Hanya saja, Braden juga tahu ayah yang diinginkan Hayden dan Jayden bukanlah Caden!Pemikiran Jayden lebih polos. Selama Naomi suka, dia juga tidak peduli siapa yang akan menjadi ayahnya! Namun, berbeda dengan Hayden, Hayden sangat tidak menyukai Caden.Meskipun Naomi menyukai Caden dan Hayden mengakui pria itu sebagai ayahnya, tetap saja dia tidak bisa dekat dengan Caden!Hayden masih tidak bisa melupakan semua yang pernah Caden lakukan terhadap ibunya! Meskipun Naomi sudah melepaskan masalah itu, Hayden masih tidak bisa melepaskannya!Hanya saja ….Braden juga memiliki pemikirannya sendiri.Seiring dengan masuknya peran “ayah” di dalam hidup Braden dan juga pengaruh dari teman-teman sekolah, dia mulai mendambakan seorang ayah. Hanya saja, berbeda dengan Hayden dan Jayden, Braden lebih berharap ayah mereka adalah Caden!Mungkin ini namanya ikatan batin atau keajaiban dari hubungan darah! Mungkin karena Rayden juga! Bisa jadi, mungkin karena dalam suatu aspek, Braden cukup mengagumi Ca
Bibir Braden bergerak. Dia pun berkata, “Kalau kamu bisa menangkapnya dengan selamat, aku pasti akan sangat mengagumimu!”Caden tersenyum. “Oke, demi membuatmu kagum sama aku, aku pasti bakal tangkap dia malam ini! Kecuali, dia nggak lagi di Kompleks Futuria!”Braden menegaskan dengan raut muram. “Kamu mesti kembali dengan selamat!”Padahal Braden sedang menitikberatkan soal keselamatan Caden, dia malah salah fokus!Caden tersenyum lagi. Dia memang tidak tertarik dengan Naomi, hanya saja dia benar-benar menyukai anak-anaknya.Berhubung Caden juga adalah seorang ayah, dia juga akan suka dengan anak lain. Hanya saja, dia tidak akan bersikap suka seperti bagaimana dia menyukai Braden, Hayden, dan Jayden.Sebelumnya Caden pernah berangan-angan. Alangkah bagusnya jika mereka adalah anaknya Caden! Kemudian, Caden mulai iri dengan nasib beruntung ayah mereka yang meninggal dini itu! Saat merasa iri, tiba-tiba Caden kepikiran suatu masalah. Dia ingin menangkap orang misterius itu karena orang
Jadi, sepertinya tidak salah jika Braden mengatakan Caden bodoh! Mengenai soal tidak tahu diri ….Sebenarnya juga karena Caden malah percaya dengan gosip yang beredar tentang sikap tidak senonoh ibunya. Bukannya itu sama saja mengatakan kehidupan Naomi kacau balau? Siapa juga yang menyebabkan gosip itu?Sekarang dia malah menyalahkan Mama?Caden memang kurang ajar!Pantas saja Mama tidak suka dengan Caden. Seandainya Naomi menyukai Caden, sepertinya Braden tidak akan membiarkannya hidup tenang, dia pasti akan persulit Caden.Tadi malam, Naomi mengatakan ingin melupakan konflik lama, lalu berhubungan dengan damai. Itu berarti Mama tidak membencinya lagi!Sesuai dengan situasi orang-orang pada umumnya, selanjutnya Caden cukup mendapatkan hati ibu mereka saja. Namun, sekarang setelah dipikir-pikir ….Semakin dipikir-pikir, Braden semakin marah saja. Jadi, saat meninggalkan ruang baca, dia pun membanting kuat pintu.Caden pun terbengong. Dia tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Braden.
