Share

Bab 122

Penulis: Erlina
Sebelumnya, Tiara tidak tahu apakah Naomi bisa keluar dari rumah sakit atau tidak. Jadi, dia sudah terlebih dahulu memberi tahu ketiga bocah itu bahwa Naomi mungkin tidak akan pulang.

Tiara menjawab dengan gembira, “Mama kalian sudah selesai tangani urusannya. Suasana hatinya juga sangat bagus. Dia mau pergi ke supermarket untuk beli bahan makanan supaya bisa memasakkan makanan enak untuk kalian malam ini.”

“Yeay!” seru ketiga bocah itu dengan gembira.

Naomi yang mendengar suara tawa anak-anaknya dari ponsel pun tersenyum. Suara anak-anaknya adalah suara terindah di dunia.

Dylan dan Caden juga melihat senyuman Naomi itu. Caden tahu Naomi telah mengurus prosedur keluar rumah sakit. Entah karena memikirkan makanan yang diinginkan Rayden atau apa, dia memutuskan untuk mengikuti Naomi.

“Senyumannya cakep banget!” puji Dylan dari dalam mobil.

Baru saja Dylan selesai berbicara, Caden langsung memelototinya.

Dylan pun bertanya dengan bingung, “Buat apa kamu memelototiku? Kamu nggak suka sama
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Novika Sulistyo
kya film indosiar gak sih?
goodnovel comment avatar
Novika Sulistyo
ceritanya kya di film indosiar... muter2 tapi belum ketemu2 juga..
goodnovel comment avatar
Alberto Inzaghi
Aduh dah sampe bab 122 gak ketemu ketemu..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 123

    Di sisi lain, baru saja Naomi memutuskan sambungan telepon dengan Tiara, Fiona pun menghubunginya. Fiona mengatakan bahwa dia baru selesai berbelanja dan hendak pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Naomi, tetapi Dylan memberitahunya bahwa Naomi sudah keluar dari rumah sakit.Naomi tersenyum dan menjawab, “Emm, aku baru keluar dari rumah sakit. Kamu nggak usah datang lagi. Aku baik-baik saja kok, cuma sedikit terkejut. Tapi, aku sudah nggak kenapa-napa lagi sekarang.”“Haih, aku baru tahu mengenai hal ini. Si Susan itu bernyali banget! Selain itu, dia juga sama sekali nggak punya niat untuk berubah. Saat di mal kemarin, Dylan nggak mempermasalahkan hal itu dan langsung putus dengannya karena menghargainya sebagai seorang pacar. Tak disangka, dia malah begitu nggak tahu berterima kasih!”“Tahu begitu, aku seharusnya nggak mengampuninya hari itu! Untung kamu nggak apa-apa. Bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu!” seru Fiona.“Aku nggak apa-apa kok. Semuanya sudah berlalu,” jawab Naomi.“A

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 124

    Tidak lama kemudian, mobil di belakang mobil Caden pun mulai menekan klakson. Kecepatan mobil mereka bahkan lebih lambat dari pejalan kaki.Suara klakson yang tidak berhenti berbunyi juga menarik perhatian Naomi. Saat berhenti menunggu lampu merah, dia pun menoleh ke belakang.Steven buru-buru menunduk, sedangkan Caden juga tanpa sadar memalingkan wajahnya karena khawatir Naomi melihatnya. Untungnya, Naomi hanya melirik sekilas dan lampu lalu lintas juga segera berubah menjadi hijau.Steven berkata lagi, “Kak Caden, kita benar-benar nggak bisa begini terus! Bu Naomi nggak bodoh dan pasti akan menemukan kita. Kalau ketahuan kamu masih bisa naik mobil mewah dan nggak benar-benar bangkrut, dia pasti akan marah!”“Sekarang, dia masih merasa kesal padamu. Kalau dia tahu kamu mengikutinya, dia pasti bertambah marah! Bagaimana kalau dia menolak memasak untuk Rayden karena marah? Dengarlah nasihatku. Kamu pilih saja mau naik sepeda untuk mengejarnya atau suruh John mengikutinya.”Caden terdiam

