Share

Bab 439

Author: Erlina
Jadi, sepertinya tidak salah jika Braden mengatakan Caden bodoh!

Mengenai soal tidak tahu diri ….

Sebenarnya juga karena Caden malah percaya dengan gosip yang beredar tentang sikap tidak senonoh ibunya. Bukannya itu sama saja mengatakan kehidupan Naomi kacau balau?

Siapa juga yang menyebabkan gosip itu?

Sekarang dia malah menyalahkan Mama?

Caden memang kurang ajar!

Pantas saja Mama tidak suka dengan Caden. Seandainya Naomi menyukai Caden, sepertinya Braden tidak akan membiarkannya hidup tenang, dia pasti akan persulit Caden.

Tadi malam, Naomi mengatakan ingin melupakan konflik lama, lalu berhubungan dengan damai. Itu berarti Mama tidak membencinya lagi!

Sesuai dengan situasi orang-orang pada umumnya, selanjutnya Caden cukup mendapatkan hati ibu mereka saja. Namun, sekarang setelah dipikir-pikir ….

Semakin dipikir-pikir, Braden semakin marah saja. Jadi, saat meninggalkan ruang baca, dia pun membanting kuat pintu.

Caden pun terbengong. Dia tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Braden.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ira Susi Lawati
penasaran, siapa sih orang misterius itu???
goodnovel comment avatar
Novel Satu
suka bangattt baca novel ini ,, Seruu ,, apa lg up nya tiap hari mna byk bab ny lg ,, thanks Yaa thor ,, semangattt ,,, hhihihiii
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 440

    Saat Caden tiba di Kompleks Futuria, suasana di dalam kompleks sangatlah hening. Hanya ada beberapa lampu yang dinyalakan.Sudah malam, kebanyakan orang juga sudah tidur.Caden memarkirkan mobilnya di ujung, lalu mengangkat kepala menatap rumah di seberang Tiara.Tiara tinggal di seberang nenek tua itu. Lampu di dalam rumah sedang dalam keadaan tidak menyala.Caden menyipitkan matanya, lalu menuruni mobil.Jasad kucing jalanan di dalam kompleks sudah dibersihkan. Hanya saja, masih tercium bau darah di sekitar.Caden berjalan ke gedung nomor 10, lalu menaiki lift ke lantai teratas. Saat ini, dia sudah tiba di seberang rumah Tiara.Tatapan Caden melirik papan nomor rumah. Kemudian, dia menekan bel. Sesuai dengan dugaan Caden, meski bel rumah terus berbunyi, tidak ada yang menyahut. Caden mengeluarkan ponselnya berlagak sedang telepon.“Halo? Pihak manajemen? Aku penghuni gedung 10. Air di lantai atas bocor ke rumahku. Sekarang nggak ada orang di rumahnya. Kalian coba ke atas untuk ….”B

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 441

    Caden berkata dengan sinis, “Aku nggak kenal sama dia. Apa kamu merasa aku akan melepaskanmu demi seorang orang asing? Kecuali kamu beri tahu aku keberadaannya!”Si pria berkata dengan tersenyum, “Kamu akan melepaskannya. Aku sangat memahamimu.”Kening Caden sedikit berkerut. “Kenapa kamu bisa memahamiku?”“Karena aku sudah mengenalmu dari dulu. Hehe, tapi sayangnya, kamu sudah nggak ingat sama aku. Tapi, semuanya juga bukan masalah. Cepat atau lambat kamu pasti akan mengingatku.”Tenaga tangan si pria semakin kuat lagi. Napas wanita tua itu menjadi sesak. Dia pun mulai meronta.Raut wajah Caden berubah muram.Benar apa kata si pria. Meski Caden tidak kenal dengan wanita tua ini, dia juga tidak akan membiarkan wanita tua ini mati begitu saja.“Aku bisa lepaskan kamu, tapi kamu mesti jawab satu pertanyaanku.”“Apa kamu merasa kamu berhak untuk negosiasi?” Caden menatapnya dengan dingin. “Kalau kamu memahamiku, seharusnya kamu tahu, terkadang ketika aku emosi, aku bahkan nggak kenal sam

