Naomi bertanya dengan terkejut, “Kamu punya cara? Cara apa?”Braden menjawab, “Berhubung dia gampang marah dan nggak suka berinteraksi dengan orang asing, Mama jangan muncul di hadapannya lagi. Mama biarkan saja dia tahu Mama itu orang baik dan nggak akan melukainya. Setelah dia punya kesan baik terhadap Mama, Mama baru dekati dia lagi.”Naomi berpikir sejenak dan merasa kata-kata Braden masuk akal. Hanya saja ....“Kalau nggak bertemu dengannya, bagaimana Mama bisa membuatnya tahu Mama ini orang baik?”“Mama bantu saja dia secara diam-diam atau berinisiatif untuk tunjukkan niat baik. Contohnya, Mama bisa buatkan makanan kesukaannya atau belikan mainan kesukaannya, lalu suruh keluarganya untuk memberikannya padanya.”“Tapi, aku nggak tahu apa makanan atau mainan favoritnya. Menurut cerita keluarganya, dia sama sekali nggak tertarik pada apa pun selain hal-hal yang berhubungan dengan mamanya.”“Nggak apa-apa. Dengan menunjukkan niat baik, dia akan tahu Mama nggak punya niat buruk terhad
Naomi tersenyum makin lebar. Putranya ini benar-benar pengertian. Naomi mencubit pipi Braden dengan penuh kasih sayang sambil berkata, “Kamu itu anak yang paling tampan di dunia. Kalau memang mau, kamu pasti bisa populer dan jadi bintang cilik top dalam negeri kapan saja.”“Tapi, menjaga kalian adalah tanggung jawab dan kewajiban Mama. Berhubung sudah melahirkan kalian, Mama pasti akan membesarkan kalian dengan baik. Jangan khawatir, meski keadaan kita saat ini kurang bagus, Mama akan bekerja keras. Kelak, kita pasti bisa hidup lebih baik.”Memberikan kehidupan yang baik kepada ketiga anaknya merupakan impian terbesar Naomi.Braden diam-diam menghela napas dalam hati. Kenapa ingin memberikan uang kepada ibunya begitu sulit? Ibunya yang polos ini sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk melakukannya.“Kenapa ekspresimu begitu? Apa kamu nggak percaya sama Mama?”Braden buru-buru menggeleng dan menjawab, “Bukan. Dalam hati kami, Mama itu seorang pahlawan wanita! Mama sangat hebat da
Pada saat yang sama, di Kompleks Sunia.Caden sedang duduk di sisi tempat tidur dan berbicara dengan Rayden.“Apa kamu nggak suka sama Bibi tadi pagi?”“Nggak suka!”“Tapi, dia itu orang yang direkomendasikan Paman Robbin. Demi mencarinya, Paman Robbin sudah menghabiskan banyak energi. Kamu juga tahu Paman Robbin sangat menyayangimu .... Demi Paman Robbin, apa kamu bisa membiarkannya datang lagi dan menjagamu selama beberapa hari?”“Nggak bisa!”“Kalau kamu mengusirnya dengan begitu saja, Paman Robbin akan sedih.”Rayden menatap Caden dengan kening berkerut dan bertanya, “Yang akan sedih itu Paman Robbin atau kamu?”“Hmm?”“Dia itu orang yang dicari Paman Robbin atau kamu?”Caden pun terdiam. Kemudian, Rayden tiba-tiba bertanya lagi, “Kamu menyukainya?”Caden menjawab dengan ekspresi muram, “Nggak!”“Kalau begitu, kenapa kamu bersikap begitu baik terhadapnya?”“Aku bersikap baik terhadapnya?”“Pagi ini, kamu juga mengantarnya turun. Bibi Jessica itu penyelamatku, tapi kamu nggak pernah