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 125

    Orang lain akan merasa senang apabila dipuji. Namun, Caden yang dipuji malah menunjukkan ekspresi tidak senang, seolah-olah sedang diejek orang. Oleh karena itu, ibu-ibu yang sedang menyapu itu buru-buru pergi ke tempat lain. Sementara itu, orang lain yang sedang menatap Caden juga buru-buru mengalihkan pandangan mereka.Caden berjalan masuk ke supermarket dengan tampang muram. Dia sudah tidak pernah datang ke supermarket selama bertahun-tahun. Begitu melihat suasana ramai di supermarket, dia pun mengerutkan keningnya.Caden menyukai suasana yang tenang dan sangat membenci keramaian. Namun, demi mengikuti Naomi, dia pun bersabar. Dia juga mendorong sebuah troli belanja, lalu mengambil barang apa saja yang diambil Naomi. Saat Naomi pergi ke area buah-buahan untuk membeli pisang dan durian, Caden juga ikut membelinya. Begitu mencium aroma durian, dia merasa agak mual. Hanya saja, dia menahan rasa mualnya, lalu memilih sebuah durian yang besar dan menaruhnya ke troli.Saat Naomi pergi k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 126

    Staf itu ingin menjual lebih banyak produk, tetapi Caden hanya ingin membeli barang-barang yang sama dengan yang dibeli Naomi. Berhubung tidak bisa meyakinkan Caden, dia langsung menaruh beberapa bungkus pembalut itu ke troli Caden.Caden juga tidak menjelaskan bahwa dia tidak memiliki hubungan apa pun dengan Naomi. Setelah membeli pembalut, dia langsung pergi mencari Naomi. Alhasil, begitu mendongak, dia langsung melihat Naomi yang berdiri di dekat rak bagian ujung. Tanpa harus mencari Naomi, Naomi sudah menunjukkan diri.Melihat tampang Naomi yang galak, Caden merasa seperti sudah tertangkap basah. Dia pun mengerutkan keningnya dan berdiri mematung di tempat untuk sesaat.Di sisi lain, Naomi terlihat sangat kesal. Meskipun Caden mengenakan masker dan kacamata hitam, dia bisa langsung mengenali Caden.Sialan! Beraninya pria itu mengikutinya!Naomi segera mendorong trolinya ke arah Caden dengan tampang galak. Melihat tampang Naomi itu, entah kenapa Caden berniat untuk melarikan diri. N

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 127

    Napas Caden dan Naomi agak memburu. Mereka berdua sedang marah.“Kamu .... Minggir!” seru Naomi sambil mendorongnya.Namun, Caden sama sekali tidak bergeming. Dia merasa dadanya seperti dicakar oleh seekor kucing.“Tenang dikit!”“Kalau kamu nggak minggir, aku akan teriak! Dasar preman! Minggir!”Saat Naomi memukul Caden, Caden mencengkeram pergelangan tangannya dan mengangkatnya ke atas kepalanya. Saat Naomi menendang Caden, Caden merapatkan tubuhnya ke tubuh Naomi supaya Naomi tidak bisa bergerak. Naomi pun merasa marah dan berseru, “Tolong ... umph ....”Caden menggunakan tangannya yang lain untuk membekap mulut Naomi dan berkata, “Diam! Aku akui aku memang mengikutimu hari ini. Tapi, aku melakukannya demi Rayden. Dia suka makan masakanmu. Jadi, aku mau tahu kamu pakai bahan dan bumbu apa saja.”Hari ini, Caden mengikuti Naomi karena alasan ini.Naomi menggeleng dengan kuat untuk melepaskan diri dari bekapan Caden. Caden pun memperingatinya, “Aku akan melepaskanmu. Tapi kalau kamu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 128

    Layar ponsel menampilkan 2 patah kata. Caden pun memicingkan matanya dan melafalkannya, “Kekasih Pertama.”Kekasih Pertama adalah Braden.“Lepaskan aku! Dasar bajingan! Atas dasar apa kamu ambil ponselku tanpa seizinku? Dasar orang nggak bermoral dan nggak berpendidikan! Kembalikan ponselnya padaku!”“Heh, kenapa kamu begitu panik? Kalau nggak mau rahasia memalukanmu terbongkar, ya jangan melakukan hal-hal memalukan itu. Kalau berani cari kekasih, kenapa takut diketahui orang? Kekasih pertama? Cih, apa itu artinya masih ada kekasih kedua?”“Apa urusanmu? Kembalikan ponselku!”“Dasar nggak tahu malu!”“Memangnya kenapa kalau aku nggak tahu malu? Apa hubungannya itu denganmu? Dasar pria berengsek! Coba saja kalau kamu berani mengangkat telepon itu! Aku akan membunuhmu!”Itu adalah panggilan video. Begitu menjawab telepon itu, wajah Braden yang sama persis dengan Caden pasti akan terpampang di layar ponsel. Kemudian, mereka akan menyadari bahwa mereka ....Tidak, tidak! Naomi tidak berani