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 442

    Tendangan itu cukup kuat. Si pria mengerang kesakitan, lalu hendak berdiri untuk melarikan diri. Namun, dia tidak berhasil untuk membangkitkan tubuhnya. Sepertinya tulangnya sudah patah!Caden terbengong sejenak, lalu bergegas melihat ke depan pintu. Kemudian, dia menyadari seorang bocah cilik sedang berdiri di luar sana!Si bocah cilik mengenakan jaket bulu tebal dengan topi bebek di atas kepalanya. Dia melipat kedua tangan di depan dada, berdiri sembari mengerutkan keningnya.Saat tatapan mereka berdua saling bertemu. Si bocah cilik langsung menunjukkan sikap arogannya, segera mengalihkan pandangannya, lalu mendengus dingin!Baru saja Caden ingin bertanya kenapa dia bisa kemari, Hayden langsung mengeluarkan lolipop di mulutnya, lalu berjalan memasuki rumah. “Jangan kira aku datang karena mencemaskan keselamatanmu! Aku bukan peduli sama kamu. Aku bisa ke sini juga karena Rayden! Hmph! Jangan berpikir kebanyakan.”Caden terdiam membisu menatap Hayden yang menyamar wajahnya mirip dengan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 443

    “Iya. Jadi, terserah kamu mau pukul atau bunuh aku. Lagi pula, aku juga nggak bisa hidup lagi. Kalau kamu nggak bunuh aku, aku juga bakal dibunuh sama dia.”Caden berkata dengan dingin, “Belum tentu. Kamu pasti punya informasinya. Kamu bisa melakukan transaksi sama aku. Kalau aku puas, bisa jadi aku akan memberimu jalan buat hidup.”Si pria malah tertawa … tertawa terbahak-bahak. “Dia itu monster. Nggak ada yang bisa terlepas dari genggamannya. Kalau dia menginginkan nyawa seseorang, orang itu juga nggak akan bisa kabur.”“Tapi, bukannya dia ingin membunuhku? Sekarang aku masih baik-baik saja?”“Kamu salah! Dia nggak ingin kamu mati. Dia hanya ingin kamu hidup bagai di neraka. Hahaha ….”Terlintas aura dingin di wajah Caden. “Beri tahu aku, siapa dia? Aku jamin akan pertahankan nyawamu!”Si pria malah menggeleng. “Aku pasti nggak akan beri tahu kamu identitasnya. Meski aku mati, aku juga nggak akan khianati dia. Aku rela mati untuknya.”Dari nada bicara pria ini, dia bagai seorang peng

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 444

    Andrew membawa Tiara dan Hayden ke lantai atas.Setelah membaringkan Tiara ke atas ranjang, Hayden bergegas ke kamarnya untuk menghubungi Braden. “Kak, celaka!”“Emm, aku sudah tahu!”Hati Hayden terasa panik. “Pak polisi mencurigai Caden telah melakukan pembunuhan. Dia sudah dibawa pergi sama pak polisi. Padahal aku sudah bilang bukan dia yang membunuh, pak polisi tetap nggak percaya sama omonganku. Jelas-jelas orang itu lompat sendiri dari atas gedung. Aku juga melihat dengan mata kepalaku sendiri. Aku bisa bersaksi!”Hayden memang membenci Caden, ingin membalas dendam ibunya! Hanya saja, dia tidak akan memanfaatkan kesempatan ini.Didikan Naomi sangat bagus. Mereka pasti tidak akan bercanda dengan masalah sepenting ini. Jadi, meski Hayden tidak menyukai Caden, dia tetap memberi tahu polisi bahwa Caden bukanlah pelakunya.Ketika melihat Caden ditangkap polisi, Hayden merasa panik, khawatir, dan juga kesal!Braden berkata, “Dia dibawa pergi pak polisi juga hanya demi menjalankan prose

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 445

    Usai mendengar, Gilbert segera menghela napas panjang. Dulu dia tidak pernah bertemu dengan Caden, tapi dia tahu Caden adalah seorang tokoh hebat. Jika orang itu dibunuh oleh Caden, masalah ini akan sulit untuk diatasi. Bisa jadi, nanti Gilbert juga akan dijebloskan ke penjara!Jadi, alangkah baiknya tidak berhubungan dengan tokoh hebat seperti ini. Hanya saja, sekarang malah ada kasus seperti ini. Masalah ini tidak bisa diabaikan. Jadi, dia terpaksa menangani masalah ini.Untung saja ada ucapan Caden yang menenangkan hati Gilbert! Jika korban itu bukan meninggal akibat turun tangan Caden, semuanya pun gampang untuk diatasi! Dia hanya perlu segera menyelidiki kasus ini, mencari barang bukti, lalu melepaskan Caden saja.Gilbert menyeka keringat dingin di atas keningnya, lalu berkata, “Gimana kalau malam ini kamu ….”“Kamu nggak usah memperlakukanku dengan istimewa. Aku bisa tinggal di sini.”Sikap pengertian Caden membuat Gilbert terharu hingga ingin meneteskan air mata!Dengan kondisi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 446

