Share

Mangsa Baru

Penulis: Fhifhie_Zaa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-01 06:22:54

"Mama... Mama gak pa- pa. Kata tante Winda,Mama sakit?"

Aku tersenyum kala melihat putraku yang begitu perhatian kepadaku. Begitu mencemaskan aku, ahh sungguh membuatku terharu. Dia adalah penyemangat hidupku.

"Alhamdulillah, Mama sudah baikan kok. Besok sudah bisa antar jemput Riko lagi. Sekarang, Riko ganti baju ya. Sudah makan belum?"

"Riko masih kenyang, Ma."

Bocah kecil itu langsung menuju kamar mandi, tak lupa ia mengambil baju gantinya. Ya ruangan ini hanya ada 1 kamar saja buat aku dan Riko tidur.

"Maafkan Mama ya, Nak. Mama janji kita akan pindah kerumah yang lebih luas lagi. Semoga usaha Mama dilancarkan." Gumam ku sambil menyeka air mata ini.

Sedih? Jelas aku sedih saat ini. Aku Ibu yang masih gagal memberikan kenyamanan untuk putraku. Bahkan tempat tinggal saja aku belum mampu memberikannya. Mungkin dahulu ia akan senang bermain didalam rumah atau berkebun. Ia bahkan bisa bermain dengan tetangga, kini setiap pulang sekolah ia hanya akan bermain di ruangan ini kadang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ambilah Gaji Suamiku!   Resmi Bercerai

    "Ada apa ini?" "Selamat siang, Pak. Saya kemari ingin menyampaikan sesuatu sama Bapak tentang karyawan Bapak ini. Pasti Bapak pemilik butik ini kan?" Ucap Tari secara langsung dan menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan. "Iya, Pak. Karyawan Bapak yang bernama Santi ini seorang pencuri dan penipu. Gak pantaslah Bapak mempekerjakan dia disini. Bisa- bisanya Bapak bangkrut gara- gara ulah satu karyawan. Dia itu dahulu kakak ipar saya, tapi untung suaminya segera sadar kalau wanita ini licik dan ingin menguasai harta kakak saya. Dia juga bawa kabur uang kakak saya." "Benar Pak. Dia memang sedikit rada eror Pak. Mendingan Bapak segera pecat dia saja daripada nanti Bapak rugi besar. Kami ini saksinya loh, Pak. Jadi sayang aja kalau butik ini gulung tikar akibat ulah wanita itu." "Maaf sayang bingung. Anda siapa? Kok tiba- tiba bicara seperti itu?" "Saya Tari, Pak, mantan mertua Santi. Percaya deh sama saya, Pak. Bapak gak akan menyesal memecat dia. Saya kasihan kalau sampai Bapak d

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Ambilah Gaji Suamiku!   Danik

    Pov Danik Deru mobil memasuki halaman rumahku. Aku yakin itu Mas Wira, suamiku. Aku mengintipnya dari balik jendela, benar dugaan ku. Segera aku melihat jam diatas nakas samping tempat tidurku. Dahi ku mengernyit heran tak biasanya, Mas Wira sudah pulang dari bekerja lebih awal. "Lah kok tumben Mas Wira udah pulang. Ini masih jam 3," gumamku didalam kamar. Segera aku bergegas merapikan penampilan, memperbaiki make up dan tak lupa memoleskan perona bibir warna merah. Menyisir rambut yang berantakan dan menyemprotkan parfum kesukaanku. Parfum pilihan Mas Wira. Gegas aku menyelesaikan semuanya karena Mas Wira sudah memanggilku sedari tadi. "Ya Mas, Sebentar," teriak ku dari lantai atas. Ya kamarku ada di lantai 2. Rumahku berada di perumahan kecil di kampung tak jauh dari rumah Ibuku. Awalnya aku dan Mas Wira merantau berdua, mengadu nasib kehidupan. Alhamdulillah, semua keinginan kami berhasil. Mas Wira semakin hari semakin baik dalam bekerja. Perekonomian keluarga kecilku berangsu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Ambilah Gaji Suamiku!   Danik 2