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 129

    Untung saja, Tiara tiba-tiba muncul. Begitu melihat gerakan tangan Naomi yang panik, dia segera menyadari sesuatu dan menyeret Hayden untuk pergi.Hayden melawan sambil berseru, “Mama Tiara, Mama jatuh!”“Ng ... nggak apa-apa. Nanti, kita baru balik lagi. Yang ada di rak itu cuma selimut kok. Selimut sangat lembut dan nggak akan bisa melukai orang.”“Ta ... tapi, aku lihat Mama lagi bersama seorang pria. Me ... mereka sepertinya lagi ciuman.”Tiara bertanya dengan mata berbinar, “Serius?”“Emm! Mama yang berinisiatif menciumnya!”Wah, wah! Ada pertunjukan sepanas ini? Tiara benar-benar ingin menyaksikannya. Bagaimana ini? Tidak bisa! Daripada menonton pertunjukan, menjaga anak lebih penting. Naomi pasti memiliki maksud tertentu dengan tidak membiarkan Hayden mendekat. Dia tidak boleh mempersulit Naomi.Tiara menekan rasa penasarannya yang menggebu-gebu dan berkata, “Hayden, pakailah maskermu. Kita pergi cari Braden dan Jayden dulu.”“Tapi ....”“Nggak ada tapi-tapian lagi. Mamamu pasti

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 130

    Begitu melihat Naomi, Jayden langsung bertanya, “Mama, kenapa wajah dan telingamu begitu merah?”Naomi menjawab dengan malu, “Tadi, Mama bantu staf supermarket untuk membereskan barang dan agak kepanasan.”Jayden memercayai ucapan Naomi dan menjawab, “Oh, rupanya karena kepanasan.”Naomi pun tersenyum dan hendak mengalihkan topik pembicaraan. Namun, Hayden malah tiba-tiba bertanya, “Mama, paman yang Mama cium tadi siapa?”“Hah?” Naomi merasa sangat terkejut.Hayden berkata, “Aku sudah melihatnya! Mama yang melemparkan diri ke pelukannya, lalu berjinjit dan menciumnya. Waktu itu, paman itu juga memeluk pinggang Mama. Kalian terlihat seperti pasangan kekasih di TV.”Setelah mendengar ucapan anak-anak yang tidak disaring, Naomi pun terdiam dan merasa sangat malu. Kali ini, bukan hanya wajah dan telinganya yang merah, bahkan lehernya juga sudah semerah tomat.“Mama lagi pacaran, ya?” tanya Hayden lagi.Naomi merasa panik dan tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan itu. Jika membanta

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1182

    Leon melangkah maju dengan garang. Alhasil ....Sebelum Leon sempat mendekati Caden, Caden sudah menendangnya hingga dia terpental sangat jauh. Setelah berkelahi secara langsung, Leon baru menyadari seberapa besar perbedaannya dengan Caden.Gerakan Caden sangat lincah, juga bertenaga dan tepat sasaran. Jangankan memukul Caden, Leon bahkan tidak sempat menghindari serangan Caden. Setelah meninju wajah Leon beberapa kali, Caden menendang lututnya sehingga Leon langsung jatuh berlutut di lantai. Kemudian, Caden yang berekspresi dingin berdiri di belakang Leon dan membidik tepat pergelangan kakinya sebelum menginjaknya dengan kuat.Seiring dengan suara tulang patah yang nyaring, Leon pun berteriak kesakitan, “Ah!”Namun, Caden masih belum mengampuni Leon. Dia menendang tulang rusuk Leon sehingga Leon terpental sangat jauh. Tulang rusuk Leon pun patah akibat tendangan itu.Caden berjalan mendekati Leon dengan ekspresi suram. Kali ini, tidak ada lagi kearoganan dan ejekan dalam mata Leon sa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1181

    Leon berseru dengan marah, “Aku orang picik, sedangkan dia pria sejati? Kalau dia itu pria sejati, dia nggak akan bilang mencintaimu, tapi malah bawa kamu datang untuk meneliti virus baru dan obat penawarnya!”“Kamu tahu seberapa berbahaya virus ini? Begitu nggak hati-hati, kamu akan langsung terinfeksi! Setelah terinfeksi, kamu akan sangat menderita! Ini nggak ada bedanya dengan mau celakai kamu, juga nggak peduli sama hidup dan matimu!”Begitu mendengar ucapan Leon, Naomi makin murka dan menyahut sambil menggertakkan gigi, “Caden nggak membujukku untuk meneliti virus ini! Aku sendiri yang mau melakukannya! Dia setuju aku datang kemari bukan karena nggak peduli sama hidup dan matiku, tapi karena tahu dia nggak akan bisa menghentikanku!”“Sebaliknya kamu. Kamu juga tahu seberapa berbahaya virus ini? Kamu tahu betapa menderitanya orang yang terinfeksi virus ini? Tapi, kamu malah mau gunakan virus ini untuk celakai orang? Kenapa kamu bisa sekejam itu!”Leon berseru, “Ini semua demi kamu!

