Caden juga merasa curiga. Setelah terdiam sejenak, dia berkata, “Nanti, kalian selidiki saja semua informasi mengenai kakek kalian. Kita harus temukan siapa saja yang pernah terlibat dengannya, lalu selidiki orang-orang itu satu per satu.”Braden dan Rayden mengangguk, lalu menjawab dengan serentak, “Oke!”Ketiga orang itu lanjut memeriksa data dan ekspresi mereka bertambah muram. Dapat dikatakan bahwa orang misterius ini melakukan kejahatan apa saja. Memproduksi dan menjual narkoba, menyelundupkan senjata api, menjalankan perdagangan organ manusia, dan transaksi ilegal lainnya. Dia benar-benar jahat!Apa yang pernah dilakukannya benar-benar mengerikan dan bisa memicu amarah orang. Selain itu, jaringan koneksinya benar-benar luas hingga bisa membuat orang tercengang. Dia memiliki hubungan dengan banyak kelompok berbahaya di luar negeri dan juga pejabat dalam negeri.Tony adalah sampah masyarakat, tetapi dia masih tidak termasuk apa-apa jika dibandingkan dengan orang misterius ini. Dia
Meskipun tidak mengerti bagaimana Braden bisa membedakan keaslian abu seseorang, Rayden sudah merasa jauh lebih tenang. Sebab, dia mengetahui jelas kemampuan Braden. Braden sangat tenang, cerdas, tidak pernah membual, dan tidak pernah berperang tanpa persiapan.Rayden bertanya, “Kami perlu ngapain?”Braden mulai membagi tugas. “Rayden, kamu yang paling sering berinteraksi sama Tony. Kamu pasti bisa diam-diam pasang beberapa kamera tersembunyi di rumahnya, terutama di ruang tamu. Sebelum jam 10, kamu sudah harus selesaikan tugas ini.”“Hayden, kamu dan Putih istirahatlah di rumah dengan baik. Jangan keluyuran lagi di luar. Malam ini, ada tugas penting yang harus kalian lakukan!”...Saat mendekati jam 10 pagi, Braden menyuruh Jayden menemani Baby bermain, sedangkan dirinya menyuruh Naomi menemuinya di ruang baca kecil.Naomi bertanya dengan bingung, “Kenapa kamu begitu misterius, Braden?”“Mama pintar dalam bidang psikologi. Aku mau Mama bantu aku lihat apa Tony lagi bohong atau nggak.
Tony tidak melanjutkan kata-katanya, melainkan menggunakan tatapannya untuk memberi peringatan.“Braxton” tidak merasa marah. Dia hanya menyahut dengan dingin, “Aku sudah tunjukkan ketulusanku dengan datang sendiri. Kamu seharusnya tahu aku sangat jarang ketemu langsung dengan rekan bisnisku. Aku cuma berbisnis melalui internet. Hari ini, aku datang sendiri. Itu berarti aku tulus mau kerja sama denganmu. Aku mau lihat abu Wanda cuma untuk pastikan kamu benar-benar punya kelemahan Caden.”Mendengar ucapan itu, Tony pun merasa jauh lebih lega. Dia menjawab, “Emm, aku percaya pada Pak Braxton!”“Braxton” berkata lagi, “Berhubung kita sudah ngomong soal ini, aku juga mau kasih peringatan dulu. Yang mau kulihat itu abu Wanda. Kalau kamu pakai abu orang lain untuk menipuku, kerja sama kita akan langsung berakhir. Selain itu, aku akan sangat marah. Begitu aku marah, konsekuensinya akan sangat berat.”Tony segera menjawab, “Jangan khawatir. Aku tahu seberapa hebat kekuasaan Pak Braxton. Kalau
