Share

Bab 64

Penulis: Erlina
“Kamu … Kamu ….”

“Aku peringatkan kalian. Lebih baik kalian jangan memancing kesabaran seorang ibu. Siapa yang berani menyentuh anakku. Aku akan habisi kalian semua!” Kali ini, Naomi tidak bisa menahan amarahnya lagi!

Tidak masalah apabila para wanita itu datang untuk bertengkar maupun berkelahi dengan Naomi. Namun, anak adalah batas kesabarannya!

Para wanita itu juga telah menyadari betapa kuatnya Naomi. Tidak ada yang berani maju lagi, malah beralih mendesak Susan.

“Susan, cepat telepon Pak Dylan lagi. Biar Pak Dylan saja yang beri pelajaran kepadanya. Sepertinya dia memang sudah bosan hidup, dia malah berani pukul kamu!”

“Iya, cepat panggil Pak Dylan kemari.”

Susan menggigit gigi bawahnya, lalu membelalaki Naomi sekilas. Dia kembali mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Dylan.

Panggilan terhubung. Susan langsung menangis. “Dylan, aku dipukul! Kamu cepat kemari. Huhuhu ….”

Kening Naomi langsung berkerut. Dia yakin pria yang ditelepon Susan pasti memiliki latar belakang yang tidak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
good job caden...buruan cari Fiona.. biar tau rasa para rubah betina itu...makin seru aja ceritanya......️...️
goodnovel comment avatar
Elia Bonita
ini cerita kapan selesainya 🥱
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 65

    Tak lama kemudian, Fiona pun bergegas kemari. Tadi dia sedang memilih pakaian untuk Calvin. Ketika mendengar Naomi juga berada di mal, apalagi sedang ditindas, dia pun bergegas mencari Naomi.“Bu Naomi.” Tiba-tiba terdengar suara familier dari belakang. Naomi memalingkan kepalanya, lalu tampak sosok Fiona.“Bu Fiona?”Fiona merasa kaget.“Ternyata benar kamu ada di sini. Tadi aku merasa punggung wanita ini mirip sama kamu. Aku kira aku salah lihat. Kamu … apa yang terjadi denganmu?”Naomi merasa agak canggung. “Ada sedikit masalah dengan mereka.”Kening Fiona seketika berkerut. Dia menatap Susan dan yang lain dengan kesal. Dari semua orang di tempat, hanya Susan saja yang mengetahui identitas Fiona. Dia pun merasa kaget hingga sekujur tubuhnya gemetar.Wanita-wanita lainnya tidak mengenali Fiona. Mereka hanya merasa Fiona berasal dari keluarga kaya saja. Berhubung mereka merasa Susan memiliki Dylan sebagai sandaran, ada yang menjerit, “Kenapa? Apa kamu itu datang untuk membantu wanita

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 66

    Begitu Susan bersuara, air mata langsung mengalir. Hatinya sungguh terasa penat.Dylan segera berlari ke sisi Susan. Hanya saja … belum sempat dia berjalan ke sisi Susan, langkah kakinya dihentikan oleh jeritan Fiona. “Berhenti!”Kali ini, Dylan baru menyadari kakak kandungnya juga sedang berada di tempat. Dia terbengong sejenak, lalu segera tersenyum padanya.“Kak, kenapa kamu juga ada di sini?”“Kamu jelaskan dulu sama aku. Ada apa dengan wanita ini?”Dylan langsung mengakuinya. “Dia kekasihku.”“Kekasihmu? Apa otakmu rusak? Atau kamu sudah menyumbang bola matamu? Kamu malah menerima sembarang wanita sebagai pacarmu? Memangnya kamu itu tempat penampungan sampah?”“Ergh … ada apa ini? Kita bisa bicarakan baik-baik. Kenapa malah emosi? Jangan marah-marah, nggak bagus buat kesehatan. Nanti Kakak malah cepat tua.”“Tutup mulutmu! Kalau Papa dan Mama ada di sini, aku jamin mereka pasti akan mati dibuat emosi olehmu! Kriteria untuk menjadi menantu Keluarga Hermanto bukan dilihat dari latar

