Di sisi lain, Naomi buru-buru kembali ke rumah.Tiara dan ketiga anak-anak sedang mengemas barang-barang mereka. Ketika melihat Naomi pulang, mereka langsung mengerumuninya.“Naomi!”“Mama!”Naomi tidak ingin ketiga bocahnya menyadari ada yang berbeda dengan dirinya. Dia berusaha untuk menunjukkan senyuman di wajahnya. “Apa kalian sudah selesai mengemas barang-barang kalian?”“Emm, Mama, apa telah terjadi sesuatu? Kenapa kita tiba-tiba meninggalkan rumah ini?”Naomi berbohong. “Aku ada urusan penting di kota lain. Aku juga baru mendapatkan kabar ini tadi pagi. Waktunya agak buru-buru.”Braden tidak sepenuhnya memercayai ucapan Naomi. “Jadi, apa kita masih akan kembali lagi?”Braden sangat peduli dengan masalah ini. Sebab, saudara kandungnya, Rayden, masih berada di Kota Jawhar! Rayden masih tidak bisa mengakui identitasnya di hadapan Naomi!Jika mereka pergi, Braden mesti membawa Rayden pergi bersamanya. Dia tidak akan menelantarkan Rayden seorang diri di luar sana!Naomi membalas deng
Jika Naomi pergi begitu saja, bagaimana dengan masalah Camila?Hingga saat ini, Naomi masih belum mendapat kabar dari Camila!Sebelumnya Camila menghilang demi syuting film. Setelah itu, ada kejadian Katie, istri pangeran Negara Yinggris, yang heboh ….Masalah ini bersangkutan dengan soal nyawa. Naomi tidak bisa membiarkan Camila begitu saja!Tanpa berpikir panjang, Naomi langsung mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Leon. Dia tidak memberi tahu Leon masalah dirinya hendak meninggalkan Kota Jawhar, dia hanya bertanya apakah dia sempat berhubungan dengan Camila atau tidak.Leon menjawab, “Sudah berhasil dihubungi. Aku baru saja berencana untuk memberi tahu kamu masalah ini. Gimana kalau kita bahas masalah ini dengan tatap muka?”“Sementara ini aku nggak ada waktu. Aku hanya ingin tahu bagaimana kabar Camila? Apa dia baik-baik saja? Di mana dia sekarang?”“Dia baik-baik saja. Dia nggak ke luar negeri, dia hanya lagi syuting di sebuah tempat rahasia saja. Mengenai kabar dia ke luar ne
Jayden berkata dengan terbata-bata, “Ma … masih belum. Mama tunggu sebentar lagi, ya.”“Emm, oke, nanti kalian panggil Mama setelah selesai.”Setelah berhasil mengusir Naomi, Jadyen bertanya kepada Hayden dengan gugup, “Kak Hayden, apa kamu masih nggak berhasil menghubungi Rayden?”Hayden dan Jayden telah mempersiapkan diri mereka untuk pergi hari ini. Mereka pun terus menghubungi Rayden, ingin memberi tahu masalah kepergian mereka. Mereka ingin Rayden mengemas barangnya, lalu pergi bersama mereka.Namun, panggilan Rayden tidak bisa terhubung.Kali ini, Hayden merasa panik. “Nggak bisa dihubungi! Gimana kalau kita pencar? Sekarang aku pergi cari Rayden. Kalian ikut Mama ke stasiun kereta api dulu. Nanti aku akan bawa Rayden ke stasiun kereta api?”Dibandingkan dengan kedua bocah yang gugup itu, Braden kelihatan lebih tenang. Dia menggeleng dengan mengerutkan keningnya. “Sekarang Caden hanya menyadari masalah Mama, masih belum menyadari masalah kita. Kalau kamu pergi mencari Rayden, sem
