Share

Bab 1419

Author: Erlina
Caden bertanya dengan penasaran, “Kok kamu bisa bilang begitu?”

Naomi menjelaskan, “Waktu di Lokin, Bibi Intan pernah bilang, Shane ambil jurusan arkeologi untuk menyenangkan mereka. Paman dan Bibi selalu berharap Tiara bisa ambil jurusan arkeologi. Tapi, nilai Tiara terlalu parah dan dia juga nggak tertarik dalam bidang arkeologi. Shane yang ambil jurusan arkeologi untuk menghibur mereka pasti melakukannya demi Tiara.”

Caden memicingkan matanya. “Dia mau duluan ambil hati calon mertuanya?”

Naomi menjawab, “Seharusnya begitu. Dalam beberapa tahun terakhir, dia selalu ikuti Paman dan Bibi ke mana saja seperti putra kandung mereka. Dengar-dengar, Paman dan Bibi pernah masuk ke sebuah makam yang berbahaya, lalu hampir meninggal di dalam.”

“Waktu itu, Shane nggak peduli sama larangan semua orang dan bersikeras menerjang masuk untuk selamatkan mereka yang sudah pingsan. Dia sendiri hampir berkorban waktu melakukannya.”

Caden pun terdiam. Jika hubungan Shane dengan orang tua Tiara begitu era
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1420

    Naomi menatap Caden dengan ragu, lalu berkata lagi, “Kalau kamu senggang, ikutlah bersama kami. Kalau sibuk, kamu selesaikan saja pekerjaanmu. Lagian, kami juga nggak akan pergi lama. Begitu liburan berakhir, kami akan kembali.”Caden mengangguk. “Aku coba periksa kerjaanku lagi nanti. Kapan Ayah mau berangkat?”“Besok.”“Aku akan siapkan pesawat pribadinya.”“Oke.”Sambil mengobrol, sepasang suami istri ini pun tiba di Happy Bar. Begitu masuk, mereka bagaikan sudah datang di dunia yang baru. Keadaan di luar dan dalam bar terasa bagaikan 2 dunia yang berbeda. Di luar, suasananya sangat tenang. Tempatnya juga terkesan sederhana dan misterius. Di dalam, para pria tampan serta wanita cantik sedang menari dan bersenang-senang. Hari ini, Happy Bar tidak dibuka untuk umum. Jadi, semua orang yang sedang bersenang-senang di dalam adalah teman-teman Caden dan Dylan atau teman dari teman mereka.Demi merayakan ulang tahun Caden, Dylan sangat royal dan menanggung semua pengeluaran hari ini. Dia

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1421

    “Untung saja ada Tuhan yang memberkatiku. Kisah cintaku memang menderita, tapi kamu nggak ketakutan dan kabur.” Usai mendengar, tiba-tiba Naomi kepikiran suatu kata-kata. Cinta itu sama di depan semua makhluk hidup. Tidak peduli kaya atau miskin, juga mesti merasakan pahitnya cinta.Naomi tersenyum menyindir. “Apanya muda dan arogan, kamu saja sudah 30 tahun!”Caden langsung berkata, “Pria itu seperti bunga di usia 30 tahunnya!” “Kalau gitu, ke depannya aku mesti panggil kamu ‘Tukang Bunga’?” Tiba-tiba Dylan muncul di depan tangga. Dia mengenakan celana panjang formal berwarna hitam dengan kemeja corak merak mencolok mata. Dia menyipitkan matanya sembari menatap Caden dengan licik.Berkat Camila, rambut pendek modisnya telah berubah menjadi model cepak, tetapi dia masih kelihatan tampan.Naomi spontan kepikiran dengan rambut model alpaka Dylan. Dia spontan bergumam dalam hati, ‘Kata orang model rambut berpengaruh terhadap penampilan. Sebenarnya orang yang enak dipandang, tetap akan e

