Share

Bab 38

Author: Erlina
“Kamu nggak usah ikut campur dalam masalah perceraianku. Kalau aku benar-benar kehabisan akal, aku baru akan minta bantuan orang tuamu.”

Bagaimanapun ceritanya, masalah ini bersangkutan dengan Keluarga Pangestu. Naomi tidak ingin melibatkan Keluarga Bascara dalam masalah ini.

Tiara menghela napas. “Baiklah kalau begitu. Tapi kalau kamu nggak bisa menanganinya, kamu mesti beri tahu aku, ya. Aku memang nggak sanggup buat bantu kamu, tapi orang tuaku pasti bisa.”

Berhubung Naomi tidak ingin mengatakannya, Tiara juga tidak bertanya lagi. Teman yang tahu batasan akan membuat pertemanan terasa lebih nyaman. Jika Tiara memaksa Naomi untuk mengatakannya, bisa jadi Naomi akan merasa tidak nyaman. Namun, Tiara tetap akan mengulurkan bantuan jika Naomi membutuhkannya.

Naomi hanya mengangguk dengan tersenyum saja.

“Haih … apa yang salah dengan dirimu, ya? Apa kamu salah minta doa? Kenapa selalu muncul pria berengsek di sisimu? Buktinya suamimu itu dan ayah dari anak-anakmu itu pada berengsek semua
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Fetrinaelfita
alangkah baiknya jika ketemu ayah kandung nya..
goodnovel comment avatar
Lanny Roveri
Aduh thor lama kl mereka jumpa sm adek mereka rayden
goodnovel comment avatar
rima rosidah
kurang msuk akal jlan ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 39

    “Emm? Ada apa?” tanya Naomi.Pelayan menelan air liurnya. Dia tidak tahu harus berkata apa dalam seketika.Dari ketiga bocah cilik itu, ada 2 yang memiliki wajah persis dengan Bos Caden! Mereka benar-benar adalah Caden versi mini!Namun, Caden sedang makan di ruangan sebelah. Seandainya kedua bocah ini adalah putranya, kenapa Caden tidak makan bersama mereka?Dengar-dengar Caden hanya memiliki 1 anak laki-laki. Jangan-jangan kedua anak ini adalah anak haramnya?Pelayan mulai berimajinasi sembari tersenyum lebar. Hanya saja, pelayan juga tidak berani sembarangan membicarakan masalah pribadi Caden. Dia mesti tahu diri agar bisa tetap bekerja di Restoran Paroyal.Saat menyadari Tiara dan Naomi sedang menatapnya, pelayan segera tersadar dari lamunannya, kemudian menjelaskan dengan canggung, “Maaf, anak-anakmu terlalu tampan. Ini pertama kalinya aku bertemu dengan anak setampan mereka. Maaf, ya, aku sudah bersikap lancang.” Kali ini, Tiara dan Naomi baru menyingkirkan kecurigaan mereka. Se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 40

    Naomi sungguh merasa kaget.Tak disangka, dirinya adalah istri dari pria terkaya di dunia. Naomi seharusnya merasa gembira, tetapi entah kenapa dia malah ingin menangis.Semakin tinggi kedudukan Caden, Naomi pun akan kesulitan untuk melawannya. Seandainya Caden tidak bersedia untuk bercerai, apa yang bisa dilakukan Naomi?Awalnya Naomi sudah menyusun rencana. Jika Caden terus menunda perceraian, Naomi akan mengusiknya. Namun … setelah mendengar ucapan Tiara, Naomi tidak berani melakukannya lagi!Astaga! Kenapa nasib Naomi sial sekali?Ketika melihat ekspresi muram Naomi, Tiara mengira dia terkejut setelah mendengar kabar Caden. Tiara juga tidak berpikir kebanyakan, melainkan berkata, “Caden dan suamimu memang sama-sama lumpuh. Kalau kamu ingin mendengar cerita Caden, sepertinya waktu 3 hari juga nggak bakal habis. Intinya, dia nggak pernah menampakkan diri di publik. Orang-orang juga nggak tahu gimana penampilan Caden. Hanya saja, cerita Caden terus beredar di dunia bisnis.”“Usianya C

