Suara Naomi terdengar lagi. "Aku sama sekali nggak menyukai Pak Samuel! Aku sangat menyukaimu!"Caden tidak berbicara, jadi Naomi memutar pesan suara itu untuk ketiga kalinya. "Aku sangat menyukaimu!"Suara Naomi yang terdengar panik bergema di dalam mobil. Caden memandang Naomi dengan ekspresi terkejut. Dia tidak pernah menyangka Naomi akan berinisiatif mengungkapkan isi hatinya.Naomi menatap Caden lekat-lekat seraya menegaskan, "Aku cuma beri kamu satu kesempatan. Kalau kamu nggak mau bicara jujur kepadaku, ke depannya aku nggak mau dengar lagi saat kamu mau bicara."Ekspresi Caden tampak murung. Dia memandangi Naomi, tetapi ragu untuk bicara. Hujan deras masih belum reda. Mereka berdua saling bertatapan sambil mendengar suara hujan dan suara hati sendiri.Waktu terus berlalu. Suara Naomi terus terdengar di dalam mobil. Caden menghela napas. Dia tampak terkejut, senang, dan panik.Jika bukan karena memikirkan ibunya Rayden, sekarang Caden pasti sangat senang. Namun, masalah ibunya R
Naomi tertegun, ternyata karena dia? Memangnya Naomi kenapa? Sebelum Naomi bertanya, Caden berujar, "Ibunya Rayden akan kembali."Selesai bicara, Caden memeluk Naomi dengan erat. Dia takut Naomi pergi karena marah setelah Caden mengungkit wanita lain.Naomi kebingungan, dia akan kembali? Dia sudah kembali! Siapa yang menyebar fitnah? Siapa yang memberi Caden informasi keliru sehingga dia salah paham?Naomi memberontak. Dia ingin melihat Caden dan bertanya kepadanya. Akan tetapi, Naomi dipeluk dengan erat sehingga dia tidak bisa bergerak.Naomi hanya bisa bersandar di pelukan Caden dan bertanya sembari mendengar detak jantungnya, "Siapa yang memberitahumu ibunya Rayden akan kembali?"Caden menjawab dengan lesu, "Itu nggak penting. Dulu aku menyakitinya. Aku juga pernah berjanji kepadanya untuk bertanggung jawab. Aku ...."Caden tidak tahu harus bagaimana mengatakan hal ini kepada Naomi. Namun, Naomi sudah paham. Caden tidak tahu Naomi adalah ibunya Rayden. Dia menganggap ibunya Rayden d
Naomi menghindari tatapan Caden dan menegaskan, "Sudah kubilang jangan tanya dulu. Kalau kamu tanya lagi, aku benar-benar marah!"Caden terdiam. Sudah jelas Naomi mengenal ibunya Rayden, bahkan sangat familier. Namun, kenapa Naomi tidak ingin memberi tahu Caden? Apa Naomi ....Caden teringat sesuatu. Dia mengernyit dan menahan napas. Beberapa detik kemudian, jantung Caden berdegup kencang dan dia merasa antusias.Caden menghela napas dan wajahnya menegang. Dia menatap Naomi dengan ekspresi terkejut dan berucap, "Naomi ....""Ya?" sahut Naomi.Caden berujar, "Kamu ...."Melihat Caden yang emosional, Naomi bertanya, "Kenapa?"Petir menyambar. Hujan masih belum reda, malah makin deras. Caden menelan ludah dan mengurungkan niatnya untuk bicara. Dia menggendong Naomi lagi, lalu berkata, "Kita pulang dulu."Caden ingin mengetahui jawabannya. Jika Naomi tidak ingin memberitahunya, itu berarti dia ingin menutupinya. Biarpun Caden bertanya, Naomi juga tidak akan mengatakannya. Jadi, Caden harus
Setelah beberapa saat, Caden mendengar suara di luar. Dia bergegas keluar dan kebetulan melihat Naomi yang berjalan ke pintu kamar tidur.Rambut Naomi yang basah tergerai dan dia mengenakan kemeja Caden. Kemeja itu hanya menutup paha bagian atas Naomi sehingga kedua kakinya yang mulus terlihat.Naomi tidak terlalu tinggi, tetapi postur tubuhnya bagus. Kakinya sangat ramping. Kala ini, Naomi tampak menggoda.Caden mulai berhasrat. Dia menelan ludah. Sebelum Caden sempat bicara, Naomi sudah masuk ke kamar tidur.Caden tahu Naomi merasa malu. Dia pergi ke kamar mandi untuk mengambil alat pengering rambut, lalu mengetuk pintu kamar tidur dan berujar, "Aku masuk, ya. Biar aku keringkan rambutmu."Begitu membuka pintu, Caden melihat Naomi menutupi kakinya dengan selimut. Dia sedang duduk di tempat tidur sambil menyeka rambutnya. Naomi berkata, "Kamu letakkan di meja saja. Nanti aku keringkan sendiri."Caden tidak menanggapi ucapan Naomi. Dia menatap Naomi dengan penuh hasrat. Caden melihat N
Dulu Caden sering mengeluh takdir tidak adil. Bukan cuma Caden, bahkan orang yang mengenalnya juga ikut mengeluh. Hal ini karena hidup Caden sangat buruk!Caden juga sering menyalahkan Tuhan. Namun, malam ini Caden bukan cuma meminta maaf, dia juga memohon kepada Tuhan untuk memberinya hasil yang sempurna. Dengan begitu, kali ini Caden bisa bahagia.Keesokan harinya, hasil tes DNA keluar pada pukul 10 pagi. Robbin melihat layar komputer sejenak, lalu melihat Caden dan bertanya, "Kamu beri tahu aku dulu, apa ini tes DNA Rayden dengan ibu kandungnya?"Caden bertanya balik sembari mengernyit, "Hasilnya sudah keluar?"Robbin merasa gundah. Hasilnya memang sudah keluar, tetapi dia belum mencetaknya. Hanya saja, Robbin sudah bisa melihat hasilnya.Masalahnya, Robbin tahu Caden jatuh cinta pada Naomi. Apa yang akan dilakukan Caden jika sekarang ibunya Rayden tiba-tiba kembali?"Beri tahu aku hasilnya!" bentak Caden.Robbin yang terkejut menceletuk, "Hasilnya mereka memang ibu dan anak."Caden
Asisten Robbin terkejut setelah mendengar ucapan Caden. Bagaimanapun, dia tahu status Caden sangat tinggi. Sebenarnya dia sering bertemu Caden. Hanya saja ini adalah pertama kalinya Caden mengajaknya bicara dengan ramah.Caden bukan hanya membuat asisten Robbin kebingungan, tetapi semua orang yang ditemuinya. Caden memberi tahu staf di lift, keluarga pasien, dan orang tua yang sedang berbincang di lantai bawah.Bahkan, Caden memberi tahu petugas kebersihan rumah sakit, "Ibunya anakku bernama Naomi! Dia itu Naomi yang paling sempurna! Aku nggak menyangka dia itu ibunya Rayden. Kenapa aku begitu beruntung?""Menurut kalian, apa di kehidupan sebelumnya aku pernah menyelamatkan dunia? Naomi! Haha, aku ... benar-benar beruntung! Aku senang sekali!"Kabar tentang seorang pria tinggi dan tampan yang menjadi gila beredar di rumah sakit. Dia terus menyebut nama "Naomi" setiap bertemu orang. Dia tersenyum bodoh begitu mengungkit Naomi.Seorang nenek berkomentar, "Padahal dia begitu tampan dan mu