Keesokan harinya.Pada pukul 5 dini hari, ponsel Caden tiba-tiba berdering dan membangunkannya. Dia mengambil ponsel dari meja samping tempat tidur dengan kening berkerut. Awalnya, dia mengira ada masalah pekerjaan yang mendesak. Setelah melirik layar ponsel, dia baru tahu bahwa yang menelepon ternyata adalah Naomi. Seluruh rasa kantuknya pun seketika sirna.Caden duduk bersandar di kepala tempat tidur, lalu menatap layar ponselnya dengan bingung untuk sesaat. Apa Naomi salah menelepon?Saat Caden merasa bingung, ponselnya pun berhenti berdering, tetapi segera berdering lagi pada detik berikutnya ....Berhubung Naomi menelepon lagi, itu berarti Naomi bukan salah menelepon. Caden pun mengerutkan keningnya dan menjawab telepon. Sebelum dia sempat berbicara, Naomi sudah terlebih dahulu berkata, “Turun dulu.”“Hmm?”“Aku suruh kamu turun dulu. Aku ada di bawah rumahmu.”“Buat apa kamu datang ke rumahku?”“Turun dulu. Jangan sampai ketahuan Rayden.”Caden pun terdiam, lalu turun dari tempat
Apa maksud dari menunjukkan niat baik? Apa bedanya itu dengan merayunya? Apa yang ingin dilakukan wanita itu?Caden yang benaknya dipenuhi berbagai macam pertanyaan kembali ke rumah dan membuka kotak makan itu. Aroma yang lezat langsung menyerbak keluar. Ada 2 macam masakan, telur dadar, 6 buah pangsit, dan seporsi bubur biji-bijian dalam kotak makan itu. Sarapan ini terlihat sangat menyelerakan.Setelah ragu sejenak, Caden pun mencicipinya karena ingin mengetahui apakah makanannya beracun. Setelah yakin makanannya tidak beracun, nafsu makannya malah bertambah. Tanpa terasa, dia pun menghabiskan setengah bagian sarapan itu. Jika tidak berhenti makan tepat waktu, dia mungkin juga akan menghabiskan bagian Rayden.Berhubung waktunya masih belum menunjukkan pukul 6, Caden pun duduk menengadah dan menatap ke langit-langit. Seluruh benaknya dipenuhi oleh Naomi dan apa yang diinginkannya.Tepat pada pukul 6 pagi, Rayden bangun dan keluar dari kamar untuk menggosok gigi. Caden sudah menyiapkan
Perasaan Caden sangat campur aduk. Dia merasa gembira, tetapi juga menyesal. Dia gembira karena Rayden akhirnya tertarik pada hal lain selain ibunya. Berhubung Rayden meminta tambahan makan, itu berarti dia menyukai makanan itu. Sayangnya, Caden tidak dapat memuaskan Rayden.Namun, secara keseluruhan, Rayden yang menyukai masakan Naomi adalah hal bagus. Caden pun buru-buru menyuruh Yahya untuk datang menjaga Rayden dan segera keluar....Di sisi lain, Naomi baru mengantarkan kepergian ketiga putranya. Mereka akan sarapan di TK sehingga sudah mengikuti Tiara keluar dari pagi.Selama membersihkan rumah, Naomi tidak berhenti melirik ponselnya. Dia sangat ingin menelepon Caden dan bertanya apakah Rayden menyukai masakannya. Namun, dia juga khawatir Caden sedang bersama Rayden dan rahasia mereka akan terbongkar jika dia menelepon Caden. Jadi, dia hanya bisa menunggu dengan cemas.“Kring!” Ponsel Naomi tiba-tiba berdering.Begitu memikirkan bahwa itu mungkin adalah telepon dari Caden, Naomi
Naomi diseret kedua pria itu ke dalam bangunan setengah jadi itu. Di dalam, ada beberapa pria lain yang sedang menunggu mereka. Begitu melihat Naomi, para pria itu langsung tersenyum licik dan berkata, “Hehe. Untung kita terima tugas ini! Wanita ini benar-benar cantik! Aku bahkan bersedia membayar untuk menidurinya.”“Dada dan bokongnya penuh banget! Sial! Dia benar-benar sempurna!”