Di layar komputer, “Braxton” mengangkat kepalanya secara refleks, lalu melirik Tony dan berkomentar, “Sepertinya, kamu nggak suka sama Wanda.”Tony berkata dengan ekspresi muram, “Bukan cuma nggak suka, aku benci sekali sama dia! Kalau bukan karena dia rayu putraku, mana mungkin putraku putus hubungan denganku! Kalau bukan karena dia berhati busuk, mana mungkin cucuku begitu nggak patuh sama ucapanku?”“Wanita itu yang mengajari Caden untuk nggak hormati orang tua, nggak bersatu, dan nggak punya rasa kekeluargaan. Makanya, dia selalu melawan kakeknya! Semua konflikku dengan putra dan cucuku disebabkan oleh wanita jalang ini! Dia yang sudah hancurkan Keluarga Pangestu!”Naomi dan ketiga putranya benar-benar murka. Orang yang tidak tahu malu benar-benar tidak terkalahkan di dunia ini! Siapa sebenarnya yang menghancurkan Keluarga Pangestu? Wanda bukanlah bencana, melainkan penyelamat Keluarga Pangestu. Sayangnya, Tony begitu buta dan tidak bersedia mengizinkannya menikah dengan Darman.Ol
“Untuk sementara, jangan kasih tahu Papa dulu deh.”“Ya sudah. Kalau gagal, dia pasti akan sedih. Habis berhasil, kita baru kasih tahu dia saja.”Braden, Hayden, dan Jayden akan bertindak bersama. Mana mungkin hal ini gagal? Namun, ketiga bocah itu tetap mengangguk dan menjawab, “Oke. Kalau begitu, kita nggak usah beri tahu Papa dulu.”Baby yang ada di bawah memanggil Naomi. Setelah memberi beberapa pesan pada ketiga putranya, Naomi pun terlebih dahulu meninggalkan ruang baca kecil untuk menemui Baby.Braden duduk di depan komputer, lalu segera mengganti tampilan layar. Sekarang, di layar komputer menunjukkan sebuah titik merah yang sedang bergerak.“Braxton” sudah melakukan sesuatu pada toples abu itu sesuai perintah Braden. Titik merah di layar adalah posisi toples itu. Berhubung alat pelacaknya terlalu modern, Melvin baru tidak menyadarinya.Hayden menatap titik merah itu dan berkomentar, “Kak, kita sudah tahu lokasi abu itu. Kenapa nggak langsung bertindak? Memangnya kita nggak bol
Braden mengerutkan keningnya, lalu menoleh ke arah Rayden. “Rayden, aku rasa Tony yang taruh abu Nenek ke kuil sangat aneh. Kita harus selidiki dengan jelas keadaan spesifik Kuil Cinta Kasih.”Rayden juga menyadari masalahnya dan berkata dengan ekspresi yang sangat serius, “Aku akan selidiki sekarang juga!”Braden menyahut, “Selidiki informasi tentang kepala kuil dan semua biksu biasa di sana, termasuk para biksu yang bertugas untuk bersih-bersih, masak, dan yang lain. Oh iya, selidiki juga informasi tentang Gunung Forlins!”“Emm!”Rayden membuka komputernya dan mulai menyelidiki semua itu. Sementara itu, Braden menelepon seseorang untuk berpura-pura pergi beribadah di kuil supaya bisa mengamati keadaan kuil.Pada pukul 5 sore, semua informasi mendasar tentang kuil itu sudah terselidiki dengan jelas. Berdasarkan penyelidikan, Kuil Cinta Kasih adalah kuil biasa yang sudah memiliki sejarah ratusan tahun. Tidak ada yang aneh juga dengan kepala biksu dan biksu lainnya di sana. Hanya saja,
‘Kalau itu benar-benar abu Nenek ....’ Amarah dalam hati Braden langsung tersulut dan makin membara. Setelah berusaha menekan amarahnya, dia menoleh ke arah Hayden.“Hayden, kamu takut masuk ke area terlarang? Kalau takut, aku akan pikirkan cara untuk suruh orang lain saja yang masuk ke sana.”Hayden masih belum tersadar dan bertanya balik, “Apa maksudnya? Abu Nenek ada di area terlarang?”“Masih belum tahu apa itu abu Nenek atau bukan. Tapi, abu yang kita lihat hari ini memang ditaruh di area terlarang.”Hayden pun membelalak. “Si bajingan tua itu ... dia ... dia berani .... Bagus! Bagus!” Melihat Hayden yang murka, Braden berkata, “Tenangkan dirimu. Kita harus tangani masalah ini dulu. Nanti, kita baru balaskan dendam ini!”Di hari mereka menemukan abu Wanda, mereka juga akan balas dendam pada Tony!Hayden menggertakkan giginya. “Aku nggak takut kok. Nanti malam, aku dan Putih akan masuk ke sana!”Braden mengangguk. “Oke. Mengenai masalah abu ... untuk sementara, kita nggak usah kas
