Share

Part 25

Penulis: Fhifhie_Zaa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-25 19:49:43

Satu minggu telah berlalu. Gaun pengantin pesanan Mira juga telah selesai. Ia selama satu minggu ini lembur menyelesaikan pesanan sebaik mungkin.

"Cantik sekali, Mbak Santi. Ternyta Mbak Santi gak kaleng- kaleng. Totalitas banget kerjain pesanan. Oh iya Mbak,saya sekalian mau kasih undangan. Semoga bisa hadir dan menjadi saksi kebahagiaan kami. Terimakasih juga karena Mbak Santi telah melepas lelaki pujaan saya." Ucap Mira sambil tersenyum dan bergelayut mesra Adam.

"Wah terimakasih atas undangannya. Maaf, tetapi saya gak bisa hadir karena ada acara. Sekali lagi selamat ya,semoga sakinah mawadah warohmah."

"Tentu ya kan, Mas."

"Tentu dong Yank. Kita bakalan langgeng sampai kapanpun."

Adam mencium mesra Mira dihadapan Santi berharap ia akan terbakar api cemburu. Tetapi nyatanya Santi hanya cuek dan tak memperdulikannya. Rasa cinta dihatinya telah pudar tak bersisa sama sekali. Yang ada hanyalah rasa muak dan benci dihatinya.

Pembayaran juga telah dilunasi oleh Mira sebelum membawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ambilah Gaji Suamiku!   Part 26

    Kini 5 tahun sudah berlalu, Santi tetap memilih menekuni bisnisnya. Mengembangkan usahanya. Ia juga telah membuka 3 cabang di pusat pembelanjaan. Tak hanya butik yang ia tekuni, melainkan ia juga membuka lahan pekerjaan di kampung halamannya. Ia juga memiliki beberapa hektar ladang dan sawah yang ditanami berbagai tanaman, mulai dari cabai, bawang merah dan bawang putih. Ada sayur mayur dan juga yang ia tanami. "Nduk, gak ingin menikah kah kamu? Anak kamu juga sudah semakin besar, gak kepikiran buat membina rumahtangga lagi?" Pak Bimo mengutarakan kegundahan hatinya tentang nasib sang putri. Ia tahu, tak selamanya ia bisa menjaga putrinya. "Maaf, Pak. Santi, masih merasa nyaman untuk sendiri. Lagipula, Santi juga belum menemukan yang cocok di hati." "Sampai kapan kalau kamu terus menutup rapat hati kamu. Bahkan sudah berapa lelaki yang kamu tolak pinangannya, Nduk? Hilangkan trauma berumahtangga kamu terdahulu, saatnya kamu meraih kebahagiaan. Usaha kamu juga sudah semakin maju da

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-28
  • Ambilah Gaji Suamiku!   Part 27

    # 27 Pagi- pagi sekali Adam membuatkan bubur untuk sarapan dan makan siang untuk Ibunya. Masakan sederhana yang dapat ia buat untuk Ibunya karena bahan makanan di rumah itu juga kosong. Membuat bubur dan telor rebus sebagai pelengkapnya. "Kamu masak, Dam?" Tanya Bu Tari yang keheranan melihat putranya memasak. Pasalnya ia tahu bahwa Adam tak pernah masuk dapur, ia sendiri yang melarang kalau laki- laki memasuki dapur apalagi memasak."Iya, Ma. Adam buatkan bubur, ini buat sarapan dan buat makan siang nanti. Jangan lupa obatnya di minum ya, Ma. Adam kembali lagi nanti sore setelah bekerja," ucapnya seraya mengaduk bubur nasinya di panci. "Maaf, Ma. Adam hanya bisa buatkan bubur dan telor rebus. Bahan di kulkas hanya ini saja. Nanti Adam belanjakan kebutuhan dapur, Ma," sambung Adam kembali saat melihat Ibunya diam memperhatikannya. "Johan sudah kami hubungi, Dam?" "Johan gak bisa dihubungi, Ma. Tapi nanti Mbak Danik mau kesini. Adam sudah menghubunginya agar mau menemani Mama. Ini

