Semua orang memiliki trauma tersendiri
Jangan sampai trauma tersebut menjadikan cara untuk menjatuhkannya---------::----------
Mereka semua memandang kagum ketika Angle Wing keluar dari mobilnya. Semua sangat terpaku melihat Kecantikan Anggota inti Angle Wing. Dan mereka lebih terpaku melihat Ketua Angle Wing yang keluar dari mobil. Ya tidak lain adalah Alice Charllote.
Kalian mengira Geng Angle Wing geng bikin rusuh? Bikin masalah? Bikin onar? Shttt kalian sangat salah . Angle Wing terkenal akan kebaikan dan budi luhurnya. Mereka sering membantu orang, dan memberikan sembako ke orang tidak mampu. Tapi sayang Sikapnya hanya tersebar di luar sekolah.
Disekolah Angle Wing bisa dibilang siswa yang rutin masuk ruang BK, karena ketua mereka anak pemilik sekolah maka dari itu mereka aman.
Mereka berjalan dikoridor sekolah, banyak sorot tatapan kagum dari siswa disekolah. Mereka memasuki kelas 12 Bahasa 3.
"Tumben gak telat?" tanya ketua kelas 12 Bahasa 3 .
"Mau gw telat, mau gw gak urusan sama lo apa? Lo mau kasih gw uang karena gak telat? Yaudah mana?" tanya Alice sambil mengadakan tangannya.
Ketua kelas mendengus, ia segera pergi dari hadapan mereka. Angle Wing pun segera menuju tempat duduk mereka.
"El gw belom bikin tugas Matematika, nyontek dong," ujar Salah satu anggota inti Angle Wing . dia adalah Agatha Cristina Amber, yang sering dipanggil Gatha oleh banyak orang. Gahta merupakan wakil Angle Wing. Gatha gak kalah cantik dari Alice walau lebih cantikan Alice, Gatha juga termasuk cantik di Angle Wing.
Alice mengambil buku dan memberinya ke Gatha. Alice memang baik jika berbagi jawaban . Tapi dengan Anggota Angle Wing saja.
Alice terkenal akan kepintaran, Cewe Bar-Bar dan kerutinan absen di ruang bk. Ia sering sesekali terlibat masalah, bukan tentang kekerasan . Tapi tentang melawan guru dan tidak menaati aturan. "Nih kalo yang lain belom buat salin aja," ujar Alice .
"Alice memang sahabat The best." Jawab Dahlia Farannisa yang biasa dikenal dengan panggilan lia. Lia siswa polos diantara Anggota Angle Wing lainnya.
"Ya elah lu mah bilang Alice baik kalo ada maunya doang," Sambung Gauri Cherry Agasha yang biasa dipanggil Auri. Auri anak paling bar - bar di Angle Wing.
"Lo ga nyontek juga Nia?" tanya Alice ke temannya Dania. Dania Dwi Kiranti anggota paling Kalem, baik dan culun. Banyak pertanyaan dari siswa siswa di SMA Habang kenapa mereka menerima Dania sebagai teman mereka. Oh ya Dania sering di panggil nia.
"Gak El gw udah selesai." Jawab Dania polos.
Alice hanya menganggukan kepalanya dan memasang Earpone ditelinganya. Ya memang seperti itu, kadang ia mendengarkan lagu ketika guru menjelaskan .
Tapi jika kalian mengira Alice tidak medengarkan pelajaran dan tidak bisa menjawab pertanyaan kalian salah besar, justru tanpa mendengarkan Alice dengan mudah menyelesaikan semua soal dengan waktu hitungan detik.
Alice Charlotte.-∆-
Tringg!!!
Bel masuk kelas sudah berbunyi , semua siswa mengikuti pelajaran dikelasnya. Kelas 12 Bahasa 3 Sedang mendapatkan pelajaran Kimia. Pelajaran yang paling dibenci Alice. Alice tak menghiraukan penjelasan guru, ia memilih mendengarkan lagu dan Memejamkan matanya. Hingga ia tidak sadar namanya disebut berkali-kali oleh sang Guru.