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 41

    Saat ini, Dylan sedang duduk di samping Caden. Ketika melihat sosok Naomi, dia spontan menyipitkan matanya. Sebagai seorang pria hidung belang, dia pun sangat menyukai tipe wanita seperti Naomi. Dia memang adalah wanita idaman Dylan.Tanpa memperhatikan ekspresi Caden, Dylan langsung berjalan ke sisi Naomi.“Ada apa?”Selain Dylan, Edward dan Yusa juga ikut menghampirinya. Hanya saja, belum sempat mereka berdua bersuara, Dylan melambaikan tangannya mengisyaratkan mereka berdua untuk kembali ke tempat duduk mereka.“Kalian berdua duduk saja. Wajah kalian jelek sekali. Jangan sampai mengagetkannya.”Edward dan Yusa pun tertegun di tempat.Dalam sekilas mata, mereka dapat merasakan Dylan menyukai wanita itu. Jadi, mereka hanya bisa menyesal dalam hati saja.Mereka semua memang buaya darat dan memiliki latar belakang keluarga yang lumayan bagus. Hanya saja, dalam soal mendapatkan hati wanita, tidak ada yang bisa menandingi Dylan.Nama Dylan sudah terkenal dengan buaya daratnya di Kota Jawh

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 42

    Dari tadi Brian sedang mondar-mandir di depan koridor. Saat dia sedang menelepon pengawal untuk memeriksa rekaman CCTV mencari keberadaan Naomi, tetiba tampak sosok Naomi di depan sana. Senyuman langsung terlukis di wajah Brian.“Nggak usah periksa CCTV lagi. Aku sudah menemukannya!”Naomi menggertakkan giginya, lalu langsung melarikan diri untuk memancingnya ke belokan. Dia khawatir Tiara dan ketiga anaknya akan terkejut ketika melihat gambaran itu. Jadi, Naomi ingin membawa Brian ke pojok ruangan, lalu menusukkan 2 batang jarum. Dia melakukan semua itu juga demi membasmi kejahatan!Alhasil, baru saja Naomi berlari ke ujung, langkahnya pun diadang oleh pengawal Brian.Brian berlari dengan napas terengah-engah. Dia menjambak rambut Naomi, lalu memakinya, “Dasar wanita jalang! Malah berani lari lagi!”Naomi meringis kesakitan. Dia spontan mengangkat kakinya untuk menendang. Lantaran tidak berhasil menendang kaki Brian, dia pun menginjak ujung sepatu Brian.Brian spontan menjerit kesakit

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 43

    Belum sempat Naomi menyadari perubahan raut wajahnya, raut wajah Leon sudah kembali normal. Dia berkata, “Dia sudah syuting dalam waktu yang cukup lama. Kali ini, pihak produksi meminta Camila untuk merahasiakan syuting, bahkan menyuruhnya untuk menandatangani perjanjian. Aku juga nggak tahu kapan dia akan kembali. Aku nggak bisa menghubunginya.”Usai berbicara, Leon mengalihkan topik pembicaraan. “Sebenarnya ada apa antara kamu dengan Brian?”Kening Naomi tampak berkerut.“Sebelumnya aku jual alkohol di bar. Dari sana, dia mulai mengincarku. Dia malah ingin ….”Leon langsung mengerti. Keningnya semakin berkerut lagi. “Si Brian itu sudah terkenal dengan mesumnya di Kota Jawhar. Kalau bukan karena kakaknya, sepertinya dia sudah dihabisi orang-orang.”“Apa Keluarga Senjaya hebat sekali?”“Emm, tergolong keluarga konglomerat.”“Aku hanya tahu Keluarga Pangestu. Aku nggak pernah mendengar nama Keluarga Senjaya.”“Keluarga Senjaya baru mulai bangkit pada beberapa tahun ini. Itu juga karena

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 44

    Langkah kaki Naomi seketika berhenti. Apa Caden sedang berbicara dengannya?Naomi memalingkan kepalanya melirik Caden sekilas. Caden masih melihat ke depan dengan pose yang sama. Dia tidak melihat Naomi sama sekali. Apa Naomi sedang berhalusinasi?Saat Naomi hendak melanjutkan langkahnya, terdengar lagi suara Caden. “Kesabaranku ada batasnya. Kalau kamu ingin bermain trik tarik ulur, aku sarankan kamu untuk urungkan niatmu. Lebih baik kamu terus terang saja, sebenarnya apa yang ingin kamu dapatkan dengan mendekatiku?”Kali ini, Naomi yakin dirinya tidak sedang berhalusinasi. Dia melirik sekeliling. Setelah menyadari tidak ada orang di sekitar, dia yakin ucapan Caden ditujukan untuk dirinya.Naomi juga tidak bisa bersabar lagi. Dia membalikkan tubuhnya, melangkah maju ke sisi Caden, lalu berhenti sekitar 1 meter darinya. Naomi mengangkat kepalanya, lalu berkata, “Kesabaranku juga ada batasnya. Aku sudah jelaskan berkali-kali, aku nggak bermaksud untuk mendekatimu, bahkan nggak kepikiran