    Beberapa jam kemudian, langit mulai menggelap. Naomi sudah terbangun dari mabuknya.Ketika mengetahui berita kematian di kompleks, Naomi merasa syok. Apalagi ketika mendengar Braden menceritakan kronologis kejadian, mengetahui Hayden dan Braden berada di lokasi kejadian, Naomi hampir saja jatuh pingsan lagi karena merasa syok!“Sekarang Hayden lagi di mana? Apa dia kaget?”Braden segera menjelaskan, “Sekarang Hayden lagi di rumah Mama Tiara. Mama tahu sendiri, nyali Hayden sangat besar. Dia nggak kaget, kok.”Naomi menarik napas dalam-dalam, lalu bertanya dengan mengerutkan keningnya, “Kenapa Hayden bisa bersama dengan Caden? Untuk apa mereka malam-malam ke Kompleks Futuria?”Berhubung masalah ini tidak bisa dirahasiakan lagi, keempat bocah cilik sudah bersekongkol untuk mengarang kebohongan semalam. Braden pun mengulangi apa yang sudah mereka diskusikannya.“Semalam, Mama lagi mabuk. Jadi, kita mesti menginap di sini. Hayden nggak suka sama papa murahan itu. Dia ingin pulang ke rumah.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 447

    Jayden terbata-bata. “Selain … selain itu, melakukan tindak pembunuhan akan diberi hukuman berat!”Suasana di dalam ruangan menjadi hening dalam seketika.Keempat bocah cilik kelihatan sangat khawatir.Beberapa saat kemudian, Braden duluan bersuara, “Kita mesti cari cara untuk membersihkan namanya!”…Saat ini, Caden masih berada di kantor polisi.Analisis Braden tidaklah salah. Memang ada dalang di balik permasalahan ini. Masalah penangkapan Caden telah menghebohkan Keluarga Pangestu dan juga musuhnya.Semua orang berusaha keras untuk mendapatkan informasi terkini. Kemudian, mereka semua memutar otak memikirkan strategi ingin menjebloskan Caden ke penjara! Mereka tidak peduli apakah Caden telah membunuh atau tidak. Mereka hanya ingin Caden ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan!Meskipun Caden tidak menerima hukuman tembak, setidaknya dia akan diberi hukuman penjara seumur hidup!Pagi harinya, Tony pergi ke kantor polisi untuk “mengunjungi” Caden. Dia kelihatan sangat khawatir.“Caden,

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1564

    “Halo, Naomi. Kangen sama aku?”Naomi menghela napas dan berkata, “Hari ini, Bibi Lyana pingsan.”Camila seketika terkejut. “Bibi Lyana kenapa?”Naomi menceritakan masalah Catherine kepada Camila. Setelah tertegun beberapa saat, Camila baru menyahut, “Benar-benar ada orang yang mengandung anak Dylan? Ternyata mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah!”Di pagi hari, mereka baru membicarakan hal ini. Camila dan Naomi merasa Dylan hanya sakit, tetapi tidak percaya mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah. Tak disangka, berita heboh mengenai kehamilan Catherine langsung keluar malamnya.Naomi berujar, “Masih belum tentu itu anak Dylan atau bukan. Apalagi, itu cuma kata-kata sepihak Catherine. Dia bahkan menolak untuk melakukan tes DNA. Aku rasa pasti ada yang disembunyikannya.”Camila terdiam sejenak sebelum menjawab, “Memang ada yang aneh. Kalau itu memang anak Dylan, dia pasti akan biarkan Dylan tes DNA dengan tenang! Tapi, Catherine bernyali juga. Beraninya dia mengancam Dylan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1563

    “Apa uang bisa menyingkirkannya?” tanya Caden.Dylan menggeleng. “Dia cuma mau status sebagai istriku.”Caden mengernyit. “Aku dan dia nggak punya hubungan apa pun. Kalau kamu nggak bisa bertindak, apa perlu aku yang cari dia untuk membicarakannya?”Dylan mengerutkan keningnya dan menggeleng. “Aku nggak bisa melukainya.”Caden berujar, “Tapi, kamu mau punya persiapan mental. Kalau kamu nggak bisa tangani hal ini dengan baik, Bibi dan Paman mungkin akan tertimpa masalah besar.”Hanya setelah mengetahui faktanya saja, Lyana sudah langsung pingsan. Jika dia melihat jasad janin itu, mungkin saja dia akan langsung meninggal.Dylan menjentikkan abu rokok dengan kuat. “Haih ....”Kali ini, Dylan benar-benar bertemu kesulitan. Hal ini jauh lebih serius daripada isu kehamilan beberapa hari lalu. Dia benar-benar tidak menemukan cara penyelesaiannya.Entah karena terlalu cemas atau apa, sebelum menghabiskan sebatang rokok ini, Dylan mulai muntah-muntah lagi. Berhubung lambungnya kosong, dia hanya