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1422

    Ini pertama kalinya Naomi menghadiri acara perkumpulan bersama teman Caden. Ulah mereka semua membuat wajah Naomi merona. Dia tidak tahu mereka sedang sengaja membuat masalah. Dia pun menatap Caden dengan raut gugup.Naomi merasa malu untuk berciuman di hadapan mereka semua. Namun, minum 21 gelas alkohol akan merusak tubuh Dylan, ‘kan?Caden tahu Naomi adalah tipe orang pemalu. Dia menyipitkan matanya, lalu merangkul pinggang Naomi di hadapan orang-orang sembari berkata, “Kamu nggak usah hiraukan mereka. Mereka itu cemburu karena aku punya istri, tapi mereka nggak ada. Itulah sebabnya mereka cari cara untuk mencari masalah. Kalau aku nggak cium dan juga nggak minum, mereka juga nggak bisa apa-apa.”Edward berkata, “Caden, kita jangan melanggar peraturan! Orang yang melanggar peraturan itu bukan cowok. Cepat pilih salah 1!”Caden bertanya, “Kenapa aku nggak tahu ada begitu banyak peraturan?”Edward membalas, “Ini peraturan baru yang ditetapkan hari ini. Kami semua juga setuju, ‘kan?”Se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1423

    Caden sangat tidak bersedia. “Boleh nggak aku nggak dengar?”Naomi berkata, “Nggak boleh.”Caden bertanya, “Kalau begitu, apa aku boleh main kartu sama mereka?”Naomi terdiam membisu. Biasanya saat pria di luar, mereka tahu akan ketahuan kalau mereka takut dengan istri mereka. Sekarang, Caden malah takut orang lain tidak tahu dengan kedudukannya di rumah!Naomi berlagak untuk bersikap tenang. “Pergi, pergi, aku akan mendukung semua yang kamu lakukan.”Kali ini, Caden baru tersenyum dan berdiri. “Kalau ada apa-apa, panggil aku saja.”“Iya.” Pergilah! Pergi!Setelah Caden meninggalkan tempat, Tiara pun bergumam, “Dulu aku benar-benar nggak menyadari Pak Caden itu sangat extrovert. Kata siapa dia itu pendiam? Bukannya dia jago dalam berkata-kata?”“Salah, dia bukan lagi berkata-kata, tapi lagi pamer! Astaga, dia hampir saja mengukirmu di atas keningnya.”“Sepertinya dia takut semua orang nggak tahu betapa kalian saling mencintai 1 sama lain! Apa yang ingin dia lakukan? Apa dia takut ada y

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1424

    “Apa kabar kakak iparku?”Sekelompok pria dari keluarga kaya berjalan mendekat, lalu menyapa Naomi.Caden sedang tidak berada di tempat. Mereka pun bersikap sopan di hadapan Naomi, menyembunyikan sikap nakal dan cengengesan mereka. Senyuman di wajah mereka kelihatan sangat ceria dan tulus.Naomi membalas dengan hormat, “Ada urusan?”Levon berkata dengan tersenyum, “Nggak ada urusan apa-apa. Kami ke sini buat menyapa Kak Naomi saja, biar Kak Naomi familier sama kami. Kelak kalau ketemuan di jalan, Kak Naomi juga nggak syok ketika disapa kami. Kak, namaku Levon ….” Setelah Levon selesai memperkenalkan diri, orang lain juga mulai memperkenalkan diri mereka. Kemudian, semuanya pun berkata, “Kelak kalau Kak Naomi butuh bantuan kami, kamu buka mulut saja.”“Kemampuan kami memang nggak bisa mengalahkan Kak Caden, tapi bukan berarti kami nggak bisa apa-apa. Kami masih bisa untuk membantu hal kecil.”“Kak Caden itu seperti kakak kandung kami, berarti kamu itu kakak ipar kandung kami. Hari ini

