Share

Bab 275

Penulis: Erlina
Braden membalas, “Bukan hanya minta maaf saja, kamu juga mesti membujuknya!”

Kening Caden berkerut. “Bagaimana cara membujuknya?”

“Itu masalahmu! Kamu yang membuat Mama menangis. Jadi, sudah seharusnya kamu bertanggung jawab untuk membujuknya!”

“Aku akan berusaha untuk membujuknya!”

Caden terdiam membisu.

Ayah dan anak saling bertatapan. Suasana di dalam ruangan menjadi hening dalam seketika. Kali ini, Caden kembali bersuara, “Kalau kamu benar-benar bisa menyelesaikan masalah ini, aku janji aku akan minta maaf sama dia dan juga membujuknya!”

Braden tidak begitu memercayai omongan Caden. “Apa kamu sudah kepikiran cara untuk membujuk Mama?”

“Emm.”

“Cara apa?”

“Itu urusanku.”

Braden menyipitkan matanya. Dia tidak lanjut bertanya lagi, “Jangan ingkar janjimu!”

Caden membalas, “Aku akan menepati janjiku!”

Setelah mereka berdua telah mencapai kesepakatan, Braden baru berkata, “Kalau aku jadi kamu, aku pasti akan mengatasi masalah ini dengan mengutamakan kepentingan Rayden. Saat Rayden mengat
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ayu Lestari
hahaha iyahh
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
...caden kena mental ngomong sama braden
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 276

    “Kamu nggak suka sama papamu?” tanya Caden.“Dia itu papa murahan. Aku cuma suka mamaku.”“Papa murahan?”“Setelah buat Mama hamil, dia nggak membesarkan kami. Apa lagi namanya kalau bukan papa murahan?”Caden bertanya dengan heran, “Kenapa dia nggak membesarkan kalian?”Braden menatap Caden lekat-lekat dan menjawab, “Pertanyaan ini seharusnya ditanyakan padanya!”Caden pun mengerutkan keningnya. Dia merasa tatapan Braden ini ... seperti ingin mengorek isi hatinya. Anak ini juga terkesan seperti sedang membicarakannya. Namun, dirinya tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Braden. Orang yang dimaksud Braden tidak mungkin adalah dirinya.Caden pun berkata dengan yakin, “Orang seperti itu memang adalah papa berengsek.”“Benar! Papa berengsek!”Kali ini, bukan hanya Braden yang mengangguk, bahkan Rayden dan Jayden juga ikut mengangguk. Tidak peduli apa pun alasannya, ayah yang tidak membesarkan anak-anaknya adalah ayah berengsek! Caden memang pantas dimaki!Rayden tiba-tiba berkata dengan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 277

    Caden bertanya dengan kening berkerut, “Ada apa?”“Bu Naomi pingsan!”Setelah mendengar hal itu, ekspresi Caden langsung tenggelam. Dia bertanya, “Apa yang sudah terjadi?”“Nggak tahu. Dia tiba-tiba pingsan. Sebelum pingsan, dia juga terlihat sangat histeris. Tapi, aku nggak tahu apa sebenarnya yang sudah terjadi.”“Hubungi dulu Robbin dan bawa dia ke rumah sakit. Aku akan segera menyusul kalian!”Sebelum meninggalkan rumah, Braden berdiri di luar pintu kamar Rayden dan berpesan, “Rayden, Papa mau keluar dulu. Kamu main bareng anak-anak Naomi, ya. Kalau sudah ngantuk, kalian tidur saja.”“Oke.”Beberapa bocah itu tidak tahu bahwa Naomi sudah pingsan. Mereka mengira Caden mau pergi mencari Naomi dan meminta maaf padanya. Jadi, mereka tidak berpikir kejauhan atau merasa khawatir. Berhubung sudah berjanji, Caden pasti akan menghibur ibu kesayangan mereka dengan baik.Caden juga berpikiran begitu. Namun ... tidak ada seorang pun yang menyangka saat Naomi sadar dan melihat Caden di rumah sa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 278

    Caden dan Naomi sama-sama jatuh ke lantai. Saat ini, Caden sudah pingsan. Jadi, Naomi menyimpan kembali jarum akupunkturnya dan mendorong Caden yang sedang menimpanya dengan kuat. Kemudian, Naomi langsung membuka kancing kemeja Caden dengan kasar dan menarik turun bajunya untuk menunjukkan bahunya ....Begitu melihat bekas gigitan di bahu Caden, Naomi pun menahan napas saking terkejut. Setelah hampir kehabisan napas, dia baru menarik napas lagi dan melangkah mundur dengan ekspresi ketakutan ....Benar-benar dia! Dia benar-benar adalah pria malam itu!Naomi melangkah mundur dengan gemetar .... Meskipun memang sudah mencurigai Caden adalah pria malam itu, Naomi tetap merasa sangat tercengang setelah memastikannya. Selain merasa takut, dia juga sangat marah. Semua kenangan buruk dari masa lalu juga tiba-tiba memenuhi benaknya, seolah-olah ingin menenggelamkannya hingga dia tidak dapat bernapas.Naomi melangkah mundur ke sudut ruangan, lalu berjongkok sambil menatap Caden dengan penuh k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 279