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 28

    "Aku kemarin bertemu dengan Mbak Santi, Mas. Ternyata Mbak Santi semakin bersinar saja. Semakin kelihatan muda tak terlihat kalau ia janda anak satu." Perkataan Mira membuatku langsung tersedak makanan yang sedang ku kunyah. Langsung aku mengambil minum dan meminumnya hingga tandas. "Kenapa sih, Mas? Kok gitu amat. Kaget atau bagaimana?" "Enggak kenapa- kenapa kok, Yank." "Kaget ya. Ya sama kalau kaget. Aku tadi juga kaget tadi, Mas. Aku jadi insurance deh deket sama Mbak Santi. Tapi wajar sih kalau dia makin cantik dan bersinar. Kan dia designer terkenal sekarang. Karya- karyanya saja udah sampai go internasional. Namanya sudah gak diragukan lagi. Hebat baget ya dia, aku aja masih gini- gini aja. Gak ada kemajuan sama sekali. Perkebunan juga masih belum ada tanda- tandanya dialihkan sama aku." "Memang Santi orangnya pintar sejak dahulu dia memang sudah bercita- cita untuk menjadi fashion designer terkenal. Hanya saja orangtuanya melarangnya, lagipula beasiswanya bukan untuk itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 29

    "Kamu benar- benar keterlaluan, Danik. Apa begini caramu bersikap? Mana Danik yang dahulu, yang lemah lembut dan tak bar- bar. Aku seperti sudah tak mengenali kamu. Berkali- kali aku katakan jangan pernah bertingkah bar- bar. Kontrol emosi kamu, apa gak cukup semua yang aku berikan sama kamu." "Selama ini aku terus bersabar agar kamu bisa berubah. Aku selalu menuruti apa mau kamu. Segala keinginan kamu aku cukupi. Apa masih kurang? Ada dendam apa kamu sama Santi? Aku juga baru tahu kalau kamu sebenarnya gak meminta maaf waktu itu sama Santi. Apa salah dia hingga kamu berbuat seperti itu!" hardik Wirya."Cukup, Mas. Aku yang harusnya bertanya ada hubungan apa kamu dengan wanita itu? Kamu tahu dia itu mantan Adam. Mengapa kamu masih berdekatan dengannya? Aku berusaha menjadi istri yang baik tetapi apa yang barusan aku lihat. Kalian bertemu berdua, tertawa bersama. Apalagi sekarang ponsel kamu ada sandinya yang tak aku ketahui. Kalian selingkuh di belakangku?" Ucap Danik yang terus men

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 30

    Kini dengan giat Adam mempromosikan usahanya, ia menjual es kocok durian, es cendol durian, ketan susu durian dan pancake durian. Ia membuka lapaknya dihalaman rumah istrinya. "Yank, gak kerja hari ini?" Adam yang baru saja masuk kedalam rumah karena selesai membersihkan halaman dan juga gerobaknya terkejut melihat istrinya yang masih belum berganti pakaian kerja."Enggak, Mas. Aku lagi gak enak badan. Makanya mau istirahat dirumah saja." "Ya sudah, sarapan dahulu lalu istirahatlah dikamar. Aku kebetulan membuat soto ayam tadi." Adam bergegas menata kembali jualannya di etalase depan. Ia membiarkan sang istri untuk sarapan terlebih dahulu. Ia mengerjakan semuanya sendirian dari pagi sebelum adzan subuh berkumandang. Rasa lelah pasti Adam rasakan tetapi lelah itu berganti kala melihat perubahan istrinya yang begitu membuat hatinya bahagia. Istrinya yang beberapa tahun cuek, ketus dan sellau mengabaikannya, kini telah berubah menjadi Mira yang ia kenal, baik dan perhatian bahkan sifa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 31

    "Yank, kamu kok sekarang sering pergi. Kamu lagi hamil loh." "Ya ampun, Mas aku gak betah bau durian. Makanya aku kerumah Mama aja, disana lebih nyaman." "Aku anterin aja ya, Yank." "Gak usah, Mas. Udah kamu kerja aja, cari duit yang banyak buat biaya kelahiran anak kamu ini." Ucap Mira dengan nada kesalnya. "Tapi kamu lagi hamil loh, Yank. Aku khawatir sama kandungan kamu, itu anak kita." "Mas gak usah hilangin mood aku deh. Mau aku lemes dirumah ini terus." "Ya sudah.. ya sudah, Maaf buat kamu kesal. Ya sudah hati- hati." Ujar Adam yang tak ingin menambah kemarahan dari istrinya. Ya sekarang Mira dinyatakan hamil. Adam begitu bahagia akhirnya ia akan memiliki anak dari istrinya. Setelah 5 tahun berlalu baru kali ini ia merasakan bahagia seperti ini. Apalagi usahanya juga sudah mulai berjalan lancar. Usahanya sudah memiliki pelanggan tetap, berharap semakin maju dan tak ada ditindas atau dihina lagi oleh mertuanya. Ia berusaha keras meraih kesuksesan agar diterima dengan lapan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21
  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 32