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1562

    “Dia nggak bersedia keluar. Dia cuma kasih waktu seminggu kepada kami untuk mempertimbangkannya. Seminggu lagi, kalau aku nggak bawa dia daftarkan pernikahan kami, dia akan kirim jasad janin itu ke rumah!”Caden juga merasa sangat kesal setelah mendengar ancaman itu. Dia bertanya dengan ekspresi muram, “Kalau dia merasa itu anakmu, kenapa dia nggak bersedia lakukan tes DNA?”Dylan menjawab dengan kesal, “Aku sudah tanya, tapi dia nggak mau kasih penjelasan. Dia cuma bilang, kami boleh nggak percaya dan langsung menolak, lalu tinggal tunggu terima jasad janin itu.”Catherine tahu jelas kelemahan Kevin dan Lyana. Berhubung mereka sangat menginginkan cucu, mereka pasti tidak berani mengambil risiko. Sementara itu, Dylan adalah anak yang berbakti dan juga tidak akan berani mengambil risiko. Bagaimanapun juga, apabila Kevin dan Lyana melihat jasad janin itu, mereka pasti tidak akan bisa menerimanya. Mungkin saja, hal ini juga akan menimbulkan korban jiwa.Caden bertanya dengan nada dingin,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1561

    Ketika Caden tiba di rumah sakit, Lyana baru keluar dari UGD. Dia berbaring di atas ranjang pasien dengan tenang dan masih belum sadarkan diri.Kevin duduk di samping ranjang pasien dengan ekspresi yang sangat suram, entah karena terlalu khawatir atau terlalu marah. Di sisi lain, Dylan menyeret tubuhnya yang masih lemah dan berlutut di samping dengan tampang bersalah.Melihat situasi ini, Caden sangat terkejut. Ketika di telepon tadi, Dylan hanya mengatakan sudah terjadi masalah, tetapi tidak mengatakan apa yang terjadi.Caden berjalan masuk ke kamar rawat dan bertanya dengan pelan, “Paman, gimana keadaan Bibi?”Kevin mendongak dan menjawab dengan sepasang mata yang merah, “Dia terlalu marah sampai terkena serangan jantung dan pingsan.”Caden pun terkejut. “Waktu aku pergi, dia masih baik-baik saja. Kenapa dia bisa tiba-tiba begitu marah?”Kevin memelototi Dylan dengan dingin, lalu berseru marah, “Tanyakan saja sama anak durhaka ini! Semua ini gara-gara dia! Perbuatannya benar-benar te

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1560

    Naomi tiba-tiba berlinang air mata. Sebenarnya, dia tahu apa alasan anak-anak memamerkan sertifikat penghargaan mereka, dan Rayden memberitahunya bahwa dia berinisiatif mencari teman baru. Itu karena mereka ingin menghiburnya. Sebagai seorang ibu, dia malah dihibur oleh anak-anaknya.Naomi merasa terharu, tetapi juga bersalah. “Senang. Mama senang banget. Malam ini, Mama akan masak sendiri dan buatkan makanan enak buat kalian. Akhir-akhir ini, keadaan Mama kurang baik karena khawatir sama Braden dan Hayden. Maaf sudah buat kalian khawatir.”Jayden bertanya, “Sekarang, Mama sudah baikan?”Naomi tersenyum. “Sudah.”Baby bertanya, “Mama, kapan Kak Braden dan Kak Hayden pulang? Aku sudah kangen sama mereka.”Naomi menjawab, “Mereka akan segera pulang. Mereka juga kangen banget sama Baby.”Naomi mengobrol sejenak dengan anak-anak, lalu berkata pada Steven, “Terima kasih kamu sudah pergi jemput anak-anak. Malam ini, kamu makan saja di sini. Aku akan masak lebih banyak.”Steven buru-buru menj