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 67

    Dylan memalingkan kepalanya melihat ke sisi Susan dan yang lain. Dia masih menyipitkan matanya, menunjukkan sikap lugu dan temperamen bagusnya. Namun, aura di sekitarnya mulai terasa dingin!Susan dan teman-temannya merasa sangat kaget dan takut hingga tubuh mereka terasa gemetar.Tatapan Dylan tertuju pada diri Susan. Nada bicaranya tergolong lembut. “Coba kamu jelaskan. Kalau kamu nggak bersalah, meskipun aku dipukul kakakku sampai mati, aku pasti akan melindungimu. Tapi, jangan sampai kamu berbohong.”Susan tetap tidak mengakui perbuatannya. “Dia yang lagi berbohong. Jelas-jelas anaknya yang dorong anak kakakku. Dia nggak bersedia untuk minta maaf, makanya aku minta penjelasan dari dia. Aku juga nggak sangka dia bakal segalak ini. Dia ….”“Pasti ada kamera CCTV di sini. Kita lihat rekaman CCTV saja,” sela Naomi lantaran tidak ingin melihat sandiwaranya lagi.Usai mendengar, Susan seketika merasa gemetar. Dia pun berkata “Aku juga dengar semua ini dari kakakku. Kak, coba kamu jelaska

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 68

    Di lantai bawah, Fiona menyuruh orang untuk membubarkan orang-orang yang berkerumun. Kemudian, dia mencari tempat yang lebih sepi untuk mengobrol dengan Naomi. Dia benar-benar menganggap Naomi sebagai penyelamat dan juga sahabatnya!“Keluarga Hermanto dan Keluarga Himawan tergolong berkedudukan di Kota Jawhar. Kelak kalau kamu bertemu masalah lagi, kamu bisa beri tahu aku. Aku akan bantu kamu untuk selesaikan masalahmu!”“Baik, terima kasih, ya.”“Kamu nggak usah bersikap sungkan sama aku. Kamu sudah berkali-kali membantu Calvin, bahkan nggak bersedia untuk menerima imbalan. Kami akan merasa lebih nyaman jika bisa membantumu.”Ketika mengungkit masalah ini, Naomi juga merasa sangat tidak berdaya. Dia membantu Calvin benar-benar bukan demi imbalan. Waktu itu, Rowen malah memberinya selembar cek yang bernilai 2 miliar. Nominal itu sungguh mengejutkan Naomi!Seandainya mereka memberi uang 5 atau 10 juta sebagai tanda terima kasih, mungkin Naomi masih akan menerimanya lantaran memikirkan k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 69

    Jayden hilang!“Jayden?” Ketika tidak bisa melihat batang hidung anaknya, hati Naomi seketika terasa copot. “Jayden? Jayden! Jayden! Jayden!”Tidak ada sahutan dari setiap panggilan Naomi. Dia segera bertanya ke sekitar. “Permisi, apa kamu melihat ada seorang anak laki-laki, setinggi ini, baru berumur 5 tahun. Dia pakai pakaian rajut berwarna krim dengan celana olahraga warna hitam.” Sambil mendeskripsikan, Naomi sambil menunjukkan foto Jadyen kepada orang-orang di mal.“Begini penampilannya. Tadi dia lagi menungguku di depan toilet.” “Nggak nampak.”“Nggak nampak.”Setelah mencari di sekeliling, pencarian masih tidak membuahkan hasil. Naomi pun merasa kaget hingga menangis. “Jayden, di mana kamu? Jayden, huhu ….”Naomi mengeluarkan ponselnya untuk lapor polisi. Respons pertama Naomi adalah pasti wanita-wanita itu sedang balas dendam terhadapnya. Pasti Jayden telah diculik mereka. Selain itu, terlintas juga kemungkinan Jayden telah diculik oleh penjual anak!Belum sempat Naomi lapor p

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 70

    Tiba-tiba Caden kepikiran sesuatu, lalu bertanya, “Kamu nggak mendekati pria itu? Bagaimana dengan Rayden? Apa kamu mendekati Calvin demi mendekati Rayden?”Naomi menggeleng dengan kuat. “Aku bisa menolong Calvin juga karena kebetulan! Saat aku di jalan, kebetulan penyakit Calvin lagi kambuh. Aku hanya refleks untuk membantunya saja. Kemudian, Keluarga Himawan mengunggah iklan pencarian orang. Aku khawatir dengan kondisi Calvin, makanya aku bisa ke rumah sakit.”“Sejak saat itu, aku jadi berhubungan sama mereka. Sebelumnya, aku juga nggak tahu siapa si Rayden itu! Kemudian, ayahnya Rayden bersikeras membawaku untuk bertemu dengan Rayden.”“Kalau bukan karena dia mengambil inisiatif duluan, aku juga nggak akan tahu keberadaan Rayden, apalagi bertemu dengannya. Semua yang aku katakan ini kenyataan. Aku nggak lagi bohong. Kamu bisa selidiki masalah ini!”Caden menatap Naomi dengan tatapan muram. Beberapa saat kemudian, dia berkata dengan tidak sabar, “Suruh dia jemput anaknya di lantai at

