Share

Bab 309

Naomi menatap Caden dalam-dalam. “Emm, seekor anjing, lebih tepatnya seekor anjing rabies!”

Raut wajah Caden menjadi muram. “Apa kamu sudah suntik vaksin rabies?”

Naomi merasa bingung. “Emm? Ngapain suntik vaksin rabies?”

Kali ini, ekspresi Caden semakin murung lagi. “Kamu digigit anjing rabies. Bukannya sudah seharusnya kamu suntik vaksin rabies?”

“Aku … aku cuma perumpamaan saja, bukan anjing rabies beneran. Hanya seekor anjing yang agak galak saja!”

“Kalau anjing itu galak, kenapa kamu masih hidup?”

Naomi sungguh kehabisan kata-kata. “Apa kamu berharap aku mati digigit anjing. Memangnya apa untungnya kalau aku mati?”

“Kapan kamu digigitnya?” tanya Rayden dengan ketus.

Naomi membalas dengan nada tidak bersahabat, “Saat perjalanan antar kamu pulang.”

“Kamu nggak pergi ke dokter?”

“Anjing itu nggak benar-benar gila. Untuk apa aku ke dokter? Sudahlah, jangan bahas masalah ini lagi. Aku pakai pakaianmu!” Usai berbicara, Naomi hendak meninggalkan tempat. Namun, dia kembali dihentikan oleh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status