    Steven menjawab dengan bingung, “Di ruang pasien sebelah.”Caden langsung mencabut jarum infusnya, lalu turun dari ranjang pasien dan berlari ke luar.Steven mengira Caden ingin mencari Naomi untuk memarahinya. Dia pun buru-buru mengikuti Caden sambil berkata, “Kak Caden, Bu Naomi sudah sangat ketakutan hingga pingsan 2 kali dalam semalam. Kamu jangan menakut-nakutinya lagi. Kalau terjadi sesuatu padanya, Rayden pasti akan marah padamu. Sebaiknya kita lupakan saja masalah sepele ini.”Caden sama sekali tidak peduli pada Steven dan langsung berjalan ke ruang pasien sebelah. Namun, dia tidak melihat sosok Naomi dalam ruang pasien.Caden mengerutkan keningnya dan mulai merasa panik. Perasaannya saat ini sama persis seperti saat dia tidak menemukan wanita itu setelah kembali ke bandara 6 tahun yang lalu.“Di mana Naomi?”Robbin yang berada dalam ruang pasien menjawab, “Dia baru pergi. Katanya, ini sudah waktunya anak-anak tidur. Dia mau pulang untuk menjemput anak-anak.”Setelah mendengar

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 280

    Caden bertanya dengan ekspresi muram, “Kamu mengenalnya?”“Siapa?”“Ibunya Rayden!”Hmm? Naomi tidak menyangka Caden akan tiba-tiba mengungkit tentang ibunya Naomi. Dia pun tertegun sejenak, lalu menjawab sambil menggeleng, “Nggak kenal.”Caden jelas tidak percaya pada ucapan Naomi. Dia pun mengancam, “Naomi, sebaiknya kamu pikir dengan baik dulu sebelum menjawab.”Naomi menjawab dengan kening berkerut, “Aku nggak kenal sama ibunya Rayden, juga nggak pernah berinteraksi dengannya!”Caden berkata dengan ketus, “Kalau begitu, untuk apa kamu membuka bajuku tadi? Apa yang mau kamu lihat!”“Aku ....” Naomi pun menggigit bibirnya. Dia membuka pakaian Caden karena ingin melihat bekas gigitan di bahunya. Hasil tes DNA mungkin salah, tetapi bekas gigitan tidak mungkin bisa ditiru. Namun, Naomi tidak berani mengungkapkan semua ini. Jika dia mengungkapkannya, Caden pasti akan tahu bahwa mereka pernah tidur bersama 6 tahun yang lalu dan mencurigai asal-usul anak-anaknya.Berhubung Naomi tidak men

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 281

    Caden tidak tahu bahwa Naomi adalah wanita yang dicarinya selama ini. Jadi, dia sama sekali tidak merasa kasihan pada Naomi. Dia hanya menunduk, lalu berkata dengan ekspresi muram, “Jawab pertanyaanku dengan jujur. Dengan begitu, aku nggak akan melukaimu!”Caden tidak berniat untuk melukai Naomi. Namun, hatinya sedang bergejolak hingga dia sama sekali tidak dapat mengatur kekuatannya. Dia tidak sadar bahwa kekuatan yang dikerahkannya saat ini lebih kuat dari biasanya. Seluruh benaknya hanya dipenuhi dengan keyakinan bahwa Naomi pasti mengenal ibunya Rayden.Ini adalah pertama kalinya Caden merasa dia sudah hampir menemukan wanita itu dalam 6 tahun ini. Oleh karena itu, dia baru hampir kehilangan kendali.Demi mencari wanita itu, Caden sudah mengerahkan banyak energi dan waktu. Selain Rayden, yang ada dalam hati dan pikirannya hanyalah wanita itu. Sekarang, dia akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menemukan informasi mengenai wanita itu. Jadi, dia tidak akan menyerah sebelum Naomi berb

