Share

Bab 249

Penulis: Erlina
“Emm, Mama ada di sini.”

Kemudian, Rayden pun menangis tersedu-sedu. Meskipun Naomi masih belum tahu mereka sebenarnya memiliki hubungan darah, Rayden sudah sangat bahagia karena bisa memanggil Naomi dengan sebutan “mama”.

“Berhubung kamu sudah memanggilku mama, kita sudah jadi ibu dan anak. Kelak, kamu bisa mengatakan apa pun pada Mama. Jangan menyimpan semua beban pikiranmu lagi, oke?”

Rayden mengangguk dan menjawab dengan terisak, “Emm!”

Rayden masih menangis tersedu-sedu. Sementara itu, Naomi tidak bisa menenangkannya dan malah ikut berlinang air mata. Suasana hati bisa memengaruhi orang, air mata juga sama. Dia ikut merasa sedih saat melihat Rayden menangis tersedu-sedu dalam pelukannya. Perasaan ini terasa seperti sudah menemukan putra yang terpisah darinya selama bertahun-tahun.

Naomi memeluk Rayden erat-erat dan membiarkan Rayden menangis dalam pelukannya untuk sesaat. Saat menyadari makanannya akan segera dingin, dia baru menyeka air mata Rayden dan berkata dengan lembut, “Jan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
heeeemmm jangan hanya berfikir...cari dn selidiki...rayden aja tau...masak kamu g......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 250

    “Kamu harus menolak permintaan Rayden. Selama kamu menolak menjadi ibunya, aku akan memenuhi semua syaratmu. Kamu boleh minta rumah, mobil, maupun uang.”Naomi tertegun sejenak dan bertanya, “Apa maksudmu?”Caden melirik Naomi dengan dingin dan bertanya, “Kamu tahu aku nggak menyukaimu, ‘kan?”Naomi tertegun lagi, lalu menjawab dengan tidak senang, “Kebetulan banget, aku juga nggak menyukaimu.”“Kalau begitu, kamu harus menjelaskan semuanya kepada Rayden. Kita nggak mungkin bersama. Jadi, kamu nggak bisa jadi ibunya.”Naomi merasa bingung dan bertanya, “Apa kaitannya aku jadi ibunya Rayden dengan bersamamu?”Kedua hal itu tentu saja berhubungan! Rayden sudah mengancam akan menelantarkan Caden jika dia dan Naomi tidak bersama. Dia ingin mencegah Naomi menggunakan hal ini untuk mengendalikannya.Caden pun menjawab, “Pokoknya kamu hanya perlu menuruti kata-kataku. Nggak usah tanya alasannya.”Naomi tentu saja tidak bersedia menurut. Dia berkata, “Kamu itu bukan siapa-siapaku. Atas dasar a

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 251

    Kedua pasang mata saling bertatapan. Mereka berdua seolah-olah adalah musuh bebuyutan yang memiliki dendam kesumat saja! Satunya merasa panik karena ucapan sang putra. Satunya lagi tidak tahu apa alasannya, tidak mengerti pemikiran di benak si pria. Naomi merasa dirinya bagai sedang melihat orang bodoh saja!Itulah sebabnya mereka berdua bisa bertengkar. Hanya saja, jelas sekali, Caden tidak berhasil untuk mengalahkan Naomi lagi.Beberapa saat kemudian, Caden baru memecahkan keheningan di dalam kamar. “Aku itu papanya Rayden, aku adalah wali sahnya Rayden. Tentu saja semua masalahnya ada hubungannya sama aku! Kalau aku mengatakan aku nggak izinin dia untuk menjadi putramu, itu berarti dia nggak boleh jadi putramu!”Naomi membalas dengan geram, “Aku tegaskan sekali lagi. Aku sudah berjanji dengan Rayden untuk menjadi mamanya. Aku melakukan semua ini hanya demi kebaikan Rayden saja. Nggak ada hubungannya sama kamu!”“Rayden memiliki gangguan mental. Dia bisa jatuh sakit juga karena sang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 252