Saat Caden tiba di Kompleks Futuria, suasana di dalam kompleks sangatlah hening. Hanya ada beberapa lampu yang dinyalakan.Sudah malam, kebanyakan orang juga sudah tidur.Caden memarkirkan mobilnya di ujung, lalu mengangkat kepala menatap rumah di seberang Tiara.Tiara tinggal di seberang nenek tua itu. Lampu di dalam rumah sedang dalam keadaan tidak menyala.Caden menyipitkan matanya, lalu menuruni mobil.Jasad kucing jalanan di dalam kompleks sudah dibersihkan. Hanya saja, masih tercium bau darah di sekitar.Caden berjalan ke gedung nomor 10, lalu menaiki lift ke lantai teratas. Saat ini, dia sudah tiba di seberang rumah Tiara.Tatapan Caden melirik papan nomor rumah. Kemudian, dia menekan bel. Sesuai dengan dugaan Caden, meski bel rumah terus berbunyi, tidak ada yang menyahut. Caden mengeluarkan ponselnya berlagak sedang telepon.“Halo? Pihak manajemen? Aku penghuni gedung 10. Air di lantai atas bocor ke rumahku. Sekarang nggak ada orang di rumahnya. Kalian coba ke atas untuk ….”B
Caden berkata dengan sinis, “Aku nggak kenal sama dia. Apa kamu merasa aku akan melepaskanmu demi seorang orang asing? Kecuali kamu beri tahu aku keberadaannya!”Si pria berkata dengan tersenyum, “Kamu akan melepaskannya. Aku sangat memahamimu.”Kening Caden sedikit berkerut. “Kenapa kamu bisa memahamiku?”“Karena aku sudah mengenalmu dari dulu. Hehe, tapi sayangnya, kamu sudah nggak ingat sama aku. Tapi, semuanya juga bukan masalah. Cepat atau lambat kamu pasti akan mengingatku.”Tenaga tangan si pria semakin kuat lagi. Napas wanita tua itu menjadi sesak. Dia pun mulai meronta.Raut wajah Caden berubah muram.Benar apa kata si pria. Meski Caden tidak kenal dengan wanita tua ini, dia juga tidak akan membiarkan wanita tua ini mati begitu saja.“Aku bisa lepaskan kamu, tapi kamu mesti jawab satu pertanyaanku.”“Apa kamu merasa kamu berhak untuk negosiasi?” Caden menatapnya dengan dingin. “Kalau kamu memahamiku, seharusnya kamu tahu, terkadang ketika aku emosi, aku bahkan nggak kenal sam
Tendangan itu cukup kuat. Si pria mengerang kesakitan, lalu hendak berdiri untuk melarikan diri. Namun, dia tidak berhasil untuk membangkitkan tubuhnya. Sepertinya tulangnya sudah patah!Caden terbengong sejenak, lalu bergegas melihat ke depan pintu. Kemudian, dia menyadari seorang bocah cilik sedang berdiri di luar sana!Si bocah cilik mengenakan jaket bulu tebal dengan topi bebek di atas kepalanya. Dia melipat kedua tangan di depan dada, berdiri sembari mengerutkan keningnya.Saat tatapan mereka berdua saling bertemu. Si bocah cilik langsung menunjukkan sikap arogannya, segera mengalihkan pandangannya, lalu mendengus dingin!Baru saja Caden ingin bertanya kenapa dia bisa kemari, Hayden langsung mengeluarkan lolipop di mulutnya, lalu berjalan memasuki rumah. “Jangan kira aku datang karena mencemaskan keselamatanmu! Aku bukan peduli sama kamu. Aku bisa ke sini juga karena Rayden! Hmph! Jangan berpikir kebanyakan.”Caden terdiam membisu menatap Hayden yang menyamar wajahnya mirip dengan
“Iya. Jadi, terserah kamu mau pukul atau bunuh aku. Lagi pula, aku juga nggak bisa hidup lagi. Kalau kamu nggak bunuh aku, aku juga bakal dibunuh sama dia.”Caden berkata dengan dingin, “Belum tentu. Kamu pasti punya informasinya. Kamu bisa melakukan transaksi sama aku. Kalau aku puas, bisa jadi aku akan memberimu jalan buat hidup.”Si pria malah tertawa … tertawa terbahak-bahak. “Dia itu monster. Nggak ada yang bisa terlepas dari genggamannya. Kalau dia menginginkan nyawa seseorang, orang itu juga nggak akan bisa kabur.”“Tapi, bukannya dia ingin membunuhku? Sekarang aku masih baik-baik saja?”“Kamu salah! Dia nggak ingin kamu mati. Dia hanya ingin kamu hidup bagai di neraka. Hahaha ….”Terlintas aura dingin di wajah Caden. “Beri tahu aku, siapa dia? Aku jamin akan pertahankan nyawamu!”Si pria malah menggeleng. “Aku pasti nggak akan beri tahu kamu identitasnya. Meski aku mati, aku juga nggak akan khianati dia. Aku rela mati untuknya.”Dari nada bicara pria ini, dia bagai seorang peng
