Naomi menatap Caden dengan ragu, lalu berkata lagi, “Kalau kamu senggang, ikutlah bersama kami. Kalau sibuk, kamu selesaikan saja pekerjaanmu. Lagian, kami juga nggak akan pergi lama. Begitu liburan berakhir, kami akan kembali.”Caden mengangguk. “Aku coba periksa kerjaanku lagi nanti. Kapan Ayah mau berangkat?”“Besok.”“Aku akan siapkan pesawat pribadinya.”“Oke.”Sambil mengobrol, sepasang suami istri ini pun tiba di Happy Bar. Begitu masuk, mereka bagaikan sudah datang di dunia yang baru. Keadaan di luar dan dalam bar terasa bagaikan 2 dunia yang berbeda. Di luar, suasananya sangat tenang. Tempatnya juga terkesan sederhana dan misterius. Di dalam, para pria tampan serta wanita cantik sedang menari dan bersenang-senang. Hari ini, Happy Bar tidak dibuka untuk umum. Jadi, semua orang yang sedang bersenang-senang di dalam adalah teman-teman Caden dan Dylan atau teman dari teman mereka.Demi merayakan ulang tahun Caden, Dylan sangat royal dan menanggung semua pengeluaran hari ini. Dia
“Percayalah padaku, aku akan bertanggung jawab! Aku juga akan membuatmu jadi wanita paling bahagia dan dihormati di dunia ini!” bisik pria itu dengan nada tegas.Naomi menggeleng kuat dan berseru, “Jangan ... jangan .... Ah!”Begitu pria itu mengerahkan kekuatannya, Naomi pun berteriak kesakitan dan langsung pingsan saking sakitnya. Saat tersadar kembali, sudah tidak ada lagi orang di sisinya, hanya terlihat tumpukan tisu dan pakaiannya yang berserakan di atas lantai. Semua itu adalah bukti kegilaan yang baru saja terjadi sebelumnya.Naomi menggigit bibirnya sambil mencengkeram seprai dengan kuat. Pandangannya berangsur-angsur kabur ....Naomi Tandi sudah menikah. Hari ini, dia datang ke bandara untuk menjemput suaminya. Namun, dia tidak bertemu suaminya, malah kehilangan kesuciannya. Apa ini termasuk perselingkuhan? Selanjutnya, apa yang harus dia lakukan? Bagaimana dia bisa menghadapi suaminya?Saat Naomi datang menjemput suaminya, tiba-tiba terjadi kekacauan di bandara. Dalam kepani
Enam tahun kemudian, di stasiun kereta api Kota Jawhar. Naomi yang membawa 3 putra kembarnya keluar dari stasiun kereta api langsung menarik perhatian semua orang. Naomi sendiri berpenampilan sederhana, tetapi luar biasa cantik meski tidak berdandan. Gerak-geriknya mampu membuat orang-orang terpana. Sementara itu, anak-anaknya juga terlihat sangat menggemaskan. Mereka memakai masker sehingga hanya menunjukkan mata besar yang sangat jernih dan bulu mata yang panjang. Namun, semua itu sudah cukup untuk meluluhkan hati semua orang.Naomi mengabaikan tatapan orang-orang. Dia berdiri di depan gerbang stasiun kereta api sambil menatap lingkungan di sekitar yang terasa familier nan asing dengan perasaan campur aduk.Dulu, Naomi langsung diceraikan tanpa mendapatkan apa-apa karena Caden menuduhnya berselingkuh. Sebulan kemudian, dia dinyatakan hamil dan tuduhan Caden terbukti. Gosip-gosip yang timbul hampir mematahkan semangat hidupnya.Orang tua asuh Naomi merasa dia sangat memalukan dan sud