    Setengah jam kemudian, Caden dan Naomi membawa Rayden pergi ke taman bermain. Demi keselamatan, Caden pun mereservasi satu taman bermain. Saat ini, selain staf yang bertugas, hanya ada 3 pengunjung di taman bermain. Sambil melihat tokoh kartun dan istana berwarna-warni, Naomi pun bertanya kepada Rayden, “Rayden, apa kamu gembira?”Rayden bertanya kembali, “Apa kamu gembira?”“Emm, gembira!”“Kalau begitu, aku juga gembira.”Caden terdiam membisu. Apa maksud Rayden? Jika Naomi mengatakan dirinya tidak gembira, apa Rayden juga merasa tidak gembira? Jadi, bagaimana kalau ayahnya merasa tidak gembira?Entah dari mana asal cemburu di hati Caden. Dia pun berkata, “Aku nggak begitu gembira.”Naomi dan Rayden sama-sama menatap Caden. Naomi mengerutkan keningnya dengan heran sembari memelototinya, sedangkan Rayden malah berbicara dengan sangat tenang, “Kalau kamu nggak gembira, kamu nggak usah ikuti kami. Kamu tenangkan dirimu di sana saja.”Caden terdiam membisu.Usai mendengar, Naomi melihat

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 253

    Braden tahu seni bela diri yang dikuasai Hayden. Itulah sebabnya dia tidak khawatir dengan keselamatan Hayden. Setelah tidak kelihatan bayangan tubuh Hayden lagi, Braden kembali berjalan ke pintu masuk.Saat tiba di pintu masuk, Braden diberi tahu penjaga pintu bahwa taman bermain direservasi hari ini. Dia tidak diperbolehkan untuk masuk.Braden sedang memikirkan cara. Kebetulan dia melihat sosok Steven yang baru menuruni mobil. Braden menyipitkan matanya langsung menurunkan maskernya.Steven sungguh kaget ketika melihatnya, lalu segera mendekatinya.“Rayden, kenapa kamu berada di luar?”Braden menjawab, “Aku keluar dari pintu samping. Sekarang aku nggak boleh masuk lagi.”Steven langsung menggendongnya, kemudian berkata pada penjaga pintu. Setelah itu, Steven pun membawa Braden ke dalam taman bermain.Braden menggunakan alasan pergi ke toilet untuk terlepas dari Steven. Dia menatap peta taman bermain sejenak, lalu mencari tempat yang sepi untuk menghubungi Rayden.[ Rayden, aku sudah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 254

    Rayden berusaha untuk mengendalikan perasaannya, tidak mengizinkan dirinya untuk menangis. Dia ingin bersikap tegar di hadapan Braden, tidak ingin Braden merasa dirinya sebagai anak yang mudah menangis!“Aku … aku juga sangat gembira bisa menjadi saudara kandung kalian, apalagi bergabung menjadi anggota keluarga kalian!” Mata Rayden semakin memerah. Braden yang pengertian itu langsung memeluk Rayden, lalu berusaha untuk menenangkannya. “Selama beberapa tahun ini, kamu selalu sendirian di luar sana, kami sungguh minta maaf. Tapi kamu mesti percaya dengan Mama. Jangan sampai kamu membencinya.”“Mama benar-benar nggak tahu keberadaanmu. Kalau nggak, dia nggak mungkin nggak mengurusmu. Dia pasti akan mengerahkan seluruh tenaganya untuk melindungimu. Mama kita memang nggak begitu pintar, tapi dia sangat baik!”“Demi melahirkan kita, dia telah menerima banyak penderitaan. Dia benar-benar sangat mencintai kita. Di dalam hatinya, kita lebih penting daripada apa pun! Jadi, kalau dia tahu keber

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 255

    Rayden juga tidak merahasiakannya. “Aku belajar dari seorang guru di internet. Aku sangat merindukan Mama dan menjadi sangat tertutup. Aku nggak suka untuk berinteraksi dengan orang lain. Papa khawatir aku akan bosan. Jadi, dia membelikan komputer untukku. Dia berharap aku bisa berteman dari internet.”“Kemudian, aku kenal dengan guruku. Berhubung dia sama sepertiku, juga sedang mencari seseorang. Kami merasa kami senasib dan memiliki kesamaan topik pembicaraan. Kemudian, kami pun menjadi teman di internet.”“Dia mengatakan aku sangat berbakat, sama seperti dirinya di saat kecil dulu. Dia juga mengatakan, setelah aku memiliki kemampuan, aku baru bisa dengan cepat mewujudkan keinginanku. Dia berinisiatif untuk mengajarku. Aku pun belajar darinya demi segera menemukan Mama.”Braden merasa penasaran. “Siapa gurumu itu?”Rayden menggeleng. “Aku juga nggak jelas dengan identitasnya. Setahuku, dia orangnya sangat hebat. Sayangnya, sampai saat ini, dia masih belum menemukan orang yang dia car

