Selain itu, kenapa orang itu tidak membesarkan Rayden, malah diam-diam memberikan Rayden kepada Caden? Orang itu pasti memiliki motif tersembunyi. Tidak peduli siapa yang mengacau atau apa yang direncanakannya, sebaiknya orang itu tidak membahayakan Naomi. Jika tidak ....Ada kilatan dingin yang melintasi mata Braden. Dia berkata pada Rayden, “Setelah dapat sampelnya, aku akan suruh orang untuk mempercepat pemeriksaan DNA-nya. Sore ini, hasilnya mungkin akan keluar. Kalau hasil pemeriksaan DNA-nya sesuai dugaan kita, kita harus cari cara untuk ketemu sore ini.”“Emm, aku akan tunggu kabar darimu!”Seusai memutuskan sambungan telepon, Rayden buru-buru mengumpulkan sampel. Berhubung Naomi pernah tinggal di rumah mereka, dia bisa mendapatkan sampel Naomi dengan mudah. Demi amannya, dia bukan hanya mengumpulkan rambut Naomi, tetapi juga mengambil sikat giginya.Tidak lama kemudian, terdengar bel rumah berbunyi. Rayden sudah menerima pesan dari Braden. Dia pun buru-buru pergi membuka pintu.
Namun, Rayden tidak mungkin mencapai impiannya itu dengan hanya mengandalkan dirinya sendiri. Jika Caden bisa membuat Naomi jatuh cinta, impiannya itu baru bisa tercapai.Caden bertanya dengan terkejut, “Kamu nggak menginginkan mamamu lagi?”Rayden mengerutkan keningnya. Saat ini, dia masih belum bisa berkata jujur pada ayahnya. Dia hanya menjawab, “Mulai sekarang, Naomi itu mamaku! Nggak peduli kamu mau jadi suaminya atau nggak, aku mau jadi putranya!”“Bagaimana kalau dia pergi?”Rayden sengaja menakut-nakuti Caden dengan menjawab, “Aku akan ikut dia pergi.”Caden langsung menahan napas. Dia merasa dadanya sangat sesak hingga dia kesulitan bernapas.“Kalau kamu pergi, bagaimana dengan Papa?”“Kalau nggak mau ikut kami pergi, kamu hanya bisa jadi orang tua yang kesepian.”Setelah mendengar jawaban Rayden, Caden langsung tercengang.Rayden lanjut berkata dengan serius, “Aku serius mau dia jadi mamaku. Siapa pun nggak akan bisa mengubah keputusanku ini. Kalau kamu masih menginginkan aku
Caden menatap Naomi lekat-lekat dan menjawab, “Benar!”Naomi pun bertanya dengan bingung, “Mana mungkin? Aku nggak pernah membicarakan topik ini dengannya.”“Kamu kira aku akan percaya pada kebohonganmu?”“Kamu .... Coba pikirkan baik-baik, dengan sifat Rayden, memangnya aku bisa menghasutnya? Biarpun aku berniat begitu dan mengatakan hal-hal ini padanya, apa mungkin dia mematuhi kata-kataku?”Caden mengerutkan keningnya. Dia merasa ucapan Naomi lumayan masuk akal.“Lagian, kamu juga tahu Rayden sangat mencintai mamanya. Mana mungkin dia bersedia mencampakkan mamanya? Kamu yakin kamu nggak salah dengar? Apa mungkin dia hanya mau aku jadi mama angkatnya?”Caden tidak menjawab. Jika hanya ingin Naomi menjadi ibu angkatnya, Rayden tidak mungkin menyuruhnya menjadi suami Naomi. Semalam, Rayden tiba-tiba berinisiatif untuk pergi mencari Naomi, lalu menangis sejadi-jadinya sambil memeluk Naomi .... Caden awalnya mengira itu karena setelah mendengar cerita ibunya, Rayden merasa kasihan pada