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 45

    Caden terus membelalaki sosok Naomi yang berjalan pergi. Hingga Dylan datang mencarinya, Caden baru mengalihkan pandangannya.Dylan berdiri di samping Caden sembari menyalakan rokok. Dia pun bertanya dengan tersenyum, “Sebenarnya apa hubungan kamu dengan gadis itu?”“Nggak ada hubungan apa-apa.”“Kalau nggak ada hubungan apa-apa, kenapa kamu nggak menolongnya?”Reaksi Caden sangat aneh hari ini. Dia memang bukan orang baik, tapi dia bukan orang jahat. Apalagi wanita itu sedang meminta bantuan di area kekuasaannya, itu berarti ada yang ingin membuat keonaran di tempatnya. Caden malah tidak menghiraukannya, melainkan mengusir wanita itu.Seandainya wanita itu adalah wanita lain, meski Caden tidak ikut campur, dia pasti akan menyuruh Steven untuk mencari tahu apa yang terjadi.Sikap Caden sangatlah aneh! Pasti ada sesuatu di antara mereka berdua!Jadi, Dylan berasumsi pasti ada sesuatu dengan Caden dan wanita itu. Apalagi, baru saja wanita itu pergi, Caden malah keluar merokok dengan waja

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 46

    Dylan bertanya, “Kamu nggak suruh anak buahmu untuk menyelidiki latar belakangnya?”“Sudah, tapi nggak ditemukan informasi yang berguna.”“Betul juga. Kalau dia benar-benar diutus anggota Keluarga Pangestu untuk mengekangmu, mereka pasti akan merahasiakan latar belakangnya. Tapi, Rayden itu satu-satunya penerus Keluarga Pangestu. Pak Tony sangat mementingkan soal hubungan darah. Meski dia nggak suka sama Rayden, seharusnya dia nggak akan mencelakai Rayden.”“Kalau terjadi apa-apa dengan Rayden, sepertinya Pak Tony bakal sibuk dalam mengatasi ketiga putrinya itu, dia pun nggak bakal ada waktu buat mencelakaimu. Menurutku, meski dia memang diutus untuk mendekati Rayden, dia juga nggak bakal sakiti Rayden.”Caden mengetuk-ngetuk batang rokoknya. Ucapan Dylan memang masuk akal.Setelah itu, Dylan berkata lagi, “Lagi pula, kalau dia benar-benar utusan dari Keluarga Pangestu. Pion yang diutus Pak Tony memang bagus sekali!”Seandainya Tony mengutus wanita biasa untuk mendekati Caden, Caden pa

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1386

    Angeline sudah bangkit dan berdiri dengan sangat dekat di sisi Dylan sambil memelototi Camila. Melihat Camila yang menunjukkan ekspresi kesakitan, dia hanya memasang tampang mengejek.Seusai Naomi menghentikan darahnya, ambulans masih belum tiba. Tubuh Camila sudah dibasahi keringat dingin saking sakitnya. Amarahnya pun memuncak. Dia memelototi Dylan, lalu berseru sambil menggertakkan gigi, “Jangan pura-pura mati! Cepat bicara!”Begitu Camila berseru, lukanya terasa sakit lagi. “Hk!”Naomi buru-buru berujar, “Kamu tenang dulu. Aku akan gantikan kamu bertanya padanya.”Kemudian, Naomi memelototi Dylan dan Angeline sambil bertanya, “Katakanlah, atas dasar apa dia memukul orang!”Dylan menjawab dengan ekspresi menyesal, “Begitu lihat ada wanita yang tidur di rumahku, dia pun salah paham dan mengira Camila datang untuk merayuku. Dia langsung ambil sebuah pajangan dan mulai memukuli orang.”Naomi mencibir, “Dia langsung main pukul tanpa bertanya dulu? Apa dia itu orang normal?”Angeline ber

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1385

    Dylan menghela napas. “Otak itu barang yang penting. Bisa nggak kamu punya otak sedikit? Orang yang agak-agak bodoh memang imut. Tapi kalau terlalu bodoh, siapa yang suka?”Angelina sangat peka dan segera meminta maaf. “Aku salah, Sayang. Jangan marah, ya. Aku begitu nggak suka sama mereka kan cuma karena aku takut mereka merebutmu. Jangan marah lagi, ya. Aku yang salah. Kalau kamu masih marah, aku ... aku pergi minta maaf sama mereka deh. Gimana?”Sebelum Dylan sempat berbicara, Angeline sudah berlari ke sisi Naomi dan berkata, “Kak, aku salah. Maaf ....”Naomi hanya menjulingkan matanya tanpa mengatakan apa-apa. Dia langsung mengabaikan Angeline, lalu lanjut berjalan ke depan rumah Camila dan membuka pintu dengan memindai wajahnya.Angeline sangat terkejut. Dia menoleh ke arah Dylan dan bertanya, “Sayang, kamu tinggal di samping rumah Camila?”“Emm.”Angeline langsung merasa cemburu. “Kenapa kalian tinggalnya begitu dekat ....”Setelah masuk ke rumah, Naomi menjulingkan matanya lagi.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1384