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 256

    Tentu saja perasaan Braden terhadap Caden tidak bisa dibandingkan dengan Rayden. Dia berkata dengan perlahan, “Tapi Mama nggak akan tinggal di sini. Seandainya kamu ingin bersama Caden, mungkin kamu nggak bisa bersama dengan Mama.”“Mama, dia … apa bisa dia nggak pergi?”“Seharusnya … nggak mungkin. Masalah waktu itu telah meninggalkan luka dalam di hati Mama. Dia nggak bersedia untuk tinggal di sini.”“Bagaimana kalau Papa menyadari kesalahannya dan meminta maaf, bahkan menyukai Mama?”Braden terdiam sejenak, lalu berkata, “Semua itu tergantung kemauan Mama. Kalau dia bersedia untuk memaafkan Caden dan juga menyukainya, mungkin dia akan memilih untuk menetap di kota ini. Hanya saja, kemungkinan ini sangat kecil. Dia telah melukai Mama. Apalagi, sekarang dia juga nggak menyukai Mama. Seharusnya sulit baginya untuk mengakui kesalahan apalagi minta maaf.”Rayden segera berkata, “Semua itu karena Papa nggak tahu Mama adalah orang yang dia cari selama ini. Seandainya Papa tahu, sikapnya te

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 257

    Kening Braden berkerut. “Ada apa?”“Aku dipergoki oleh pria berengsek itu!”“Apa? Siapa? Apa maksudmu?”“Maksudku si Caden berengsek. Tadi aku baru saja mengatasi si penguntit, lalu ingin masuk ke dalam taman bermain untuk berkumpul dengan kalian. Siapa sangka aku malah bertemu dengan Caden! Aku nggak bisa melarikan diri!”Braden merasa panik. “Kamu … kamu lagi di mana sekarang?”“Aku lagi di toilet. Si pria berengsek itu lagi menungguku di depan toilet.”“Bukannya … kamu pakai masker? Kenapa dia bisa mengenalimu?”“Aku memang pakai masker. Tapi taman bermain direservasi semuanya oleh Caden. Apalagi, hanya ada Rayden seorang anak kecil di dalam. Jadi, ketika mereka melihat kedatangan seorang anak kecil, tentu saja mereka mengira aku itu Rayden! Kemudian, dia melepaskan maskerku dan dia semakin yakin kalau aku itu Rayden.”Sebab, wajah mereka mirip sekali!“Maksudnya, sekarang dia menganggapmu sebagai Rayden? Dia nggak menyadari yang lain?”“Emm!”Braden menghela napas lega. “Baguslah k

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1236

    Caden masih tidak bisa menebaknya. Dia pun terlebih dahulu menghibur Naomi, “Nenek mungkin terkejut karena nggak nyangka ada orang yang mampu meneliti virus sehebat ini.”Naomi mengedip-ngedipkan matanya. “Hmm ... benar juga.”Caden mencubit pipi Naomi dengan berpura-pura tenang dan berkata, “Jangan dipikirkan lagi. Intinya, Nenek yang punya cara untuk kendalikan virus ini adalah hal baik!”“Emm! Benar!”“Cepat tidur. Aku mau mandi dulu.”Setelah membaringkan Naomi, Caden mengecup dahi Naomi lagi sebelum berjalan ke kamar mandi. Begitu keluar dari jangkauan pandang Naomi, ekspresinya langsung berubah ....Ada sebuah pemikiran baru yang melintasi benak Caden. Apa mungkin Nenek memiliki hubungan dengan orang misterius? Yang menyebarkan virus ini adalah orang misterius. Sementara itu, Nenek jelas mengetahui keberadaan virus ini. Nenek dan orang misterius ....Apa mungkin Caden yang berpikir kejauhan? Atau Nenek dan orang misterius memang saling mengenal dari dulu? Apa mereka pernah berint

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1235

    “Kalau mereka mampu menghasilkan virus ini, aku pasti dapat informasinya. Caden, jujurlah pada Nenek. Kamu sengaja menutupi masalah mengenai virus dari Naomi atau kamu memang juga nggak tahu?”Setelah terdiam sejenak, Caden menjawab dengan jujur, “Aku sengaja menutupinya dari Naomi. Soalnya, virus ini berkaitan dengan seseorang yang sangat berbahaya. Aku takut dia khawatir, makanya aku nggak bilang.”“Leon cuma mitra kerja orang itu karena perusahaan Leon sedang naik daun dan punya prospek bagus. Memang benar Leon berpikiran untuk menyebarkan virus, lalu menjual obat penawarnya demi mendapat keuntungan. Tapi, aku masih belum tahu apa tujuan orang itu. Aku nggak tahu apa dia cuma mau dapat keuntungan atau punya motif lain.”Nenek mengernyit dan diam-diam menghela napas. Dia tidak terlihat terlalu terkejut. Sebelum Caden menceritakan semua ini, dia sudah bisa menebak garis besarnya. “Siapa orang itu?”Caden menjawab dengan jujur, “Aku mencurigai seseorang, tapi masih belum ada bukti yang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1234