    Tak ada ruginya Adam berpisah dari Santi tapi malah mendapatkan Mira. Mira juga terlihat royal sekali terhadap aku terutama Mama. Ia tak segan- segan membelikan barang- barang branded incaran ku. Aku juga semakin gencar memposting di statusku. Tujuanku hanya satu, membuat Santi tambah menderita. Sayang seribu sayang aku tak dapat membeli rumah incaran ku. Ternyta rumah incaran ku telah di beli orang lain dengan atau tanpa negosiasi. Aku kalah cepat dengan orang itu. Pasti orang yang membeli rumah ini orang kaya raya tak mungkin ia membeli tanpa negosiasi. Tapi sampai sekarang aku belum tahu siapa yang membeli rumah itu. Tapi tak masalah bagiku, karena aku bisa memamerkan perkebunan luas milik Mira calon adik ipar baruku kepada teman- temanku. Apalagi rumah Mira juga tak kalah bagus dari rumah milikku atau rumah incaran ku terdahulu. "Adam jangan sampai kamu bod*h seperti dahulu bersama Santi. Jangan buat perjanjian yang merugikan kita." "Iya, Mbak. Mira juga tak mengajukan persyara

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • Ambilah Gaji Suamiku!   Terkejut

    Pagi ini usai mengantarkan Riko ke sekolahannya, aku segera melajukan kendaraan ku menuju butik. Kebetulan hari ini ada barang baru yang datang ke butik ku, aku akan mengecek sebentar sebelum mengerjakan pekerjaan lain. Walau dibantu oleh Rere tetapi aku tetap harus memastikannya sendiri bahkan turun tangan sendiri. Pada akhirnya Rere memutuskan untuk berhenti bekerja dan memilih berinvestasi ke butikku ini. Maka dari itu aku berani memperluas butikku dan menambah karyawan lagi. Untuk rencana aku dan Rere akan membuka cabang butik disalah satu pusat pembelanjaan. "Laporannya nanti bawa ke ruangan aku ya, Win." "Siap, Bu Santi." Ya Winda aku tunjuk sebagai pengawas dan penanggungjawab di area penjualan pakaian dari pabrik- pabrik lain. Mana mungkin aku sendiri yang harus menghandle semuanya. Sedangkan di bagian penjualan gaun pesta dan pernikahan ada penanggungjawab sendiri bahkan di bagian produksi juga ada penanggungjawabnya sendiri. Jadi aku dan Rere hanya memeriksa laporan saja

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10
  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 24

    # 24 Ternyta berurusan dengan Mira calon istri baru Mas Adam tak begitu sulit. Bahkan ia membayar separuh harga yang aku tentukan sebagai jaminannya. Aku akan buktikan bahwa karyaku tak pernah mengecewakan. Aku akan membuktikan bahwa aku sanggup memenuhi tantangannya. Walau terlihat singkat waktunya tetapi aku harus bisa. Ini aku lakukan semata karena Riko. Untuk dialah aku bekerja keras. Transaksi telah selesai Mira segera berpamitan kepadaku. Aku sambut uluran tangganya dan tersenyum. Kepergian mantan keluargaku dahulu membuatku lega. Aku segera memberitahu pada karyawan ku untuk mencari bahan yang aku butuhkan saat ini. Aku juga sudah memberitahu pada Rere, ia akan membantuku semaksimal mungkin. Walau pesanan di butikku ini banyak tapi kami tak mau mengecewakan pelanggan. Aku rela jika harus lembur dan lembur dalam waktu dekat- dekat ini. Aku tahu kain yang diminta Mira cukup sulit didapatkan. Ada rasa cemas di hati ini. "Bu Santi, ini kain- kainnya." Alhamdulillah Ya Allah, En

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • Ambilah Gaji Suamiku!   Part 25

    Satu minggu telah berlalu. Gaun pengantin pesanan Mira juga telah selesai. Ia selama satu minggu ini lembur menyelesaikan pesanan sebaik mungkin. "Cantik sekali, Mbak Santi. Ternyta Mbak Santi gak kaleng- kaleng. Totalitas banget kerjain pesanan. Oh iya Mbak,saya sekalian mau kasih undangan. Semoga bisa hadir dan menjadi saksi kebahagiaan kami. Terimakasih juga karena Mbak Santi telah melepas lelaki pujaan saya." Ucap Mira sambil tersenyum dan bergelayut mesra Adam. "Wah terimakasih atas undangannya. Maaf, tetapi saya gak bisa hadir karena ada acara. Sekali lagi selamat ya,semoga sakinah mawadah warohmah." "Tentu ya kan, Mas." "Tentu dong Yank. Kita bakalan langgeng sampai kapanpun." Adam mencium mesra Mira dihadapan Santi berharap ia akan terbakar api cemburu. Tetapi nyatanya Santi hanya cuek dan tak memperdulikannya. Rasa cinta dihatinya telah pudar tak bersisa sama sekali. Yang ada hanyalah rasa muak dan benci dihatinya.Pembayaran juga telah dilunasi oleh Mira sebelum membawa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25
  • Ambilah Gaji Suamiku!   Part 26

