Share

Bab 561

Author: Erlina
Saat ini, Naomi sedang ditindih Caden di sofa ruang kerja. Mereka berdua sudah berpindah dari depan pintu ke sofa. Caden menahan kedua tangan Naomi sambil menciumnya dengan intens.

Meskipun sudah kehilangan kendali, Caden tidak berani melakukan hal lain dengan Naomi di tempat ini. Jadi, Caden hanya bisa melampiaskan hasratnya yang terpendam belakangan ini dengan mencium Naomi.

Sementara itu, Naomi tidak bisa berpikir jernih lagi. Dia mengerjap dan wajahnya memerah. Saat Braden memanggilnya, Naomi baru tersadar dan matanya membelalak. Kemudian, dia memberontak.

Caden juga mendengar suara Braden. Dia melepaskan bibir Naomi dengan enggan, tetapi tetap menindih Naomi.

Caden dan Naomi saling bertatapan. Napas mereka tersengal-sengal. Caden mengernyit dan ekspresinya sangat muram karena belum terpuaskan.

Naomi merasa sangat malu. Dia hanya bertatapan dengan Caden sejenak, lalu dia mengalihkan pandangannya.

Saat melihat wajah Naomi yang merah padam, hasrat Caden bergelora. Dia menelan ludah d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rosi Mauliana
nah ini baru keliatan kepolosan Braden hihihi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 562

    Caden berbohong, "Dia mengantuk. Tadi aku menghiburnya supaya bisa tidur, jadi aku nggak sempat menjawabmu."Braden yang tidak paham bertanya, "Kamu menghibur Mama supaya bisa tidur?"Caden menyahut, "Iya, belakangan ini dia kelelahan karena menjaga Rayden di rumah sakit. Hari ini kondisi Naomi juga nggak terlalu baik. Dia ingin tidur, tapi nggak bisa tidur dengan tenang. Jadi, dia menyuruhku menghiburnya."Naomi tidak bisa berkata-kata. Dia membatin, 'Dasar pria mesum! Pembohong! Siapa yang suruh dia hibur aku?'Naomi bukan anak 3 tahun, apa dia perlu dihibur supaya bisa tidur? Apa pria berengsek ini tidak bisa mencari alasan lain?Tentu saja Braden tidak percaya. Dia mengamati Caden dengan ekspresi curiga, lalu berjalan masuk ke ruang kerja untuk mencari Naomi.Naomi langsung pura-pura tidur. Caden yang berdiri di depan pintu berkata, "Biarkan dia tidur sebentar. Jangan ganggu dia."Braden memandangi Naomi. Dia tahu Naomi berpura-pura tidur. Naomi sangat lugu, dia tidak pandai berakt

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 563

    Caden merenung. Jika Braden mencari Samuel untuk membicarakan hal ini, kenapa Naomi begitu gugup? Lagi pula, Naomi tidak tahu Caden berniat membeli rumah ini.Caden bertanya, "Apa hubunganmu dengan Naomi?"Samuel bertanya balik, "Menurutmu?"Caden dan Samuel saling bertatapan sesaat, lalu Samuel melanjutkan, "Aku ini gurunya anak-anak Naomi dan Naomi itu orang tua murid. Tapi, aku menyukai Naomi."Ekspresi Caden berubah drastis dan tatapannya menjadi muram. Dia menatap Samuel dengan dingin.Samuel meneruskan ucapannya dengan tenang, "Jadi, maaf. Aku nggak bisa menjual rumah ini kepadamu. Aku membeli rumah ini karena Naomi. Aku ingin mengejarnya."Caden mengatupkan bibirnya dan ekspresinya sangat muram. Dia memperingatkan, "Sebaiknya kamu jauhi Naomi!""Ha? Kenapa?" tanya Samuel.Caden menyahut, "Kamu nggak berhak menyukai Naomi."Samuel menimpali, "Tentu saja aku berhak, aku jomblo dan seumuran dengan Naomi. Karakterku bagus, pekerjaanku stabil, aku bisa menghasilkan uang, dan melakuka