    Naomi membawa sarapan yang dipersiapkannya untuk Camila masuk ke vila.“Nana!” Tiba-tiba, ada suara seseorang yang familier memanggil Naomi dari belakang. Begitu menoleh, Naomi langsung melihat Dylan yang baru kembali Di sampingnya, terdapat seorang gadis bertubuh seksi dan bertampang imut. Gadis itu terlihat sangat muda, sepertinya baru berusia sekitar 20 tahun. Dia adalah tipikal gadis bertubuh seksi, tetapi berwajah bak malaikat yang sangat disukai para pria.Dylan hanya menyukai wanita yang cantik alami. Semua pacarnya adalah wanita cantik yang memiliki pesona masing-masing. Gadis ini merangkul lengan Dylan dan keduanya terlihat sangat mesra.Begitu melihat Naomi, gadis itu langsung mengamatinya dengan penuh rasa permusuhan. Naomi hanya mengatupkan bibirnya dan merasa agak pusing. Camila pernah memberi tahu Naomi bahwa hanya dalam waktu 20-an hari, Dylan sudah mengganti 3 pacar. Sebelum tubuhnya pulih, dia sudah langsung mulai berpacaran. Gadis di hadapannya ini seharusnya adalah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1383

    Naomi memeluk Caden sambil berbisik, “Sekarang, semua orang nggak berhenti memuji Ayah dan Ibu. Negara sudah turun tangan untuk bersihkan nama mereka dan mereka bisa beristirahat dengan tenang. Kamu juga nggak perlu khawatir lagi.”Caden menyahut, “Menemukan abu Ibu dan membiarkannya dikubur bersama Ayah secara terang-terangan adalah impianku selama ini. Sekarang, impian itu sudah terwujud. Aku senang banget kok. Kamu nggak usah khawatirkan aku.”Naomi merasa sangat sedih dan menepuk-nepuk punggung Caden. Setelah terdiam sejenak, Naomi memanggil, “Sayang.”“Hmm?”“Kamu sudah mau ulang tahun.”Caden membuka matanya, lalu menengadah dan menatap Naomi. “Lalu?”“Apa kamu harus tinggal di aula leluhur di kediaman lama selama beberapa hari ini?”“Nggak juga sih. Kalau ada masalah mendesak, aku bisa pulang kapan saja. Ada para biksu yang melakukan upacaranya, aku nggak ada di sana juga nggak apa-apa.”Naomi berkata, “Kalau begitu, kamu harus makan dan tidur yang baik di sana. Di hari ulang ta

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1382

    Braden mengalihkan perhatiannya dari virus ke orang misterius. “Papa, kamu sudah temukan petunjuk baru mengenai orang misterius?”Caden mengernyit lagi. Ketika mengungkit tentang orang misterius, ekspresinya langsung berubah menjadi sangat dingin. Ada amarah, kebencian, dan kekecewaan yang terkandung dalam matanya.Setelah sesaat, Caden baru menjawab, “Mengenai masalah orang misterius, itu masalah pribadiku dengannya. Kalian nggak perlu ikut campur atau menyelidiki tentangnya. Kalau butuh bantuan, aku akan cari kalian. Waktu kalian senggang, carilah informasi tentang Kakek Buyut Pertama dan Kakek Buyut Keempat kalian.”Kakek Pertama dan Kakek Keempat sudah turun gunung untuk beberapa saat. Anehnya, masih tidak ada informasi mengenai keberadaan mereka sampai sekarang.Braden dan Rayden menatap Caden dengan kening berkerut, lalu mengangguk dan menjawab, “Kami mengerti.”Seusai menyiapkan makanan, Naomi mengetuk pintu dan berjalan masuk. “Ayo makan.”Setelah berjalan mendekat dan melihat