    Kini 5 tahun sudah berlalu, Santi tetap memilih menekuni bisnisnya. Mengembangkan usahanya. Ia juga telah membuka 3 cabang di pusat pembelanjaan. Tak hanya butik yang ia tekuni, melainkan ia juga membuka lahan pekerjaan di kampung halamannya. Ia juga memiliki beberapa hektar ladang dan sawah yang ditanami berbagai tanaman, mulai dari cabai, bawang merah dan bawang putih. Ada sayur mayur dan juga yang ia tanami. "Nduk, gak ingin menikah kah kamu? Anak kamu juga sudah semakin besar, gak kepikiran buat membina rumahtangga lagi?" Pak Bimo mengutarakan kegundahan hatinya tentang nasib sang putri. Ia tahu, tak selamanya ia bisa menjaga putrinya. "Maaf, Pak. Santi, masih merasa nyaman untuk sendiri. Lagipula, Santi juga belum menemukan yang cocok di hati." "Sampai kapan kalau kamu terus menutup rapat hati kamu. Bahkan sudah berapa lelaki yang kamu tolak pinangannya, Nduk? Hilangkan trauma berumahtangga kamu terdahulu, saatnya kamu meraih kebahagiaan. Usaha kamu juga sudah semakin maju da

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-28
  • Ambilah Gaji Suamiku!   Part 27

    # 27 Pagi- pagi sekali Adam membuatkan bubur untuk sarapan dan makan siang untuk Ibunya. Masakan sederhana yang dapat ia buat untuk Ibunya karena bahan makanan di rumah itu juga kosong. Membuat bubur dan telor rebus sebagai pelengkapnya. "Kamu masak, Dam?" Tanya Bu Tari yang keheranan melihat putranya memasak. Pasalnya ia tahu bahwa Adam tak pernah masuk dapur, ia sendiri yang melarang kalau laki- laki memasuki dapur apalagi memasak."Iya, Ma. Adam buatkan bubur, ini buat sarapan dan buat makan siang nanti. Jangan lupa obatnya di minum ya, Ma. Adam kembali lagi nanti sore setelah bekerja," ucapnya seraya mengaduk bubur nasinya di panci. "Maaf, Ma. Adam hanya bisa buatkan bubur dan telor rebus. Bahan di kulkas hanya ini saja. Nanti Adam belanjakan kebutuhan dapur, Ma," sambung Adam kembali saat melihat Ibunya diam memperhatikannya. "Johan sudah kami hubungi, Dam?" "Johan gak bisa dihubungi, Ma. Tapi nanti Mbak Danik mau kesini. Adam sudah menghubunginya agar mau menemani Mama. Ini

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15

Bab terbaru

  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 41

    Kehidupanku saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Bahagia? Jelas... Jelas aku bahagia dan bersyukur. Apalagi memiliki anak- anak yang begitu perhatian dan saling menjaga satu sama lain. Riko bertanggung jawab atas kedua adik- adiknya. Hanya saja aku sedih dan gelisah saat ini. Sekian tahun lamanya ternyata putraku belum bisa menghapus rasa itu dari dalam dirinya. Entah apa yang harus aku lakukan lagi. Pertemuanku dengan Mas Adam membuat hati ini menjadi dilema dan serba salah. Riko yang masih belum bisa berdamai dengan masa lalu terus menerus menolak bertemu dengan Mas Adam. Setiap kali aku membahasnya ia akan tetap menolaknya mentah- mentah. Aku sudah bertekad akan mendekatkan Riko dengan Mas Adam. Bagaimanapun ia masih memiliki hubungan darah dengannya. Jika mantan istri itu ada tetapi tak ada yang namanya mantan anak. Mas Faiz berjanji akan terus membantuku. Aku tak ingin di cap negatif dalam mendidik Riko. Riko lulusan pesantren dan lulusan perguruan

  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 40

    Santi merasa ada yang memanggil. Ia segera menoleh dan betapa terkejutnya ia melihat orang yang memanggilnya. Mengatur nafasnya dan berusaha bersikap santai dan biasa melupakan ketegangan malam itu. "Loh Mas Adam sama siapa?" "Aku mengantar Johan dan istrinya. Katanya ingin berbelanja, itu mereka ada di butik kamu. Kebetulan aku sedang cari tempat makan malah ketemu kamu disini." "Oh,,, kebetulan kami habis makan disini bareng anak- anak." "Mana suami dan anak- anak kamu. Apa ada Riko,San?" "Hmmm suamiku baru di toilet dan anak-anak sudah menuju butik katanya mau ambil barang." "Riko? Berarti ia ada di butik kamu?" "Riko...." "Ma... Aku sudah selesai, ayo kebawah. Ayah biar nyusulin kita aja." Seketika Adam menoleh dan melihat putranya berada tepat di belakangnya. Rasa haru dan bahagia terpancar dari wajah Adam. Sekian lama mencari kini ia bertemu dengan putranya kembali. "Riko..