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 564

    Sementara itu, di rumah Samuel. Keempat anak sudah berhasil melerai Caden dan Samuel. Kala ini, Samuel yang babak belur berbaring di lantai. Wajahnya berlumuran darah dan ekspresinya tampak menderita.Tiara buru-buru menelepon ambulans. Naomi sangat terkejut melihat kondisi di rumah Samuel. Begitu masuk, dia langsung melihat kepala Samuel yang berdarah. Jadi, dia mengabaikan hal lain dan bergegas menghampiri Samuel.Naomi berujar dengan panik, "Tadi nggak ada masalah apa pun, ada apa ini? Apa di rumahmu ada kotak obat? Di rumah Tiara ada! Tiara, cepat ambil kotak obat biar aku bisa menghentikan pendarahan di kepala Pak Samuel!"Tiara mengangguk dan segera kembali ke rumahnya untuk mengambil kotak obat. Naomi memeriksa luka Samuel seraya mengernyit. Dia tampak sangat khawatir.Samuel yang berusaha menahan kesakitan berkata dengan lembut, "Jangan cemas, kamu juga nggak usah takut. Aku ini pria dewasa. Luka ini nggak ada apa-apanya."Luka di bibir Samuel tertarik karena dia bicara, Samuel

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 565

    Caden mengatupkan bibirnya dan menghela napas. Ekspresinya sangat masam. Dia sangat murka!Caden memelototi Samuel sambil menggertakkan giginya. Dia menghampiri Naomi dan hendak menggendongnya. Caden tidak akan mengizinkan Naomi mengurus Samuel.Rayden menarik Caden dan memanggil, "Papa."Rayden memandang Caden seraya menggeleng. Dia menarik Caden keluar. Kalau terus begini, Caden dan Naomi pasti bertengkar.Setelah menarik Caden keluar, Rayden berujar, "Mama itu orang yang baik hati. Lagi pula, Samuel itu gurunya Braden, Hayden, dan Jayden. Nggak mungkin Mama mengabaikan Samuel. Kalau kamu melarang Mama mengurus Samuel, Mama pasti akan marah kepadamu."Caden yang gusar ingin mengisap rokok, tetapi dia tidak bisa merokok di depan anak-anak. Begitu teringat ucapan Samuel tadi, Caden ingin langsung menghabisinya! Namun, Naomi malah sangat memperhatikan Samuel. Dasar wanita bodoh!Rayden melanjutkan, "Mama mengkhawatirkan Samuel dan mengobati lukanya bukan karena menyukainya. Papa, kamu t

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 566

    Naomi memelototi Caden. Dia terlihat galak. Caden bertatapan dengan Naomi seraya mengernyit. Amarah Caden belum reda sehingga sikap Naomi yang galak membuat Caden makin sedih.Apa Naomi berniat membantu Samuel memarahi Caden? Apa Naomi menganggap Caden yang salah? Tiba-tiba, Naomi bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Caden tertegun, dia tidak menyangka Naomi memperhatikannya. Amarah Caden sedikit reda, tetapi dia tetap menyindir dengan ekspresi muram, "Kamu hanya memperhatikan Samuel. Memangnya kamu peduli dengan nasibku?"Naomi merasa tidak berdaya. Dia menegur, "Kamu menghajar Samuel sampai dia terluka parah! Kalau dia kenapa-kenapa, siapa yang tanggung jawab? Kalau aku nggak segera mengobati lukanya dan dia sekarat, kamu gimana?"Caden menimpali, "Dia pantas mati!""Kamu senang kalau dia mati?" tanya Naomi.Caden menyahut, "Senang!"Naomi menyergah, "Kamu memang keras kepala! Kamu juga nggak bisa kabur kalau dia mati!"Caden hanya mendengar Naomi mengkritiknya keras kepala. Ekspresinya

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 567

    Naomi makin marah saat melihat Caden makin emosional. Dia bertanya seraya mengernyit, "Sebenarnya kenapa kamu marah?"Naomi hanya bertanya kepada Caden, bukan langsung menyalahkannya. Apa Naomi salah? Meskipun Caden marah kepada Samuel, Naomi tidak menyinggung Caden. Kenapa Caden salah paham kepada Naomi?Caden sangat geram. Tentu saja dia marah karena ucapan Samuel tadi dan Naomi memperhatikan Samuel.Caden juga marah pada dirinya sendiri karena tidak bisa mengungkapkan perasaan sukanya pada Naomi. Jadi, Caden tidak bisa menjelaskan dan hanya bisa memendam kekesalannya.Selain itu, Caden marah karena Naomi tidak langsung membelanya. Dia malah terus menanyakan penyebab perkelahiannya untuk memastikan siapa yang benar dan salah.Ucapan Samuel memang benar. Naomi tidak menyukai Caden. Jika Naomi menyukai Caden, dia pasti akan membela Caden sepenuhnya.Jelas-jelas Caden tahu Naomi tidak menyukainya. Namun, sekarang dia malah marah karena hal ini.Caden tidak berpikir panjang karena terlal