Caden merasa sangat bersyukur Naomi adalah wanita yang dicarinya selama ini. Namun, dia juga menyesal. Caden ingin menghajar dirinya sendiri saat teringat dia pernah bersikap kasar pada Naomi. Kenapa dia begitu keterlaluan?Untung saja, Caden masih bisa menebus kesalahannya. Dia pasti akan memperlakukan Naomi dengan baik dan memanjakannya.Tiba-tiba, ponsel Caden berdering. Steven menelepon untuk melaporkan urusan perusahaan, "Kak Caden, hari ini jadi rapat, nggak? Sekarang sudah waktunya rapat, kenapa kamu belum datang ke kantor?"Caden menceletuk, "Kita libur!""Ha?" sahut Steven.Caden menjelaskan, "Beri tahu mereka ini perintahku. Belakangan ini kalian sangat lelah, jadi perusahaan diliburkan selama 3 hari dan semua pegawai tetap mendapatkan gaji.""Selain itu, suruh bagian keuangan setujui pengajuan dana untuk kegiatan team bulding setiap divisi. Mereka boleh mengadakan kegiatan itu kapan saja dan semua biaya ditanggung perusahaan. Dananya minimal ratusan juta," lanjut Caden.Stev
Caden merasa bersyukur, tetapi dia juga membenci orang misterius itu. Dua puluh menit kemudian, Caden sampai di Kompleks Sunia.Caden membuka pintu rumah dengan pelan. Dia tidak melihat Naomi di ruang tamu, jadi dia pergi ke kamar tidur utama.Sekarang sudah siang. Kamar tidur masih gelap. Tirai jendela belum dibuka. Hanya ada sedikit cahaya dari celah tirai yang terpancar di wajah Naomi.Kala ini, Naomi masih tertidur pulas. Begitu melihat Naomi, Caden langsung melupakan orang misterius. Hari ini, Caden ingin menghabiskan waktu berduaan dengan Naomi. Jadi, siapa pun tidak boleh mengganggu mereka.Caden menutup pintu kamar dengan pelan, lalu berjalan ke samping tempat tidur dan memandangi Naomi dengan penuh cinta.Naomi adalah ibunya Rayden dan wanita yang dicarinya selama 6 tahun. Caden pernah menyakiti Naomi, lalu mencarinya untuk bertanggung jawab. Sekarang dia juga mencintai Naomi.Perasaan Caden campur aduk. Dia membelai wajah Naomi dengan lembut. Tangannya gemetaran. Selain peras
[ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. โApa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula โฆ.โDylan memotongnya, โBukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!โโApa bisa disamakan?โโKenapa nggak bisa? Sama saja!โCamila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland
Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.โNaomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?โโKami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?โโLapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.โNaomi merasa penasaran. โKalian mau keluar?โโEmm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.โโOke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.โโEmm, emm.โKetika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, โApa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?โโBisa.โDylan melihat navigasi sekilas.โSekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?โCamila membalas, โKetemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.โSaat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang
[ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca
Camila merasa penasaran. โKenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?โDylan terdiam beberapa detik baru membalas, โAku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.โCamila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, โItu โฆ kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.โCamila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, โCoba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!โTopik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, โSebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?โDylan membalas, โAku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k
Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, โJujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.โโKita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!โTerlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening โฆ.Camila masih sedang m
Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, โMasalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.โโKita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.โFurla pun menangis. โWaktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku โฆ.โFurla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, โFurla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.โโKita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada
Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. โDylan, selamatkan aku. Huhuhu โฆ.โTanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!โEnak?โ Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. โKelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!โKedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. โAku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu
Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, โKak Camila โฆ.โCamila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja โฆ.Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, โFurla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.โDylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter
Camila berkata, โAku menganggapmu sebagai teman.โKening Dylan berkerut. โItu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?โCamila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. โCamila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.โCamila tersenyum. โAku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya โฆ.โDemi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, โKamu