"Alice lo dipanggil," ujar Gahta sambil menepuk pundak Alice.
Alice membuka matanya dan melepaskan Earpone. "Ada apa pak? Mau kasih saya sembako?" tanya Alice dengan nada ciri khas anak baru bangun tidur.
"Kamu ini Alice! Tidur saja kerjaan kamu dikelas tidak ada hal lain apa!?" bentak Pak Agus- Guru kimia.
Mereka mendengar Pak Agus membentak membuat nyali di kelas Bahasa 3 menciut . namun tidak bagi Alice , ia tak mempedulikan ucapannya. "Saya ngantuk Pak," jawab Alice.
"Kerjakan soal didepan!" ujar Pak Agus sambil memberikan Spidol ke Alice.
Alice berdiri dan berjalan menuju papan, ia menerima spidol dari pak Agus dan menjawab soal dipapan . Ia menjawab soal dengan betul tanpa ada kesalahan sedikit pun. Alice mengembalikan spidol ke pak Agus. "Saya tidak mendengarkan penjelasan, bukan brati tidak bisa jawab, saya pinter dari lahir pak! " ujar Alice dan berjalan menuju mejanya.
Anggota Diamond menatap Alice terutama Dirga . yang menatap heran dengan prilaku Alice.
Gadis gila -Batin Dirga.
Alice memasang kembali Earpone nya dan memejamkan matanya kembali.
-∆-
Mereka menduduki meja yang biasa mereka duduki, tak ada seorang pun yang berani duduk di meja tersebut . Karna semua siswa di SMA Habang mengecap meja tersebut pemilik Angle Wing hingga tak ada yang berani duduk disana.
"Yang punya hari buat pesenin siapa?" tanya Gatha. Ya mereka sudah menentukan hari dan siapa saja yang memesankan mereka makanan. Alice juga ikut dalam pembagian itu, ia tidak mau di cap sebagai Orang paling berkuasa .
"Lia sama Nia pesen sana! Gw dah laper nih" perintah Alice . mereka berdua mengikuti perintah dan segera memesankan mereka makanan.
Seisi kantin gempar ketika melihat Geng diamond yang masuk ke area kantin. Mereka terpesona dengan Ketampanan para anggota Diamond .
perbedaan Angle Wing dengan diamond adalah Angle Wing geng yang berhati mulia sementara Diamond geng berandalan yang sering ugal ugalan dan membuat onar dijalan. Tapi tidak dengan disekolah, mereka sangat tertib dan menaati peraturan. Kebalik bukan sama Angle Wing? Angle wing baik diluar buruk disekolah, sementara Diamond Baik di sekolah buruk diluar.
Angle Wing sama sekali tidak berminat untuk menoleh mereka. Terkecuali Auri cewe pencinta cogan di Angle Wing. Ia menatap kagum melihat ketampanan Anggota Diamond dan lebih tepatnya ke Dirga.
Anggota Diamond duduk di meja bersebelahan dengan Meja Angle Wing. Dirga sesekali mencuri pandang ke Alice . Alice tau jika Dirga memandanginya namun, Alice tak hiraukan itu.
"Liat siapa lu ?" tanya Teman Dirga yang bernama Devan Natio. Wakil ketua Geng Diamond. Devan bisa dibilang Anggota nomor 2 paling cakep diantara 150 Anggota Geng Diamond lainnya, dan jangan tanyakan lagi nomor 1 siapa . yang pastinya sudah Dirga.
Dirga tak menjawab, ia mengalihkan pandangannya. Dirga juga termasuk Manusia berhati Es. Ia tidak pernah tertarik dengan yang namanya pacaran. Beda halnya dengan Satria, dan Abi yang selalu gonta ganti pasangan layaknya seorang Fakboy. Sedangkan vino dan vano manusia kembar yang sangat Misterius dan tidak pernah menampakan senyumannya dihadapan banyak orang.
Mereka memakan makanan yang mereka pesan . begitu juga Angle Wing yang sedang asik makan dengan diiringi gelak tawa.
Angle wing keluar dari area kantin namun , seseorang dari anggota Geng Diamond tidak sengaja menumpahkan Jus ke baju Alice.