“Malik, buka ikatannya. Nggak seru kalau dia nggak bisa gerak. Kalau dia bisa meronta dan berteriak, aku akan lebih bernafsu.”Naomi langsung ketakutan. Dia tidak mengenal orang-orang ini, tetapi mereka jelas berniat jahat. Begitu dibebaskan, dia langsung menendang preman bernama Malik itu dan berlari keluar. Namun, sebelum berlari jauh, ada orang yang sudah menjambak rambutnya. Dia diseret ke sisi tangki air dan dilempar masuk ke tangki air itu.“Sialan! Beraninya kamu memukulku. Kamu mungkin nggak akan takut kalau nggak dikasih pelajaran dulu!”“Umph! Umph!”Air dalam tangki sangat dingin. Naomi merasa s
Melihat ekspresi terkejut Naomi, Susan mengira Naomi takut. Dia pun mengulangi ucapannya dengan angkuh, “Caden Pangestu!”Naomi menatap Susan dengan terkejut untuk sesaat, lalu bertanya, “Apa hubunganmu dengan Caden?”“Apa hubungannya itu denganmu? Intinya, hubungan kami lebih dekat daripada hubunganmu dengannya.”Naomi tidak membantah kata-kata itu. Dia bertanya, “Caden yang menyuruhmu mencelakaiku?”Susan mengerutkan keningnya, tetapi tidak berani langsung mengakuinya. Sebab, orang yang mencarinya bukanlah Caden ....“Kamu nggak usah tahu begitu banyak. Intinya, nggak akan ada yang bisa menyelamatkanmu hari ini! Ini adalah akibat dari menyinggungku!” Seusai berbicara, Susan menatap sekelompok preman itu dan berkata, “Kalian sudah boleh mulai. Selama nggak timbulkan korban jiwa, aku bisa menjamin keselamatan kalian. Oh iya, jangan lupa rekam tampangnya dengan jelas. Kalau suatu hari video itu perlu dirilis, orang-orang juga bisa ikut menikmatinya.”Para preman itu tertawa dan menjawa
Steven bertanya, “Ke mana perginya orang tua Lucky setelah Lucky pergi?”“Nggak tahu. Seharusnya mereka pergi menikmati hidup dengan uang hasil menjual anak mereka. Heh!”“Apa kalian tahu kabar mereka?”“Nggak tahu. Siapa juga yang peduli dengan hidup matinya mereka? Kita sudah lama nggak pernah saling berhubungan. Lucky juga nggak pernah berhubungan dengan mereka.”Steven bertanya lagi, “Kapan Lucky datang mencari kalian?”Damian membalas, “Beberapa tahun lalu. Waktu itu, kami sedang bercocok tanam. Tiba-tiba dia berdiri di hadapan kami. Kami saja nggak mengenalinya. Setelah dia memperkenalkan diri mengatakan dirinya itu Lucky, kami sungguh merasa kaget! Istriku langsung memeluknya sambil menangis.”Istrinya Damian tersenyum canggung. “Waktu itu aku terlalu emosional. Aku nggak menyangka akan bertemu Lucky lagi.”Steven bertanya, “Untuk apa dia mencari kalian?”“Kata Lucky, waktu itu kami sudah membantunya. Dia masih mengingat utang budi itu. Jadi, dia datang untuk balas budi. Dia ber
“Siapa sangka mereka akan setuju! Tadinya kami menduga, seharusnya kekasihnya Bu Wanda sudah memberi mereka uang yang sangat banyak. Itulah alasannya mereka bersedia menjual Lucky!”“Kami semua sangat meremehkan perbuatan orang tua Lucky. Hanya saja, disisi lain, kami juga bergembira atas kebebasan Lucky. Bu Wanda itu orang baik. Setelah Lucky hidup bersamanya, dia pasti nggak akan dipukul lagi. Dia akan melewati hidupnya dengan gembira.”“Tapi malah terjadi sesuatu saat Bu Wanda hendak membawa Lucky pergi! Entah bagaimana ceritanya, Lucky kelihatan sangat emosional waktu itu. Dia bagai orang gila saja, bahkan menggigit tangan kekasih Bu Wanda hingga terluka. Biasanya ketika dipukul orang tuanya, Lucky nggak emosi, juga nggak menangis. Waktu itu, dia malah tiba-tiba kehilangan kendali.”Steven dengan terpaksa menyela, “Apa yang terjadi hari itu? Kenapa Lucky bisa kehilangan kendalinya?”Damian juga merasa bingung. “Nggak terjadi sesuatu yang istimewa. Seingatku, waktu itu Bu Wanda dan