    Pagi menjelang, suara Adzan subuh telah berkumandang. Santi maupun Faiz telah bersiap untuk melakukan sholat berjamaah di Masjid dekat rumahnya. Santi, Faiz, Riko dan kedua orangtuanya berjalan menuju Masjid yang tak jauh dari rumahnya. "Pak, diujung jalan sana jualan apa?" Tanya Faiz saat memasuki area Masjid. "Owh di ujung jalan biasanya kalau pagi begini ada yang jula bubur gudeg,jenang, nasi jagung, dan pecel. Rasanya sudah gak diragukan lagi." Faiz hanya mengangguk sebab kini sudah berada di dalam Masjid. Usai menjalankan sholat, dan mendengarkan kultum Faiz, Riko dan Pak Bimo menunggu Santi dan juga Bu Sari. "Maaf ya Pak nunggu lama." Ucap Bu Sari yang sudah keluar dari Masjid bersama Santi. "Bergosip, Bu?" "Astagfirullah Bapak ini loh, sukanya suudzon saja sama istri. Kami hanya temu kangen, Pak. Lagian kan kita sudah lama gak disini lagi." "Kebiasaan Ibumu ini Faiz, sellau bergosip ria. Bapak heran apa ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 33

    Waktu terus berputar, hari, bulan dan tahun terus bergulir. 15 tahun sudah Santi mengarungi bahtera rumah tangga bersama Faiz suami keduanya. Segala rintangan dan ujian telah ia lewati bersama. Santi dan Faiz telah dikarunia 2 orang anak perempuan yang kini keduanya juga mengemban ilmu di pondok pesantren milik kakeknya. Santi sendiri juga memilih tinggal di Jogja. Bahkan Santi juga telah membuka cabang butiknya di Jogja. Sedangkan butik utama ia percayakan sepenuhnya pada Rere. Walau Faiz adalah seorang anak Kiyai tetapi kedua orangtuanya tak mempermasalahkan pekerjaan Faiz diluar sana. Usaha Faiz yang berkembang pesat berdampak pula dengan perkembangan Pondok Pesantren milik Ayahnya. Faiz dan Santi sama- sama membangun dan memperluas Pondok Pesantren milik Kiyai Ahmad. Faiz juga kerap mengajar Santri- Santri yang berada di Pondok tentang usaha dan bisnis sebagai selingan para Santri belajar. Shakila Adiba Atmarini adalah perempuan pertama Santi dan Faiz sedangkan ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23

Bab terbaru

  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 41

    Kehidupanku saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Bahagia? Jelas... Jelas aku bahagia dan bersyukur. Apalagi memiliki anak- anak yang begitu perhatian dan saling menjaga satu sama lain. Riko bertanggung jawab atas kedua adik- adiknya. Hanya saja aku sedih dan gelisah saat ini. Sekian tahun lamanya ternyata putraku belum bisa menghapus rasa itu dari dalam dirinya. Entah apa yang harus aku lakukan lagi. Pertemuanku dengan Mas Adam membuat hati ini menjadi dilema dan serba salah. Riko yang masih belum bisa berdamai dengan masa lalu terus menerus menolak bertemu dengan Mas Adam. Setiap kali aku membahasnya ia akan tetap menolaknya mentah- mentah. Aku sudah bertekad akan mendekatkan Riko dengan Mas Adam. Bagaimanapun ia masih memiliki hubungan darah dengannya. Jika mantan istri itu ada tetapi tak ada yang namanya mantan anak. Mas Faiz berjanji akan terus membantuku. Aku tak ingin di cap negatif dalam mendidik Riko. Riko lulusan pesantren dan lulusan perguruan

  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 40

    Santi merasa ada yang memanggil. Ia segera menoleh dan betapa terkejutnya ia melihat orang yang memanggilnya. Mengatur nafasnya dan berusaha bersikap santai dan biasa melupakan ketegangan malam itu. "Loh Mas Adam sama siapa?" "Aku mengantar Johan dan istrinya. Katanya ingin berbelanja, itu mereka ada di butik kamu. Kebetulan aku sedang cari tempat makan malah ketemu kamu disini." "Oh,,, kebetulan kami habis makan disini bareng anak- anak." "Mana suami dan anak- anak kamu. Apa ada Riko,San?" "Hmmm suamiku baru di toilet dan anak-anak sudah menuju butik katanya mau ambil barang." "Riko? Berarti ia ada di butik kamu?" "Riko...." "Ma... Aku sudah selesai, ayo kebawah. Ayah biar nyusulin kita aja." Seketika Adam menoleh dan melihat putranya berada tepat di belakangnya. Rasa haru dan bahagia terpancar dari wajah Adam. Sekian lama mencari kini ia bertemu dengan putranya kembali. "Riko..

