Share

Bab 316

Penulis: Erlina
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Jayden berkata dengan terbata-bata, “Ma … masih belum. Mama tunggu sebentar lagi, ya.”

“Emm, oke, nanti kalian panggil Mama setelah selesai.”

Setelah berhasil mengusir Naomi, Jadyen bertanya kepada Hayden dengan gugup, “Kak Hayden, apa kamu masih nggak berhasil menghubungi Rayden?”

Hayden dan Jayden telah mempersiapkan diri mereka untuk pergi hari ini. Mereka pun terus menghubungi Rayden, ingin memberi tahu masalah kepergian mereka. Mereka ingin Rayden mengemas barangnya, lalu pergi bersama mereka.

Namun, panggilan Rayden tidak bisa terhubung.

Kali ini, Hayden merasa panik. “Nggak bisa dihubungi! Gimana kalau kita pencar? Sekarang aku pergi cari Rayden. Kalian ikut Mama ke stasiun kereta api dulu. Nanti aku akan bawa Rayden ke stasiun kereta api?”

Dibandingkan dengan kedua bocah yang gugup itu, Braden kelihatan lebih tenang. Dia menggeleng dengan mengerutkan keningnya. “Sekarang Caden hanya menyadari masalah Mama, masih belum menyadari masalah kita. Kalau kamu pergi mencari Rayden, sem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
good braden...kau memang bisa d andalkan...️...️...
goodnovel comment avatar
Bundanya Ram
...️...️...️...️...️...️...️...️
goodnovel comment avatar
Bundanya Ram
bagus braden lebih baik cepat beri tau ibumu kasian sama si bugsu biar utuh jadi satu keluarga bahagia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 317

    Braden meninggalkan kamar untuk mencari Naomi. Alhasil, malah terdengar suara teriak Naomi dari luar pintu. Dia segera menutup pintu kamar, agar Hayden tidak kehilangan kendalinya setelah mendengar suara jeritan itu.Braden berjalan ke sisi pintu, lalu memindahkan sebuah bangku kecil dan memanjatnya. Dia sedang mengintip dari lubang intip pintu.Caden?Jantung Braden hampir saja copot. Kenapa Caden datang secepat ini?Kemudian, Braden mengintip lagi. Dia juga menemukan sosok Steven yang sedang berdiri di samping Caden. Hanya saja, Braden tidak bisa melihat ekspresi ibunya, hanya bisa melihat belakang kepala ibunya saja.Kening Braden berkerut. Dia berusaha untuk menguping dari dalam pintu.Di luar pintu.Berhubung Caden datang ke rumah, Naomi pun tidak bisa menahan emosinya, langsung berteriak, “Kalau aku bilang bukan, berarti bukan! Cepat pergi sana! Kalau kamu nggak pergi, aku bakal lapor polisi! Aku nggak ingin bertemu denganmu lagi. Pergi! Pergi sekarang!”Caden berdiri di depan pi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 318

    Tanpa menunggu pertanyaan dari Naomi, Caden pun berkata, “Aku akui aku sudah bersalah. Aku nggak peduli kamu ingin memperlakukanku seperti apa. Terserah kamu ingin memukul atau memarahiku. Meskipun kamu menusukku dengan pisau, aku juga nggak akan melawan. Yang penting adalah kamu jangan emosi lagi. Tapi kamu nggak boleh bersikap sadis terhadap Rayden!”“Apa kamu nggak tahu betapa Rayden merindukanmu? Dia selalu merindukanmu setiap saat. Saat hujan, dia khawatir kamu lupa bawa payung. Saat ada petir, dia khawatir kamu akan ketakutan. Dia juga takut kamu akan kedinginan di saat turun salju!”“Saat cuaca dingin, Rayden nggak bersedia tidur di kamarnya. Dia terus menunggu kepulanganmu di luar sana. Dia berharap kamu bisa pulang untuk melihatnya! Apa kamu tahu, bagaimana hari-hari Rayden sejak dia merindukan mamanya? Dia sudah lama menantikanmu. Dia baru saja memanggilmu Mama, sekarang kamu malah ingin mencampakkannya lagi! Naomi, apa hatimu nggak sakit?”Caden sangat mencintai Rayden. Jadi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 319