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1180

    Leon awalnya mengira Naomi tidak akan peduli padanya dalam waktu dekat. Jadi, saat melihat Naomi berjalan mendekatinya, dia merasa sangat gembira. Setelah berjarak dekat dengan Naomi, dia menyapa, “Naomi.”“Plak!” Begitu mendengar sahutan Leon, Naomi langsung menamparnya. Kepala Leon terkulai ke samping akibat tamparan itu. Di pipinya, terlihat bekas telapak tangan yang sangat jelas.Leon menoleh ke arah Naomi dan menatapnya dengan perasaan campur aduk. “Naomi ....”Naomi menggertakkan gigi dan berseru dengan tubuh gemetar, “Aku bukan cuma salah menilaimu, juga terlalu meremehkanmu. Leon, kamu benar-benar hebat! Kamu sudah sepenuhnya mengubah pengertianku terhadap sampah masyarakat!”“Aku pernah ketemu banyak sampah masyarakat, tapi nggak pernah ketemu sama yang separah kamu! Selain mau celakai Camila, Paman Herbert, dan Keluarga Nandara, kamu juga berniat untuk celakai rakyat jelata? Leon, kamu benar-benar nggak layak jadi manusia!”Leon yang ditampar tidak sedih, malah berkata dengan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1179

    Setelah menerima data-data yang bersangkutan dengan virus itu, Naomi pun memusatkan semua perhatiannya pada hal ini hingga lupa makan dan tidur. Meskipun sudah membaca sampai jam 3 dini hari, dia masih menolak untuk tidur. Jika bukan karena dipaksa Caden, dia mungkin akan bergadang.Setelah tidur tidak sampai 4 jam, Naomi bangun pagi-pagi keesokan harinya dan lanjut meneliti hal ini seharian. Saat menjelang malam, dia tiba-tiba berkata, “Aku mau pergi ke rumah sakit.”Melihat ekspresi Naomi yang serius, Caden bertanya, “Nggak bisa ditunda?”“Nggak bisa! Aku harus pergi sekarang!”Caden tahu tidak ada gunanya dia menghentikan Naomi. Jadi, dia pun menemani Naomi. Joseph dan anak-anak tahu Naomi sedang menyibukkan hal serius. Mereka menyuruhnya untuk bekerja dengan tenang dan tidak perlu mengkhawatirkan urusan rumah.Selama perjalanan, Naomi tidak berhenti mengerutkan keningnya. Caden menggenggam tangannya dan berkata, “Yang penting kamu sudah berusaha yang terbaik. Untuk sisanya, kita se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1178

    Caden pulang di malam hari. Begitu dia mendekati Naomi, Naomi langsung berkata, “Kamu sudah merokok, juga pergi ke rumah sakit. Ada apa? Apa ada masalah?”Indera penciuman Naomi sangat sensitif, terutama dalam mencium bau obat dan rokok. Caden pun tertegun setelah mendengar ucapan Naomi.Naomi lanjut berkata, “Jujurlah padaku. Kalau kamu menutupinya dariku, aku akan makin khawatir.”Caden akhirnya menjawab jujur, “Aku pergi ke rumah sakit untuk ketemu Robbin.”“Karena masalah obat penawar?”“Emm.”“Ada apa dengan obat penawarnya? Hari ini, Camila juga meneleponku untuk tanya masalah obat penawar dan virus itu. Leon sudah menghubunginya.”Caden bertanya dengan kening berkerut, “Apa yang dikatakan Leon?”“Dia masih mau pakai Paman Herbert buat ancam Camila supaya bisa rebut harta Keluarga Nandara. Dia bilang cuma dia yang bisa tolong Paman Herbert.”“Suruh Camila abaikan dia.”“Emm. Apa yang kamu dan Robbin gusarkan? Bukannya Paman Herbert nggak terinfeksi virus?”Naomi tidak mengetahui