Berhubung tidak sempat menghentikan Hayden, Braden pun memapah Jayden untuk berdiri sambil bertanya dengan penuh kasih sayang, “Jayden, mana yang sakit?”“Bagian sini ... sama sini,” jawab Jayden dengan terisak sambil menunjuk bokong dan kakinya.Begitu mengangkat celana Jayden, Braden langsung tercengang. Sebab, ada memar besar yang menghiasi kaki mulus Jayden. Braden langsung mengepalkan tangannya dan merasa sangat marah. Dia awalnya tidak berharap Hayden menimbulkan masalah. Sekarang, dia justru mendukung Hayden memberi pelajaran pada orang itu. Apa orang itu mengira Jayden bisa ditindas dengan seenaknya?“Nggak apa-apa. Jayden, Kakak bantu tiup, ya. Habis ditiup, lukanya nggak akan sakit lagi,” hibur Braden.Jayden mengangguk dan menjawab dengan tampang sedih, “Emm.”Di sisi lain, Hayden sudah mengejar Jessica sampai ke luar stasiun kereta api. Begitu melihat Jessica hendak naik ke mobil, dia segera mengadang di hadapan Jessica dan bertanya dengan tampang garang, “Woi, Jelek! Beran
Pada saat yang sama, Hayden sudah berkumpul kembali dengan Naomi.Naomi tidak tahu masalah besar apa yang sudah ditimbulkan Hayden. Saat melihat Hayden berlari kembali, dia bertanya dengan khawatir, “Hayden, kamu ke mana saja? Mama sudah cari kamu dari tadi.”Melihat sikap ibunya, Hayden tahu bahwa ibunya yang polos itu pasti belum tahu apa yang sudah terjadi. Dia pun menjawab sambil tersenyum, “Mama, nggak usah khawatir. Karena baru pertama kali datang, aku pun penasaran, jadi aku jalan-jalan ke sekeliling. Tempat ini ramai banget, ya!”“Tentu saja! Ini adalah salah satu kota terbesar di negara ini! Jadi, kamu nggak boleh keluyuran, ya! Kalau kamu diculik orang, bagaimana dengan Mama, Braden, dan Jayden?”Hayden memukul dadanya sembari menjawab, “Mama, nggak usah khawatir. Kalau ada penculik yang ingin menangkapku, seharusnya Mama khawatir sama penculiknya. Siapa suruh mamaku melahirkan anak sepintar aku. Mana mungkin aku bisa diculik?”“Kamu memang paling jago melawan!” tegur Naomi.
Saat melihat Naomi, ada kilatan aneh yang juga melintasi mata Caden. Dia bereaksi seperti itu bukan karena Naomi sangat cantik, melainkan merasa Naomi lumayan familier .... Caden merasa seperti pernah bertemu dengan Naomi sebelumnya. Namun, setelah mengamati Naomi dengan saksama, dia tetap tidak ingat di mana mereka pernah bertemu. Setelah itu, dia pun berjalan ke depan meja rapat dan duduk dengan ekspresi dingin.Saat melihat tatapan membunuh Naomi, Caden mau tak mau mengerutkan keningnya. Putra Naomi sudah merusak mobilnya, tetapi Naomi bukannya meminta maaf, malah menatapnya dengan tatapan seperti sedang memelototi musuh. Meskipun berperawakan kecil, Naomi benar-benar bernyali seperti putranya.“Kenapa kamu suruh anakmu merusak mobilku?” tanya Caden. Dia langsung menyalahkan Naomi atas perbuatan Hayden.Naomi masih mengepalkan tangannya dan memelototi Caden. Berhubung terlalu emosi, seluruh tubuhnya pun gemetar. Begitu mendengar ucapan Caden, dia merasa agak bingung. Apa pria itu t
Sangat jelas bahwa Caden telah menyalahartikan maksud Naomi. Dia merasa Naomi sedang merayunya di depan umum. Dia pun memaki, “Dasar nggak tahu malu!”Naomi membelalak dan tahu bahwa Caden telah salah paham. Dia buru-buru menjelaskan, “Kamu salah paham. Aku cuma mau lihat ....” (Apa ada bekas gigitan di bahumu atau nggak!)Setelah pingsan dulu, Naomi sempat tersadar lagi karena kesakitan. Jadi, dia pun menggigit bahu pria itu dengan kuat. Dengan kekuatan seperti itu, gigitannya pasti akan meninggalkan bekas di kulit orang normal. Apabila ada bekas gigitan di bahu Caden, dia sudah bisa membuktikan bahwa Caden adalah pria bajingan itu. Namun, sebelum Naomi menyelesaikan kalimatnya, ponsel Caden tiba-tiba berdering. Dia pun mengangkat teleponnya dan bertanya, “Ada apa?”Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon sehingga membuat ekspresi Caden berubah drastis. Kemudian, terdengar Caden menjawab, “Aku akan segera pulang.”Setelah memutuskan sambungan telepon, Caden langsung pergi den