Andrew membawa Tiara dan Hayden ke lantai atas.Setelah membaringkan Tiara ke atas ranjang, Hayden bergegas ke kamarnya untuk menghubungi Braden. “Kak, celaka!”“Emm, aku sudah tahu!”Hati Hayden terasa panik. “Pak polisi mencurigai Caden telah melakukan pembunuhan. Dia sudah dibawa pergi sama pak polisi. Padahal aku sudah bilang bukan dia yang membunuh, pak polisi tetap nggak percaya sama omonganku. Jelas-jelas orang itu lompat sendiri dari atas gedung. Aku juga melihat dengan mata kepalaku sendiri. Aku bisa bersaksi!”Hayden memang membenci Caden, ingin membalas dendam ibunya! Hanya saja, dia tidak akan memanfaatkan kesempatan ini.Didikan Naomi sangat bagus. Mereka pasti tidak akan bercanda dengan masalah sepenting ini. Jadi, meski Hayden tidak menyukai Caden, dia tetap memberi tahu polisi bahwa Caden bukanlah pelakunya.Ketika melihat Caden ditangkap polisi, Hayden merasa panik, khawatir, dan juga kesal!Braden berkata, “Dia dibawa pergi pak polisi juga hanya demi menjalankan prose
Ketika melihat Wanda, Angelo langsung teringat Abigail. Wanda cantik, lembut, dan sering tersenyum manis kepadanya. Wanda menyayangi Angelo seperti Abigail.Hati Angelo yang terluka perlahan pulih. Akhirnya, dia berani bicara dan punya sedikit harapan terhadap masa depan. Angelo bertekad untuk melanjutkan hidupnya. Dia ingin mencari kakak perempuannya.Angelo juga ingin belajar hukum dan menjadi pengacara. Dia ingin membalas dendam orang tua dan kedua kakak laki-lakinya.Wanda memberi tahu Angelo hukum bisa membantunya menegakkan keadilan dan menghukum orang jahat. Jika Angelo disakiti, dia bisa memakai hukum untuk melampiaskan kemarahannya.Angelo memercayai ucapan Wanda sepenuhnya. Semuanya perlahan membaik. Namun, takdir mengubah hidup Angelo. Dia kehilangan kebahagiaan lagi.Darman tiba-tiba muncul. Begitu melihat Darman, Angelo langsung teringat Tony dan semua kejadian di studio.Kemudian, Angelo dibawa Darman ke gunung. Hati Angelo yang sudah perlahan pulih hancur lagi. Bahkan, k
Yamin bertelungkup di lantai. Tubuhnya gemetaran dan matanya memerah. Dia hanya bisa melihat istrinya ditindas.Yamin sangat murka hingga ingin membunuh Tony, tetapi dia tidak bisa melakukan apa pun. Yamin melihat anaknya terluka dan wanita yang dicintainya dinodai. Yamin merasa tidak berdaya dan juga marah. Air matanya mengalir.Tony menodai Abigail sampai tengah malam. Dia memang abnormal. Tony sengaja menodai Abigail dengan berbagai gaya di depan Yamin.Abigail yang awalnya berteriak histeris dan memberontak perlahan terdiam. Akhirnya, dia hanya bisa membiarkan Tony mengendalikan tubuhnya.Yamin yang awalnya memelotot perlahan memejamkan matanya. Air matanya terus mengalir. Pasangan suami istri yang sangat mesra ini mengalami kejadian tragis. Tony menghancurkan kehidupan keluarga mereka.Padahal, hari ini keluarga Yamin sangat gembira. Sekarang yang tersisa hanya keputusasaan. Akhirnya, mereka mati tragis.Abigail mati setelah disiksa Tony. Pakaiannya koyak dan air matanya sudah ker