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1177

    Seusai sarapan, Caden tiba-tiba menerima telepon dari Robbin. Keadaan putra haram Zaskia sudah bertambah parah dan nyawanya juga terancam. Ini adalah kabar buruk. Jika virus ini bukan hanya membuat orang sakit, tetapi juga bisa merenggut nyawa, itu berarti masalahnya jauh lebih serius dari yang diperkirakan mereka.Caden mengernyit dan menyimpan kembali ponselnya. Kemudian, dia berpesan pada Naomi, “Kamu istirahat saja yang baik di rumah. Kalau ada apa-apa, telepon aku. Aku mau keluar dulu.”Naomi yang menyadari keanehan caden bertanya, “Ada masalah apa?”“Masalah kerja. Kamu nggak usah khawatir soal aku maupun Ayah. Aku akan tangani semuanya. Kamu cuma perlu istirahat yang tenang.”Seusai berbicara, Caden mengecup dahi Naomi dan menyelimutinya sebelum berjalan keluar. Setelah turun ke lantai bawah, dia menanyakan rencana Joseph untuk hari ini. Joseph khawatir mereka akan mengganggu istirahat Naomi. Jadi, dia ingin membawa Maria dan anak-anak jalan-jalan. Caden langsung mengaturkan or

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1176

    “Dia mau buka studio yang khusus menangani anak-anak dengan gangguan psikologis,” jawab Caden.Joseph bertanya dengan heran, “Dia kan bukan belajar psikologi waktu kuliah. Kenapa dia bisa berpikir untuk kerja di bidang itu?”“Dia pernah hidup di daerah pegunungan selama beberapa tahun dan belajar ilmu medis waktu senggang. Sekarang, dia sangat tertarik dalam bidang ini.”Begitu mengungkit tentang kehidupan Naomi di gunung, Joseph menyahut dengan bersemangat, “Aku baru mau tanya sama kamu. Waktu Celine kena masalah sebelumnya, dengar-dengar ada yang menolongnya, lalu bawa dia dan anak-anak hidup di gunung selama 5 tahun. Kamu tahu siapa yang menolongnya?”“Nggak tahu.”Joseph bertanya dengan terkejut, “Bahkan kamu juga nggak tahu?”“Emm. Naomi bilang, sebelum turun gunung, dia sudah pernah janji pada penyelamatnya untuk nggak cerita soal kehidupan mereka selama di gunung atau ungkapkan informasi tentang penyelamatnya.”Joseph merasa makin terkejut. “Hal ini perlu dirahasiakan sampai seg

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1175

    Sebelum masuk ke kamar mandi, Naomi berusaha untuk mencari kembali sedikit akal sehatnya. Dia memperingati Caden, “Cu ... cuma boleh sekali, ya!”Caden menarik napas berat dan buru-buru menyetujuinya. “Oke!”Malam ini, Naomi dan Caden melewati malam penuh gairah. Sesuai dugaan, Caden sudah berjanji hanya akan melakukannya sekali, tetapi akhirnya malah melakukannya berulang kali.Keesokan harinya, Naomi pun merasa sangat lemas. Dia berusaha untuk turun dari tempat tidur beberapa kali, tetapi malah gagal. Kedua kakinya sangat lemas hingga tidak sanggup menahan berat tubuhnya, sedangkan tubuhnya juga terasa sangat berat seperti ditimpa oleh batu yang besar.Naomi sama sekali tidak bisa turun dari tempat tidur. Begitu berdiri, kakinya langsung gemetar. Dia pun memelototi pria yang tidur di sampingnya dan mengumpat, “Caden! Dasar bajingan!”Caden tahu dirinya yang tidak dapat mengendalikan diri dan sudah menyiksa Naomi semalaman. Dia pun tidak berani melawan karena khawatir istrinya marah d

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1174

    Naomi langsung merinding, lalu hendak mendorong Caden. “Siapa yang mau mandi bareng kamu!”“Aku sudah mabuk, nggak bisa mandi sendiri, cuma bisa mandi bareng kamu.”Naomi tahu apa yang ingin dilakukan Caden. Dia pun membalas dengan malu, “Kalau nggak bisa mandi, kamu nggak usah mandi malam ini!”“Nggak bisa, kotor!”“Aku nggak merasa kamu kotor. Cepat pergi tidur sana!”Naomi hendak mendorong Caden, tetapi Caden malah berjalan mendekat dan menekan tubuh Naomi ke arah pintu. Tubuh mereka menempel dengan erat tanpa ada sedikit celah pun.Meskipun terhalang pakaian, Naomi bisa merasakan detak jantung Caden yang kuat dan seluruh tubuhnya yang panas. Jantung Naomi pun secara refleks berdetak makin kencang dan napasnya mulai memburu. Suasana di dalam kamar langsung berubah dan terasa sangat intim. Naomi diam-diam menelan ludah, lalu mengancam dengan suara rendah, “Caden! Cepat minggir! Kalau nggak, aku akan mulai maki orang, lho!”Naomi menolak permintaan Caden karena memiliki alasan kuat.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status