  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 39

    Adam segera memarkirkan mobilnya kebetulan halaman rumah Ibunya cukup luas. Bahkan 4 mobil pun cukup di halaman depan rumahnya. Dengan pelan tapi pasti Adam memasuki rumahnya. Tampaklah anak kecil yang masih bermain di ruang tamunya rambut ikalnya dengan pipi yang gembul, belum lagi gigi di bagian depan yang membuatnya mengemaskan. 'Kenapa ada anak kecil dirumah ini? Anak siapa ini?' Gumam Adam sambil terus memperhatikan tingkah lucu anak di depannya. "Mas.. ayo masuk. Didalam ada anak- anak Mbak Danik. Maaf Mas, Alika ini suka sekali bikin berantakan." "Ini anak kamu, Wi. Kapan kamu datang?" "Iya, Mas. Ini Alika anakku dan Mas Johan. Kami datang tadi pagi. Sekitar jam depalanan. Oh Oya itu Mama dan Mas Johan ada diruang makan bersama kedua anak Mbak Danik." "Baiklah. Aku ke kamar dahulu sebelum menemui mereka." Adam segera berlalu. Sebelum benar- benar berlalu ia sempat mencium pipi gembul Alika. Ia sungguh terpesona

  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 38

    "Assalamu'alaikum." "Wa'alaikumsalam." Jawab Bu Tari dan Mbak Danik bersamaan. Bu Tari segera melangkahkan keluar guna melihat siapa tamu yang berkunjung pagi ini. "Johan... Widi. Ayo masuk, kok gak bilang dahulu kalau mau pulang." "Kejutan untuk Mama. Sudah lama kami gak pulang kemari." Kata Widi istri dari Johan."Widi, anak ini..." "Iya, Ma. Ini anakku dan Mas Johan." "Mama punya cucu perempuan. Danik... Danik kemari, lihat lah ini. Mama punya cucu perempuan,Danik. Terimakasih Ya Allah, akhir ya aku punya cucu perempuan juga." "Johan, Widi apa kabar kalian." "Kabar baik, Mbak. Mbak sendiri bagaimana?" "Seperti yang kamu lihat. Mbak baik dan sehat." "Alhamdulillah kalai begitu, Mbak. Oh iya, Mas Adam kemana? Masa sepagi ini udah berangkat ke kedai?" "Ada baru menemui Santi dan Riko. Kebetulan kan mereka ada di Jakarta." Jawab Bu Tari dengan semangat. "Alhamdulilla

  • Ambilah Gaji Suamiku!   Part 37

    Pov Santi Aku tak menyangka di usiaku yang tak lagi muda ini Allah masih memberikan aku karunia-Nya. Sungguh- sungguh karunia yang begitu indah bagiku. Sengaja aku tak memberitahu langsung suamiku, anak- anak dan keluarga besar ku maupun keluarga suamiku. Aku ingin membuat kejutan untuk semaunya nanti waktu perayaan anniversary Butik dan Bridal ku yang di Jakarta. Beruntungnya aku di Butikku ada Siska yang sangat aku percaya, ia mau tak mau juga membantuku menyembunyikan kehamilanku untuk sementara waktu. Jika Mas Faiz mengetahuinya pasti ia akan melarang ku untuk melakukan apapun. Sejujurnya aku sangat beruntung memiliki suami seperti Mas Faiz. Ia sangat peduli dan perhatian penuh denganku. Apalagi jika tahu aku hamil lagi, ia memang menginginkan punya banyak anak. Untung saja kehamilanku kali ini tak membuatku harus sekalu ada didalam kamar sepanjang hari. Kehamilanku kali ini masih bisa membuatku beraktifitas seperti biasanya. "Bu Sant