    “Mama, kemarilah.” Braden yang mengenakan masker menggandeng Naomi kembali ke rumah.Caden juga ingin ikut ke dalam. Namun, langkahnya diadang oleh Braden. “Kamu tunggu di luar saja!”Caden terdiam membisu.Dengan begitu, Braden meninggalkan Caden sendirian di luar, lalu membawa Naomi ke dalam rumah.Braden membawa Naomi ke dalam ruang baca. Dia menyuruh Naomi minum air hangat untuk menenangkan dirinya, lalu memberinya sebuah pil penenang.Naomi terbengong. “Braden, Mama nggak lagi sakit.”“Lebih baik Mama makan dulu. Ada yang ingin aku bicarakan dengan Mama.”Braden tahu seberapa besar tekanan yang bisa diterima ibunya. Jika Naomi tidak mengonsumsi obat ini, Braden pun tidak berani untuk berterus terang!Naomi terbengong. Hanya saja, setelah mendengar ucapan Braden, dia mengambil obat itu, lalu memakannya.“Apa yang ingin kamu bicarakan sama Mama?”Kali ini, Braden baru berani berkata, “Mama, aku sudah tahu semua masa lalu itu. Aku juga tahu kenapa Mama tiba-tiba ingin meninggalkan Ko

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 320

    Naomi melihat anaknya dengan wajah serius. Dia tidak merasa Braden sedang bercanda. Napasnya menjadi lebih kencang! Dia menatap Braden dengan tatapan tidak percaya. “Mana mungkin? Bagaimana mungkin aku dan Rayden ….”Braden menenangkannya, “Mama jangan panik dulu. Tenangkan dirimu. Semua ini adalah kabar baik bagi kita semua. Kami bertambah 1 saudara, sedangkan Mama bertambah 1 anak!”“Aku tahu, aku tahu … hal ini adalah kabar baik. Tapi, bagaimana mungkin aku itu mamanya Rayden? Kalau aku itu mamanya, kenapa aku nggak tahu keberadaan Rayden? Aku sudah mengandungnya selama 9 bulan, mana mungkin aku nggak mengetahuinya! Apa ada yang salah dengan hasil pemeriksaan Rayden? Apa kalian yakin aku itu mamanya?”Masalah ini terlalu mendadak. Saking mendadaknya, Naomi tidak berani memercayainya!Braden berkata dengan serius, “Saat Mama mengandung kami, kondisi Mama sangat buruk, bahkan nggak melakukan pemeriksaan kandungan di rumah sakit. Kemudian, Mama juga melahirkan kami dalam keadaan pingsa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 321

    Braden yang mengerutkan keningnya sedang berdiri di samping Naomi. Dia meminjamkan pundaknya untuk menjadi tempat sandaran ibunya. Dia bagai orang dewasa yang sedang menenangkan Naomi.“Mama jangan meragukan diri sendiri. Di dalam hati kami, Mama adalah mama yang paling baik di dunia ini. Mama adalah mama paling unggul dan paling hebat!”Naomi memasukkan Braden ke dalam pelukannya dan menangis dengan semakin histeris lagi. Beberapa saat kemudian, Naomi menyeka air matanya. Dia berdiri hendak pergi mencari Rayden.Braden bertanya, “Mama, apa kita masih akan pergi hari ini?”“Kita nggak pergi lagi! Meskipun kita pergi, Mama juga mesti membawa Rayden untuk pergi bersama kita. Aku nggak akan meninggalkan Rayden begitu saja!”Braden mengangguk, lalu bertanya, “Bagaimana dengan selanjutnya? Apa yang akan Mama lakukan setelah bertemu dengan Rayden?”Naomi terisak-isak. “Aku ingin minta maaf sama Rayden. Aku ingin mengatakan bahwa Mama sudah kembali. Kelak dia nggak perlu memeluk harapan koson