Pada saat ini, Caden sedang bersama dengan komandan polisi. Setelah tidak tidur semalaman, dia dan pihak polisi sudah menghancurkan lebih dari 20 sarang orang misterius dengan mengandalkan petunjuk yang ditinggalkan Samuel. Selain itu, mereka juga berhasil menangkap belasan pejabat yang terlibat.Dapat dikatakan bahwa kaki tangan orang misterius dalam negeri sudah sepenuhnya disingkirkan dan dia mengalami kerugian yang sangat besar. Kelak, jika dia ingin membuat ulah lagi dalam negeri, semuanya tidak akan bisa berjalan selancar dulu. Caden yang termasuk sudah melampiaskan amarahnya merasa jauh lebih lega. Saat mendengar Hayden keluar malam-malam untuk menangkap hantu, dia pun bertanya dengan bingung, “Dia berkata begitu?”“Emm! Tuan Hayden yang ngomong sendiri.”“Dia mau tangkap hantu di mana?”“Dia nggak bilang. Kamu juga tahu seberapa hebat Tuan Hayden. Kami nggak sanggup menghalanginya maupun mengikutinya. Sekarang, kami sudah kehilangan jejaknya.”Caden terdiam beberapa detik sebe
“Ada kabar baik. Kediaman lama Keluarga Khoman kebakaran. Mereka mengalami kerugian yang sangat besar dan beberapa gedung itu juga rusak total. Para dewan direksi Perusahaan Pelayaran Howie juga dihajar orang sampai masuk rumah sakit."“Lisa dan Keenan dipaksa minum air cabai dan makan wasabi. Mereka juga rasakan bagaimana perasaan ditusuk jarum. Waktu ditemukan, bukan cuma kesepuluh jari tangan mereka yang tertancap jarum, bahkan jari kaki mereka juga begitu. Keadaan mereka sangat tragis,” ujar Caden.Joseph pun tertegun dan bertanya, “Serius? Siapa yang melakukannya?”“Iya, tapi aku juga nggak tahu siapa yang melakukannya,” jawab Caden. Dia tahu itu bukan perbuatan Hayden.Joseph buru-buru mengeluarkan ponselnya dan membaca berita. Meskipun semua warganet mencurigainya sebagai pelaku, dia tidak peduli dan malah merasa gembira.“Bagus! Bagus sekali! Ini benar-benar bukan tindakan Pak Caden?”“Bukan aku.”Joseph melirik kakak beradik Keluarga Cempaka lagi dan bertanya, “Ini tindakan Ke
“Papa, mana Mama?” tanya Baby begitu melihat Caden.Caden menggendongnya dan menjawab, “Mama lagi masak di dapur. Kalian sapa dulu kakek-kakek kalian.”Caden membawa Rayden dan Baby masuk ke rumah, lalu memperkenalkan mereka pada kakak beradik Keluarga Cempaka. Saat ini, hanya ada mereka bertiga di ruang tamu. Setelah mendengar kabar mengenai Umran, Joseph langsung pergi dengan terburu-buru.Rayden sudah mengenal Surendra bertahun-tahun dari internet, tetapi tidak pernah bertemu dengan Surendra. Dia pun dengan sopan menyapa Surendra dengan sebutan kakek.Di sisi lain, Surendra juga tidak mengungkapkan identitasnya. Dia ingin menemukan Celine terlebih dahulu sebelum mengungkapkan identitasnya pada Rayden. Ini adalah janji mereka. Jika dia mengungkapkan identitasnya pada Rayden sekarang, dia merasa dirinya terkesan seperti sudah tidak bisa menemukan Celine lagi.Selain itu, keadaan Keluarga Cempaka saat ini kurang bagus. Mereka yang membantu Joseph setara dengan bermusuhan dengan publik.