Damian mengatakan orang tua Lucky ditertawakan banyak orang lantaran tidak bisa memiliki anak. Waktu itu, orang tua Lucky sudah menikah selama 3 tahun, tetapi masih belum dianugerahkan momongan.Para penduduk desa yang tidak akur dengan mereka terus mentertawakan mereka. Ada yang diam-diam bergosip mereka berdua pasti melakukan kesalahan besar di kehidupan lampau, itulah sebabnya garis keturunan mereka terputus di kehidupan sekarang.Temperamen ayahnya Lucky tidaklah bagus. Dia merasa semua itu salah istrinya. Jadi, dia pun sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga.Kemudian, mereka berdua pergi. Para penduduk desa mengatakan bahwa mereka pergi ke kota untuk berobat. Beberapa tahun kemudian, mereka pun kembali lagi. Kali ini, mereka pulang dengan Lucky di sisi mereka.Selama beberapa saat itu, pasangan suami istri itu merasa sangat arogan. Mereka terus memamerkan Lucky ke orang-orang! Mereka bukan hanya melahirkan anak laki-laki, anak mereka juga memiliki wajah tampan. Semakin mi
“Emm, dia guru wanita itu. Coba kalian lihat betapa cantiknya dia! Tapi, kalau yang ini, aku sudah nggak ingat lagi. Setahuku, Lucky itu anaknya cukup tampan. Kalau dia sudah dewasa, seharusnya dia akan menjadi seorang cowok tampan. Kalau kalian mau mencarinya, kalian bisa cari informasi dari orang satu desa dengannya. Seharusnya mereka lebih tahu.”Kemudian, mereka tidak mencari informasi Lucky lagi, melainkan mencari informasi si Bisu.Sesuai dugaan, mereka menemukan petunjuk yang sangat membantu! Mereka tidak menemukan orang tua si Bisu, tetapi menemukan tetangga mereka. Kebetulan tetangga itu tinggal di Kota Jawhar!Kepala desa setempat berkata, “Keluarga mereka sudah sukses sekarang! Setiap tahunnya, mereka akan menyumbang untuk kampung kami. Jalan aspal ini, jaringan internet, bahkan sekolah dasar baru yang dibangun, semuanya dibiayai oleh keluarga mereka. Mereka sekeluarga adalah orang baik yang nggak lupa dengan asal-usul mereka.”Kepala desa itu juga memberikan alamat lengkap
Kening Caden berkerut. “Informasi apa?”Suara orang di ujung telepon sangat antusias. “Kami sudah berhasil menyelidiki informasi lengkap tetangga Lucky. Sekarang dia lagi di Kota Jawhar. Dia pasti tahu tentang masalah Lucky!”Setelah pencarian selama beberapa hari, akhirnya ada sedikit titik terang! Beberapa hari ini benar-benar sangat menyiksa bagi mereka semua!Setelah mereka tiba ke Kota Yorta, mereka menyadari sekolah tempat Wanda mengajar dulu sudah tidak ada lagi. Desa yang dikatakan Carlos juga sudah tiada.Dari pengakuan penduduk lokal, terjadi sebuah kebakaran pada 20 tahun silam. Sekolah telah habis terbakar. Hampir setengah desa juga sudah terbakar.Penduduk desa juga berangsur-angsur meninggalkan desa. Desa itu sudah terbengkalai. Setelah bertahun-tahun dilanda hujan lebat, tanah longsor, dan bencana alam lainnya, desa itu sudah benar-benar lenyap. Bahkan, tidak ada satu pun bata atau genteng utuh yang tersisa.Mereka melakukan penyelidikan besar-besaran di daerah tersebut.