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1425

    “Ada gen kembar di keluarga Bibi Maria. Jadi, kemungkinan kamu melahirkan kembar banyak itu besar sekali. Biasanya orang yang melahirkan 1 anak saja sangat berbahaya. Kondisimu pun semakin berbahaya lagi. Persyaratan medis sekarang memang bagus, tapi kamu tetap berisiko tinggi.”Usai mendengar, Naomi menghela napas panjang. Dia sungguh merasa bersyukur. Jika bukan karena kakek dan nenek di pegunungan, sepertinya mereka sudah mati.Naomi tidak mungkin memiliki kesempatan seperti hari ini, begitu disayang Caden. Di bawah tatapan iri orang-orang, Naomi pun mengobrol keseharian bersama sahabatnya.Ketika kepikiran dengan orang-orang tua itu, tatapan Naomi menjadi lembut. Lain kali saat bertemu mereka, Naomi akan berusaha untuk menjemput mereka tinggal bersamanya, demi bisa merawat mereka.Kehidupan di dalam pegunungan memang bebas. Namun setelah semakin menua, kemampuan untuk mengurus diri sendiri akan mulai menghilang, butuh dijaga orang lain.Sekarang Naomi sangat bahagia. Dia berharap d

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1426

    Naomi spontan bertanya, “Bagaimana kalau Andrew tetap memperlakukanmu dengan sikap seperti sekarang ini?”Dalam sesaat, Tiara langsung berubah putus asa. “Jadi, bisa bagaimana lagi? Kalau dia nggak suka sama aku, aku juga nggak bisa memaksanya untuk menyukaiku, bahkan nggak mungkin menghancurkannya setelah nggak berhasil mendapatkannya. Jadi, aku akan melewati hidupku seorang diri.”Begitu Naomi mendengar jawaban Tiara, dia mulai merasa sakit hati. “Semoga nggak akan ada hari itu. Seandainya benar-benar ada, aku dan Camila akan menemanimu untuk menangis.”“Emm, aku pasti akan tarik kalian berdua.”Usai berbicara, tiba-tiba Tiara mendekati telinga Naomi, lalu bertanya dengan suara kecil, “Apa Pak Caden suka sama kejutan ulang tahunmu?”Wajah Naomi merona salam seketika. Dia menggigit bibirnya sembari menatap Naomi.Tiara berkata dengan suara kecil, “Kamu jangan malu-malu. Aku hanya ingin tahu hasilnya saja. Kalau hasilnya bagus, setelah Andrew pulang nanti, aku juga akan menggodanya den

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1427

    Usai berbicara, Camila berkata lagi, “Tapi, aku ingin sekali melihat pertunjukannya. Kalau sampai Dylan bertemu dengan cinta sejatinya, semuanya pasti akan heboh. Kita pun punya gosip.”Naomi dan Tiara pun tersenyum jahat.Pada saat ini, Naomi berkata lagi, “Aku juga ingin melihat pertunjukannya.”Tiara berkata, “Semoga Tuhan bisa menghadiahkan Pak Dylan untuk mengalami cinta sejatinya. Biar dia tahu cara mengejar istri.”Camila mengangkat-angkat alisnya. Dia meniru suara Dylan. “Sepertinya aku nggak berutang sama kalian bertiga?”“Hahaha ….”Saat ketiga kakak beradik sedang mengobrol santai, tiba-tiba Steven berjalan ke dalam. Dia mengerutkan keningnya menunjukkan raut wajah muram. Berhubung dia berjalan dengan terburu-buru, dia pun tidak melihat Naomi saat melewati sisi Naomi.Naomi menyadari telah terjadi sesuatu. Dia pun menghentikan Steven. “Steven.”Steven terbengong sejenak, lalu segera menyapa, “Kak Naomi, Bu Camila, Bu Tiara.”Naomi berdiri sembari bertanya, “Kamu pergi cari C

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1584

    Camila segera menggeleng. “Nggak, kok. Jujur saja, dia yang merasa tersiksa. Bagaimanapun, aku duluan yang memulai. Kamu nggak usah khawatirin aku. Aku nggak rugi untuk tidur sama dia. Dia tampan dan tubuhnya juga bagus. Lagi pula, teknik di atas ranjangnya juga bagus.”Naomi menjulingkan bola matanya melihat ke sisi Camila. Kemudian, dia menghela napas panjang. Yang penting Camila tidak merasa tersiksa.“Jadi, bagaimana dengan selanjutnya? Apa yang kamu pikirkan?”Camila berterus terang. “Kita semua juga sudah dewasa, nggak ada yang perlu dipikirkan lagi. Kami tidur bersama juga berdasarkan kemauan kita masing-masing. Dunia belum kiamat juga. Lagi pula, aku nggak suka sama dia, dia juga nggak suka sama aku. Alangkah baiknya kalau kami masih bisa berteman. Kalau memang nggak bisa, ya sudah.”“Oh, ya, jangan sampai kamu beri tahu masalah ini sama Kak Fiona. Aku juga nggak ingin Bibi Lyana dan Paman Kevin tahu masalah ini.”Naomi mengangguk. “Aku nggak akan ngomong. Aku lihat sekarang ka