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 322

    Untung saja Steven mengangkat telepon dengan cepat. “Halo, Bu Naomi, aku dan Kak Caden sedang berada di rumah sakit. Rayden juga sedang di rumah sakit.”“Iya, aku tahu. Bagaimana kondisi Rayden saat ini?”Steven merasa gugup. “Aku bukan dokter, aku juga nggak begitu mengerti. Aku hanya melihat ada Dok Robbin dan dokter lainnya mengerumuni Rayden. Sepertinya mereka sedang memberi obat kepada Rayden.”“Apa kamu sedang berada di dalam kamar?”“Nggak, aku lagi di luar!”“Kamu segera ke kamar! Kemudian, buka panggilan video!”Naomi tidak bisa menunggu lagi. Penyakit Rayden bisa memburuk kapan saja! Dia khawatir belum sempat dirinya sampai di kamar pasien, semuanya pun sudah terlambat ….Anak itu adalah Rayden kesayangannya, anak kandungnya! Tidak boleh terjadi apa-apa dengannya!Naomi terhubung dengan panggilan video. Steven pun segera mengangkatnya. “Bu Naomi, aku sudah masuk ke kamar pasien. Apa yang ingin kamu lihat?”Kamera digerakkan. Naomi dapat melihat Caden yang sedang berdiri di de

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 323

    “Sebenarnya sudah mati belum, sih?”“Meski belum mati, hidupnya juga nggak lama lagi. Dengar-dengar saat Rayden diantar ke rumah sakit, tubuhnya gemetar parah, bagai ketakutan karena melihat hantu saja. Aku curiga dia itu kerasukan.”“Kalau begitu, setelah dia mati, dia juga nggak usah dikubur di makam leluhur. Nggak bagus untuk keberuntungan Keluarga Pangestu!”“Ingin masuk ke makam leluhur? Apa dia pantas? Dia hanyalah anak yang nggak punya mama! Setelah dia mati, dia hanya pantas untuk masuk neraka saja!”“Mungkin ini yang dinamakan dosa ayah dibayar oleh anaknya. Ternyata Tuhan juga nggak tahan melihat betapa jahatnya papanya. Sekarang sudah saatnya anaknya menebus semua kejahatan yang diperbuat ayahnya! Rasain dia sakit parah! Rasakan! Tunggu saja, anak itu pasti akan selalu disiksa dengan penyakitnya! Dia akan mati kesakitan! Ahh ….”Satu detik sebelumnya, Sonia baru saja ingin mengutuk Rayden. Satu detik kemudian, rambutnya langsung dijambak, lalu ditarik jatuh ke lantai!Saat S

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 324

    “Pukul wanita ini sampai babak belur! Kalau bisa, pukul dia sampai mati saja! Aku akan tanggung jawab!”“Hancurkan mukanya! Aku ingin jambak rambutnya sampai botak!”“Berani-beraninya dia menamparku. Pukul wajahnya hingga bengkak. Kemudian, cincang tangannya!”Pengawal Keluarga Pangestu yang galak itu hendak turun tangan terhadap Naomi.Saat ini, kedua mata Naomi masih kelihatan sangat membara. Dia menggertakkan giginya sembari memelototi mereka. Jarum perak di dalam saku pakaian Naomi juga sudah tidak sabaran untuk menunjukkan kehebatannya!Naomi bagai orang yang sudah kehilangan kewarasannya. “Ayo, ayo kemari! Kalian semua yang sudah memaksaku! Aku akan bunuh siapa pun yang berani mengutuk anakku!”Hanya saja, baru saja ucapan Naomi dilontarkan, tiba-tiba muncul bayangan hitam yang menggelapkan pandangannya. Caden merangkul pundak Naomi, lalu mengadang tinjuan salah 1 pengawal.“Krek!” Tangan pengawal itu dipatahkan oleh Caden.Pengawal segera berteriak kesakitan. Ketika melihat pela