Lilin di atas kue langsung mati tertiup angin. Tony langsung berjalan masuk. Dia seperti iblis yang tiba-tiba muncul di depan Abigail dan Yamin.Yamin tidak mengenal Tony. Dia bertanya dengan sopan dan juga waswas, "Pak, kamu cari siapa?"Tony mengabaikan Yamin. Dia mengamati Abigail dengan ekspresi mesum. Yamin mengernyit. Sebelum dia sempat bicara, Tony bertanya, "Berapa harga satu malam?"Yamin dan Abigail kebingungan. Tony duduk, lalu memandang Abigail dan berujar seraya menyipitkan matanya, "Aku tertarik padamu, layani aku satu malam. Satu miliar cukup, nggak? Kalau nggak cukup, boleh tambah."Yamin dan Abigail baru tersadar setelah tertegun sejenak. Abigail membalas dengan ekspresi marah, "Kamu gila, ya?"Amarah Yamin memuncak. Tidak ada pria normal yang bisa terima diprovokasi seperti ini. Yamin hendak menghajar Tony, tetapi Abigail menghentikannya.Abigail tidak mengenal Tony. Dia hanya menganggap Tony sebagai orang gila. Bagaimanapun, ini adalah negara hukum. Semua orang tidak
Saat itu, cuaca di Kota Lodia sangat dingin. Angin kencang berembus dan salju lebat turun seharian. Akan tetapi, Yamin dan Abigail sangat bersemangat.Hari ini Yamin berulang tahun dan dia memperoleh pencapaian besar dalam kariernya. Yamin merupakan pelukis yang rajin. Hanya saja, dia tidak terkenal di kalangan pelukis.Tiba-tiba, Yamin menerima undangan dari idolanya pada hari ulang tahunnya. Idola Yamin adalah pelukis senior top. Tekniknya sangat hebat dan gayanya unik. Dia juga sangat berprinsip.Pelukis senior itu memang mengandalkan melukis untuk menghasilkan uang, tetapi dia tidak akan sembarangan menjual lukisannya demi uang. Seorang konglomerat pernah meminta pelukis senior itu untuk melukis kekasihnya dan menawarkan harga tinggi. Namun, dia menolak dengan tegas.Alasan pelukis senior itu sangat sederhana. Dia jijik dengan pelakor dan merasa pelakor tidak pantas menjadi objek lukisannya.Pelukis senior menganggap semua lukisannya seperti anak yang dibesarkannya. Mencari pemilik
Caden melanjutkan, "Aku akan ikut kamu mencintai anak-anak karena kamu mencintai mereka dan aku mencintaimu. Ayah sangat mencintai Ibu. Kalau Ibu menyukai Lucky, Ayah pasti menyukainya. Perasaan suka seperti ini tulus dan muncul tanpa sadar, jadi aku yakin waktu itu yang menyakiti Lucky bukan Ayah."Tentu saja Naomi memercayai Caden. Dia menimpali dengan ekspresi kebingungan, "Sebelumnya aku dengar kamu menceritakan sifat Ayah, jadi aku juga nggak percaya Ayah menyakiti Samuel. Tapi, aku sudah bertanya pada Samuel dan dia sangat yakin malam itu yang menyeretnya ke gunung itu Ayah."Caden merenung. Dia yakin Darman tidak akan melakukan perbuatan kejam seperti itu. Namun, Samuel juga tidak perlu berbohong kepada Naomi. Jadi, apa masalahnya?Jika Samuel bisa menganggap orang itu adalah Darman, berarti orang itu sangat mirip dengan Darman. Setidaknya paras dan postur tubuhnya sangat mirip. Siapa orang itu? Darman tidak punya saudara kandung.Apa mungkin ada orang yang sengaja merias wajahn