“Emm, Mama ada di sini.”Kemudian, Rayden pun menangis tersedu-sedu. Meskipun Naomi masih belum tahu mereka sebenarnya memiliki hubungan darah, Rayden sudah sangat bahagia karena bisa memanggil Naomi dengan sebutan “mama”.“Berhubung kamu sudah memanggilku mama, kita sudah jadi ibu dan anak. Kelak, kamu bisa mengatakan apa pun pada Mama. Jangan menyimpan semua beban pikiranmu lagi, oke?”Rayden mengangguk dan menjawab dengan terisak, “Emm!”Rayden masih menangis tersedu-sedu. Sementara itu, Naomi tidak bisa menenangkannya dan malah ikut berlinang air mata. Suasana hati bisa memengaruhi orang, air mata juga sama. Dia ikut merasa sedih saat melihat Rayden menangis tersedu-sedu dalam pelukannya. Perasaan ini terasa seperti sudah menemukan putra yang terpisah darinya selama bertahun-tahun.Naomi memeluk Rayden erat-erat dan membiarkan Rayden menangis dalam pelukannya untuk sesaat. Saat menyadari makanannya akan segera dingin, dia baru menyeka air mata Rayden dan berkata dengan lembut, “Jan
“Kamu harus menolak permintaan Rayden. Selama kamu menolak menjadi ibunya, aku akan memenuhi semua syaratmu. Kamu boleh minta rumah, mobil, maupun uang.”Naomi tertegun sejenak dan bertanya, “Apa maksudmu?”Caden melirik Naomi dengan dingin dan bertanya, “Kamu tahu aku nggak menyukaimu, ‘kan?”Naomi tertegun lagi, lalu menjawab dengan tidak senang, “Kebetulan banget, aku juga nggak menyukaimu.”“Kalau begitu, kamu harus menjelaskan semuanya kepada Rayden. Kita nggak mungkin bersama. Jadi, kamu nggak bisa jadi ibunya.”Naomi merasa bingung dan bertanya, “Apa kaitannya aku jadi ibunya Rayden dengan bersamamu?”Kedua hal itu tentu saja berhubungan! Rayden sudah mengancam akan menelantarkan Caden jika dia dan Naomi tidak bersama. Dia ingin mencegah Naomi menggunakan hal ini untuk mengendalikannya.Caden pun menjawab, “Pokoknya kamu hanya perlu menuruti kata-kataku. Nggak usah tanya alasannya.”Naomi tentu saja tidak bersedia menurut. Dia berkata, “Kamu itu bukan siapa-siapaku. Atas dasar a
Kedua pasang mata saling bertatapan. Mereka berdua seolah-olah adalah musuh bebuyutan yang memiliki dendam kesumat saja! Satunya merasa panik karena ucapan sang putra. Satunya lagi tidak tahu apa alasannya, tidak mengerti pemikiran di benak si pria. Naomi merasa dirinya bagai sedang melihat orang bodoh saja!Itulah sebabnya mereka berdua bisa bertengkar. Hanya saja, jelas sekali, Caden tidak berhasil untuk mengalahkan Naomi lagi.Beberapa saat kemudian, Caden baru memecahkan keheningan di dalam kamar. “Aku itu papanya Rayden, aku adalah wali sahnya Rayden. Tentu saja semua masalahnya ada hubungannya sama aku! Kalau aku mengatakan aku nggak izinin dia untuk menjadi putramu, itu berarti dia nggak boleh jadi putramu!”Naomi membalas dengan geram, “Aku tegaskan sekali lagi. Aku sudah berjanji dengan Rayden untuk menjadi mamanya. Aku melakukan semua ini hanya demi kebaikan Rayden saja. Nggak ada hubungannya sama kamu!”“Rayden memiliki gangguan mental. Dia bisa jatuh sakit juga karena sang
Setengah jam kemudian, Caden dan Naomi membawa Rayden pergi ke taman bermain. Demi keselamatan, Caden pun mereservasi satu taman bermain. Saat ini, selain staf yang bertugas, hanya ada 3 pengunjung di taman bermain. Sambil melihat tokoh kartun dan istana berwarna-warni, Naomi pun bertanya kepada Rayden, “Rayden, apa kamu gembira?”Rayden bertanya kembali, “Apa kamu gembira?”“Emm, gembira!”“Kalau begitu, aku juga gembira.”Caden terdiam membisu. Apa maksud Rayden? Jika Naomi mengatakan dirinya tidak gembira, apa Rayden juga merasa tidak gembira? Jadi, bagaimana kalau ayahnya merasa tidak gembira?Entah dari mana asal cemburu di hati Caden. Dia pun berkata, “Aku nggak begitu gembira.”Naomi dan Rayden sama-sama menatap Caden. Naomi mengerutkan keningnya dengan heran sembari memelototinya, sedangkan Rayden malah berbicara dengan sangat tenang, “Kalau kamu nggak gembira, kamu nggak usah ikuti kami. Kamu tenangkan dirimu di sana saja.”Caden terdiam membisu.Usai mendengar, Naomi melihat