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 282

    “Yang mau aku tahu itu cuma informasi mengenai ibunya Rayden!” seru Caden.“Aku nggak peduli apa maumu. Pokoknya, jangan bawa nama anak-anakku! Lagian, aku sudah bilang aku nggak kenal sama ibunya Rayden. Meski kamu membunuhku, aku juga nggak bisa kasih kamu jawaban lain!”“Selama ini, aku hidup di desa. Aku bahkan nggak mengenalmu dan Rayden, mana mungkin aku mengenal ibunya Rayden? Kamu nggak usah pakai anak-anakku untuk mengancamku! Kalau kamu berani mengincar anak-anakku, aku akan melawanmu mati-matian! Coba saja kalau nggak percaya!” seru Naomi.Caden sudah sepenuhnya marah. Dia juga ikut berseru, “Naomi! Buat apa kamu teriak-teriak?”“Dasar pria berengsek! Buat apa kamu teriak-teriak!” seru Naomi dengan nada yang lebih tinggi lagi.Pria berengsek? Baru saja Caden hendak berbicara, Naomi terlebih dahulu menyela, “Buat apa kamu cari ibunya Rayden? Apa kamu nggak malu untuk menemuinya? Dulu, kamu sudah memerkosanya! Kamu itu musuhnya! Mungkin saja dia memang nggak ingin bertemu den

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 283

    “Tapi, kamu juga nggak perlu terlalu sedih. Tubuhmu itu masih lebih bagus daripada tubuh orang-orang yang menjual foto telanjang mereka di pasaran. Kalau dijual 500 perak selembar, mungkin masih ada orang yang akan mempertimbangkan untuk membelinya,” tambah Naomi.Caden langsung memelototi Naomi. Tatapannya terlihat sangat dingin dan menakutkan.Naomi pun merasa ketakutan dan berkata, “Jangan nggak tahu diuntung! Aku lagi menghiburmu.”“Jadi, aku harus berterima kasih padamu?” tanya Caden sambil menggertakkan giginya.Naomi bergumam, “Nggak usah! Lagian, kamu juga nggak perlu marah sama aku. Aku nggak ambil fotomu selembar pun!”Setelah mendengar gumaman Naomi, ekspresi Caden pun bertambah suram. Suasana di sekitar sangat hening dan gelap. Saat ini, telapak tangan Naomi sudah dibasahi keringat dingin. Dia sangat khawatir emosi Caden akan tiba-tiba meledak. Untungnya, ponselnya tiba-tiba berdering dan memecahkan keheningan. Dia buru-buru mengeluarkan ponselnya dan bersembunyi di sampin

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1236

    Caden masih tidak bisa menebaknya. Dia pun terlebih dahulu menghibur Naomi, “Nenek mungkin terkejut karena nggak nyangka ada orang yang mampu meneliti virus sehebat ini.”Naomi mengedip-ngedipkan matanya. “Hmm ... benar juga.”Caden mencubit pipi Naomi dengan berpura-pura tenang dan berkata, “Jangan dipikirkan lagi. Intinya, Nenek yang punya cara untuk kendalikan virus ini adalah hal baik!”“Emm! Benar!”“Cepat tidur. Aku mau mandi dulu.”Setelah membaringkan Naomi, Caden mengecup dahi Naomi lagi sebelum berjalan ke kamar mandi. Begitu keluar dari jangkauan pandang Naomi, ekspresinya langsung berubah ....Ada sebuah pemikiran baru yang melintasi benak Caden. Apa mungkin Nenek memiliki hubungan dengan orang misterius? Yang menyebarkan virus ini adalah orang misterius. Sementara itu, Nenek jelas mengetahui keberadaan virus ini. Nenek dan orang misterius ....Apa mungkin Caden yang berpikir kejauhan? Atau Nenek dan orang misterius memang saling mengenal dari dulu? Apa mereka pernah berint

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1235

    “Kalau mereka mampu menghasilkan virus ini, aku pasti dapat informasinya. Caden, jujurlah pada Nenek. Kamu sengaja menutupi masalah mengenai virus dari Naomi atau kamu memang juga nggak tahu?”Setelah terdiam sejenak, Caden menjawab dengan jujur, “Aku sengaja menutupinya dari Naomi. Soalnya, virus ini berkaitan dengan seseorang yang sangat berbahaya. Aku takut dia khawatir, makanya aku nggak bilang.”“Leon cuma mitra kerja orang itu karena perusahaan Leon sedang naik daun dan punya prospek bagus. Memang benar Leon berpikiran untuk menyebarkan virus, lalu menjual obat penawarnya demi mendapat keuntungan. Tapi, aku masih belum tahu apa tujuan orang itu. Aku nggak tahu apa dia cuma mau dapat keuntungan atau punya motif lain.”Nenek mengernyit dan diam-diam menghela napas. Dia tidak terlihat terlalu terkejut. Sebelum Caden menceritakan semua ini, dia sudah bisa menebak garis besarnya. “Siapa orang itu?”Caden menjawab dengan jujur, “Aku mencurigai seseorang, tapi masih belum ada bukti yang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1234

