Share

Bab 1423

Author: Erlina
Caden sangat tidak bersedia. “Boleh nggak aku nggak dengar?”

Naomi berkata, “Nggak boleh.”

Caden bertanya, “Kalau begitu, apa aku boleh main kartu sama mereka?”

Naomi terdiam membisu. Biasanya saat pria di luar, mereka tahu akan ketahuan kalau mereka takut dengan istri mereka. Sekarang, Caden malah takut orang lain tidak tahu dengan kedudukannya di rumah!

Naomi berlagak untuk bersikap tenang. “Pergi, pergi, aku akan mendukung semua yang kamu lakukan.”

Kali ini, Caden baru tersenyum dan berdiri. “Kalau ada apa-apa, panggil aku saja.”

“Iya.” Pergilah! Pergi!

Setelah Caden meninggalkan tempat, Tiara pun bergumam, “Dulu aku benar-benar nggak menyadari Pak Caden itu sangat extrovert. Kata siapa dia itu pendiam? Bukannya dia jago dalam berkata-kata?”

“Salah, dia bukan lagi berkata-kata, tapi lagi pamer! Astaga, dia hampir saja mengukirmu di atas keningnya.”

“Sepertinya dia takut semua orang nggak tahu betapa kalian saling mencintai 1 sama lain! Apa yang ingin dia lakukan? Apa dia takut ada y
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1424

    “Apa kabar kakak iparku?”Sekelompok pria dari keluarga kaya berjalan mendekat, lalu menyapa Naomi.Caden sedang tidak berada di tempat. Mereka pun bersikap sopan di hadapan Naomi, menyembunyikan sikap nakal dan cengengesan mereka. Senyuman di wajah mereka kelihatan sangat ceria dan tulus.Naomi membalas dengan hormat, “Ada urusan?”Levon berkata dengan tersenyum, “Nggak ada urusan apa-apa. Kami ke sini buat menyapa Kak Naomi saja, biar Kak Naomi familier sama kami. Kelak kalau ketemuan di jalan, Kak Naomi juga nggak syok ketika disapa kami. Kak, namaku Levon ….” Setelah Levon selesai memperkenalkan diri, orang lain juga mulai memperkenalkan diri mereka. Kemudian, semuanya pun berkata, “Kelak kalau Kak Naomi butuh bantuan kami, kamu buka mulut saja.”“Kemampuan kami memang nggak bisa mengalahkan Kak Caden, tapi bukan berarti kami nggak bisa apa-apa. Kami masih bisa untuk membantu hal kecil.”“Kak Caden itu seperti kakak kandung kami, berarti kamu itu kakak ipar kandung kami. Hari ini

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1425

    “Ada gen kembar di keluarga Bibi Maria. Jadi, kemungkinan kamu melahirkan kembar banyak itu besar sekali. Biasanya orang yang melahirkan 1 anak saja sangat berbahaya. Kondisimu pun semakin berbahaya lagi. Persyaratan medis sekarang memang bagus, tapi kamu tetap berisiko tinggi.”Usai mendengar, Naomi menghela napas panjang. Dia sungguh merasa bersyukur. Jika bukan karena kakek dan nenek di pegunungan, sepertinya mereka sudah mati.Naomi tidak mungkin memiliki kesempatan seperti hari ini, begitu disayang Caden. Di bawah tatapan iri orang-orang, Naomi pun mengobrol keseharian bersama sahabatnya.Ketika kepikiran dengan orang-orang tua itu, tatapan Naomi menjadi lembut. Lain kali saat bertemu mereka, Naomi akan berusaha untuk menjemput mereka tinggal bersamanya, demi bisa merawat mereka.Kehidupan di dalam pegunungan memang bebas. Namun setelah semakin menua, kemampuan untuk mengurus diri sendiri akan mulai menghilang, butuh dijaga orang lain.Sekarang Naomi sangat bahagia. Dia berharap d

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1426

    Naomi spontan bertanya, “Bagaimana kalau Andrew tetap memperlakukanmu dengan sikap seperti sekarang ini?”Dalam sesaat, Tiara langsung berubah putus asa. “Jadi, bisa bagaimana lagi? Kalau dia nggak suka sama aku, aku juga nggak bisa memaksanya untuk menyukaiku, bahkan nggak mungkin menghancurkannya setelah nggak berhasil mendapatkannya. Jadi, aku akan melewati hidupku seorang diri.”Begitu Naomi mendengar jawaban Tiara, dia mulai merasa sakit hati. “Semoga nggak akan ada hari itu. Seandainya benar-benar ada, aku dan Camila akan menemanimu untuk menangis.”“Emm, aku pasti akan tarik kalian berdua.”Usai berbicara, tiba-tiba Tiara mendekati telinga Naomi, lalu bertanya dengan suara kecil, “Apa Pak Caden suka sama kejutan ulang tahunmu?”Wajah Naomi merona salam seketika. Dia menggigit bibirnya sembari menatap Naomi.Tiara berkata dengan suara kecil, “Kamu jangan malu-malu. Aku hanya ingin tahu hasilnya saja. Kalau hasilnya bagus, setelah Andrew pulang nanti, aku juga akan menggodanya den