Braden tahu seni bela diri yang dikuasai Hayden. Itulah sebabnya dia tidak khawatir dengan keselamatan Hayden. Setelah tidak kelihatan bayangan tubuh Hayden lagi, Braden kembali berjalan ke pintu masuk.Saat tiba di pintu masuk, Braden diberi tahu penjaga pintu bahwa taman bermain direservasi hari ini. Dia tidak diperbolehkan untuk masuk.Braden sedang memikirkan cara. Kebetulan dia melihat sosok Steven yang baru menuruni mobil. Braden menyipitkan matanya langsung menurunkan maskernya.Steven sungguh kaget ketika melihatnya, lalu segera mendekatinya.“Rayden, kenapa kamu berada di luar?”Braden menjawab, “Aku keluar dari pintu samping. Sekarang aku nggak boleh masuk lagi.”Steven langsung menggendongnya, kemudian berkata pada penjaga pintu. Setelah itu, Steven pun membawa Braden ke dalam taman bermain.Braden menggunakan alasan pergi ke toilet untuk terlepas dari Steven. Dia menatap peta taman bermain sejenak, lalu mencari tempat yang sepi untuk menghubungi Rayden.[ Rayden, aku sudah
Camila berkata dengan menyipitkan matanya, “Nggak usah ketemu. Kalau ada masalah, cukup bicarakan di telepon saja.”Furla mulai menangis lagi. Dia menangis dengan begitu sakit hati.Camila tidak menghiraukannya dan langsung berkata, “Maaf, aku cukup sibuk, nggak ada waktu untuk mendengar kamu menangis. Kalau kamu ingin menangis, kamu bisa hubungi Dylan, biar dia saja yang dengar.”Furla terisak-isak. “Kak Camila, aku bersalah. Aku … aku memang sengaja atas masalah hari ini. Aku ….”Furla mengulangi sekali lagi ucapan yang sudah dikatakan Dylan tadi kepada Camila, terutama soal semua usaha yang dikerahkan Furla untuk menggapai impiannya!“Aku benar-benar minta maaf. Aku bersalah. Anggap saja aku masih kecil dan nggak pengertian, jadi maafkan aku, ya?”Camila membalas dengan tegas, “Nggak!”Furla terdiam.Camila berkata, “Aku nggak masalah kalau kamu memanfaatkan popularitas Dylan. Tapi, sekarang kamu lagi mencelakaiku. Mana mungkin aku akan memaafkanmu?”“Kamu lakukan klarifikasi dengan
Setelah panggilan diakhiri, Dylan duduk di mobil untuk membaca berita. Ketika membaca hujatan dan komentar warganet kepada Camila, keningnya spontan berkerut. Dylan berpikir sejenak, kemudian menghubungi Camila.Camila berkata, “Ceritanya panjang.”Dylan bertanya, “Apa kamu lagi sibuk?”“Lagi lihat media sosial.”“Kamu masih ada suasana hati untuk lihat media sosial?”“Jadi, apa yang mesti aku lakukan? Menangis? Tim humas lagi pikirkan solusi. Aku nggak usah mengkhawatirkan masalah ini.”Dylan meminta maaf. “Aku minta maaf atas masalah hari ini.”“Kamu sudah minta maaf. Katakan saja intinya.”“Furla … sudah mengaku. Katanya dia memang sengaja mencelakaimu. Alasannya karena kamu tinggal di sebelahku. Dia nggak tenang, makanya dia ingin menjebakmu agar kamu pindah. Alasan lain karena dia iri sama kamu.”Camila menggigit bibirnya, lalu langsung mengomel, “Seleramu nggak bagus. Semua kekasihmu bermasalah!”Dylan tidak bisa membantah. Dulu dia juga berpacaran dengan banyak wanita, tetapi ti
