Share

Bab 243

Author: Erlina
“Mama jangan pergi.”

Naomi terdiam membisu. Dia tidak tega mengganggu tidur Rayden. Dia terpaksa menenangkan Rayden, lalu bersandar di samping ranjang.

Keesokan harinya.

Saat Naomi bangun, Rayden sedang menatapnya dengan kedua mata besarnya. Bocah ini merasa gembira dan juga sedikit malu.

Bibir Rayden sedikit bergerak, tetapi dia tidak bersuara sama sekali. Dia mengedipkan matanya dan wajahnya semakin merona.

Naomi duduk di tempat. “Rayden?”

Rayden juga ikut duduk. Dia membalas dengan suara gemasnya, “Emm.”

Mereka berdua saling bertatapan dalam beberapa detik. Saat Naomi hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba Rayden mengesampingkan selimutnya, lalu menuruni ranjang. Dia mengambil banyak barang dari dalam kamar, lalu menyerahkannya kepada Naomi.

Ada model mainan edisi terbatas, pajangan yang diletakkan di atas meja komputer, lonceng bercorak kuno yang paling disukai Rayden, serta berbagai mainan langka yang dihadiahkan oleh Caden.

Naomi merasa heran. “Semuanya buat aku?”

Rayden mengangguk
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ira Nurasiah
kayaknya si topeng hantu
goodnovel comment avatar
Bundanya Ram
......... ,,,,,siapa yah orang d balik semua ini apakah tomi kakenya atau zesika??
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 244

    Naomi dapat merasakannya. Dia pun bertanya dengan tersenyum, “Apa Rayden mau ikut buat sarapan?”Rayden mengangguk. Sebenarnya Rayden hanya ingin bersama dengan Naomi saja. Asalkan bisa bersama Naomi, dia rela untuk melakukan apa pun.Naomi berpikir sejenak. “Kalau begitu, Rayden bantu aku untuk kocok telur, ya? Kita bikin telur dadar.”“Emm!” Naomi menggulungkan lengan pakaian Rayden, lalu bantu mencuci tangannya. Kemudian, dia menggeser sebuah bangku kecil, lalu memanjat ke atas. Naomi pergi mengambil beberapa butir telur dari dalam kulkas, lalu mengajari Rayden cara untuk mengocok telur.Rayden belajar dengan penuh hati. Naomi pun memujinya, “Hebat sekali!”Wajah Rayden seketika merona. Dia semakin giat lagi. Naomi pergi mengambil daun bawang dan juga wortel. Ketika Caden mendengar ada suara dari dalam dapur, dia pun berjalan ke sisi dapur. Saat ini, Naomi dan Rayden sedang sibuk untuk mempersiapkan sarapan. Mereka membagi pekerjaan dengan sangat bagus. Naomi terus tersenyum, lal

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 245

    Semakin Rayden kasihan terhadap ibunya, dia pun semakin membenci ayahnya!“Kamu tenang saja. Kalau aku diberi 1 kesempatan untuk bertemu dengan dia lagi, aku pasti akan menebus semua kesalahanku dan memperlakukannya dengan baik. Aku akan menjadikannya sebagai wanita paling bahagia dia muka bumi ini!” Caden menjamin di depan putranya dengan serius dan tulus.Rayden menatap Caden dengan mengerutkan keningnya. Dia ingin sekali mengatakan bahwa Naomi adalah ibunya! Namun, dia masih khawatir Naomi tidak bisa menerimanya. Setelah berpikir beberapa saat, Rayden pun berkata, “Kelak kamu mesti perlakukan Naomi dengan baik!”Caden terbengong sejenak. Bukankah mereka sedang membahas soal ibunya Rayden? Kenapa malah tiba-tiba membahas soal Naomi?“Apa kamu sangat menyukai Naomi?”“Emm.”“Seberapa sukanya?”Rayden membalas dengan serius, “Sangat suka, sangat amat suka. Aku ingin bersamanya untuk selamanya.”Caden sungguh merasa kaget. “Apa kamu nggak peduli dengan mamamu lagi? Sebelumnya kamu masih

