Share

Terkurung

"Jaga omongan kamu ya, Mas! Aku nggak terima kalo Vasya kamu jelek-jelekkin! Dia itu anak baik," wanita itu menekankan perkataannya dengan tegas.

"Terserah apa katamu, lah! Ini kuncinya! Mendingan, kamu bawa dia ke kamar! Sekalian ajarin sopan santun tuh anak kamu! Biar nggak ngelawan sama orang tua!" teriak Devan dengan nada mengancam. Ia melemparkan kunci ke Ariana.

Wanita itu menggenggam kunci dan berlari ke gudang bagian belakang.

"Vasya, tunggu Mama, ya. Mama bakalan buka pintu ini," ucap Ariana, hati wanita itu tersentuh ketika berhadapan dengan sang anak.

"Mama! Vasya takut, Ma!" teriak Vasya dari dalam ruangan. Gadis mungil itu mulai menangis. Dia tidak tahan berada di dalam gudang sendirian.

Setelah pintu terbuka, Ariana berlari kecil ke gudang.

Brak!

Seketika, pintu tertutup dengan keras.

"Ma--Mas?" Ariana berteriak kencang dari dalam pintu. Devan melotot ke arah Ariana dan Vasya sambil tertawa puas.

"Rasain kalian berdua! Main sana sama tikus! Hahaha!" pekik Devan sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status