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1559

    Caden mengangkat bahunya dengan tidak berdaya. “Aku juga nggak tahu jelas. Dia bilang nggak. Oh iya, hari ini, Braden menelepon.”Naomi langsung bertanya dengan buru-buru, “Apa katanya? Semuanya baik-baik saja?”Caden tidak mengungkit masalah Kakek Kedua. Dia hanya menjawab, “Dua hari lalu, Hayden demam.”Ekspresi Naomi langsung berubah. “Demam?”“Emm. Tapi, Braden suruh kita nggak usah khawatir. Itu cuma demam biasa. Kalau sudah benar-benar sembuh, mereka akan pulang. Nanti, kamu minta izin beberapa hari lagi saja untuk mereka.”Naomi merasa cemas. “Kenapa bisa demam?”“Katanya, di sana hujan beberapa hari yang lalu. Hayden kehujanan.”“Demamnya tinggi?”“Nggak.”Naomi berkata dengan sedih, “Pantas saja aku nggak berhenti mimpi buruk akhir-akhir ini. Sudah kubilang, selain Camila, pasti masih ada hal buruk lain yang terjadi. Ternyata Hayden sakit! Jangan lihat Hayden biasanya nakal dan suka berkelahi. Dia sebenarnya paling takut disuntik sama minum obat. Dulu, setiap sakit, aku harus

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1558

    Naomi bertanya, “Setiap … kalinya kamu tambah makan sebanyak ini?”“Emm!”“Tapi, kulihat-lihat sepertinya kamu nggak gendutan?”Camila tersenyum bangga. “Ajaib, ‘kan? Tuhan sayang sama aku! Meski aku makan banyak, aku nggak gemuk-gemuk! Orang-orang di perusahaan kami juga iri banget sama aku!”Naomi bertanya, “Apa ada perubahan dalam tubuhmu? Kamu makan sebanyak ini, apa lambungmu sanggup?”Camila makan sembari menjawab, “Sanggup, kok. Aku nggak merasakan ada yang nggak nyaman. Lagi pula, aku merasa sekarang aku pasti lebih sehat daripada sebelumnya. Dulu hidupku nggak sehat banget, tidurku nggak nyenyak, selera makan biasa-biasa saja, juga banyak pikiran.”“Sekarang aku punya nafsu makan. Selain itu, aku bisa langsung tidur setelah berbaring setengah jam. Keesokan paginya aku juga sangat energik. Aku merasa aku sudah kembali ke umur 18 tahun saja!”Usai berbicara, Camila menyantap mienya. “Mie kuah pedas kedai ini enak sekali, apalagi mie mereka buatan tangan. Kalau kamu dan Tiara ber

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1557

    Gisela segera mengangguk dan melanjutkan, “Aku tahu masalah itu! Dengar-dengar gara-gara masalah ini, Bu Joana pernah beberapa kali coba untuk bunuh diri!”“Haih, pemikiran anak zaman sekarang sangat terbuka. Mereka semua nggak bersedia punya anak. Ada banyak yang keguguran tanpa sengaja atau dengan sengaja!”“Jadi, hamil itu nggak tergolong kabar bahagia. Bisa melahirkan baru dinamakan kabar gembira. Jangan gembira terlalu cepat!”Begitu Lyana mendengar, dia semakin kesal lagi. Bukannya mereka sedang mengutuk Keluarga Hermanto?Ekspresi Lyana langsung berubah. Dia langsung menyindir, “Kenapa mengandung bukan kabar gembira? Keluarga mana yang nggak senang kalau ada yang hamil? Nggak semua keluarga berkesempatan untuk menggendong cucu!”“Lebih baik kalian berdua gunakan waktu kalian menyindirku untuk berbincang dengan putra kalian. Suruh mereka cepat punya anak!”“Oh, ya, sebelum kalian ngobrol sama anak kalian, kalian mesti ngobrol sama suami kalian dulu. Jangan sampai duluan ada anak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1556

    Ketika melihat mereka berdua berbicara dengan semakin gembira, hati Dylan pun terasa penat. Dia memang tidak ingin melukai mereka, tetapi tidak mungkin masalah dibiarkan seperti ini!Konon katanya, semakin besar harapan, semakin besar rasa kecewanya!Kalau tidak kepikiran ide bagus, lebih baik beri tahu kenyataan kepada mereka.Dylan berpikir sejenak, lalu menyantap sesuap buah kiwi. Dia mengangkat kepalanya menatap Lyana dan Kevin, kemudian langsung berterus terang. “Papa, Mama, kalian berdua berhenti dulu. Dengar apa kataku ….”Belum selesai Dylan berbicara, tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu. Pintu kamar pun dibuka.Ada dua ibu-ibu kaya berdiri di depan pintu. Mereka sedang mengintip ke dalam kamar. Saat melihat mereka berdua, Lyana langsung merasa tidak gembira. Orang yang berdiri di depan pintu adalah Brenda dan Gisela. Mereka adalah teman satu lingkaran yang sering bertemu di acara kumpul bersama. Hanya saja, Lyana sangat tidak menyukai mereka!Sebab, mereka selalu suka bergo

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status