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 246

    Selain itu, kenapa orang itu tidak membesarkan Rayden, malah diam-diam memberikan Rayden kepada Caden? Orang itu pasti memiliki motif tersembunyi. Tidak peduli siapa yang mengacau atau apa yang direncanakannya, sebaiknya orang itu tidak membahayakan Naomi. Jika tidak ....Ada kilatan dingin yang melintasi mata Braden. Dia berkata pada Rayden, “Setelah dapat sampelnya, aku akan suruh orang untuk mempercepat pemeriksaan DNA-nya. Sore ini, hasilnya mungkin akan keluar. Kalau hasil pemeriksaan DNA-nya sesuai dugaan kita, kita harus cari cara untuk ketemu sore ini.”“Emm, aku akan tunggu kabar darimu!”Seusai memutuskan sambungan telepon, Rayden buru-buru mengumpulkan sampel. Berhubung Naomi pernah tinggal di rumah mereka, dia bisa mendapatkan sampel Naomi dengan mudah. Demi amannya, dia bukan hanya mengumpulkan rambut Naomi, tetapi juga mengambil sikat giginya.Tidak lama kemudian, terdengar bel rumah berbunyi. Rayden sudah menerima pesan dari Braden. Dia pun buru-buru pergi membuka pintu.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 247

    Namun, Rayden tidak mungkin mencapai impiannya itu dengan hanya mengandalkan dirinya sendiri. Jika Caden bisa membuat Naomi jatuh cinta, impiannya itu baru bisa tercapai.Caden bertanya dengan terkejut, “Kamu nggak menginginkan mamamu lagi?”Rayden mengerutkan keningnya. Saat ini, dia masih belum bisa berkata jujur pada ayahnya. Dia hanya menjawab, “Mulai sekarang, Naomi itu mamaku! Nggak peduli kamu mau jadi suaminya atau nggak, aku mau jadi putranya!”“Bagaimana kalau dia pergi?”Rayden sengaja menakut-nakuti Caden dengan menjawab, “Aku akan ikut dia pergi.”Caden langsung menahan napas. Dia merasa dadanya sangat sesak hingga dia kesulitan bernapas.“Kalau kamu pergi, bagaimana dengan Papa?”“Kalau nggak mau ikut kami pergi, kamu hanya bisa jadi orang tua yang kesepian.”Setelah mendengar jawaban Rayden, Caden langsung tercengang.Rayden lanjut berkata dengan serius, “Aku serius mau dia jadi mamaku. Siapa pun nggak akan bisa mengubah keputusanku ini. Kalau kamu masih menginginkan aku

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 248

    Caden menatap Naomi lekat-lekat dan menjawab, “Benar!”Naomi pun bertanya dengan bingung, “Mana mungkin? Aku nggak pernah membicarakan topik ini dengannya.”“Kamu kira aku akan percaya pada kebohonganmu?”“Kamu .... Coba pikirkan baik-baik, dengan sifat Rayden, memangnya aku bisa menghasutnya? Biarpun aku berniat begitu dan mengatakan hal-hal ini padanya, apa mungkin dia mematuhi kata-kataku?”Caden mengerutkan keningnya. Dia merasa ucapan Naomi lumayan masuk akal.“Lagian, kamu juga tahu Rayden sangat mencintai mamanya. Mana mungkin dia bersedia mencampakkan mamanya? Kamu yakin kamu nggak salah dengar? Apa mungkin dia hanya mau aku jadi mama angkatnya?”Caden tidak menjawab. Jika hanya ingin Naomi menjadi ibu angkatnya, Rayden tidak mungkin menyuruhnya menjadi suami Naomi. Semalam, Rayden tiba-tiba berinisiatif untuk pergi mencari Naomi, lalu menangis sejadi-jadinya sambil memeluk Naomi .... Caden awalnya mengira itu karena setelah mendengar cerita ibunya, Rayden merasa kasihan pada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 249