“Demi kamu, aku sudah tunjukkan belas kasihan,” jawab master.“A ... apa yang sudah kamu lakukan?” tanya Hayden.Master menjawab dengan bangga, “Aku lebih jago menyiksa orang dari kamu!”Hayden bertanya dengan bingung, “Kenapa kamu membantuku?”“Anggap saja itu hadiah pertemuan dari gurumu.”“Apa?”“Nak, aku sudah bantu kamu. Kelak, kamu harus nurut sama aku!”Hayden merasa sangat tercengang. Apa-apaan ini? Menuruti orang ini? Dia merasa ini pasti hanyalah jebakan dan buru-buru berseru, “Berhenti! Aku nggak suruh kamu bantu aku!”Baru saja Hayden selesai berbicara, lututnya tiba-tiba terasa lemas. Sebelum sempat bereaksi, dia sudah berlutut di lantai. Master juga dengan cepat menekan kepalanya supaya dia bersujud pada master.Hayden buru-buru menepis tangan master, lalu berdiri dengan marah dan melangkah mundur. “Apa-apaan kamu!”Master menjawab dengan gembira, “Upacara penerimaan murid sudah selesai. Mulai sekarang, kamu itu muridku! Kamu dan bajingan tua itu nggak punya hubungan apa-
Berhubung masih ada banyak waktu sebelum makan malam, Hayden pun membawa Putih diam-diam meninggalkan kediaman Keluarga Howie. Baru saja dia keluar dari rumah, dia sudah bertemu dengan master. Melihat Hayden, master yang wajahnya dipenuhi luka pun memicingkan matanya. Sementara itu, Hayden juga terkejut begitu melihatnya. Setelah saling memandang untuk beberapa detik, Hayden melihat master membawa sesuatu, lebih tepatnya orang! Begitu melihat dengan saksama, Hayden baru menyadari bahwa itu adalah Umran yang memiliki hubungan dekat dengan Joseph dan melarikan diri di tengah kekacauan. Saat ini, dia sedang tidak sadarkan diri dan tergeletak di lantai. Sebelah kakinya dipegang dan diseret oleh master.Hayden bertanya dengan terkejut, “Kamu mau apa?”“Bukannya kamu cari dia? Aku sudah bantu kamu tangkap dia. Mau dia mati dengan cara apa?” jawab master dengan nada acuh tak acuh yang mengandung sedikit harapan untuk dipuji.Hayden langsung membelalak. “Aku memang mau cari dia, tapi aku ng
Setelah hening sesaat, tatapan semua orang tertuju pada diri Joshua.“Pak Joshua, apa kamu bisa cari cara untuk melakukan tes DNA?”Joshua menggigit erat bibirnya. “Istriku sudah menyusun rencana menganiaya putranya Pak Caden. Apa kalian merasa Pak Caden akan mengizinkanku untuk mendekati Naomi? Jangan libatkan aku dalam masalah seperti ini!”“Haih!” Mereka semua mengernyitkan kening mereka.Joshua pun berkata, “Mata-mata yang aku utus di sisi kakakku mengatakan bahwa Pak Caden melawan Keluarga Khoman bukan demi membantu kakakku, melainkan demi melampiaskan amarah istri dan anaknya! Selain itu, Naomi itu memanggil kakakku dengan panggilan ‘Pak Joseph’. Kalau dia benar-benar putri kakakku, dia pasti akan langsung berterus terang, untuk apa menunda waktu?”“Lagi pula, aku sangat memahami kakakku. Dia sangat merindukan putrinya. Kalau dia benar-benar adalah putri kakakku, dia pasti akan menunjukkan sisi yang berbeda dari biasanya! Dia itu orangnya nggak pintar sandiwara. Kalau dia benar-b