Ketika melihat Dylan tidak bersedia untuk melepaskannya, Furla pun berkata dengan menyeka air matanya, “Aku pasti akan minta maaf sama Camila. Dia itu korban. Masalah minta maaf, aku ikuti dia saja. Boleh nggak kamu perbolehin aku ngobrol dulu sama dia?”Dylan tidak melanjutkan. Furla pun berkata, “Kalau Camila juga meminta aku untuk melakukan permintaan maaf secara terbuka … kalau masalah ini baru bisa diselesaikan setelah aku melakukan permintaan maaf secara terbuka, aku akan melakukannya!”Dylan menghela napas panjang. Kali ini, dia baru mengangguk.Furla mengendus. “Apa sekarang kamu bisa mengatakan masalah kita?”Dylan menyalakan rokok lagi, lalu berkata dengan terus terang, “Aku menyukaimu karena kamu membuatku teringat akan sesuatu. Kamu sangat mirip dengan seorang teman seperjuanganku. Jujur saja, kamu hanyalah penggantinya. Yang aku sukai bukan kamu. Kalau kamu nggak bisa menerima hal ini, kita bisa pisah sekarang. Aku nggak akan memaksamu.”Furla menatap Dylan dengan terbengo
Furla berkata dengan sedih, “Dia tinggal di sebelahmu. Aku nggak tenang. Meskipun dia sudah pernah menikah, dia tetap terlalu cantik dan unggul, apalagi kamu dan orang tuamu memperlakukannya dengan sangat baik. Aku takut dia akan menggantikan posisiku. Jadi, aku sengaja mengekspos tempat tinggalnya saat ini, supaya dia bisa pindah rumah.”Dylan mengetuk batang rokok. “Aku tahu masalah ini. Selain ini? Kalau kamu ingin dia pindah rumah, kamu juga nggak perlu menghancurkannya.”Bibir Furla gemetar. Dia terdiam beberapa saat, baru berkata dengan menangis, “Aku iri sama dia. Huhuhu …. Latar belakang keluarganya bagus sekali. Begitu pula dengan dirinya sendiri. Dia juga beruntung! Setelah dikurung setahun lebih oleh suaminya, dia masih bisa kembali dengan hidup! Intinya, setelah dia kembali, dia masih bisa bangkit kembali, bahkan lebih tenar daripada sebelumnya!”“Kamu tahu sendiri, kalau orang sepertiku nggak bertemu penyelamat, akan sangat sulit untuk bisa populer di dunia hiburan? Setiap
Kening Caden berkerut. “Apa kamu benar-benar menyukainya?”Dylan menjawab, “Aku cukup menyukainya. Dia berbeda dengan wanita-wanita sebelumnya.”Tanpa menunggu balasan dari Caden, Dylan pun berkata, “Dia membuatku kepikiran seseorang. Aku bisa melihat bayangan Citrus dari dirinya.”Caden terdiam membisu. Ketika mendengar nama “Citrus”, keningnya berkerut dengan erat. Dia langsung menelan kembali omelan yang hendak dilontarkannya untuk Dylan.Tiba-tiba Caden ingin merokok. Dia mengusap sakunya, tetapi tidak ada rokok di dalam sakunya.Belakangan ini, bukan hanya Naomi saja, bahkan anak-anak juga mengawasi Caden. Caden pun tidak bisa banyak merokok dalam sehari.Mereka berdua terdiam untuk beberapa saat. Caden pun berkata, “Camila itu korban. Seharusnya kamu beri dia sebuah penjelasan. Furla itu kekasihmu. Camila juga bisa menerima penderitaan itu gara-gara kamu. Kamu mesti tanggung jawab.”Dylan berkata, “Tenang saja. Aku pasti akan beri penjelasan kepadamu.”Caden mengingatkan, “Dia it
Naomi menghela napas panjang. “Si Dylan itu sulit untuk dinilai!”Kalau menilai Dylan dengan kata baik, dia malah memiliki reputasi buruk dalam soal hubungan asmaranya. Kalau mengatakan Dylan itu jahat, dia malah benar-benar cukup setia kawan dan cukup baik terhadap temannya.Caden berkata, “Dylan itu selain nggak bisa diandalkan dalam soal perasaan, dia cukup berbakti terhadap orang tuanya dan juga setia kawan terhadap temannya.”Naomi tidak menyangkal. Dylan memang tergolong berbakti terhadap Kevin dan Lyana. Tidak membalas ketika dipukul dan juga ketika dimarah. Dia juga cukup setia kawan terhadap temannya!Jika mengatakan Dylan tidak bisa diandalkan dalam soal asmaranya … dia juga tidak pernah merebut atau berselingkuh, dia selalu memperlakukan setiap hubungannya dengan sangat serius. Hanya saja, waktu berpacarannya terlalu pendek. Kecepatan ganti pacarnya terlalu cepat!Meskipun demikian, Dylan mendapat penilaian bagus dari para mantan kekasihnya! Naomi kembali menghela napas pan