    “Emm, Mama ada di sini.”Kemudian, Rayden pun menangis tersedu-sedu. Meskipun Naomi masih belum tahu mereka sebenarnya memiliki hubungan darah, Rayden sudah sangat bahagia karena bisa memanggil Naomi dengan sebutan “mama”.“Berhubung kamu sudah memanggilku mama, kita sudah jadi ibu dan anak. Kelak, kamu bisa mengatakan apa pun pada Mama. Jangan menyimpan semua beban pikiranmu lagi, oke?”Rayden mengangguk dan menjawab dengan terisak, “Emm!”Rayden masih menangis tersedu-sedu. Sementara itu, Naomi tidak bisa menenangkannya dan malah ikut berlinang air mata. Suasana hati bisa memengaruhi orang, air mata juga sama. Dia ikut merasa sedih saat melihat Rayden menangis tersedu-sedu dalam pelukannya. Perasaan ini terasa seperti sudah menemukan putra yang terpisah darinya selama bertahun-tahun.Naomi memeluk Rayden erat-erat dan membiarkan Rayden menangis dalam pelukannya untuk sesaat. Saat menyadari makanannya akan segera dingin, dia baru menyeka air mata Rayden dan berkata dengan lembut, “Jan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 250

    “Kamu harus menolak permintaan Rayden. Selama kamu menolak menjadi ibunya, aku akan memenuhi semua syaratmu. Kamu boleh minta rumah, mobil, maupun uang.”Naomi tertegun sejenak dan bertanya, “Apa maksudmu?”Caden melirik Naomi dengan dingin dan bertanya, “Kamu tahu aku nggak menyukaimu, ‘kan?”Naomi tertegun lagi, lalu menjawab dengan tidak senang, “Kebetulan banget, aku juga nggak menyukaimu.”“Kalau begitu, kamu harus menjelaskan semuanya kepada Rayden. Kita nggak mungkin bersama. Jadi, kamu nggak bisa jadi ibunya.”Naomi merasa bingung dan bertanya, “Apa kaitannya aku jadi ibunya Rayden dengan bersamamu?”Kedua hal itu tentu saja berhubungan! Rayden sudah mengancam akan menelantarkan Caden jika dia dan Naomi tidak bersama. Dia ingin mencegah Naomi menggunakan hal ini untuk mengendalikannya.Caden pun menjawab, “Pokoknya kamu hanya perlu menuruti kata-kataku. Nggak usah tanya alasannya.”Naomi tentu saja tidak bersedia menurut. Dia berkata, “Kamu itu bukan siapa-siapaku. Atas dasar a

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 251

    Kedua pasang mata saling bertatapan. Mereka berdua seolah-olah adalah musuh bebuyutan yang memiliki dendam kesumat saja! Satunya merasa panik karena ucapan sang putra. Satunya lagi tidak tahu apa alasannya, tidak mengerti pemikiran di benak si pria. Naomi merasa dirinya bagai sedang melihat orang bodoh saja!Itulah sebabnya mereka berdua bisa bertengkar. Hanya saja, jelas sekali, Caden tidak berhasil untuk mengalahkan Naomi lagi.Beberapa saat kemudian, Caden baru memecahkan keheningan di dalam kamar. “Aku itu papanya Rayden, aku adalah wali sahnya Rayden. Tentu saja semua masalahnya ada hubungannya sama aku! Kalau aku mengatakan aku nggak izinin dia untuk menjadi putramu, itu berarti dia nggak boleh jadi putramu!”Naomi membalas dengan geram, “Aku tegaskan sekali lagi. Aku sudah berjanji dengan Rayden untuk menjadi mamanya. Aku melakukan semua ini hanya demi kebaikan Rayden saja. Nggak ada hubungannya sama kamu!”“Rayden memiliki gangguan mental. Dia bisa jatuh sakit juga karena sang

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1584

    Camila segera menggeleng. “Nggak, kok. Jujur saja, dia yang merasa tersiksa. Bagaimanapun, aku duluan yang memulai. Kamu nggak usah khawatirin aku. Aku nggak rugi untuk tidur sama dia. Dia tampan dan tubuhnya juga bagus. Lagi pula, teknik di atas ranjangnya juga bagus.”Naomi menjulingkan bola matanya melihat ke sisi Camila. Kemudian, dia menghela napas panjang. Yang penting Camila tidak merasa tersiksa.“Jadi, bagaimana dengan selanjutnya? Apa yang kamu pikirkan?”Camila berterus terang. “Kita semua juga sudah dewasa, nggak ada yang perlu dipikirkan lagi. Kami tidur bersama juga berdasarkan kemauan kita masing-masing. Dunia belum kiamat juga. Lagi pula, aku nggak suka sama dia, dia juga nggak suka sama aku. Alangkah baiknya kalau kami masih bisa berteman. Kalau memang nggak bisa, ya sudah.”“Oh, ya, jangan sampai kamu beri tahu masalah ini sama Kak Fiona. Aku juga nggak ingin Bibi Lyana dan Paman Kevin tahu masalah ini.”Naomi mengangguk. “Aku nggak akan ngomong. Aku lihat sekarang ka