  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 39

    Adam segera memarkirkan mobilnya kebetulan halaman rumah Ibunya cukup luas. Bahkan 4 mobil pun cukup di halaman depan rumahnya. Dengan pelan tapi pasti Adam memasuki rumahnya. Tampaklah anak kecil yang masih bermain di ruang tamunya rambut ikalnya dengan pipi yang gembul, belum lagi gigi di bagian depan yang membuatnya mengemaskan. 'Kenapa ada anak kecil dirumah ini? Anak siapa ini?' Gumam Adam sambil terus memperhatikan tingkah lucu anak di depannya. "Mas.. ayo masuk. Didalam ada anak- anak Mbak Danik. Maaf Mas, Alika ini suka sekali bikin berantakan." "Ini anak kamu, Wi. Kapan kamu datang?" "Iya, Mas. Ini Alika anakku dan Mas Johan. Kami datang tadi pagi. Sekitar jam depalanan. Oh Oya itu Mama dan Mas Johan ada diruang makan bersama kedua anak Mbak Danik." "Baiklah. Aku ke kamar dahulu sebelum menemui mereka." Adam segera berlalu. Sebelum benar- benar berlalu ia sempat mencium pipi gembul Alika. Ia sungguh terpesona

  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 38

    "Assalamu'alaikum." "Wa'alaikumsalam." Jawab Bu Tari dan Mbak Danik bersamaan. Bu Tari segera melangkahkan keluar guna melihat siapa tamu yang berkunjung pagi ini. "Johan... Widi. Ayo masuk, kok gak bilang dahulu kalau mau pulang." "Kejutan untuk Mama. Sudah lama kami gak pulang kemari." Kata Widi istri dari Johan."Widi, anak ini..." "Iya, Ma. Ini anakku dan Mas Johan." "Mama punya cucu perempuan. Danik... Danik kemari, lihat lah ini. Mama punya cucu perempuan,Danik. Terimakasih Ya Allah, akhir ya aku punya cucu perempuan juga." "Johan, Widi apa kabar kalian." "Kabar baik, Mbak. Mbak sendiri bagaimana?" "Seperti yang kamu lihat. Mbak baik dan sehat." "Alhamdulillah kalai begitu, Mbak. Oh iya, Mas Adam kemana? Masa sepagi ini udah berangkat ke kedai?" "Ada baru menemui Santi dan Riko. Kebetulan kan mereka ada di Jakarta." Jawab Bu Tari dengan semangat. "Alhamdulilla

  • Ambilah Gaji Suamiku!   Part 37

    Pov Santi Aku tak menyangka di usiaku yang tak lagi muda ini Allah masih memberikan aku karunia-Nya. Sungguh- sungguh karunia yang begitu indah bagiku. Sengaja aku tak memberitahu langsung suamiku, anak- anak dan keluarga besar ku maupun keluarga suamiku. Aku ingin membuat kejutan untuk semaunya nanti waktu perayaan anniversary Butik dan Bridal ku yang di Jakarta. Beruntungnya aku di Butikku ada Siska yang sangat aku percaya, ia mau tak mau juga membantuku menyembunyikan kehamilanku untuk sementara waktu. Jika Mas Faiz mengetahuinya pasti ia akan melarang ku untuk melakukan apapun. Sejujurnya aku sangat beruntung memiliki suami seperti Mas Faiz. Ia sangat peduli dan perhatian penuh denganku. Apalagi jika tahu aku hamil lagi, ia memang menginginkan punya banyak anak. Untung saja kehamilanku kali ini tak membuatku harus sekalu ada didalam kamar sepanjang hari. Kehamilanku kali ini masih bisa membuatku beraktifitas seperti biasanya. "Bu Sant