Braden meninggalkan kamar untuk mencari Naomi. Alhasil, malah terdengar suara teriak Naomi dari luar pintu. Dia segera menutup pintu kamar, agar Hayden tidak kehilangan kendalinya setelah mendengar suara jeritan itu.Braden berjalan ke sisi pintu, lalu memindahkan sebuah bangku kecil dan memanjatnya. Dia sedang mengintip dari lubang intip pintu.Caden?Jantung Braden hampir saja copot. Kenapa Caden datang secepat ini?Kemudian, Braden mengintip lagi. Dia juga menemukan sosok Steven yang sedang berdiri di samping Caden. Hanya saja, Braden tidak bisa melihat ekspresi ibunya, hanya bisa melihat belakang kepala ibunya saja.Kening Braden berkerut. Dia berusaha untuk menguping dari dalam pintu.Di luar pintu.Berhubung Caden datang ke rumah, Naomi pun tidak bisa menahan emosinya, langsung berteriak, “Kalau aku bilang bukan, berarti bukan! Cepat pergi sana! Kalau kamu nggak pergi, aku bakal lapor polisi! Aku nggak ingin bertemu denganmu lagi. Pergi! Pergi sekarang!”Caden berdiri di depan pi
Tanpa menunggu pertanyaan dari Naomi, Caden pun berkata, “Aku akui aku sudah bersalah. Aku nggak peduli kamu ingin memperlakukanku seperti apa. Terserah kamu ingin memukul atau memarahiku. Meskipun kamu menusukku dengan pisau, aku juga nggak akan melawan. Yang penting adalah kamu jangan emosi lagi. Tapi kamu nggak boleh bersikap sadis terhadap Rayden!”“Apa kamu nggak tahu betapa Rayden merindukanmu? Dia selalu merindukanmu setiap saat. Saat hujan, dia khawatir kamu lupa bawa payung. Saat ada petir, dia khawatir kamu akan ketakutan. Dia juga takut kamu akan kedinginan di saat turun salju!”“Saat cuaca dingin, Rayden nggak bersedia tidur di kamarnya. Dia terus menunggu kepulanganmu di luar sana. Dia berharap kamu bisa pulang untuk melihatnya! Apa kamu tahu, bagaimana hari-hari Rayden sejak dia merindukan mamanya? Dia sudah lama menantikanmu. Dia baru saja memanggilmu Mama, sekarang kamu malah ingin mencampakkannya lagi! Naomi, apa hatimu nggak sakit?”Caden sangat mencintai Rayden. Jadi
“Mama, kemarilah.” Braden yang mengenakan masker menggandeng Naomi kembali ke rumah.Caden juga ingin ikut ke dalam. Namun, langkahnya diadang oleh Braden. “Kamu tunggu di luar saja!”Caden terdiam membisu.Dengan begitu, Braden meninggalkan Caden sendirian di luar, lalu membawa Naomi ke dalam rumah.Braden membawa Naomi ke dalam ruang baca. Dia menyuruh Naomi minum air hangat untuk menenangkan dirinya, lalu memberinya sebuah pil penenang.Naomi terbengong. “Braden, Mama nggak lagi sakit.”“Lebih baik Mama makan dulu. Ada yang ingin aku bicarakan dengan Mama.”Braden tahu seberapa besar tekanan yang bisa diterima ibunya. Jika Naomi tidak mengonsumsi obat ini, Braden pun tidak berani untuk berterus terang!Naomi terbengong. Hanya saja, setelah mendengar ucapan Braden, dia mengambil obat itu, lalu memakannya.“Apa yang ingin kamu bicarakan sama Mama?”Kali ini, Braden baru berani berkata, “Mama, aku sudah tahu semua masa lalu itu. Aku juga tahu kenapa Mama tiba-tiba ingin meninggalkan Ko
Naomi melihat anaknya dengan wajah serius. Dia tidak merasa Braden sedang bercanda. Napasnya menjadi lebih kencang! Dia menatap Braden dengan tatapan tidak percaya. “Mana mungkin? Bagaimana mungkin aku dan Rayden ….”Braden menenangkannya, “Mama jangan panik dulu. Tenangkan dirimu. Semua ini adalah kabar baik bagi kita semua. Kami bertambah 1 saudara, sedangkan Mama bertambah 1 anak!”“Aku tahu, aku tahu … hal ini adalah kabar baik. Tapi, bagaimana mungkin aku itu mamanya Rayden? Kalau aku itu mamanya, kenapa aku nggak tahu keberadaan Rayden? Aku sudah mengandungnya selama 9 bulan, mana mungkin aku nggak mengetahuinya! Apa ada yang salah dengan hasil pemeriksaan Rayden? Apa kalian yakin aku itu mamanya?”Masalah ini terlalu mendadak. Saking mendadaknya, Naomi tidak berani memercayainya!Braden berkata dengan serius, “Saat Mama mengandung kami, kondisi Mama sangat buruk, bahkan nggak melakukan pemeriksaan kandungan di rumah sakit. Kemudian, Mama juga melahirkan kami dalam keadaan pingsa