“Rayden ....”“Kamu keluar saja. Aku mau tenangkan diri.”Caden merasa tidak berdaya dan hanya bisa meninggalkan Rayden untuk sementara. Begitu keluar dari kamar, ekspresinya langsung berubah. Baru saja dia hendak pergi ke rumah Jessica, Jessica yang berlinang air mata tiba-tiba muncul di ruang tamu lantai 1.Begitu melihat Caden keluar dari kamar Rayden, Jessica buru-buru menghampirinya dan bertanya dengan penuh perhatian, “Caden, bagaimana keadaan Rayden?”Ekspresi Caden sangat dingin, tetapi dia tidak langsung meluapkan emosinya. Bagaimanapun juga, Jessica adalah penyelamat Rayden. Dulu, Jessica yang menemukan Rayden di depan pintu sehingga berhasil menyelamatkan nyawanya. Caden pernah curiga apakah benar ada kejadian yang begitu kebetulan? Dia sempat berpikir mungkin saja demi mendekatinya, Jessica menyembunyikan ibu kandung Rayden, lalu sengaja meletakkan Rayden yang baru lahir di depan pintunya dan berpura-pura menyelamatkan Rayden agar dia merasa berterima kasih pada Jessica. D
Naomi menatap Caden dengan ragu, lalu berkata lagi, “Kalau kamu senggang, ikutlah bersama kami. Kalau sibuk, kamu selesaikan saja pekerjaanmu. Lagian, kami juga nggak akan pergi lama. Begitu liburan berakhir, kami akan kembali.”Caden mengangguk. “Aku coba periksa kerjaanku lagi nanti. Kapan Ayah mau berangkat?”“Besok.”“Aku akan siapkan pesawat pribadinya.”“Oke.”Sambil mengobrol, sepasang suami istri ini pun tiba di Happy Bar. Begitu masuk, mereka bagaikan sudah datang di dunia yang baru. Keadaan di luar dan dalam bar terasa bagaikan 2 dunia yang berbeda. Di luar, suasananya sangat tenang. Tempatnya juga terkesan sederhana dan misterius. Di dalam, para pria tampan serta wanita cantik sedang menari dan bersenang-senang. Hari ini, Happy Bar tidak dibuka untuk umum. Jadi, semua orang yang sedang bersenang-senang di dalam adalah teman-teman Caden dan Dylan atau teman dari teman mereka.Demi merayakan ulang tahun Caden, Dylan sangat royal dan menanggung semua pengeluaran hari ini. Dia
Caden bertanya dengan penasaran, “Kok kamu bisa bilang begitu?”Naomi menjelaskan, “Waktu di Lokin, Bibi Intan pernah bilang, Shane ambil jurusan arkeologi untuk menyenangkan mereka. Paman dan Bibi selalu berharap Tiara bisa ambil jurusan arkeologi. Tapi, nilai Tiara terlalu parah dan dia juga nggak tertarik dalam bidang arkeologi. Shane yang ambil jurusan arkeologi untuk menghibur mereka pasti melakukannya demi Tiara.”Caden memicingkan matanya. “Dia mau duluan ambil hati calon mertuanya?”Naomi menjawab, “Seharusnya begitu. Dalam beberapa tahun terakhir, dia selalu ikuti Paman dan Bibi ke mana saja seperti putra kandung mereka. Dengar-dengar, Paman dan Bibi pernah masuk ke sebuah makam yang berbahaya, lalu hampir meninggal di dalam.”“Waktu itu, Shane nggak peduli sama larangan semua orang dan bersikeras menerjang masuk untuk selamatkan mereka yang sudah pingsan. Dia sendiri hampir berkorban waktu melakukannya.”Caden pun terdiam. Jika hubungan Shane dengan orang tua Tiara begitu era