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 788

    Perahu terombang-ambing sehingga membuat Naomi gelisah. Dia takut kegelapan dan air. Setiap berdiri di tepi laut, Naomi merasa seperti ada sesuatu yang akan melompat keluar dari dasar laut.Naomi melihat ke luar sesaat, lalu segera mengalihkan pandangannya. Tubuh Naomi gemetaran. Dia takut pada kegelapan dan lautan yang luas ini. Naomi takut pada Samuel yang menggila karena dibutakan dendam.Naomi juga takut terjadi sesuatu pada Caden. Dia tidak ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama Samuel. Dia hanya ingin bersama Caden dan membesarkan anak-anak dengannya.Wajah Caden dan anak-anak saat tertawa muncul di benak Naomi. Dia merasa sedih dan pandangannya menjadi kabur. Naomi sangat merindukan mereka.Naomi berharap Caden bisa langsung muncul di depannya. Dia ingin menghambur ke pelukan Caden dan memberitahunya dia sangat takut.....Pada saat yang sama, di tepi laut. Caden sedang memandangi lautan sembari mengernyit. Auranya sangat dingin.Andrew yang berdiri di samping Caden melapor, "

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 787

    Naomi menimpali dengan ketus, "Mana ada kehidupan selanjutnya lagi? Kamu nggak usah bohongi diri sendiri! Samuel, seharusnya kamu nggak melawan Caden. Jelas-jelas kamu tahu Caden nggak melakukan apa pun dan Wanda sangat mencintai Caden."Naomi menambahkan, "Kalau kamu menyakiti Caden, kamu nggak akan merasa senang. Kamu akan makin menderita!"Samuel menanggapi, "Mana mungkin aku menderita? Caden memang nggak terlibat dalam perbuatan keji Keluarga Pangestu, tapi aku mau menghancurkan seluruh Keluarga Pangestu. Jadi, aku nggak akan melepaskan Caden!"Samuel meneruskan, "Lagi pula, Caden itu satu-satunya darah daging Darman. Kalau aku melepaskannya, bagaimana dengan aku? Kalau dia mati, aku baru bisa terlepas dari penderitaan!"Ekspresi Samuel berubah menjadi sangat mengerikan. Dia melanjutkan, "Kamu nggak tahu aku sangat takut dan putus asa saat diseret Darman di gunung waktu itu. Aku nggak akan pernah melupakan mimpi buruk itu seumur hidup! Keluarga Pangestu menghancurkan hidupku, tapi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 786

    Samuel sudah menghasut Naomi beberapa kali, tetapi dia tidak pernah berhasil. Naomi tidak ingin balas dendam. Dia hanya ingin hidup tenang bersama anak-anaknya. Entah Naomi memang terlalu murah hati atau memang polos.Yang lebih memusingkan adalah Naomi tidak tertarik pada Samuel. Dia malah menyukai Caden. Itulah sebabnya Samuel terpaksa mengubah rencananya dan membawa Naomi pergi secara paksa.Samuel akan membawa Naomi menemui Baby dan menyembunyikan mereka. Setelah itu, Samuel baru kembali untuk membuat perhitungan dengan Caden.Samuel mengembuskan napas. Setelah menenangkan diri sejenak, Samuel berkata lagi, "Naomi, perasaan cinta bisa dipupuk. Nggak masalah sekarang kamu nggak menyukaiku, waktu kita masih panjang.""Setelah aku memasukkan semua anggota Keluarga Pangestu ke neraka, aku akan bawa kamu dan anak-anak ke tempat yang indah. Kita akan hidup di lingkungan yang baru. Kita menyelamatkan satu sama lain dan menghabiskan sisa hidup bersama," lanjut Samuel.Naomi memandang Samue