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 568

    Begitu Caden pergi, keempat anak segera berlari ke depan pintu kamar Naomi. Braden mengetuk pintu dan membujuk, "Mama, dia cuma bilang. Tapi, dia nggak berniat bawa Rayden pergi. Jangan bersedih lagi."Rayden berusaha menenangkan Naomi, "Mama, dia nggak bisa bawa aku tanpa persetujuanku. Kamu tenang saja."Jayden menimpali sembari menangis, "Mama, dia sudah pergi. Kamu buka pintu, ya?"Naomi sedang menangis di dalam kamar. Dia sangat sedih. Mendengar Jayden menangis, Naomi segera menyeka air matanya dan membuka pintu.Naomi menggendong Jaden dan menghibur, "Mama nggak apa-apa. Jayden, nggak usah takut. Jangan menangis lagi, ya?"Jayden merangkul leher Naomi dengan erat sembari berujar, "Jayden nggak mau Mama sedih."Naomi menimpali, "Iya, Mama nggak sedih lagi. Mama cuma takut dia bawa Rayden pergi. Sekarang dia bilang nggak akan bawa Rayden pergi, jadi Mama nggak sedih lagi."Naomi menggendong Jayden dan duduk di sofa ruang tamu. Dia membantu Jayden menyeka air matanya. Hayden dan Ray

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 569

    Caden tidak bisa menjelaskan, ditambah lagi dia cemburu. Makanya sekarang situasinya menjadi begini. Rayden merasa Samuel sangat licik.Samuel tampak tidak bersalah, tetapi diam-diam memakai trik untuk merusak hubungan Caden dan Naomi. Samuel bukan berniat membantu mereka menguji Caden, ini adalah jebakan!Hanya saja, sekarang Rayden tidak bisa membuktikan dugaannya. Jadi, Rayden tidak mengatakan hal ini. Tanpa bukti, ucapannya pasti kurang meyakinkan.Untung saja Braden bijak. Meski tidak menyalahkan Samuel, dia tahu perkelahian ini bukan salah Caden.Naomi mengangguk. Dia sudah berhubungan dengan Caden selama beberapa waktu. Ucapan Rayden benar. Caden memang galak, tetapi dia tidak akan memukul orang tanpa sebab.Naomi bertanya, "Tapi, kalau bukan dia penyebab perkelahian itu, kenapa dia nggak mau beri tahu aku penyebabnya?"Rayden menjawab seraya mengernyit, "Papa pasti punya masalah sehingga nggak bisa menjelaskan pada Mama."Naomi mengernyit. Dia tidak mengerti Caden punya masalah

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1571

    Camila tidak menjelaskan. Dia berkata dengan galak, “Sebenarnya kamu sudah hubungi Catherine belum? Hari ini dia datang atau nggak? Kalau dia nggak datang, aku pergi, nih!”Dylan segera berkata, “Datang, datang, datang. Dia balas aku kalau dia bakal datang, tapi dia datangnya agak sorean.”Kening Camila berkerut. “Kenapa sore?”Dylan berterus terang. “Aku juga nggak tahu. Kutebak mungkin sekarang dia lagi nggak di Kota Jawhar. Dia lagi perjalanan dari luar kota.”Camila merasa tidak senang. “Jadi, kenapa kamu nggak beri tahu aku sebelumnya?”Jika Camila tahu Catherine baru akan datang di sore hari, dia pun tidak akan datang ke rumah sakit di pagi hari!Apalagi hubungan mereka berdua sudah canggung!Dylan merasa agak kesal. “Kamu juga nggak tanya ….”Camila memelototinya.Belum sempat Camila kepikiran bagaimana untuk mengomeli Dylan, Dylan malah mulai muntah lagi. Dia berbaring di samping ranjang sembari mual-mual.Tadinya Camila tidak ingin menghiraukannya. Namun, ketika melihat dia mu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1570