  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 36

    Tak terasa hari perayaan anniversary butik Santi diadakan. Santi dan keluarganya menggunakan baju dengan warna yang senada. Baju itu telah Santi rancang dan buat sendiri spesial untuk malam ini. Putranya juga terlihat gagah dan semakin tampan mempesona. "MasyaAllah anak Mama makin ganteng aja." "Iya dong Ma, siapa dulu ayahnya. Ayah Faiz." Gurau Riko sambil tersenyum dan terus menempel dengan Faiz. Sikap Riko terhadap Faiz memang berbeda, sedari kecil ia sangat manja dengan Faiz. Andai sejak dahulu aku bertemu dengan Faiz, mungkin kebahagiaan ini jauh lebih sempurna. Tak ada kesakitan atau kepahitan hidup ini yang begitu membekas di hati. Apakah Riko telah melupakan Papa kandungnya? Entahlah aku hanya berharap Riko tetap mengingat siapa Papa kandungnya dan berharap suatu saat nanti ia akan berbakti kepadanya juga. Aku tak ingin dianggap Ibu yang mencoba menghilangkan ingatan Riko tentang Papa kandungnya. Walau sejujurnya Mas Adam tak pernah sedikit

  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 35

    "Pa... Papa baru sadar akan kehilangan sosok Mama dan aku. Papa baru menyesalinya sekarang saat Mama sudah bahagia. Papa Adam memang Papaku, tapi rasa sakit hati ini masih membekas dan selalu kuingat. Bagaiman perlakuan Papa terhadapku dan Mama. Papa lebih sering menyakiti Mama, membuatnya menangis dan bersedih. Papa berharap bertemu denganku dan Mama sekarang. Berharap ingin bertanggungjawab atas diri ini... Aku gak akan biarkan Papa bertemu Mama lagi. Aku memilih dimarahin Mama daripada membiarkan Papa bertemu Mama dan merusak kebahagiaan Mama. Cukup Ayah Faiz yang menjadi ayahku. Hanya dia ayahku." Geram Riko yang kebetulan ia habis bertemu kliennya dan menikmati es durian di kedai milik Adam. Riko segera bangkit dari duduknya tak lupa ia mengenakan kembali kaca mata hitamnya. Segera ia melangkahkan kakinya keluar dari Kedai Durian milik Adam. Ia hanya meminta sekretarisnya yang membayar ke kasir dan ia memilih menunggu di mobil. "Seandainya aku tahu

  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 34

    Pukul 2 dinihari Santi dan Faiz sudah bangun dari istirahatnya. Santi dan Faiz selalu menjalankan sholat tahajud bersama didalam kamarnya. Selalu ada perlengkapan sholat didal.kamar mereka. Ada riwayat yang menganjurkan suami atau istri untuk membangunkan pasangannya dan melakukan shalat malam bersama. “Barang siapa yang bangun malam dan membangunkan istrinya kemudian mereka berdua melaksanakan shalat dua rakaat secara bersama, maka mereka berdua akan digolongkan ke dalam lelaki-lelaki dan wanita-wanita yang banyak berzikir kepada Allah.” (HR Ibnu Majah, al-Nasa`i, al-Baihaqi, dan al-Hakim). Usai menjalankan sholat bersama dan memohon kepada Sang Pencipta. Santi maupun Faiz mengaji bersama. Sudah menjadi kebiasaan keduanya usai menunaikan sholat tahajud. "Kenapa berhenti, Dek." Tanya Faiz yang tengah menyimak bacaan Al-Qur'an istrinya. "Astagfirullah, Mas. Aku lupa kalau pagi ini aku akan menyiapkan sarapan untuk Santri- Santri

  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 33

    Waktu terus berputar, hari, bulan dan tahun terus bergulir. 15 tahun sudah Santi mengarungi bahtera rumah tangga bersama Faiz suami keduanya. Segala rintangan dan ujian telah ia lewati bersama. Santi dan Faiz telah dikarunia 2 orang anak perempuan yang kini keduanya juga mengemban ilmu di pondok pesantren milik kakeknya. Santi sendiri juga memilih tinggal di Jogja. Bahkan Santi juga telah membuka cabang butiknya di Jogja. Sedangkan butik utama ia percayakan sepenuhnya pada Rere. Walau Faiz adalah seorang anak Kiyai tetapi kedua orangtuanya tak mempermasalahkan pekerjaan Faiz diluar sana. Usaha Faiz yang berkembang pesat berdampak pula dengan perkembangan Pondok Pesantren milik Ayahnya. Faiz dan Santi sama- sama membangun dan memperluas Pondok Pesantren milik Kiyai Ahmad. Faiz juga kerap mengajar Santri- Santri yang berada di Pondok tentang usaha dan bisnis sebagai selingan para Santri belajar. Shakila Adiba Atmarini adalah perempuan pertama Santi dan Faiz sedangkan ya

DMCA.com Protection Status