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 71

    Naomi terdiam membisu.Saat ini, Dylan kembali melanjutkan ucapannya. “Aku itu orang baik.”Ujung bibir Naomi seketika berkedut. Apa orang baik akan berbicara seperti ini? Orang baik-baik pasti tidak akan berbicara seperti ini. Ucapannya malah membuat orang-orang merasa dia tidak seperti orang baik saja.Naomi tidak bersedia untuk bicara terlalu banyak terhadapnya. “Masalah tadi sudah berlalu. Apa kamu masih ada masalah lain lagi?”Kalau tidak ada, ya sampai jumpa! Eh, jangan berjumpa lagi!“Emm, masih ada sedikit urusan.”“Apa?”“Tadi temanku hanya lagi bercanda sama kamu. Papanya Rayden nggak lagi culik anakmu. Kamu nggak usah takut dan nggak usah berpikir kebanyakan. Kamu juga nggak usah lapor polisi.”Naomi berkata, “Apa maksudmu?”“Maksudku seperti yang aku katakan tadi. Anakmu bukan diculik. Dia hanya lagi bercanda saja.”Napas Naomi sangat kacau sekarang. “Kenapa kamu bisa tahu?”“Dari tadi aku lagi bersamanya. Tapi aku sempat peringatkan dia untuk jangan takuti kamu lagi. Tapi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 72

    Caden melebarkan matanya, lalu segera meraih pergelangan tangan Naomi! Hanya saja, berhubung tangan Caden yang satu lagi sedang memegang rokok, dia khawatir rokok itu akan mengenai Naomi. Jadi, dia spontan menggeser tangannya yang satu lagi.Namun, tujuan Naomi malah kesampaian! Satu tangannya memang ditahan Caden. Dia pun menggunakan tangannya yang satu lagi untuk memukul dan mencakar Caden. Dia bahkan menggigit pria itu juga! Steven dan Dylan sungguh tidak menyangka akan melihat gambaran seperti ini. Mereka berdua pun terbengong di tempat.Beberapa saat kemudian, Steven baru tersadar dari bengongnya, lalu melerai mereka berdua.“Bu Naomi, tenangkan dirimu. Semuanya bisa dibicarakan baik-baik ….”“Jangan ikut campur! Nggak ada urusanmu di sini.” Dylan langsung menarik Steven keluar ruangan.“Pak Dylan, kamu lagi ngapain? Kak Caden dan Bu Naomi ….”“Itu urusan pribadi mereka berdua. Kamu jangan ikut campur.”Steven terdiam membisu.Setelah Dylan menarik Steven meninggalkan ruangan, di

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1210

    Putih menjulurkan lidahnya pada Hayden, sedangkan Hayden menerjemahkan kata-kata Putih.“Kakek dan nenek buyut nggak ada di sini, tapi semua barang mereka masih ada dalam rumah. Semua rumah sudah diambil alih orang dan ada yang berjaga di dalam. Gudang dipenuhi dengan kulit dan daging berbagai macam binatang, juga ada belasan bangkai bangau hitam!”Naomi mengerutkan keningnya. Bangau hitam? Itu adalah jenis burung yang dilindungi negara. Karena kelangkaan dan sudah terancam punah, bangau hitam dilindungi seperti panda. Namun, orang-orang ini malah membunuh belasan ekor bangau hitam? Apa orang-orang ini pemburu ilegal?Namun, kakek dan nenek sudah tinggal bertahun-tahun di tempat ini. Mereka bisa disebut sebagai teman satwa liar. Kenapa mereka mengizinkan orang-orang ini membunuh begitu banyak hewan yang dilindungi negara?Tidak, kakek dan nenek tidak mungkin bisa mencegah sekelompok orang ini. Jumlah mereka sangat banyak dan mereka semua juga bersenjata. Bagaimana mungkin kakek dan nen

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1209

    Kak Tiger mengira benar-benar ada manusia liar dan segera melompat turun dari lantai 2.“Kalau benar-benar ada manusia liar, aku akan hasilkan banyak uang! Cepat bawa jalan!”Kak Tiger membawa sekelompok orang berjalan ke luar pagar. Namun, baru berjalan beberapa langkah, Kak Tiger tiba-tiba teringat pada kelompok Naomi dan memberi perintah, “Wanita itu milikku! Sebelum aku pulang, nggak ada yang boleh menyentuhnya!”“Baik! Kak Tiger tenang saja, kami pasti akan menjaganya dengan baik!”Setelah melirik Naomi sekali lagi, Kak Tiger baru berjalan pergi. Dia sama sekali tidak menganggap serius Caden dan anak-anak. Baginya, Caden dan anak-anak tidak lebih dari sekelompok pecundang. Meskipun mereka memiliki sedikit kemampuan, mereka juga tidak mungkin lebih hebat dari senapan.Setelah kelompok Kak Tiger pergi, Caden sekeluarga dibawa masuk ke sebuah kamar kosong. Sebelum keluar, pria yang membawa Caden sekeluarga masuk ke kamar tidak lupa mengancam, “Tunggulah di sini sampai Kak Tiger pula