    Kevin juga menambahkan, “Aku juga sama! Seluruh tubuhku terasa rileks!”Di kamar rawat sebelah.Begitu melihat orang tuanya, Dylan buru-buru duduk tegak dan menyapa mereka dengan hati-hati karena takut dipukul, “Ayah, Ibu.”Kevin kembali menjadi ayah yang bijaksana dan penuh kasih sayang. “Nggak usah gugup, kami datang bukan untuk memukulmu. Kamu benar-benar beruntung karena ketemu sama Camila! Kelak, kamu harus perlakukan Camila dengan baik. Kalau kamu berani membuatnya marah, aku dan ibumu pasti akan menghabisimu!”Lyana juga tertawa. “Putraku yang baik, gimana keadaanmu hari ini? Sudah punya selera makan?”Dylan merasa sangat terkejut setelah melihat perubahan sikap orang tuanya. Dia juga sudah berubah dari putra durhaka menjadi putra yang baik? Camila benar-benar berhasil menghibur orang tuanya? Ya Tuhan, bagaimana Camila melakukannya?Dylan diam-diam melirik Camila. Begitu tatapan mereka bertemu, Camila segera mengalihkan pandangannya dan mengabaikan Dylan.Dylan pun mengalihkan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1569

    Kali ini, Kevin juga langsung menunjukkan sikapnya.“Camila, tenang saja. Kali ini, kami nggak akan paksa Dylan untuk menikahinya lagi. Meski aku ... sangat ingin Keluarga Hermanto memiliki penerus, juga benar-benar inginkan anak itu, aku lebih rela Keluarga Hermanto nggak punya penerus daripada harus memisahkan kalian!”Kevin bahkan hampir meneteskan air mata. Dia benar-benar menginginkan seorang cucu. Kata orang, ada 3 bentuk ketidakberbaktian seorang anak dan yang terbesar adalah tidak memiliki penerus keluarga. Keinginan agar putranya meneruskan garis keturunan Keluarga Hermanto selalu menjadi beban dalam hatinya.Tidak peduli siapa yang melahirkannya, semua itu sebenarnya sama saja bagi Keluarga Hermanto. Oleh karena itu, Kevin baru mengucapkan kata-kata seperti itu. Dia lebih rela tidak memiliki cucu daripada menghancurkan kehidupan Camila dan Dylan.Camila mengetahui beban pikiran Kevin. Setelah mendengar ucapan Kevin, dia merasa lumayan terharu. Selain merasa terharu, dia juga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1568

    “Camila, kamu benar-benar pacaran sama Dylan?”“Emm! Kami juga berencana untuk menikah dan punya anak. Tapi, aku masih belum tenang karena Leon belum tertangkap. Jadi, aku undur dulu masalah pernikahan.”Mata Lyana dan Kevin langsung berbinar. Mereka bertanya dengan tidak percaya, “Se ... serius?”“Serius!”Lyana dan Kevin buru-buru bertanya lagi, “Kamu nggak keberatan nikah sama dia?”Camila pun tertawa. “Dia bahkan nggak keberatan aku ini seorang janda. Kenapa aku harus keberatan nikah sama dia? Dia memang pernah punya banyak pacar, tapi dia juga bukan cowok berengsek. Dia punya pandangan hidup dan kepribadian yang baik, juga bisa menyenangkan orang. Setelah kami bersama, dia cuma setia padaku dan memperlakukanku dengan baik.”Hati Lyana dan Kevin yang sudah mati pun hidup kembali! Meskipun Camila tidak mengandung, Camila dan Dylan benar-benar sedang berpacaran. Selain itu, mereka juga memiliki rencana untuk menikah dan melahirkan anak. Bagi Lyana dan Kevin, ini adalah hal yang sang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1567

    Camila menenangkan diri, lalu berjalan ke arah kamar rawat sebelah. Memberi pelajaran pada Catherine bukanlah yang terpenting. Dia harus terlebih dahulu menghibur Lyana. Amarah yang terlalu besar akan sangat melukai tubuh. Camila tidak boleh membiarkan Lyana terus-menerus merasa marah.Sebelum Camila tiba di depan pintu kamar rawat, terlihat Caden berjalan keluar dari dari kamar rawat Lyana. Camila pun menyapanya, “Pak Caden.”Melihat Camila, Caden merasa agak terkejut. “Kapan kamu pulang?”Camila menjawab, “Aku baru beli tiket pesawatnya semalam dan tiba pagi ini.”Caden menghela napas panjang. “Bagus juga kamu pulang. Kak Fiona nggak tahu masalah Bibi Lyana, sedangkan aku juga nggak begitu bisa berkomunikasi dengan Bibi Lyana. Berhubung kamu sudah pulang, temani dan hiburlah dia.”Camila menjawab, “Kak Fiona lagi hamil. Sebaiknya jangan buat dia khawatir. Aku akan jaga Bibi Lyana.”“Emm. Naomi tahu kamu pulang?”Camila menggeleng. “Pesawatku terbang di tengah malam. Dia seharusnya s