    Entah apa yang ditemukan Nenek, ekspresinya sontak berubah drastis. Dia mengamati sampel virus itu untuk sesaat dengan kening berkerut, lalu buru-buru membaca data yang dibawa datang Naomi. Semakin membacanya, kerutan di keningnya makin dalam.Begitu melihat ekspresinya, Naomi bisa menebak bahwa masalah ini tidaklah sederhana. Dia pun bertanya dengan cemas, “Nenek, ada apa?”Nenek terdiam sejenak, lalu balik bertanya, “Naomi, dari mana datangnya virus ini?”Naomi tertegun sejenak. Tadi, dia sudah memberi tahu Nenek mengenai hal itu. Kenapa Nenek bertanya lagi? Naomi pun mengulangi jawaban yang sama.“Suami berengsek sahabatku membuka sebuah perusahaan farmasi. Sampel virus dan obat penawar ini berasal dari sana.”“Siapa namanya?”“Leon.”“Leon?” Nenek pun mengerutkan kening dan tenggelam dalam pikirannya. Setelah sesaat, dia bertanya, “Apa nama perusahaannya?”“Perusahaan Farmasi Sehat.”“Aku nggak pernah dengar. Itu perusahaan baru?”“Emm, perusahaan itu masih belum resmi berjalan. Ta

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1233

    Sampai kembang apinya selesai, Caden baru berhenti mencium Naomi. Suami istri itu saling berpelukan untuk menenangkan diri, lalu baru tertawa dan berjalan masuk ke kabin. Sembari berjalan, mereka juga mengobrol.“Gimana keadaan bajingan-bajingan itu sekarang?”“Mereka lagi ketakutan. Semuanya berjalan sesuai rencana.”Naomi tidak mengetahui secara spesifik mengenai rencana Caden, dia pun bertanya lagi, “Kamu yakin nggak akan terjadi kesalahan?”“Yakin. Kamu tenang saja.”“Oh iya, Kakek Kedua sudah ketemu sama orang itu? Orang yang wajahnya dipenuhi luka itu.”“Emm. Kakek Kedua yang kasih tahu kamu?”“Nggak. Aku lihat sikap Kakek Kedua waktu balik agak aneh. Dia juga nggak berhenti pura-pura ceria. Apa hubungan Kakek Kedua dengan orang itu?”“Mereka itu saudara seperguruan Ada sedikit dendam di antara mereka, tapi semuanya sudah berakhir. Kamu sudah kasih tahu Nenek tentang masalah virus?” Caden berbohong dan langsung mengalihkan topik pembicaraan. Dendam di antara Kakek Kedua dan mast

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1232

    Ekspresi Caden langsung melembut. “Kenapa kamu keluar dengan berpakaian setipis itu? Nggak dingin?”“Nggak.” Naomi datang untuk menengahi situasinya. Dia merangkul lengan Caden, lalu menoleh ke arah dua pria tua itu dan berkata dengan nada manja, “Kakek Ketiga, Kakek Kelima, bukannya kalian sudah tahu kebenaran tentang apa yang terjadi dulu? Kalian juga bilang nggak akan mempermasalahkannya lagi. Jangan takut-takuti dia lagi.”Kakek Ketiga dan Kakek Kelima saling memandang, lalu mengejek diri sendiri, “Apa ini termasuk anak gadis yang sudah besar nggak bisa diharapkan lagi?”Naomi langsung menyahut, “Nggak! Nggak! Cintaku terhadap Kakek dan Nenek sama banyaknya dengan cintaku terhadapnya!”Kakek Ketiga dan Kakek Kelima pun tertawa terbahak-bahak. “Iya, kami akan patuhi keinginan Naomi. Sudah, jangan ungkit masalah ini lagi. Ayo pulang! Sudah waktunya makan!”Kedua pria tua itu terlebih dahulu berjalan pergi, sedangkan Caden masih diam di tempat. Naomi menarik lengannya dan berkata, “Ay