Joseph bertanya, “Siapa Rayden dan Baby?”Naomi pun tersenyum. “Mereka anakku. Keluarga kami juga beruntung bisa punya anak kembar.”Anggota Keluarga Cempaka terkejut. “Berarti sama dengan kondisi Keluarga Cempaka? Keluarga Cempaka juga punya gen anak kembar. Kami bertiga saudara kembar.”Naomi tersenyum tipis. Apa mungkin tidak sama? Mengalir darah yang sama di dalam tubuh mereka!Meski tiga dari empat anak-anak memiliki wajah yang mirip dengan Caden, gen kembar itu juga diwariskan oleh Keluarga Cempaka.“Jodoh! Kita memang berjodoh! Kalian tinggal di hotel mana? Aku akan suruh asisten untuk pergi menjemput mereka, sekalian kalian check-out saja. Kalian semua tinggal di rumahku saja.” Joseph sungguh merasa antusias. Dia segera mengatur asistennya untuk pergi menjemput anak-anak.Namun, Caden malah menolak. “Aku akan atur anggotaku untuk menjemput mereka.” Kemudian, Caden bertanya kepada Naomi, “Apa perlu aku membawa Jayden?”Naomi mengerti apa maksud Caden. Dia mengerutkan keningnya s
Di luar pintu, ketiga saudara Keluarga Cempaka sedang berdiri di samping dengan mengepal erat tangan mereka. Napas mereka terengah-engah. Mata mereka kelihatan memerah.Joseph masih berbaring di atas lantai. Tidak terlihat bekas luka di wajahnya. Hanya bagian tubuh yang tertutupi pakaian saja yang terluka.Caden berjalan mendekat, lalu memapahnya dengan perlahan. Joseph duduk di lantai. Air mata tidak berhenti bercucuran di wajahnya.“Semua ini salahku. Aku nggak menjaga Maria dengan baik. Semua ini salahku! Aku terlalu percaya dengan Umran dan Keenan! Aku sudah membuat Maria hidup menderita selama bertahun-tahun! Semua ini salahku! Semua ini salahku ….”Setelah ketiga saudara Keluarga Cempaka memukul Joseph, mereka mulai menyalahkan diri sendiri. Mereka merasa lalai dalam menjaga adik mereka. Seharusnya mereka membawa adik mereka untuk melakukan pemeriksaan tubuh tahunan! Para lelaki paruh baya pun menangis di sini. Setelah mereka mulai menenangkan diri mereka, Caden baru bersuara, “
Morgan kembali menatap ke sisi Joseph. Nada bicaranya mulai terdengar lembut. “Aku sudah hubungi pihak berwajib. Mereka akan mengutus orang untuk datang memeriksa luka Bu Maria. Tenang saja, aku akan mengawasi setiap proses penyidikan kepolisian Kota Haidi. Aku pasti akan menegakkan keadilan untuk Bu Maria!”Kedua mata Joseph mulai memerah. “Oke, kami juga akan bekerja sama dengan pemeriksaan kepolisian! Terima kasih!”“Sudah seharusnya. Keadilan memang selalu datang terlambat, tapi keadilan nggak akan tenggelam!”Morgan melirik Caden dan Naomi sekilas, lalu berkata pada Joseph, “Aku tahu belakangan ini kondisi Pak Joseph sangat nggak bagus. Kamu mesti tegar. Badai pasti akan berlalu!”Dengan adanya menantu seperti Caden, siapa lagi yang berani menindas Joseph?Joseph tidak mengerti maksud ucapan Morgan. Dia mengira polisi sedang menghiburnya. Jadi, dia hanya terus mengucapkan terima kasih saja.Di bawah pengawasan Morgan, sebagian kepolisian membawa Marcus dan anggota Keluarga Khoman
Tidak ada yang membalas.Abian dan Yugo melihat ke sisi Marcus. Saat ini, Marcus sedang menatap orang itu dengan terbengong.Yugo menoel-noel Marcus. “Dik, apa kamu nggak dengar apa kataku?”Tubuh Marcus terhuyung-huyung. Dia hampir saja berlutut di lantai. Untung saja ada Yugo yang langsung memapahnya!Yugo terbengong. “Apa kamu baik-baik saja?”Marcus memelototinya. Napasnya terengah-engah. “Itu … itu ….”“Kenapa? Apa kamu kenal sama orang itu?”“Dia itu Inspektur Morgan yang baru diutus oleh atasan!”“Siapa? Apa pangkatnya lebih besar daripada kamu?”“Astaga! Dia itu inspektur! Inspektur! Apalah aku di hadapannya! Dia itu adalah bos di seluruh kepolisian Kota Haidi! Atasanku bahkan mesti hormat sama dia!”Abian dan Yugo merasa syok. Begitu pula dengan Joseph dan anggota Keluarga Cempaka.Apa yang terjadi? Apa situasi berbalik?Keringat dingin mulai bercucuran di tubuh Marcus. “Pak Caden berteman sama dia! Celaka! Celaka! Paman, kita nggak boleh singgung orang itu. Kalian nggak usah