Share

Bab 164. Hari-hari berat dua pria hebat.

Glen menyeret langkahnya untuk keluar rumah. Wajah terpaksa tergambar begitu jelas .

Tapi demi istri tercinta, ia tetap melakukannya.

Seorang Penjaga menyapa. " Tuan Glen, Anda akan keluar?"

"Ah, iya."

"Tapi ini sudah malam." heran.

"Aku tau kalau ini sudah malam!" melotot.

"Ah, maksudnya. Apa tidak sebaiknya, Tuan Glen di temani seseorang? Tuan Ken mungkin?"

Glen hanya mendengus, sedikit melirik pintu kemudian menghampiri mobilnya.

'Lebih baik, aku mengajak Ken saja.'

Baru saja hendak menghubungi Ken, orang yang dimaksud sudah berjalan sedikit terburu ke arah mobil yang lain.

"Ken!"

Tangan yang hampir membuka pintu mobil itu berhenti, lalu menoleh. "Tuan Glen?"

"Malam-malam begini kamu mau kemana?" menghampiri.

"Kamu sendiri mau kemana?" Glen balik bertanya.

Ken mendengus. Menekuk wajah sedihnya. Menyandarkan punggungnya di badan mobil.

"Rimbun, ingin makan otak-otak." menoleh pada Glen yang tergelak.

"Belikan Ken. wanita ngidam harus dituruti. Hanya otak-otak ini." ucap Glen.

"Masal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status