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1381

    Rayden bertanya dengan bersemangat, “Kakek dan Nenek menyembunyikan virusnya di Kota Amari?”Braden merasa bingung. “Tapi, Kota Amari itu bagian dari negara kita. Kalau Kakek dan Nenek sudah berhasil bawa virus dan datanya pulang, kenapa mereka nggak menyerahkannya pada negara? Bukannya katanya ada banyak orang yang diutus untuk pergi menjemput mereka? Kenapa Kakek dan Nenek nggak serahkan virus dan datanya pada mereka?”Caden terdiam dan memikirkannya. Dia juga tidak mengetahui situasi spesifik pada saat itu, tetapi merasa yakin bahwa barangnya pasti berada di Kota Amari. Sebelum ayahnya tewas, kata terakhir yang diucapkannya adalah puzzle.Waktu itu, Caden masih kecil. Dia mengira ayahnya mengungkit tentang puzzle karena merindukan waktu bermain mereka. Oleh karena itu, dia baru menunduk pada Tony demi menaruh kotak puzzle ini ke dalam peti mati ayahnya pada pemakaman ayahnya.Setelah mulai curiga, Caden selalu berniat untuk menggali kuburan ayahnya demi menemukan kotak puzzle ini. N

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1380

    Naomi membantu Caden membuka jasnya dengan perhatian sambil berkata, “Aku sudah coba tidur, tapi nggak bisa tidur. Gimana? Semuanya sudah selesai?”“Masalah di tempat pemakaman sudah selesai, tapi para biksu masih harus bacakan sutra di aula leluhur kediaman lama untuk 3 hari.”“Apa kita perlu pergi ke sana?”“Aku sendiri sudah cukup. Aku cuma pulang untuk periksa keadaan kalian. Nanti, aku akan pergi lagi.”Naomi mengambil gantungan baju, lalu menggantung jas Caden di lemari jaket samping pintu.Braden mengeluarkan sandal rumah dari rak sepatu dan berkata, “Papa, ayo ganti sepatumu.”Caden tersenyum dan membuka sepatunya. Kemudian, Rayden menaruh sepatunya ke rak sepatu. Caden mengelus kepala putranya dengan lembut.Setelah itu, keempat orang itu berjalan masuk ke ruang tamu. Caden bertanya, “Ayah dan Ibu sudah pulang?”Joseph dan Maria telah pindah pada awal bulan. Sekarang, mereka tidak lagi tinggal di rumah ini.Naomi menjawab, “Belum. Mereka khawatir sama kamu, aku, dan anak-anak.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1379

    Setelah para petinggi militer pergi, Caden menyuruh Naomi terlebih dahulu membawa anak-anak pulang. Dia masih perlu kembali ke aula leluhur di kediaman lama bersama para biksu.Naomi menghibur Caden untuk sejenak, lalu terlebih dahulu membawa anak-anak dan orang tuanya pergi. Camila dan Tiara juga pergi bersama mereka, sedangkan Dylan dan Edward menemani Caden.Sampai meninggalkan pemakaman, Camila baru berkata, “Pasukan hari ini benar-benar mengejutkanku! Naomi, Paman dan Bibi itu pahlawan yang gugur demi negara? Aku sama sekali nggak pernah dengar tentang hal ini.”Naomi menjawab, “Aku juga baru tahu hari ini. Caden bilang, mereka berkorban demi masyarakat. Tapi aku juga nggak tahu situasi spesifiknya.”Camila merasa sangat terkejut. “Aku selalu kira anggota Keluarga Pangestu yang suruh orang untuk bunuh mereka demi merebut harta keluarga. Gimanapun, Paman itu satu-satunya pewaris Keluarga Pangestu.”Tiara juga mengangguk dan menambahkan, “Aku juga kira begitu. Selama ini, rumor itu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1378

    Pada malam hari itu juga, Caden yang masih kecil langsung dapat berpikir terbuka. Hanya orang terkuatlah yang dapat bertahan di dunia ini. Jika seseorang belum memiliki kemampuan yang cukup kuat, dia harus belajar untuk mengalah.Di usia Caden itu, menunduk merupakan cara paling dasar untuk bertahan hidup. Jadi, pada malam itu juga, dia berlutut di depan Tony dengan membawa puzzle itu dan memanggilnya “kakek” untuk yang pertama kalinya. Dia memohon pada Tony untuk mengizinkannya menaruh puzzle itu di dalam peti mati supaya bisa menemani ayahnya. Pada saat itu, Tony yang mengenakan pakaian resmi sedang duduk di kursi dan menyesap teh. Dia memicingkan matanya dan menatap Caden dengan penuh peremehan untuk sesaat sebelum berkata dengan tegas, “Boleh saja kalau kamu mau memasukkannya. Tapi, kamu harus patuhi kata-kataku kelak.”“Waktu ada media yang wawancarai kamu kelak, kamu nggak boleh tunjukkan ketidakpuasanmu terhadapku ataupun Keluarga Pangestu. Selain itu, kamu juga nggak boleh ung

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status