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1583

    Tidak lama kemudian, Robbin pun datang untuk mengambil sampel Dylan dan janin.Camila berkata, “Pak Robbin, kamu ambil sampel yang banyak, lalu lakukan tes DNA pada beberapa tempat demi berjaga-jaga.”Robbin paham. “Oke!”Camila bertanya lagi, “Bisa nggak tanpa melukai janin, biarkan dia terus tidur dulu? Setidaknya jangan biarkan dia bangun sebelum hasil tes DNA keluar.”Kalau Catherine bangun, dia pasti akan beronar. Lebih baik dia terus pingsan saja.Setelah hasil tes DNA keluar, baru Camila akan memberi pelajaran kepadanya!Naomi berkata, “Aku punya cara.”Setelah Robbin meninggalkan ruangan dengan membawa sampel, Naomi melakukan akupunktur di tubuh Catherine agar dia bisa tidur dengan nyenyak.Camila mengejar keluar kamar pasien. Dia meminta sampel janin dari Robbin. Dia langsung membawa sampel menuruni gedung untuk mencari si pria.“Kamu serahkan ini kepada kakakmu. Dia tahu apa yang seharusnya dia lakukan. Pegang yang bagus, jangan sampai kamu merusaknya. Hal ini sangat penting

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1582

    Bahkan saat Camila memukul Catherine hingga jatuh pingsan untuk melakukan tes DNA, Dylan malah mengatakan tes DNA perlu persetujuan kedua belah pihak. Semua ini cukup membuktikan bahwa Dylan tidak ingin melukai Catherine dan juga sangat menghormatinya.Sebenarnya Camila benar-benar penasaran, ada apa dengan dia dan Catherine?Setelah mendengar masalah ini semalam, Camila menyelidiki latar belakang Catherine, tetapi dia tidak menemukan hubungan apa-apa di antara Catherine dengan Dylan.Entah ada hubungan apa di antara mereka berdua?Tiba-tiba suasana di dalam mobil menjadi hening. Camila mengendarai mobil, lalu melihat Dylan sekilas dari kaca spion tengah.Dylan menoleh untuk melihat ke luar jendela. Keningnya sedikit berkerut. Suasana hatinya terasa berat.Camila menggerakkan bibirnya, tetapi dia tidak berbicara. Dalam sesaat, dia tidak tahu apa yang seharusnya dia katakan?Camila mengendarai mobilnya dengan tenang. Di tengah perjalanan, dia mengirim pesan kepada temannya.Sepuluh meni

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1581

    Camila tidak meladeni Dylan. Dia memapah Catherine kembali ke dalam mobil, lalu berpesan, “Kamu duduk di baris belakang buat jaga dia. Aku kendarai mobil.”Dylan menuruti apa kata Camila, duduk di samping Catherine. Dia pun bertanya dengan kening berkerut, “Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?”Camila kembali menyalakan mesin mobil. Dari kaca spion tengah, dia melihat Dylan sekilas. Dia melihat kening berkerut di atas wajah tampan itu, lalu berkata, “Jangan khawatir. Dia hanya pingsan, nggak terluka.”Dylan membuka mulutnya. “Apa aku lagi mencemaskannya? Aku lagi mencemaskanmu! Aku sudah peringati kamu sebelumnya, dia itu ibu hamil, sedangkan kamu itu selebritas. Kamu nggak boleh sentuh dia!”Camila mencemberutkan bibirnya. “Aku tahu, makanya aku bersembunyi di kawasan yang nggak terliput kamera CCTV?”Dylan terdiam membisu. Pantas saja Camila menyuruhnya untuk pura-pura muntah di pinggir jalan. Ternyata supaya kamera CCTV terhalangi orang-orang.“Tapi, Catherine kenal sama kamu! Se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status