“Bukannya aku nggak bisa diajak kompromi, coba kamu bilang sendiri, apa seharusnya aku marah sama dia? Meskipun masalah ini bukan ulah dia, semua ini bisa terjadi juga gara-gara dia!”Caden mengangguk. “Betul! Jangankan kamu, aku saja merasa marah!”Naomi berkata, “Kalau dia nggak cari cewek yang sembarangan, mana mungkin Camila akan terluka?”Caden membalas, “Betul! Dia memang kelaparan, ya, cewek apa pun dilahapnya.”Naomi berucap lagi, “Sudah 3 kali. Baru berapa lama, Camila pun sudah dipersulit sebanyak 3 kali!”Caden berkata, “Dia itu memang bukan manusia. Permasalahannya banyak sekali!”Naomi menimpali, “Aku benar-benar sangat marah. Sekarang semua orang di internet lagi memarahi Camila. Camila malah masih bersabar karena melihat wajahnya!”Caden berucap, “Kamu nggak usah suruh Camila bersabar. Terserah kamu mau marah atau omelin dia, aku akan menanggung semuanya. Aku akan bantu dia untuk menyelesaikan masalah ini! Sahabat istriku nggak boleh menerima penderitaan seperti ini!”Na
Tidak masalah jika dulu Camila menyukai Leon. Semua itu karena Camila tidak mengetahui karakter asli Leon. Sekarang Camila telah mengetahuinya, malah masih menyukainya. Apa tidak ada masalah dengan pola pikir Camila?Jika pola pikir seorang public figure bermasalah, apa dia masih bisa menjadi public figure? Naomi tidak percaya Furla tidak tahu betapa seriusnya masalah ini!Naomi berusaha menahan amarahnya, lalu bertanya pada Tiara, “Sekarang Camila lagi di tempatmu?”“Emm, manajernya juga sudah datang. Mereka berdua lagi bahas sesuatu di ruang baca.”“Apa Furla ada telepon Camila?”“Pasti, tapi Camila nggak angkat. Jadi, Furla pun suruh Dylan yang telepon. Begitu Camila mengangkat, Furla langsung menangis dan meminta maaf. Aku saja hampir muntah ketika mendengarnya! Kalau bukan karena Camila menahanku, aku pasti sudah merebut ponselnya dan memaki 18 keturunan mereka!”Kening Naomi berkerut. “Apa kata Dylan?”Tiara merasa marah. “Apa lagi yang bisa dia katakan? Dia wakili kekasihnya unt
[ Model begini malah jadi duta citra? Aku mau mengadu ke saluran televisi pusat! Orang murahan seperti ini nggak pantas jadi figur publik, harus segera diboikot! ]Satu siaran langsung dari Furla langsung membuat Camila terjebak dalam pusaran kontroversi! Bahkan, dalam siarannya, Furla juga mengungkapkan detail alamat tempat tinggal pernikahan Camila dan Leon.Siaran langsung Furla masih belum selesai, tapi sudah ada orang yang berbondong-bondong ke gerbang Vila Anggara, menunggu di sana untuk mengambil foto Camila.Bahkan ada orang yang menyamar sebagai kurir untuk menyusup ke dalam kompleks. Kemudian, mengintip dari luar jendela rumah Camila.Camila sungguh sakit kepala. Dia diam-diam keluar dari kompleks, lalu bersembunyi di rumah Tiara.Kehebohan di internet semakin menjadi-jadi. Ditambah dengan adanya orang-orang yang sengaja menggiring opini, reputasi Camila anjlok seperti pesawat jatuh saja, yang merosot dengan cepat!Masalah ini semakin membesar. Sementara itu, Furla justru men