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1231

    Setelah bertemu Putih, Caden merasa makin yakin lagi. Putih keluar untuk mencari orang. Ia tentu saja baru akan pulang setelah menemukan orangnya. Sementara itu, Kakek Pertama dan Kakek Keempat sedang tidak berada di hutan. Caden sudah bertemu dengan Kakek Kedua. Jadi, kedua pria tua ini pasti adalah Kakek Ketiga dan Kakek Kelima.Kedua pria tua itu mengamati Caden untuk sesaat.“Dia kelihatan kayak orang yang hebat.”“Sayangnya, dia juga yang membuat Naomi hidup menderita dulu.”Caden pun tidak bisa berkata-kata. Beberapa orang tua ini menganggap Naomi sebagai cucu kandung mereka dan memiliki kesan yang buruk terhadapnya. Seberapa besar kasih sayang mereka terhadap Naomi, seberapa besar pula kesan buruk mereka terhadap Caden.Bagaimanapun juga, tidak peduli apa pun alasannya, seluruh penderitaan dan bahaya yang menimpa Naomi serta anak-anak berkaitan dengan Caden. Ancaman Nenek, serangan Kakek Kedua tanpa belas kasihan, ranjau darat yang “dihadiahkan” Kakek Ketiga dan Kakek Kelima ada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1230

    Setelah berpikir sejenak, Caden pun kembali ke kabin seorang diri.Di kejauhan, perburuan di hutan masih belum berakhir. Berhubung jaraknya jauh, Caden tidak mendengar jeritan orang. Namun, dia bisa mendengar auman binatang buas yang samar. Saat ini, dari 50 pemburu ilegal, yang masih hidup hanyalah 22 orang.Caden melirik angka pada jam tangan pintar tanpa terkejut atau merasa iba. Dia beralih layar, lalu mengikuti petunjuk navigasi untuk pulang ke rumah.Rumah para kakek terdiri dari 8 bangunan kecil. Setiap bangunan terbuat dari kayu dan memiliki 2 tingkat. Modelnya juga pada dasarnya sama. Keenam orang tua menempati masing-masing satu bangunan, Naomi dan anak-anak menempati satu bangunan, dan bangunan yang satu lagi dijadikan sebagai gudang. Gudang itu menyimpan makanan dan kebutuhan hidup sehari-hari semua orang.Kedelapan bangunan itu berdiri bersebelahan dan membentuk lingkaran. Di luar bangunan, tidak ada tembok yang tinggi, hanya ada pagar bambu yang tingginya semeter. Pagar i

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1229

    “Aku benar-benar nggak berdaya. Jadi, aku beri tahu dia, di saat dia bisa mengalahkanku, aku akan kasih tahu dia siapa pelaku pembunuh ibunya dan membawanya pergi balas dendam bersama. Dia percaya pada ucapanku dan berlatih bela diri dengan sangat rajin. Seolah-olah, tujuan hidupnya hanya itu. Tapi ....”Kakek Kedua memandang ke kejauhan dan menghela napas panjang lagi.“Sebenarnya, sampai sekarang, aku juga masih belum temukan siapa pelakunya. Aku nggak berhenti selidiki hal ini, tapi mereka sama sekali nggak tinggalkan petunjuk apa pun. Kalau bahkan aku juga nggak bisa menyelidikinya, dia juga lebih nggak mungkin bisa menyelidikinya.”“Jadi, aku hanya bisa bersembunyi dan menolak untuk menemuinya. Aku nggak tahu siapa pelaku pembunuh ibunya. Aku pun nggak bisa membiarkannya menang. Tapi, begitu kalah, dia akan merasa sangat sedih dan marah. Haih ....”Caden dan Hayden hanya mendengar cerita Kakek Kedua dalam diam. Setelah sesaat, Caden baru berkata, “Kakek sudah memalsukan kematian

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1228

    Ketika berbicara, Kakek Kedua terlihat menyesal dan merasa bersalah.“Aku memang berhasil balas dendam, juga memopulerkan nama guruku. Aku bahkan membawakan kehormatan bagi negara. Tapi, caraku balas dendam terlalu arogan. Orang yang nggak bisa mengalahkanku pun mulai berniat buruk.”“Mereka pakai cara yang sangat kejam untuk bunuh istri guruku, juga mengancamku dengan nyawa adik seperguruanku. Mereka paksa aku untuk melakukan pertarungan curang, juga menyuruhku untuk sengaja kalah dari para ahli bela diri luar negeri supaya bisa mengembalikan harga diri negara mereka. Kalau aku menolak, mereka mau aku bunuh diri. Kalau nggak, mereka akan bunuh adik seperguruanku.”“Para penculik itu juga membiarkanku melakukan panggilan video dengan adik seperguruanku. Adik seperguruanku sangat sedih dan sudah putus asa karena kematian ibunya. Dia menatapku dan menyuruhku untuk balas dendam dengan penuh amarah. Dia mau aku balaskan dendam ibunya dan nggak usah peduli padanya.”“Setelah guruku meningga

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status