Alice melepaskan Earpone nya dan menatap tajam orang tersebut yang tak lain Vino manusia misterius. "Lo punya mata gak sih? Dimana lo taruh tuh mata!" tanya Alice dengan nada sedikit ngegas.
Vino tidak menjawab, ia hendak pergi namun Gatha lebih dulu mencegatnya . "Mau kemana lo? Udah minta maaf belum?" tanya Gatha.
Vino kembali menumpahkan sisa jus ke baju Alice membuat semua siswa dikantin merekam momen tersebut.
Alice menggerutu kesal dengan Vino. Ia mengembaskan Gelas ditangan Vino membuat semua siswa kaget.
"Eh lo tau diri dong udah salah bukannya minta maaf malah makin ngelunjak!" bentak Auri membuat Vino menatapnya.
"Harus gw minta maaf?" Pertanyaan Vino membuat Angle Wing geram . Auri hendak menamparnya namun, Alice dengan cepat mengadahkan tangannya keatas dengan artian jangan .
"Heh gini ya, lo itu murid baru udah berani ngelunjak! Tapi mumpung gw lagi baik, gw maafin lo" Jawab Alice kemudian pergi meninggalkan kantin. Anggota Angle Wing melewati vino dengan Tatapan tajam.
Vino mengabaikan tatapan tersebut. Ia kembali duduk dimejanya.
"Siapa si mereka sok berkuasa banget," ujar Devan.
"Ahhh .. mereka cantik-cantik gw pacarin satu gpp kali," ujar Satria sambil menaikkan alisnya satu.
"Apalagi yang pake Earpone itu, cakep banget anjir!" puji Abi.
"Kalian ga bosen-bosennya ya cari cewek aja kerjaanya," ujar devan dengan nada sedikit ngegas.
"Daripada si bos , jomblo aja dari orok" sindir Satria. Dirga menatap Satria dengan tatapan tajam , Satria melihatnya sontak meminta maaf. Ya siapa juga yang tidak takut akan tatapan Dirga? Ganteng-ganteng tapi galak.
-∆-
"Ketua Angle wing cantik banget anjirt," Ujar salah satu siswa. Dirga dan anggotanya tak sengaja mendengar pembicaraann mereka.
"Jadi mereka anak geng?" Bisik Satria pada Diga. Dirga hanya menaikkan kedua bahunya sebagai jawaban.
"Gw baru tau ," Sambung Abi.
"Yaiylah orang lo baru sekolah disini, dipakai lah otaknya bor." Jawab satria.
"Dah pulang aja." Ajak vino dengann tatapan sinis.
-∆-
Huhuyy gimana part ini seru ga? Kalian setuju gak sih aku jadiin Alice gadis bar-bar? Soalnya rada gak cocok kalau dia gadis dingin:)Jangan memandang seseorang dengan sebelah matamuTapi pandanglah seseorang dengan kedua matamu ---------:--------- Angle wing memarkirkan mobil mereka di depan gerbang sekolah, nampak gerbang sudah terkunci rapi dan lapangan sudah sangat sepi. Mereka keluar dari mobil, memikirkan cara agar mereka bisa masuk kesekolah. "Bolos aja yok" ucap Auri sambil melihat kearah lapangan yang sangat sepi. "Ogah! Yang ada papi gw ngomel 24 jam, trus gw gak dikasi uang jajan gimana?" jawab Gatha dengan ketus. &n
Jika anda yang membuat saya kecewa, maka jangan harap saya kembali seperti dulu! ---------:------- ALICE turun dari kamarnya, ia melihat Papinya duduk di sofa dengan koran ditangannya. Alice hanya acuh tak acuh melihat Papinya yang duduk disana. Hingga langkah Alice terhenti ketika Dion memanggil namanya. "Alice, nanti kamu ikut papi ketemu klien na—" "Saya tidak ada waktu untuk klien tidak penting anda, Tuan Dion" potong Alice tanpa menatap sedikitpun ke arah Dion. Duk! Duk! Duk