    Entah apa yang ditemukan Nenek, ekspresinya sontak berubah drastis. Dia mengamati sampel virus itu untuk sesaat dengan kening berkerut, lalu buru-buru membaca data yang dibawa datang Naomi. Semakin membacanya, kerutan di keningnya makin dalam.Begitu melihat ekspresinya, Naomi bisa menebak bahwa masalah ini tidaklah sederhana. Dia pun bertanya dengan cemas, “Nenek, ada apa?”Nenek terdiam sejenak, lalu balik bertanya, “Naomi, dari mana datangnya virus ini?”Naomi tertegun sejenak. Tadi, dia sudah memberi tahu Nenek mengenai hal itu. Kenapa Nenek bertanya lagi? Naomi pun mengulangi jawaban yang sama.“Suami berengsek sahabatku membuka sebuah perusahaan farmasi. Sampel virus dan obat penawar ini berasal dari sana.”“Siapa namanya?”“Leon.”“Leon?” Nenek pun mengerutkan kening dan tenggelam dalam pikirannya. Setelah sesaat, dia bertanya, “Apa nama perusahaannya?”“Perusahaan Farmasi Sehat.”“Aku nggak pernah dengar. Itu perusahaan baru?”“Emm, perusahaan itu masih belum resmi berjalan. Ta

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1233

    Sampai kembang apinya selesai, Caden baru berhenti mencium Naomi. Suami istri itu saling berpelukan untuk menenangkan diri, lalu baru tertawa dan berjalan masuk ke kabin. Sembari berjalan, mereka juga mengobrol.“Gimana keadaan bajingan-bajingan itu sekarang?”“Mereka lagi ketakutan. Semuanya berjalan sesuai rencana.”Naomi tidak mengetahui secara spesifik mengenai rencana Caden, dia pun bertanya lagi, “Kamu yakin nggak akan terjadi kesalahan?”“Yakin. Kamu tenang saja.”“Oh iya, Kakek Kedua sudah ketemu sama orang itu? Orang yang wajahnya dipenuhi luka itu.”“Emm. Kakek Kedua yang kasih tahu kamu?”“Nggak. Aku lihat sikap Kakek Kedua waktu balik agak aneh. Dia juga nggak berhenti pura-pura ceria. Apa hubungan Kakek Kedua dengan orang itu?”“Mereka itu saudara seperguruan Ada sedikit dendam di antara mereka, tapi semuanya sudah berakhir. Kamu sudah kasih tahu Nenek tentang masalah virus?” Caden berbohong dan langsung mengalihkan topik pembicaraan. Dendam di antara Kakek Kedua dan mast

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1232

    Ekspresi Caden langsung melembut. “Kenapa kamu keluar dengan berpakaian setipis itu? Nggak dingin?”“Nggak.” Naomi datang untuk menengahi situasinya. Dia merangkul lengan Caden, lalu menoleh ke arah dua pria tua itu dan berkata dengan nada manja, “Kakek Ketiga, Kakek Kelima, bukannya kalian sudah tahu kebenaran tentang apa yang terjadi dulu? Kalian juga bilang nggak akan mempermasalahkannya lagi. Jangan takut-takuti dia lagi.”Kakek Ketiga dan Kakek Kelima saling memandang, lalu mengejek diri sendiri, “Apa ini termasuk anak gadis yang sudah besar nggak bisa diharapkan lagi?”Naomi langsung menyahut, “Nggak! Nggak! Cintaku terhadap Kakek dan Nenek sama banyaknya dengan cintaku terhadapnya!”Kakek Ketiga dan Kakek Kelima pun tertawa terbahak-bahak. “Iya, kami akan patuhi keinginan Naomi. Sudah, jangan ungkit masalah ini lagi. Ayo pulang! Sudah waktunya makan!”Kedua pria tua itu terlebih dahulu berjalan pergi, sedangkan Caden masih diam di tempat. Naomi menarik lengannya dan berkata, “Ay