  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 36

    Tak terasa hari perayaan anniversary butik Santi diadakan. Santi dan keluarganya menggunakan baju dengan warna yang senada. Baju itu telah Santi rancang dan buat sendiri spesial untuk malam ini. Putranya juga terlihat gagah dan semakin tampan mempesona. "MasyaAllah anak Mama makin ganteng aja." "Iya dong Ma, siapa dulu ayahnya. Ayah Faiz." Gurau Riko sambil tersenyum dan terus menempel dengan Faiz. Sikap Riko terhadap Faiz memang berbeda, sedari kecil ia sangat manja dengan Faiz. Andai sejak dahulu aku bertemu dengan Faiz, mungkin kebahagiaan ini jauh lebih sempurna. Tak ada kesakitan atau kepahitan hidup ini yang begitu membekas di hati. Apakah Riko telah melupakan Papa kandungnya? Entahlah aku hanya berharap Riko tetap mengingat siapa Papa kandungnya dan berharap suatu saat nanti ia akan berbakti kepadanya juga. Aku tak ingin dianggap Ibu yang mencoba menghilangkan ingatan Riko tentang Papa kandungnya. Walau sejujurnya Mas Adam tak pernah sedikit

  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 35

    "Pa... Papa baru sadar akan kehilangan sosok Mama dan aku. Papa baru menyesalinya sekarang saat Mama sudah bahagia. Papa Adam memang Papaku, tapi rasa sakit hati ini masih membekas dan selalu kuingat. Bagaiman perlakuan Papa terhadapku dan Mama. Papa lebih sering menyakiti Mama, membuatnya menangis dan bersedih. Papa berharap bertemu denganku dan Mama sekarang. Berharap ingin bertanggungjawab atas diri ini... Aku gak akan biarkan Papa bertemu Mama lagi. Aku memilih dimarahin Mama daripada membiarkan Papa bertemu Mama dan merusak kebahagiaan Mama. Cukup Ayah Faiz yang menjadi ayahku. Hanya dia ayahku." Geram Riko yang kebetulan ia habis bertemu kliennya dan menikmati es durian di kedai milik Adam. Riko segera bangkit dari duduknya tak lupa ia mengenakan kembali kaca mata hitamnya. Segera ia melangkahkan kakinya keluar dari Kedai Durian milik Adam. Ia hanya meminta sekretarisnya yang membayar ke kasir dan ia memilih menunggu di mobil. "Seandainya aku tahu

  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 34

    Pukul 2 dinihari Santi dan Faiz sudah bangun dari istirahatnya. Santi dan Faiz selalu menjalankan sholat tahajud bersama didalam kamarnya. Selalu ada perlengkapan sholat didal.kamar mereka. Ada riwayat yang menganjurkan suami atau istri untuk membangunkan pasangannya dan melakukan shalat malam bersama. “Barang siapa yang bangun malam dan membangunkan istrinya kemudian mereka berdua melaksanakan shalat dua rakaat secara bersama, maka mereka berdua akan digolongkan ke dalam lelaki-lelaki dan wanita-wanita yang banyak berzikir kepada Allah.” (HR Ibnu Majah, al-Nasa`i, al-Baihaqi, dan al-Hakim). Usai menjalankan sholat bersama dan memohon kepada Sang Pencipta. Santi maupun Faiz mengaji bersama. Sudah menjadi kebiasaan keduanya usai menunaikan sholat tahajud. "Kenapa berhenti, Dek." Tanya Faiz yang tengah menyimak bacaan Al-Qur'an istrinya. "Astagfirullah, Mas. Aku lupa kalau pagi ini aku akan menyiapkan sarapan untuk Santri- Santri

  • Ambilah Gaji Suamiku!   part 33

    Waktu terus berputar, hari, bulan dan tahun terus bergulir. 15 tahun sudah Santi mengarungi bahtera rumah tangga bersama Faiz suami keduanya. Segala rintangan dan ujian telah ia lewati bersama. Santi dan Faiz telah dikarunia 2 orang anak perempuan yang kini keduanya juga mengemban ilmu di pondok pesantren milik kakeknya. Santi sendiri juga memilih tinggal di Jogja. Bahkan Santi juga telah membuka cabang butiknya di Jogja. Sedangkan butik utama ia percayakan sepenuhnya pada Rere. Walau Faiz adalah seorang anak Kiyai tetapi kedua orangtuanya tak mempermasalahkan pekerjaan Faiz diluar sana. Usaha Faiz yang berkembang pesat berdampak pula dengan perkembangan Pondok Pesantren milik Ayahnya. Faiz dan Santi sama- sama membangun dan memperluas Pondok Pesantren milik Kiyai Ahmad. Faiz juga kerap mengajar Santri- Santri yang berada di Pondok tentang usaha dan bisnis sebagai selingan para Santri belajar. Shakila Adiba Atmarini adalah perempuan pertama Santi dan Faiz sedangkan ya

DMCA.com Protection Status