Share

Jangan Telepon Mereka

Devan masih menundukkan kepala, dia tidak mengerti kata apa lagi yang harus dia lontarkan di depan Ariana.

"Mas, kamu kok bengong aja, sih?" tanya Ariana, menoleh ke arah Devan dengan wajah curiga. Wanita itu menelan ludah. Apakah perkataanku menyakiti Mas Devan? Hanya pertanyaan itu yang terngiang-ngiang di kepalanya.

Detik selanjutnya, Devan menoleh ke Ariana, berusaha memberi pengertian. "Ma, Mama tenang aja, ya. Insya Allah nanti ada jalan keluarnya. Mama istirahat aja dulu, Ayah udah bawa makanan buat Mama sama Vasya," ucap Devan dengan suara lembut. Lelaki itu memberikan kresek hitam berisi makanan yang telah dia beli.

Detik selanjutnya, Ariana buru-buru mengambilnya, bukan karena dia ingin segera memakannya. Namun, dia tahu bila suaminya mengalihkan perbincangan.

"Mas, kamu nggak kenapa-napa, kan?" tanya wanita itu dengan suara lirih. Devan menggelengkan kepala, bermaksud memberikan ketenangan.

"Nggak papa, kok. Kamu tenang aja ya, Sayang," balasnya dengan suara lirih. Ari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status