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1566

    “Anak yang dikandung Catherine itu anakmu atau bukan?”Dylan mengernyit. “Aku nggak tahu.”Camila bertanya lagi, “Jadi, kamu sudah pikirkan cara penyelesaiannya?”Dylan menggeleng lagi dan menjawab dengan kesal, “Belum.”Camila menghela napas panjang. “Ajak dia keluar. Bilang saja kalian akan pergi daftarkan pernikahan kalian hari ini.”Dylan langsung membelalak. “Aku nggak akan nikahi dia! Pernikahan itu bukan permainan anak. Aku nggak akan menikah dengannya!”Camila menjulingkan matanya. “Memangnya kamu nggak bisa bohong?”Dylan pun terlihat bingung. “Hmm?”Camila tidak menjelaskan, hanya berkata, “Kalau kamu mau tangani masalah Catherine dengan baik, turuti kata-kataku! Ajak dia keluar hari ini!”Dylan buru-buru bertanya, “Kamu punya cara penyelesaiannya?”Camila menjawab, “Kamu ajak dulu dia keluar. Paling bagus kalau bisa ajak dia ketemu di rumah sakit. Aku akan bicara dengannya.”Dylan segera menunjukkan tampang layaknya seekor pug dan menyanjung, “Kalau kamu bisa bantu aku tanga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1565

    Keesokan paginya.Dylan terbaring di ranjang pasien dan tidak berhenti muntah kering. Dia memanggil Caden dengan lemas, “Caden, tolong ambilkan segelas air untukku. Aku mau kumur-kumur. Cepat dikit. Mulutku bau banget.”Pintu kamar pasien dibuka seseorang, lalu tercium aroma familier seseorang ....Dylan menyadari sesuatu dan jantungnya tiba-tiba berdebar kencang. Dia pun buru-buru mendongak.Camila mengenakan mantel panjang dan menggeraikan rambut ikal panjangnya yang berwarna cokelat sedang berdiri di depan pintu. Dia juga memakai masker, kacamata hitam, dan sepatu hak tinggi setinggi 7 cm. Sebelah tangannya bertumpu pada koper, sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke saku mantel. Dia benar-benar terlihat layaknya seorang wanita yang mendominasi.Meskipun Camila membalut dirinya dengan rapat, Dylan tetap langsung mengenalinya. Seluruh tubuh Dylan pun menegang. Entah kenapa, dia mulai merasa panik dan jantungnya juga berdebar makin kencang. Dia hanya menatap Camila dengan mata membelal

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1564

    “Halo, Naomi. Kangen sama aku?”Naomi menghela napas dan berkata, “Hari ini, Bibi Lyana pingsan.”Camila seketika terkejut. “Bibi Lyana kenapa?”Naomi menceritakan masalah Catherine kepada Camila. Setelah tertegun beberapa saat, Camila baru menyahut, “Benar-benar ada orang yang mengandung anak Dylan? Ternyata mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah!”Di pagi hari, mereka baru membicarakan hal ini. Camila dan Naomi merasa Dylan hanya sakit, tetapi tidak percaya mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah. Tak disangka, berita heboh mengenai kehamilan Catherine langsung keluar malamnya.Naomi berujar, “Masih belum tentu itu anak Dylan atau bukan. Apalagi, itu cuma kata-kata sepihak Catherine. Dia bahkan menolak untuk melakukan tes DNA. Aku rasa pasti ada yang disembunyikannya.”Camila terdiam sejenak sebelum menjawab, “Memang ada yang aneh. Kalau itu memang anak Dylan, dia pasti akan biarkan Dylan tes DNA dengan tenang! Tapi, Catherine bernyali juga. Beraninya dia mengancam Dylan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status