Share

Bab 165. Para pejantan tangguh.

Ken berziarah ke makam kedua orangtuanya.

Duduk bersimpuh diantara dua batu nisan. Terdengar Khusuk memanjatkan doa doa.

Cukup lama, hingga kemudian mengusap kedua nisan itu.

"Ayah , Ibu. Lihatlah! Kami sudah berhasil. Perusahaan Alazka, jaya di tangan kami. Maju dengan begitu pesat atas perjuangan kami." terdengar Ken berucap.

"Aku berdiri di sisi tuan Glen, bukan hanya sebagai pelayannya saja. Melainkan sebagai sahabat sekaligus saudara. Kalian tidak perlu khawatir. Aku akan menemaninya sampai batas usiaku."

Ken terlihat berdiri.

"Aku pulang ya? Aku akan sering-sering mengunjungi kalian." kemudian memutar tubuhnya untuk melangkah keluar dari pemakaman umum itu.

Baru saja hendak mendekati mobil, Ken menoleh. Mendengar suara isakan tangis seseorang di ujung sana.

Anak laki laki itu sedang terisak di atas gundukan tanah yang masih memerah. Pertanda jika kuburan itu baru.

"Ayah. Kenapa kamu juga harus pergi? Kemarin Ibu, sekarang Ayah. Lalu, aku harus hidup dengan siapa? Kenapa tidak me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status