Dalam perjalanan ke Happy Bar, Naomi tiba-tiba menerima telepon dari Shane.“Halo, Naomi. Ini aku, Shane, teman masa kecil Tiara.”Naomi merasa sangat terkejut. Dia tahu mengenai Shane, tetapi tidak menyangka Shane akan meneleponnya. Mereka tidak pernah berinteraksi dan bahkan tidak memiliki kontak satu sama lain. Terakhir kali mereka bertemu juga ketika mereka berada di Kota Lokin.Pada saat itu, Tiara diculik. Demi menolong Tiara, Shane juga dibawa pergi oleh penculik dan dihajar habis-habisan. Ketika Naomi sekeluarga meninggalkan Kota Lokin, Shane bahkan masih tidak sadarkan diri.Naomi pun menjawab, “Halo, apa kamu mau cari Tiara?”Shane menjawab dengan nada bersahabat, “Bukan, kami baru berpisah. Aku lagi di depan Happy Bar. Aku yang mengantarnya kemari. Dengar-dengar, ini hari ulang tahun suamimu. Tolong sampaikan salamku kepadanya.”Naomi menjawab dengan bingung, “Emm, oke. Terima kasih. Kapan kamu datang ke Jawhar?”Shane menjawab, “Aku baru kembali awal bulan ini. Habis pulang
“Makasih, Ayah.”Joseph menjawab sambil tersenyum hangat, “Ya sudah, makanannya sudah mau dingin. Kita biarkan Caden buat permohonan dan tiup lilin dulu baru makan, ya?”Semua orang segera menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Caden. Setelah Caden membuat permohonan dan meniup lilin, mereka baru memakan kuenya.Semua orang langsung memuji, “Kue ini enak banget! Jayden benar-benar hebat!!”Jayden sangat gembira hingga wajahnya memerah dan matanya berbinar. “Kalau begitu, mulai sekarang, serahkan kue ulang tahun kalian semua padaku!”“Emm! Waktu aku ulang tahun nanti, aku mau kue bentuk kelinci!”“Waktu aku ulang tahun, aku mau yang modelnya pesawat tempur!”Kemudian, Hayden tiba-tiba menoleh ke arah Naomi dan bertanya, “Mama, kado apa yang kamu kasih ke Papa?”Naomi pun tertegun, lalu teringat hal memalukan yang dilakukannya semalam. Wajahnya sontak memerah. Setelah menggigit bibir untuk sesaat, dia baru menjawab, “Rahasia. Hadiahku rahasia.”Berhubung khawatir putranya lanjut memp
Hayden memberi Caden sebuah model pesawat tempur.“Ini pesawat tempur pertama yang kukembangkan. Pesawat tempur ini bisa melaju di darat, terbang di langit, dan menyelam! Ini juga model yang paling kusuka. Kata Kakek Buyut Kelima, pesawat ini pasti bisa jadi dewa tempur di masa depan. Aku kasih ke Papa karena berharap Papa bisa hadapi apa saja dan meraih kemenangan.”Ketika berbicara, Hayden melontarkan kata-kata penuh semangat dan ambisi. Sementara itu, Rayden mengucapkan kata-kata yang penuh kasih sayang.“Papa, ini hadiah dariku. Kelak, kamu harus sama kayak Kakek Darman dan temani kami main puzzle.”Puzzle yang gambarnya adalah peta dunia itu adalah buatan Rayden sendiri. Warna dan bahan yang digunakan sama persis dengan puzzle yang dikeluarkan Caden dari peti mati Darman. Hadiah ini dipenuhi dengan memori dan kasih sayang.Caden melihat model pesawat tempur dan puzzle itu, lalu memeluk Hayden dan Rayden.“Makasih, Hayden, Rayden. Papa suka banget sama hadiah-hadiah ini! Benar-bena
Caden mengecup dahi putrinya dan berkata, “Makasih, Baby.”Hayden menyela, “Kami juga mau ucapkan selamat ulang tahun buat Papa!”Caden mengelus kepala Hayden sambil tersenyum. “Makasih, Braden, Hayden, Jayden, Rayden. Ayah, Ibu, makasih.”Joseph menjawab dengan gembira, “Jangan berdiri di depan pintu lagi. Ayo masuk! Cucilah tangan kalian. Habis itu, kita makan.”Caden sekeluarga berjalan masuk ke rumah, lalu pergi ke ruang makan. Di atas meja, sudah terletak berbagai makanan lezat yang dimasak oleh Joseph secara pribadi. Demi merayakan ulang tahun Caden, Joseph sudah membuat daftar makanan yang akan dimasaknya dari beberapa hari lalu. Dia juga mempertimbangkan keseimbangan daging dan sayur. Setiap jenis makanan yang disiapkannya menunjukkan perhatian dan usaha yang dicurahkannya.Joseph menyayangi putrinya, sedangkan Caden juga sangat baik terhadap putrinya. Jadi, dia juga bersedia bersikap baik terhadap Caden. Seorang ayah yang menyayangi menantu laki-lakinya biasanya karena demi