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 785

    Samuel memandang laut sambil bergumam, "Apa yang dilakukan Keluarga Pangestu padaku ...."Mata Samuel memerah. Hatinya hancur begitu mengingat masalah ini. Naomi tidak suka mencari tahu rahasia orang lain, tetapi dia ingin tahu masalah ini. Setelah mengetahui seluk-beluk permasalahannya, dia baru bisa mencari cara untuk menyelesaikan masalah.Samuel terdiam sejenak, lalu bercerita kepada Naomi. Ceritanya tidak terlalu panjang, tetapi sangat mengejutkan. Naomi termangu setelah mendengar cerita Samuel.Samuel bertanya, "Jadi, menurutmu apa aku salah membenci Keluarga Pangestu?"Naomi tidak menjawab pertanyaan Samuel. Namun, dia merasa Keluarga Pangestu yang berengsek itu memang pantas dibenci! Mereka benar-benar tega melakukan perbuatan keji seperti itu. Mereka pantas mati!Samuel bisa menebak pemikiran Naomi. Dia tersenyum. Samuel memandang ke kejauhan dan terdiam untuk waktu yang lama.Saat menoleh lagi, ekspresi sedih di wajah Samuel sudah menghilang. Dia kembali menjadi Samuel yang e

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 784

    Samuel mencibir, lalu menyahut, "Tentu saja aku yakin. Aku nggak mungkin salah. Orang yang menyeretku malam itu Darman!"Naomi tertegun sejenak sebelum bertanya, "Apa yang terjadi selanjutnya? Apa kamu mencari Wanda lagi setelah bangun?"Samuel menjawab dengan ekspresi sedih, "Setelah aku bangun, Wanda sudah pergi bersama Darman. Waktu aku mendengar kabar Wanda lagi, dia sudah punya anak. Wanda dan Darman hidup bahagia dengan luar negeri. Dia pasti sudah melupakanku."Naomi mengernyit. Jika semua yang dikatakan Samuel benar, hidupnya memang sangat menyedihkan dan Keluarga Pangestu yang bersalah. Namun, hal ini membuktikan bukan Darman yang mendorong Samuel ke jurang penyiksaan. Dia hanya merebut kebahagiaan yang akan didapatkan Samuel.Naomi bertanya, "Apa yang Darman lakukan padamu setelah membawamu ke belakang gunung? Apa perbuatannya memengaruhi kehidupanmu selanjutnya?"Wajah Samuel menegang, seolah-olah Naomi mengungkit hal yang tabu bagi Samuel. Begitu melihat reaksi Samuel, Naom

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 783

    Samuel mengepalkan tangannya. Dia baru berbicara lagi setelah berjeda sejenak, "Waktu Wanda menjemputku, aku keluar dari rumah dengan perasaan gembira. Tapi, aku melihat Darman yang berdiri di samping Wanda. Aku nggak menyangka pria yang Wanda ceritakan padaku itu anggota Keluarga Pangestu!""Setelah melihat Darman, aku langsung teringat mimpi burukku. Aku takut pada Darman, aku membencinya dan seluruh Keluarga Pangestu! Tapi, waktu itu aku lebih takut dia menyakiti aku dan Wanda. Aku ingin melindungi Wanda," lanjut Samuel.Samuel meneruskan, "Aku berusaha untuk membawa Wanda pergi agar dia menjauhi Darman. Aku juga menggigit Darman dan berharap dia mati! Tapi, Wanda malah menegurku. Dia menyuruhku berhenti menggigit Darman. Itu pertama kalinya Wanda menegurku sehingga aku merasa sangat sedih.""Padahal aku menggigit Darman karena ingin melindungi Wanda, kenapa Wanda malah menegurku? Aku melepaskan Darman, lalu berlari ke rumah dan menangis di pojok. Wanda ikut aku masuk ke rumah, dia