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1208

    Namun, tempat ini jelas-jelas sangat tersembunyi. Kenapa sekelompok pria kasar ini bisa menemukan tempat ini? Di sisi lain, kakek dan nenek adalah orang yang baik. Mereka seharusnya tidak mungkin berteman dengan pria-pria kasar ini.Naomi dan anak-anak dibawa masuk ke rumah kayu kecil. Begitu pintu rumah dibuka, hati Naomi dan ketiga putranya langsung dilanda emosi. Mereka merasa gembira, tetapi juga khawatir. Mereka sudah tinggal di tempat ini selama 5 tahun. Braden, Hayden, dan Jayden tumbuh besar di tempat ini. Ketiga bocah itu belajar berbicara, belajar berjalan, belajar berbagai macam kemampuan di tempat ini. Tempat ini menyimpan banyak kenangan mereka, baik itu kenangan indah maupun kenangan pahit.  Namun, sebagian besar kenangan mereka di tempat ini adalah kenangan indah. Jadi, begitu masuk ke rumah ini, berbagai kenangan masa lalu langsung berputar di benak Naomi dan ketiga putranya. Mereka merasa sangat gembira dan terharu. Namun ... di mana kakek dan nenek?Dalam keadaan no

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1207

    Orang-orang ini bukanlah orang baik. Caden dan yang lain harus terlebih dahulu mencari tahu dengan jelas siapa mereka serta alasan mereka muncul di tempat ini.Pria itu langsung membidik senapannya ke arah kelompok Caden dengan panik. “Siapa kalian?”Setelah itu, pria itu segera berseru pada rekannya di atas lereng, “Cepat kemari! Ada orang di bawah!”Berhubung rekan mereka sepertinya bukan sedang bercanda, sekelompok orang itu buru-buru melompat turun ke lereng. Ketika melihat kelompok Caden, mereka pun tercengang dan buru-buru membidik senapan mereka ke arah kelompok Caden.Baby pada dasarnya penakut. Berhubung tidak pernah mengalami hal seperti ini, dia langsung menangis. Dia memeluk Naomi dengan erat dan membenamkan kepalanya ke pelukan Naomi.“Mama, aku takut. Huhuhu ... takut ....”Naomi memeluk putrinya erat-erat. Hatinya juga berdebar kencang karena merasa panik. “Ja ... jangan takut.”Caden mengadang di paling depan untuk melindungi Naomi dan anak-anak.Pemimpin kelompok itu b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1206

    Seolah-olah dikejutkan oleh sesuatu, binatang-binatang dalam hutan terlihat ketakutan dan berlarian ke segala arah. Burung-burung yang bertengger di atas pohon tidak berhenti berkicau, lalu mengepakkan sayap dengan cepat untuk terbang ke langit. Situasi seperti ini terkesan seperti ada banjir atau binatang buas di sekitar.Caden, Braden, Hayden, dan Rayden pun mengerutkan kening secara serentak. Master juga mengerutkan kening dan menatap ke sekeliling dengan penuh waspada. Sementara itu, Naomi melindungi Jayden dan Baby dengan ekspresi cemas. Suasananya terasa sangat tegang dan berbahaya. Tiba-tiba .... “Dor!”Terdengar suara tembakan senapan yang dilengkapi alat peredam dari dalam hutan. Kemudian, seekor burung yang bulunya warna-warni jatuh dari langit dan mendarat di samping mereka.Burung itu terlihat sangat cantik dan seharusnya adalah spesies langka. Namun, kepalanya sudah hancur dan mengalirkan darah karena tertembak. Keadaannya terlihat sangat tragis.Sekelompok orang itu lan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1205