Braden yang mengerutkan keningnya sedang berdiri di samping Naomi. Dia meminjamkan pundaknya untuk menjadi tempat sandaran ibunya. Dia bagai orang dewasa yang sedang menenangkan Naomi.“Mama jangan meragukan diri sendiri. Di dalam hati kami, Mama adalah mama yang paling baik di dunia ini. Mama adalah mama paling unggul dan paling hebat!”Naomi memasukkan Braden ke dalam pelukannya dan menangis dengan semakin histeris lagi. Beberapa saat kemudian, Naomi menyeka air matanya. Dia berdiri hendak pergi mencari Rayden.Braden bertanya, “Mama, apa kita masih akan pergi hari ini?”“Kita nggak pergi lagi! Meskipun kita pergi, Mama juga mesti membawa Rayden untuk pergi bersama kita. Aku nggak akan meninggalkan Rayden begitu saja!”Braden mengangguk, lalu bertanya, “Bagaimana dengan selanjutnya? Apa yang akan Mama lakukan setelah bertemu dengan Rayden?”Naomi terisak-isak. “Aku ingin minta maaf sama Rayden. Aku ingin mengatakan bahwa Mama sudah kembali. Kelak dia nggak perlu memeluk harapan koson
Keenan melanjutkan, "Joseph membantuku hanya untuk membangun citranya sebagai filantropis. Aku ini cuma pion dalam organisasi amalnya. Lebih tepatnya, aku cuma anjing liar yang dipeliharanya!"Naomi kaget setelah mendengar ucapan Keenan. Ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan orang berengsek yang mempunyai pemikiran abnormal seperti ini.Keenan menganggap Joseph tidak menyayanginya hanya karena dia sibuk mencari putri kandungnya? Dia juga menganggap Joseph mencelakainya karena menyuruhnya menjaga Maria dan menghalanginya pacaran dengan wanita jahat?Justru Joseph sangat menghargai Keenan karena memercayakan istrinya kepada Keenan. Dia juga tidak ingin Keenan berhubungan dengan wanita jahat. Logika Keenan benar-benar aneh!Sebelum datang, Naomi berencana untuk meminta penjelasan pada Keenan. Namun, sekarang Naomi merasa tidak perlu lagi. Orang berengsek seperti ini tidak akan menyadari kesalahan sendiri.Naomi bertanya, "Bagaimana dengan Dokter Umran? Dia sudah kenal Pak Joseph b
Setelah menenangkan dirinya, Joseph kembali ke ruangan kantor wakil presdir lagi. Kali ini, sebelum Joseph bicara, wakil presdir berujar, "Aku tahu. Berdasarkan sifatmu, kamu pasti berniat lapor polisi biarpun aku nggak memerintahkan kapal untuk kembali."Wakil presdir menambahkan, "Tapi, kalau kami berani berbuat seperti itu, berarti kami nggak takut kamu lapor polisi. Coba kamu tebak apa alasannya."Joseph menatap wakil presdir sembari bertanya, "Apa?""Karena kami punya informasi yang ingin kamu ketahui," sahut wakil presdir.Joseph terdiam sejenak, lalu berucap seraya mengernyit, "Celine!"Wakil presdir berkata, "Iya. Bos dari barang-barang terlarang itu tahu keberadaan Celine."Joseph bertanya sambil memelotot, "Celine ada di mana?"Wakil presdir menjelaskan, "Aku juga nggak tahu. Dia cuma suruh aku sampaikan padamu, jangan halangi dia. Setelah dia berhasil mendapatkan barangnya, dia akan memberitahumu keberadaan putrimu. Kalau kamu nggak patuh, jangan harap kamu bisa tahu informa
