895

    “Untuk sementara, jangan kasih tahu Papa dulu deh.”“Ya sudah. Kalau gagal, dia pasti akan sedih. Habis berhasil, kita baru kasih tahu dia saja.”Braden, Hayden, dan Jayden akan bertindak bersama. Mana mungkin hal ini gagal? Namun, ketiga bocah itu tetap mengangguk dan menjawab, “Oke. Kalau begitu, kita nggak usah beri tahu Papa dulu.”Baby yang ada di bawah memanggil Naomi. Setelah memberi beberapa pesan pada ketiga putranya, Naomi pun terlebih dahulu meninggalkan ruang baca kecil untuk menemui Baby.Braden duduk di depan komputer, lalu segera mengganti tampilan layar. Sekarang, di layar komputer menunjukkan sebuah titik merah yang sedang bergerak.“Braxton” sudah melakukan sesuatu pada toples abu itu sesuai perintah Braden. Titik merah di layar adalah posisi toples itu. Berhubung alat pelacaknya terlalu modern, Melvin baru tidak menyadarinya.Hayden menatap titik merah itu dan berkomentar, “Kak, kita sudah tahu lokasi abu itu. Kenapa nggak langsung bertindak? Memangnya kita nggak bol

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 896

    Braden mengerutkan keningnya, lalu menoleh ke arah Rayden. “Rayden, aku rasa Tony yang taruh abu Nenek ke kuil sangat aneh. Kita harus selidiki dengan jelas keadaan spesifik Kuil Cinta Kasih.”Rayden juga menyadari masalahnya dan berkata dengan ekspresi yang sangat serius, “Aku akan selidiki sekarang juga!”Braden menyahut, “Selidiki informasi tentang kepala kuil dan semua biksu biasa di sana, termasuk para biksu yang bertugas untuk bersih-bersih, masak, dan yang lain. Oh iya, selidiki juga informasi tentang Gunung Forlins!”“Emm!”Rayden membuka komputernya dan mulai menyelidiki semua itu. Sementara itu, Braden menelepon seseorang untuk berpura-pura pergi beribadah di kuil supaya bisa mengamati keadaan kuil.Pada pukul 5 sore, semua informasi mendasar tentang kuil itu sudah terselidiki dengan jelas. Berdasarkan penyelidikan, Kuil Cinta Kasih adalah kuil biasa yang sudah memiliki sejarah ratusan tahun. Tidak ada yang aneh juga dengan kepala biksu dan biksu lainnya di sana. Hanya saja,

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status