Caden menarik Naomi ke dalam pelukannya. “Aku nggak mau cerai.”Samuel memaksa Naomi untuk bercerai dengan Caden. Dia pasti ingin menculik Naomi, kemudian memaksa Naomi untuk menikah dengannya! Namun, apa Samuel pantas?Cerai? Tidak mungkin!Seumur hidupnya, Caden tidak akan bercerai dengan Naomi! Meski Naomi menginginkannya, dia juga tidak akan memilih untuk bercerai!Selain itu, cara cerai palsu ini sama saja menggunakan Naomi sebagai umpan untuk memancing Samuel. Caden tidak setuju!Menjadi umpan pasti akan sangat berisiko. Dia tidak akan membuat Naomi berada di dalam mara bahaya!“Perceraian hanyalah sebuah perangkap. Dia nggak akan kembalikan putri kita kepada kita. Semua itu nggak ada hubungannya dengan perceraian. Kamu nggak usah khawatir dengan ancaman yang dia layangkan. Aku pasti akan menemukan putriku! Kamu jaga dirimu dengan baik. Kamu nggak usah peduli dengan yang lain. Yang patuh, ya.”Naomi bersandar di dalam pelukan Caden. Hatinya sungguh merasa penat. Dia ingin membant
“Nggak ada. Saat mamamu jadi relawan di Kota Yorta, kebetulan waktu itu aku sedang berada di perbatasan Kota Niaga. Aku nggak begitu jelas dengan kondisi mamamu di sana. Aku tahu kabarnya juga dari surat-menyurat.”“Aku nggak pernah bertemu dengan Lucky, juga nggak pernah bertemu dengan orang tuanya. Untuk apa kamu mencarinya? Apa Keluarga Pangestu mengungkit masalah itu lagi? Kamu jangan dengar apa kata mereka. Mamamu itu wanita baik-baik!”“Aku mengerti.” Caden tidak mengatakan masalah Samuel. Dia tahu sekarang Carlos sedang sibuk dengan urusan militer. Dia tidak berharap Carlos ikut mencemaskan masalah ini.“Apa kamu punya titik lokasi tempat mamaku jadi relawan pengajar? Aku ada sedikit urusan. Ada yang perlu aku selidiki.”“Ada. Kami selalu berkomunikasi dengan surat. Nanti aku akan kirim ke kamu.”“Oke, terima kasih, Paman Carlos.”“Untuk apa bersikap sungkan sama aku. Kalau kamu butuh bantuan, kamu bisa hubungi aku.”“Emm.”Panggilan diakhiri. Braden dan Rayden langsung maju. “
“Kamu tahu sendiri, cara berpikir mamamu sangat rasional, apalagi dia orangnya baik hati. Semua keputusan yang dia buat pasti sudah dipikirkannya secara matang. Kalau anak itu hanya menghadapi masalah biasa atau mamamu menyukainya murni karena dia kasihan, nggak mungkin ada pemikiran seperti itu di benaknya.”“Waktu itu, mamamu masih belum menikah. Dia masih belum memilikimu. Mengasuh seorang anak pasti akan berdampak terhadap kehidupannya! Dia pasti sudah memikirkan akibat dari perbuatannya, tapi dia tetap memilih untuk mengasuhnya.”“Hal itu membuktikan kalau dia benar-benar sangat menyukai anak yang bernama Lucky itu! Selain itu, dapat diketahui kalau masalah anak itu cukup serius! Waktu itu, kebetulan anggota Keluarga Pangestu menentang papamu untuk bersama mamamu. Oh, ya, apa kamu tahu alasan dia menjadi relawan pengajar? Alasan pertama adalah demi menepati janjinya menemani anak-anak di pegunungan. Alasan kedua adalah demi memberi papamu waktu untuk berpikir.”“Orang tuamu saling
Carlos Anggara adalah teman kecil Wanda. Sejak kecil, hubungannya dengan Wanda sangatlah bagus. Boleh dikatakan bahwa dia mengetahui semua masalah Wanda.Sejak kecil, Carlos diam-diam menyukai Wanda. Dia bahkan diam-diam bersumpah hanya akan menikahi Wanda. Sayangnya, tiba-tiba muncul seorang Darman.Hal yang lebih menyayat hati adalah Wanda malah menyukai Darman. Mereka berdua berpacaran, menikah, lalu melahirkan anak.Carlos hanya bisa menyaksikan momen bahagia mereka dengan hati pilu. Meskipun demikian, rasa suka Carlos terhadap Wanda masih tidak berubah. Itulah alasannya dia tidak menikah sampai saat ini.Carlos sangat sibuk. Jika tidak menggunakan nama Wanda, dia pasti tidak memiliki waktu untuk berbicara dengan Caden! Beda ceritanya jika mengungkit nama Wanda, dia pasti memiliki waktu sepanjang apa pun!“Kamu merindukan mamamu lagi? Katakanlah, kebetulan aku lagi senggang.”Tujuan Caden sangatlah jelas. “Aku ingin bahas masalah ‘anak haram’ mamaku.”Mengenai masalah anak haram Wa