Alhasil, tidak ada yang menghiraukan perintah Joseph. Semua kapal tetap berlayar. Mereka adalah bawahan wakil presdir. Sekarang mereka sama sekali tidak menghormati Joseph lagi.Joseph yang marah bergegas masuk ke ruangan kantor wakil presdir. Dia langsung meninju wakil presdir.Wakil presdir menyeka darah di hidungnya, tetapi dia tidak melawan Joseph. Dia berucap dengan ekspresi muram, "Aku anggap tinju ini untuk membayar budimu yang sudah membimbingku selama bertahun-tahun."Joseph masih ingin memukul wakil presdir, tetapi asisten menghentikannya, "Pak, tenangkan dirimu."Joseph marah-marah, "Dasar berengsek! Aku memercayaimu makanya aku memberimu kuasa yang besar. Tapi, kamu malah mengkhianatiku! Beraninya kamu membuat aturan tanpa persetujuanku dan mengirim barang-barang terlarang!"Wakil presdir ini diangkat oleh Joseph. Dia mempunyai kuasa untuk mewakili Joseph mengurus perusahaan. Jadi, barang-barang terlarang ini baru bisa dikirim tanpa sepengetahuan Joseph.Wakil presdir beruj
Sementara itu, Caden sedang berada di sebuah kapal suplai saat menerima panggilan telepon dari Steven. Dia memeriksa barang-barang terlarang di kapal. Semua barang ini baru dipindahkan dari kapal milik Perusahaan Pelayaran Howie secara diam-diam.Steven melapor, "Kak Caden, anak nggak tahu berterima kasih yang dibesarkan Pak Joseph mengutus orang untuk membunuhmu.""Apa?" tanya Caden.Steven mengulangi perkataannya, "Keenan mengutus orang untuk membunuhmu."Nada bicara Steven terdengar santai. Keenan benar-benar tidak tahu diri. Apa dia mampu membunuh Caden?Caden sama sekali tidak takut, dia malah merasa lucu. Caden mengatupkan bibirnya dan bertanya, "Untuk apa dia membunuhku? Aku nggak menyinggungnya."Steven menjelaskan, "Karena Kak Naomi menemukan rahasia Bu Maria disiksa. Jadi, Keenan mau menghabisi Kak Naomi. Sebagai suami Kak Naomi, kamu juga harus mati."Caden merasa bangga menjadi suami Naomi. Dia bertanya lagi, "Di mana mereka?"Steven menyahut, "Masih berkeliaran di luar hot
Setelah Joseph menyelesaikan ucapannya, ponselnya berdering. Dia mengernyit setelah membaca pesan masuk.Kemudian, seseorang menelepon. Joseph tidak menjawab panggilan telepon, dia menyimpan ponselnya dan bertanya kepada Naomi, "Naomi, Hayden bilang kalian datang ke Kota Haidi untuk liburan, ya?"Naomi menyahut, "Iya."Joseph segera berkata, "Kalau kalian nggak keberatan, batalkan saja reservasi kamar hotel kalian dan tinggal di kediaman Keluarga Howie. Bagaimana? Suruh suamimu datang. Kalian tinggal di sini saja."Joseph menambahkan, "Istriku mengira kamu itu putri kami. Dia senang lihat kamu, jadi aku berharap bisa membuatnya senang beberapa hari lagi."Sebelum Naomi bicara, Joseph segera melanjutkan lagi, "Kamu tenang saja. Aku pasti akan menjamin keamanan kalian di kediaman Keluarga Howie. Aku juga nggak akan mengganggu jadwal kalian. Pokoknya kalian boleh keluar masuk kediaman sesuka hati dan pindah kapan saja."Naomi memang tidak berniat pergi. Biarpun Joseph tidak mengungkitnya,
Braden menemukan sesuatu. Saat semua orang fokus pada masalah Maria membunuh anak kecil dengan sadis, seseorang terus mengamati Naomi. Dia melihat tangan Maria, lalu melihat Naomi. Ekspresinya tampak panik.Orang ini adalah Keenan. Braden tahu alasan Keenan panik. Dia pasti memperhatikan kain kasa yang membalut tangan Maria.Naomi baru mengobati luka Maria lagi. Cara Naomi membalut luka terlihat sangat profesional, sudah jelas Naomi memahami ilmu medis. Orang yang memahami ilmu medis pasti bisa menyadari luka Maria tidak normal.Hal ini yang membuat Keenan takut. Dia pasti menebak Naomi sudah tahu Maria disiksa. Keenan pasti mati jika hal ini diketahui Joseph.Braden diam-diam mencibir. Keenan yang tidak tahu berterima kasih ini merupakan kaki tangan Lisa. Dia juga ikut menyiksa Maria.Setiap Maria terluka, Keenan akan memanipulasi obatnya saat mengobati Maria. Dia tidak pernah memberikan obat untuk mempercepat pemulihan luka Maria. Obat yang digunakan Keenan malah akan membuat luka Ma