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 782

    Samuel lanjut bercerita, "Guru itu akan menyeka tanganku yang kotor dan memelukku sambil membacakan cerita untukku. Dia juga menyemangatiku untuk bicara, dia juga suka mencubit pipiku dan memujiku. Waktu merasa gembira, dia akan mencium keningku.""Guru itu juga akan menegakkan keadilan untukku waktu aku ditindas anak-anak lain. Setelah itu, dia akan mencari cara untuk menghiburku. Dia melarang orang lain memanggilku si Bisu dan memberiku nama baru, Lucky," kata Samuel.Samuel meneruskan, "Guru itu sangat perhatian, dia tahu aku punya masalah. Dia memberitahuku Tuhan itu adil. Kalau sekarang kamu hidup menderita, ke depannya kamu akan diberi kebahagiaan. Guru itu bilang, jangan terus terjebak dalam masa lalu yang kelam, kita harus melihat ke depan.""Guru itu juga bilang aku ini anak yang beruntung, jadi dia menamaiku Lucky. Dia berharap ke depannya hidupku akan dipenuhi keberuntungan dan lancar. Kemudian, dia sangat sedih setelah tahu Bobby dan istrinya memukulku. Dia memelukku sambil

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 781

    Sebelum Naomi sempat bicara, Samuel memandangnya dan berkata, "Seperti diselamatkan dari tumpukan mayat, lalu dimasukkan ke neraka lagi. Rasanya sangat menyiksa!"Naomi terdiam. Samuel meneruskan, "Kamu nggak tahu, dulu hidupku juga sangat bahagia. Sama seperti Braden, Hayden, dan Jayden yang kamu besarkan, aku dikelilingi cinta.""Kalau nggak ada anggota Keluarga Pangestu, sekarang hidupku pasti tetap bahagia. Keluarga Pangestu menghancurkan hidupku. Mereka menyakitiku dan merebut orang yang kucintai berulang kali. Keluarga Pangestu melemparku ke neraka dan melenyapkan semua harapanku sehingga hidupku sangat menderita," lanjut Samuel.Samuel menambahkan, "Jelas-jelas mereka sudah melakukan banyak hal yang keji, tapi kenapa mereka masih bisa hidup bahagia? Mereka mencelakai orang yang kucintai dan menghancurkan hidupku. Apa aku salah kalau ingin balas dendam?"Naomi mengernyit dan bertanya balik, "Apa yang Caden lakukan padamu?"Samuel memandang lautan yang luas. Dia terlihat menderita

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 780

    Samuel tersenyum. “Apa kamu terkejut aku akan begitu sadis?” Dia menunduk sembari membalikkan labu yang dipanggangnya. Kemudian, Samuel pun tersenyum. “Siapa juga yang mau jadi iblis? Semua juga karena terpaksa.”Kening Naomi berkerut. “Nggak peduli ada dendam apa di antara kamu dengan Caden dan Keluarga Pangestu, kamu nggak seharusnya melibatkan anak. Anak itu nggak bersalah!”Samuel kembali menghela napas panjang, kemudian menjawab, “Dulu kedua mataku ditutupi oleh rasa benci. Kebetulan waktu itu, aku menemukan kamu sedang mengandung anak Caden. Jadi, aku pun menyusun rencana ini. Kemudian, aku juga sekalian memanfaatkan Rayden. Kalau sekarang, bisa jadi aku nggak akan memanfaatkan anak-anak lagi.”Usai berbicara, Samuel melihat Naomi sembari tersenyum. “Mungkin kamu nggak percaya. Hanya saja, sekarang aku benar-benar sangat menyukai anak.”Kening Naomi berkerut. “Kamu menyembunyikan putriku, nggak menyerahkannya kepada kami. Bukannya kamu sudah memanfaatkan anak?”Samuel menggeleng.

DMCA.com Protection Status