Setelah mendengar ucapan Caden, Naomi baru merasa lega. Dia membenamkan kepala ke pelukan Caden dan bertanya, “Kalau makan malamnya bareng Ayah, Ibu, dan anak-anak, kamu mana bisa temani teman-temanmu?”Caden menjawab, “Mereka nggak perlu ditemani. Habis makan malam, aku akan mampir ke tempat Dylan. Kalau nggak pengen pergi, aku tinggal video call sama mereka.”Naomi segera membantah, “Mana boleh begitu! Kamu itu tokoh utama hari ini. Mana bisa kamu nggak hadir ke pesta ulang tahunmu sendiri!”Caden pun tertawa. “Nggak apa-apa. Aku juga nggak pernah rayakan ulang tahunku selama ini. Mereka sudah terbiasa.”“Tahun ini beda,” ujar Naomi sambil menyentuh wajah Caden. Kemudian, dia melanjutkan dengan tampang sedih, “Dulu, kamu nggak rayakan ulang tahunmu karena Rayden. Tahun ini, kita sudah bersatu lagi. Kelak, kamu harus rayakan ulang tahunmu.”Dulu, Rayden hanya merindukan ibunya dan tidak bersedia merayakan ulang tahun. Setiap berulang tahun, dia selalu merasa sangat sedih. Berhubung Ra
Begitu mendengar suara musik yang menggoda, ada keterkejutan yang melintasi mata Caden. Dia merasa sangat penasaran dan diam-diam membuka mata untuk mengintip melalui celah jarinya.Kamar yang remang ini dipenuhi dengan titik-titik cahaya yang warna-warni sehingga menciptakan suasana misterius. Naomi mengenakan gaun tidur berwarna merah yang terbuat dari sutra asli. Dia berdiri di depan tempat tidur dan sedang menyalakan aromaterapi. Wangi aromaterapi langsung menyerbak di seluruh kamar dan menambah sentuhan harum dalam suasana misterius ini.Kemudian, Naomi berbalik dan berjalan ke arah Caden dengan gugup. Setelah berjarak kira-kira 2 meter dari Caden, dia melambaikan tangannya ke arah Caden, seperti sedang menguji apakah Caden sedang mengintip atau tidak.Di kepala Naomi, terdapat bando berbentuk telinga kucing. Begitu memiringkan kepala, telinga kucing itu juga ikut bergerak. Dia terlihat teramat sangat imut!Naomi juga mengenakan topeng bergaya kucing yang hanya menutupi matanya. H
Musiknya berhenti dan Naomi berkata, “Aku mau gantikan Ayah dan Ibu untuk ucapkan selamat ulang tahun padamu dulu. Sekarang, kamu boleh buat permohonan dan tiup lilinnya.”Caden pun tercengang. Naomi memutar lagu kebangsaan ternyata karena orang tuanya .... Caden yang sangat terharu pun memejamkan, lalu membuat permohonan dan meniup lilin. Baru saja Caden meniup lilinnya, Naomi menyalakannya lagi.“Selanjutnya, aku, orang tuaku, dan anak-anak juga mau ucapkan selamat ulang tahun padamu.”Kemudian, terdengar lantunan musik lagi. Kali ini, itu adalah lagu ulang tahun yang sebenarnya. Selain itu, itu juga merupakan lagu ulang tahun yang dinyanyikan Naomi, Joseph, Maria, dan anak-anak bersama.“Selamat ulang tahun, kami ucapkan ....”Setelah mendengar lagu itu, Caden pun tidak dapat menahan tawanya. Suasana hatinya sangat berbeda dengan sebelumnya. Lagu kebangsaan terkesan sangat khidmat dan serius, sedangkan lagu ulang tahun yang dinyanyikan Naomi dan yang lain terkesan sangat riang, jug