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1583

    Tidak lama kemudian, Robbin pun datang untuk mengambil sampel Dylan dan janin.Camila berkata, “Pak Robbin, kamu ambil sampel yang banyak, lalu lakukan tes DNA pada beberapa tempat demi berjaga-jaga.”Robbin paham. “Oke!”Camila bertanya lagi, “Bisa nggak tanpa melukai janin, biarkan dia terus tidur dulu? Setidaknya jangan biarkan dia bangun sebelum hasil tes DNA keluar.”Kalau Catherine bangun, dia pasti akan beronar. Lebih baik dia terus pingsan saja.Setelah hasil tes DNA keluar, baru Camila akan memberi pelajaran kepadanya!Naomi berkata, “Aku punya cara.”Setelah Robbin meninggalkan ruangan dengan membawa sampel, Naomi melakukan akupunktur di tubuh Catherine agar dia bisa tidur dengan nyenyak.Camila mengejar keluar kamar pasien. Dia meminta sampel janin dari Robbin. Dia langsung membawa sampel menuruni gedung untuk mencari si pria.“Kamu serahkan ini kepada kakakmu. Dia tahu apa yang seharusnya dia lakukan. Pegang yang bagus, jangan sampai kamu merusaknya. Hal ini sangat penting

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1582

    Bahkan saat Camila memukul Catherine hingga jatuh pingsan untuk melakukan tes DNA, Dylan malah mengatakan tes DNA perlu persetujuan kedua belah pihak. Semua ini cukup membuktikan bahwa Dylan tidak ingin melukai Catherine dan juga sangat menghormatinya.Sebenarnya Camila benar-benar penasaran, ada apa dengan dia dan Catherine?Setelah mendengar masalah ini semalam, Camila menyelidiki latar belakang Catherine, tetapi dia tidak menemukan hubungan apa-apa di antara Catherine dengan Dylan.Entah ada hubungan apa di antara mereka berdua?Tiba-tiba suasana di dalam mobil menjadi hening. Camila mengendarai mobil, lalu melihat Dylan sekilas dari kaca spion tengah.Dylan menoleh untuk melihat ke luar jendela. Keningnya sedikit berkerut. Suasana hatinya terasa berat.Camila menggerakkan bibirnya, tetapi dia tidak berbicara. Dalam sesaat, dia tidak tahu apa yang seharusnya dia katakan?Camila mengendarai mobilnya dengan tenang. Di tengah perjalanan, dia mengirim pesan kepada temannya.Sepuluh meni

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1581

    Camila tidak meladeni Dylan. Dia memapah Catherine kembali ke dalam mobil, lalu berpesan, “Kamu duduk di baris belakang buat jaga dia. Aku kendarai mobil.”Dylan menuruti apa kata Camila, duduk di samping Catherine. Dia pun bertanya dengan kening berkerut, “Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?”Camila kembali menyalakan mesin mobil. Dari kaca spion tengah, dia melihat Dylan sekilas. Dia melihat kening berkerut di atas wajah tampan itu, lalu berkata, “Jangan khawatir. Dia hanya pingsan, nggak terluka.”Dylan membuka mulutnya. “Apa aku lagi mencemaskannya? Aku lagi mencemaskanmu! Aku sudah peringati kamu sebelumnya, dia itu ibu hamil, sedangkan kamu itu selebritas. Kamu nggak boleh sentuh dia!”Camila mencemberutkan bibirnya. “Aku tahu, makanya aku bersembunyi di kawasan yang nggak terliput kamera CCTV?”Dylan terdiam membisu. Pantas saja Camila menyuruhnya untuk pura-pura muntah di pinggir jalan. Ternyata supaya kamera CCTV terhalangi orang-orang.“Tapi, Catherine kenal sama kamu! Se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status