Tatapan Lisa sangat dingin. Sebelumnya, kedua pembunuh pasti tidak berani menyinggung Lisa. Namun, sekarang mereka lebih takut kepada master dan Hayden daripada Lisa. Dibandingkan Hayden dan master, Lisa tidak ada apa-apanya.Kedua pembunuh berujar, "Kami punya bukti. Ada bukti transfer, kami ...."Lisa menyergah, "Bukti transfer bisa dimanipulasi. Itu nggak termasuk bukti.""Kami juga punya rekaman suara," seru pembunuh. Mereka mengeluarkan ponsel, lalu memutar rekaman suara."Kami sudah berhasil. Kapan kami terima pelunasannya?""Kalian sudah pastikan anak itu mati?""Anak itu pasti sudah mati.""Apa kalian membunuh anak itu dengan sadis?""Matanya sudah dicungkil dan hidungnya sudah dipotong. Kedua kaki dan tangannya juga sudah dipotong, pokoknya kami sudah penuhi permintaan kalian. Cepat bayar, kami buru-buru pergi. Kalau kalian berani ingkar janji, jangan salahkan kami bertindak kejam!"Suasana menjadi gempar setelah rekaman suara selesai diputar. Hayden merekam dengan ponsel lain
Lisa berbalik seraya mengernyit. Namun, dia segera berbalik lagi. Kenapa dia melihat Hayden sialan itu? Bukannya anak itu sudah mati?Lisa merasa penglihatannya pasti bermasalah. Dia menenangkan dirinya, lalu berbalik lagi. Hayden tersenyum lebar dan bertanya, "Kamu yang cari aku, ya?"Lisa berteriak histeris dan terduduk di tanah. Dia berseru, "Kamu ... hantu atau manusia?"Hayden membalas dengan ekspresi bingung, "Kamu nggak apa-apa, 'kan? Aku masih hidup. Mana mungkin aku ini hantu?"Lisa bertanya, "Bukannya ... kamu sudah mati?"Hayden berseru, "Ha? Siapa bilang aku sudah mati? Itu fitnah!"Lisa memelotot dan menghela napas. Hayden berpura-pura heran melihat Lisa, lalu kembali ke sisi Naomi dan Maria.Naomi sama sekali tidak khawatir Hayden dicelakai. Dia tidak tahu master mengikuti Hayden, tetapi dia tahu Caden mengutus pengawal untuk melindungi mereka.Hayden masih hidup. Kebenarannya terungkap. Para reporter mulai berkomentar."Bukannya anak ini masih hidup? Kenapa Bu Lisa menye
Lisa menganggap Joseph berniat melindungi Maria. Lisa merasa kesal, dia sudah menduga Joseph pasti akan melindungi istrinya. Lisa sudah membawa reporter, tetapi Joseph masih keras kepala. Benar-benar bodoh!Sebenarnya apa kelebihan Maria yang gila itu? Kenapa Joseph begitu menyukai Maria? Lisa memelototi Maria yang ekspresinya sangat polos.Lisa berpura-pura sedih saat melanjutkan penjelasannya, "Kak Joseph, hukum di negara kita menetapkan pembunuhan yang dilakukan orang gila nggak melanggar hukum. Kamu nggak usah khawatir Kak Maria celaka setelah masalah ini terekspos. Tapi, kamu salah kalau menutupi perbuatan Kak Maria. Itu melanggar hukum."Joseph tampak kebingungan. Dia bertanya dengan ekspresi muram, "Siapa yang membunuh? Sebenarnya apa maksudmu?"Lisa tidak berbicara dengan Joseph lagi. Dia melihat Naomi yang melindungi Maria dan berujar, "Bu Naomi, aku benar-benar salut padamu. Padahal anakmu baru mati, tapi kamu masih bisa berjemur dengan santai. Hanya saja, kita memang harus b