Jangan merendahkan, jika anda tidak ingin di rendahkan --------:-------- ALICE dkk kini tengah berada di toilet sekolah, karena kejadian tadi di kantin membuat mood Alice menjadi kacau abruk. Hingga Teman-temannya untuk bertanya saja rasanya tidak berani, jangankan bertanya, ngomong aja sudah salah. "Gw bakal bales lo, cowok alay!" Bentak Alice setelah selesai menguyur wajahnya dengan air. Auri yang bersedekap dada dan bersender di dinding toilet, menatap Alice lekat. "Mereka ga—" "Ri gw lagi ngomong, jangan potong - potong!" bentak Alice sambil menatap Auri le
Jangan bersikap seolah-olah anda menjadi tritagonis, jika pada ujungnya anda sepenuhnya menjadi antagonis.----------:--------- Alice membuka matanya, ia mengambil handphone di nakas yang sudah menunjukkan pukul 07.00. Ia membuang handphonenya ke samping, ia menatap langit-langit kamar. Alice memejamkam matanya sejenak. "Ma El kangen ma" lirih Alice. Tok! Tok! Tok! Suara ketukan pintu membuat Alice harus bangun. Ia berjalan mendekati pintu dengan malasnya, jarak antara kasur dan pintu sangatlah jauh, karena kamarnya juga sangat luas
Jika anda suka memainkan hati perempuan, maka sama dengan anda memainkan hati ibumu sendiri. --------------:-------------- Alice dkk baru saja memasuki area sekolah, banyak tatapan kagum dan iri kepada mereka, ketika mereka keluar dari mobil. Alice menggunakan earphone nya, Rambut di gerai jaket angle wong melekat di tubuh mereka. Membuat mereka makin cool. Disisi lain, Diamond melihat mereka dari kejauhan. Terutama Dirga yang sangat memperhatikan gerak-gerik seorang Alice. Satria menyenggol Abi, sambil matanya mengode untuk melihat Dirga. Abi menatap Dirga, ia tersenyum kecut. "Lo berani dekatin dia?" tanya Abi dengan senyum smriknya. "Kalau lo gak bisa, lo cemen jadi ketua" balas Devan sontak membuat Dirga menatap dirinya tajam - tajam. Dirga berdiri dari motornya. "Gw bisa, pega
Jangan merasa diri paling hebat, ingat petarung handal memakai kekuatan dan kemampuan bukan menggunakan pisau tajam untuk melimpahkan lawan ----------------:-------------- Alice kini berada di sebuah ruangan, bukan sendirian melainkan dengan seorang laki-laki di depannya. Mereka saling tatap dengan tatapan saling benci, Alice membuka buku dan menyerahkan ke depan laki itu. "Baca dan pahami, kalau lo gak tau baru nanya" ucap Alice ketus. Dirga tak mengumbris, ia membaca buku dengan malasnya. Angka-angka yang membuat matanya rusak membuat dirinya sangat tak suka.
Tidak ada di dunia ini sepenuhnya bahagia, namun tak juga sepenuhnya luka. Hanya saja tuhan lagi memberikan ujian dan menyuruh kita untk bersabar. ----------------------:---------------------- Bugh! Alice menendang perut laki itu yang memegang tangannya, ketika Alice menoleh alangkah terkejutnya melihat laki itu. "Eh V-vino?" Tanya Alice dengan nada gelagapannya. Vino memegang perutnya kesakitan, ia berusaha tersenyum dan menatap Alice. "Kenal gw lo?" Alice menganguk. "Lo kenapa bisa di sini?" tanya Alice dengan nada kembali sinis.
"Jangan terlalu gengsi, walau itu memperjuangkan hati,” *** ALICE yang sudah mengenakan pakaian sekolahnya, baru saja turun tangga. Objek yang pertama ia lihat adalah seorang ayahnya duduk bersama seorang gadis, yang tak ia kenal. Alice tak menghiraukan keberadaan mereka, ia hanya menganggap mereka adalah angin lalu. "Alice kamu sarapan dulu" ucap Sang ayah namun dibalas gelengan oleh Alice. Alice terus melangkah menuju keluar rumah, ia tak m