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1231

    Setelah bertemu Putih, Caden merasa makin yakin lagi. Putih keluar untuk mencari orang. Ia tentu saja baru akan pulang setelah menemukan orangnya. Sementara itu, Kakek Pertama dan Kakek Keempat sedang tidak berada di hutan. Caden sudah bertemu dengan Kakek Kedua. Jadi, kedua pria tua ini pasti adalah Kakek Ketiga dan Kakek Kelima.Kedua pria tua itu mengamati Caden untuk sesaat.“Dia kelihatan kayak orang yang hebat.”“Sayangnya, dia juga yang membuat Naomi hidup menderita dulu.”Caden pun tidak bisa berkata-kata. Beberapa orang tua ini menganggap Naomi sebagai cucu kandung mereka dan memiliki kesan yang buruk terhadapnya. Seberapa besar kasih sayang mereka terhadap Naomi, seberapa besar pula kesan buruk mereka terhadap Caden.Bagaimanapun juga, tidak peduli apa pun alasannya, seluruh penderitaan dan bahaya yang menimpa Naomi serta anak-anak berkaitan dengan Caden. Ancaman Nenek, serangan Kakek Kedua tanpa belas kasihan, ranjau darat yang “dihadiahkan” Kakek Ketiga dan Kakek Kelima ada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1230

    Setelah berpikir sejenak, Caden pun kembali ke kabin seorang diri.Di kejauhan, perburuan di hutan masih belum berakhir. Berhubung jaraknya jauh, Caden tidak mendengar jeritan orang. Namun, dia bisa mendengar auman binatang buas yang samar. Saat ini, dari 50 pemburu ilegal, yang masih hidup hanyalah 22 orang.Caden melirik angka pada jam tangan pintar tanpa terkejut atau merasa iba. Dia beralih layar, lalu mengikuti petunjuk navigasi untuk pulang ke rumah.Rumah para kakek terdiri dari 8 bangunan kecil. Setiap bangunan terbuat dari kayu dan memiliki 2 tingkat. Modelnya juga pada dasarnya sama. Keenam orang tua menempati masing-masing satu bangunan, Naomi dan anak-anak menempati satu bangunan, dan bangunan yang satu lagi dijadikan sebagai gudang. Gudang itu menyimpan makanan dan kebutuhan hidup sehari-hari semua orang.Kedelapan bangunan itu berdiri bersebelahan dan membentuk lingkaran. Di luar bangunan, tidak ada tembok yang tinggi, hanya ada pagar bambu yang tingginya semeter. Pagar i

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1229

    “Aku benar-benar nggak berdaya. Jadi, aku beri tahu dia, di saat dia bisa mengalahkanku, aku akan kasih tahu dia siapa pelaku pembunuh ibunya dan membawanya pergi balas dendam bersama. Dia percaya pada ucapanku dan berlatih bela diri dengan sangat rajin. Seolah-olah, tujuan hidupnya hanya itu. Tapi ....”Kakek Kedua memandang ke kejauhan dan menghela napas panjang lagi.“Sebenarnya, sampai sekarang, aku juga masih belum temukan siapa pelakunya. Aku nggak berhenti selidiki hal ini, tapi mereka sama sekali nggak tinggalkan petunjuk apa pun. Kalau bahkan aku juga nggak bisa menyelidikinya, dia juga lebih nggak mungkin bisa menyelidikinya.”“Jadi, aku hanya bisa bersembunyi dan menolak untuk menemuinya. Aku nggak tahu siapa pelaku pembunuh ibunya. Aku pun nggak bisa membiarkannya menang. Tapi, begitu kalah, dia akan merasa sangat sedih dan marah. Haih ....”Caden dan Hayden hanya mendengar cerita Kakek Kedua dalam diam. Setelah sesaat, Caden baru berkata, “Kakek sudah memalsukan kematian

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1228

    Ketika berbicara, Kakek Kedua terlihat menyesal dan merasa bersalah.“Aku memang berhasil balas dendam, juga memopulerkan nama guruku. Aku bahkan membawakan kehormatan bagi negara. Tapi, caraku balas dendam terlalu arogan. Orang yang nggak bisa mengalahkanku pun mulai berniat buruk.”“Mereka pakai cara yang sangat kejam untuk bunuh istri guruku, juga mengancamku dengan nyawa adik seperguruanku. Mereka paksa aku untuk melakukan pertarungan curang, juga menyuruhku untuk sengaja kalah dari para ahli bela diri luar negeri supaya bisa mengembalikan harga diri negara mereka. Kalau aku menolak, mereka mau aku bunuh diri. Kalau nggak, mereka akan bunuh adik seperguruanku.”“Para penculik itu juga membiarkanku melakukan panggilan video dengan adik seperguruanku. Adik seperguruanku sangat sedih dan sudah putus asa karena kematian ibunya. Dia menatapku dan menyuruhku untuk balas dendam dengan penuh amarah. Dia mau aku balaskan dendam ibunya dan nggak usah peduli padanya.”“Setelah guruku meningga

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status