    Hayden juga telah menyadari keberadaan ular berbisa itu. Namun, sebelum dia sempat bertindak, ada orang yang sudah mendahuluinya. Master tidak mengikuti mereka datang ke Kota Hedem, tetapi juga telah tiba di tempat ini. Master yang membunuh ular berbisa itu.Hayden melirik ke sebelah kiri dan diam-diam merasa terharu. Orang yang melindungi keluarganya adalah temannya. Jika master bisa mengesampingkan dendamnya dengan gurunya, Hayden pasti akan berteman dengannya. Namun, jika master melukai gurunya ....Hayden hanya mengerutkan keningnya. Dia tidak pergi menyapa master, melainkan menyusul Naomi dan Baby. Ketika mereka kembali, Caden, Braden, dan Rayden sudah selesai mendirikan tenda. Ketiga orang itu sedang mencuci tangan di tepi sungai.Melihat suaminya yang begitu terampil, Naomi diam-diam memuji dalam hati, ‘Mau cari suami harus yang begini! Berkelas, tapi nggak lemah! Selain jago berbisnis, dia juga bisa masak!’Berhubung masih belum tiba di area hutan yang dalam, Naomi sekeluarga m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1204

    Seusai sarapan, Naomi sekeluarga pun berangkat. Kali ini, mereka bepergian tanpa pengawal.Ketika baru masuk ke gunung, Naomi sekeluarga berjalan menelusuri sebuah jalan setapak. Jalan itu tidak lebar, tetapi mudah dilewati.Hayden dan Putih berada di paling depan untuk membawa jalan. Hayden terlihat bagaikan seekor monyet dan sangat gembira. Baby dibesarkan dan sangat dimanjakan Samuel. Staminanya kurang bagus. Baru berjalan beberapa saat, dia sudah kelelahan. Caden yang membawa tas ransel pun membiarkan Baby duduk di pundaknya. Dia memiliki energi dan stamina yang kuat.Ketika tiba di pintu masuk area terlarang, waktu sudah sore. Naomi membaca papan petunjuk dengan saksama dan bertanya, “Hayden, kamu yakin masuk dari sini?”Hayden mengangguk. “Paling aman masuk dari sini. Lagian, setelah masuk, akan ada area yang permukaannya datar. Kita bisa dirikan tenda dan bermalam di sana.”Hayden sudah terlebih dahulu masuk dan menjelajahi area itu.Naomi mengangguk dan berujar, “Oke. Ayo jalan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1203

    Keesokan pagi, Naomi sudah bangun sebelum matahari menyingsing. Caden tidak berada di sisinya, entah ke mana dia pergi. Naomi pun pergi menyikat gigi dan mencuci wajah, lalu berjalan keluar dari kamar.Caden sedang duduk di halaman dan berbicara di telepon. Dia yang mengenakan setelan olahraga memegang ponsel dengan sebelah tangan dan menaruh sebelah tangannya lagi ke saku celana. Penampilan Caden ini terlihat sangat berbeda dengan penampilan biasanya. Saat ini, dia terlihat lebih santai, tetapi tetap memancarkan wibawa yang kuat. Wibawanya berasal dari dalam dirinya, bukan dari pakaiannya.  Jadi, tidak peduli apa yang dipakainya, dia tetap terlihat tampan dan berwibawa.Saat merasakan dirinya ditatap oleh orang, Caden pun menoleh. Dia menatap Naomi dengan sangat lembut. Naomi juga sudah mengganti pakaiannya dengan setelan olahraga. Dia mengisyaratkan Caden untuk lanjut berbicara di telepon sebelum berjalan masuk ke dapur.Koki penginapan sedang membuat sarapan. Setelah berbicara deng

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1202

    “Rayden, kebahagiaan orang datang dari 2 tempat, yang satu dari luar, yang satu lagi dari dalam diri sendiri. Meski hidup Mama penuh dengan liku dan Mama juga sudah mengalami banyak kesulitan, kehidupan Mama dan saudara-saudaramu selama di gunung itu sangat gembira.”“Kehidupan di gunung memang nggak sebagus kehidupan di kota, tapi kami benar-benar bahagia. Jadi, Rayden nggak perlu merasa sedih karena merasa Mama hidup menderita.”Naomi mengelus rambut Rayden dan melanjutkan, “Tapi, Mama terharu banget karena Rayden begitu perhatian sama Mama. Sekarang, Mama sudah makin bahagia.”Bibir Rayden bergerak, tetapi tidak ada suara yang keluar. Saat ini, penyakit mental Rayden sudah jauh lebih baik. Namun, dibandingkan dengan Braden, Hayden, dan Jayden, dia masih jauh lebih diam. Di antara semua anak, dia yang paling pendiam.Naomi menyentuh wajah Rayden dengan lembut, lalu memeluknya. “Mama sayang banget sama Rayden.”Rayden menepuk-nepuk punggung Naomi seperti orang dewasa yang menghibur an

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status