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1427

    Usai berbicara, Camila berkata lagi, “Tapi, aku ingin sekali melihat pertunjukannya. Kalau sampai Dylan bertemu dengan cinta sejatinya, semuanya pasti akan heboh. Kita pun punya gosip.”Naomi dan Tiara pun tersenyum jahat.Pada saat ini, Naomi berkata lagi, “Aku juga ingin melihat pertunjukannya.”Tiara berkata, “Semoga Tuhan bisa menghadiahkan Pak Dylan untuk mengalami cinta sejatinya. Biar dia tahu cara mengejar istri.”Camila mengangkat-angkat alisnya. Dia meniru suara Dylan. “Sepertinya aku nggak berutang sama kalian bertiga?”“Hahaha ….”Saat ketiga kakak beradik sedang mengobrol santai, tiba-tiba Steven berjalan ke dalam. Dia mengerutkan keningnya menunjukkan raut wajah muram. Berhubung dia berjalan dengan terburu-buru, dia pun tidak melihat Naomi saat melewati sisi Naomi.Naomi menyadari telah terjadi sesuatu. Dia pun menghentikan Steven. “Steven.”Steven terbengong sejenak, lalu segera menyapa, “Kak Naomi, Bu Camila, Bu Tiara.”Naomi berdiri sembari bertanya, “Kamu pergi cari C

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1428

    Di luar bar, dua orang petarung seni bela diri Negara Thaima saling bertukar pandang ketika mendengar kabar Caden menerima surat tantangan.Mereka berdua merasa sangat syok!Awalnya mereka mengira Caden tidak berani menerima tantangan. Siapa sangka dia malah menerima dengan langsung.Bagaimanapun, orang-orang yang mengetahui keluarga Nico juga tahu bahwa ayahnya membuka balai seni bela diri di Negara Carika. Lantaran terjadi sesuatu, dia pun tidak bisa berbaur lagi di Negara Thaima.Sekarang Dicky adalah orang terlemah di dalam anggota keluarganya! Jadi, jika Caden mengalahkannya, anggota keluarga Dicky yang lain juga tidak akan merasa sangat syok, juga tidak merasa Caden sangat hebat.Seandainya bukan karena terjadi masalah yang begitu besar, merusak reputasi keluarga, mereka juga tidak akan turun tangan. Sekarang mereka memberi surat tantangan kepada Caden juga demi reputasi keluarganya.Seandainya Caden tidak menerima tantangan malam ini, mereka akan masuk ke bar, lalu menghinanya d

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1429

    Raffi mengizinkan. “Seandainya dia ingin balas dendam, biarkan dia saja! Sekalian buat dia mengerti bahwa di dunia para petarung, cuma yang terkuat yang berkuasa!”“Biarkan orang luar tahu bahwa siapa pun dia, nggak peduli status atau kedudukannya, barang siapa yang berani melukai keluarga kami, dia harus membayar harga yang sangat mahal! Cari kesempatan untuk langsung habisi anak itu! Setelah kebencian memuncak, kita nggak usah khawatir Caden nggak akan datang!”Petarung membalas, “Aku mengerti!”Panggilan diakhiri. Petarung berkata kepada rekannya, “Pak Raffi memerintah, sekarang kita nggak boleh sentuh Cadeh, tapi kita boleh menghabisi bocah yang bernama Hayden itu!”Rekan kerjanya mengertakkan giginya. “Tangkap dia, lalu serahkan kepada Nico untuk melampiaskan amarahnya!”“Emm! Kita ke rumah sakit dulu. Biar Nico ajak dia keluar. Kita bikin dia nggak bisa pulang lagi!”…Sekitar pukul 11 malam, Happy Bar masih tetap ramai. Hanya saja, berhubung besok Naomi hendak kembali ke Kota Ha

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1430

    Keesokan harinya, Hayden sudah bangun sebelum langit terang. Seperti biasanya, dia bangun pagi untuk latihan pagi bersama gurunya.Alhasil, begitu melihat jam pintarnya, dia pun menyadari pesan yang dikirim Nico semalam.[ Hayden, papamu memang sudah mengalahkan papaku, tapi nggak berarti kamu bisa mengalahkanku. Aku akan menantangmu. Aku mau berduel denganmu seorang diri! Kalau kamu nggak berani menerima tantanganku, itu berarti kamu itu pengecut! ][ Kalau kamu berani menerima tantanganku, cari aku di rumah sakit! Kenapa kamu nggak bicara? Apa kamu merasa takut? Dasar penakut, pengecut, pecundang, sampah! Hmph! Kalau kamu nggak bicara lagi, aku akan beri tahu orang-orang, biar semuanya tahu Hayden itu seorang penakut, nggak berani menerima tantanganku! ]Apa?Hayden langsung duduk di tempat, lalu membaca kembali pesan dari Nico. Selain Nico, ada juga gambar tangkapan layar hasil kiriman teman lain. Berhubung Hayden tidak membalas pesan dari Nico, Nico memberi tahu teman kelasnya kala

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1431

    Kening Braden berkerut. “Papanya Nico adalah anak telantar di dalam keluarga mereka. Sekarang dia sudah meninggal, bahkan mendorong kesalahan ke diri Papa. Mereka pasti akan melakukan sesuatu kepada Papa. Kalau kamu pergi pada saat seperti ini, mereka pasti akan membuat cerita baru tentangmu. Jadi, kamu jangan ladeni mereka dulu.”Hayden bertanya dengan kening berkerut, “Apa Papa akan dalam bahaya?”Braden berterus terang, “Sementara ini nggak akan. Mereka juga mengirim surat tantangan kepada Papa untuk berduel di atas ring 3 bulan kemudian. Meskipun mereka ingin melukai Papa, itu pun masalah 3 bulan kemudian.”Hayden memang merasa tidak puas, dia pun mendengar ucapan Braden dengan patuh. “Aku mengerti Kak. Hari ini aku nggak akan pergi cari Nico!”“Emm, kamu pulang dan latihan sebentar dengan Kakek Buyut. Hari ini kami akan pulang ke Kota Lokin bersama Kakek dan Nenek.”“Emm, emm.”Braden menghubungi Hayden, lalu menghubungi Caden.Caden masih berada di ruang baca. Dia sedang meneliti

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status