Naomi menghela napas, lalu berkata seraya mengernyit, "Aku ini dokter, jadi aku tahu jelas kondisi tubuhku. Aku nggak makan seharian dan mengalami syok sehingga pingsan. Aku nggak apa-apa, kita cari Baby sekarang!"Selesai bicara, Naomi menyingkap selimut dan hendak turun dari tempat tidur. Dia ingin pergi mencari putrinya bersama Caden. Dia tidak ingin menunggu lagi.Caden menghentikan Naomi, "Kamu nggak boleh pergi."Desa Baiza adalah markas Samuel. Keselamatan mereka pasti terancam jika mereka menerobos masuk ke Desa Baiza.Selain itu, Caden baru menyelamatkan Naomi dari tangan Samuel. Dia tidak mungkin mengambil risiko dengan membawa Naomi ke wilayah kekuasaan Samuel. Bagaimana kalau Samuel menculik Naomi lagi saat terjadi kekacauan?Naomi malah berujar, "Aku harus pergi! Samuel menyayangi Baby, dia nggak akan beri tahu Baby kamu itu ayahnya. Kalau Baby lihat kamu, dia pasti cuma menganggap kamu paman dan nggak mau ikut kamu.""Baby dibesarkan Samuel, jadi dia pasti menyukai Samuel
Caden yang terkejut memanggil, "Naomi!"Naomi langsung duduk dan menghela napas. Dia terlihat ketakutan. Sudah jelas Naomi mimpi buruk, dia bangun karena ketakutan.Caden segera menggenggam tangan Naomi, lalu memeluknya dan menghibur, "Jangan takut, kamu cuma mimpi buruk. Naomi, jangan takut."Naomi tertegun sejenak. Dia baru sadar kejadian yang mengerikan itu hanya mimpi. Selain itu, dia sudah diselamatkan Caden!Naomi melepaskan diri dari pelukan Caden, lalu mengamati Caden dan bertanya, "Apa kamu baik-baik saja? Apa kamu terluka? Apa Samuel menyakitimu?"Caden menyahut seraya menggeleng, "Aku baik-baik saja, aku nggak terluka."Naomi baru merasa tenang setelah memastikan Caden baik-baik saja. Namun, dia kembali merasa gugup.Naomi menggenggam tangan Caden dengan erat seraya berbicara, "Apa kamu tahu Samuel ingin mencelakaimu? Dia punya dendam dengan Keluarga Pangestu dan ayahmu, dia bilang anak harus membayar utang ayahnya. Samuel mau melampiaskan kebenciannya pada Keluarga Pangestu
Caden mengernyit. Dia sangat memahami Tony. Masalah Keluarga Sadana pasti berhubungan dengan Tony. Caden yakin Keluarga Sadana pasti sudah mati, bukan menghilang.Tony adalah pria berengsek. Dia bahkan tega mencelakai keluarga sendiri, apalagi orang lain. Samuel menyusun rencana selama bertahun-tahun pasti untuk membalas dendam kepada Keluarga Pangestu.Caden merasa gusar. Dia benar-benar sial lahir di Keluarga Pangestu dan punya hubungan dengan Tony. Caden bertanya, "Waktu itu, kenapa Tony pergi ke Kota Lodia?"Steven menjawab, "Untuk pengembangan gedung baru. Waktu itu, Tony beli banyak tanah di Kota Lodia. Dia sangat mementingkan proyek di kota itu, jadi dia melakukan inspeksi sendiri dan tinggal di kota itu untuk beberapa waktu.""Apa Tony mencari Keluarga Sadana waktu tinggal di Kota Lodia?" tanya Caden.Steven menyahut, "Nggak tahu. Tetangga Keluarga Sadana bilang nggak pernah dengar Keluarga Sadana mengungkit tentang Keluarga Pangestu. Mereka juga nggak pernah lihat Keluarga Pan
Caden merasa familier dengan Desa Baiza. Setelah merenungkannya, dia baru teringat dirinya pernah melihat nama Desa Baiza di barang-barang peninggalan Wanda. Caden menyimpulkan lokasi Baby dari keinginan Wanda dan obsesi Samuel kepada Wanda.Caden berpesan, "Kamu bawa bawahan ke Desa Baiza dulu. Setelah mengurus Naomi, aku baru pergi ke sana."Andrew tidak berani menunda waktu lagi. Dia langsung pergi.Di sisi lain, Samuel sudah bertemu dengan bawahannya. Melihat kondisi Samuel yang menyedihkan, bawahan bertanya dengan ekspresi terkejut, "Ada apa?"Samuel menghela napas, lalu menyahut dengan geram, "Cepat pulang!"Bawahan bertanya balik, "Pulang ke desa?""Iya," jawab Samuel.Bawahan menimpali, "Nggak jadi bawa Bu Naomi lagi? Nona Baby sudah nggak sabar bertemu dengan Bu Naomi."Samuel membalas, "Lain kali saja!"Bawahan juga tidak berani bertanya lagi saat melihat kondisi Samuel yang tidak beres. Dia segera menjalankan mobil.Samuel duduk di kursi penumpang belakang dan mengabaikan lu