Dengan pedang dan tekad yang tak tergoyahkan, Zhen melangkah keluar dari wilayah klan Ling, meninggalkan rumah yang telah dia lindungi dari ancaman, dan memasuki dunia yang jauh lebih luas dan penuh misteri. Kali ini, tujuannya adalah untuk memasuki wilayah klan lain, yang dikenal dengan kekuatan dan pengaruh yang besar. Klan-kla ini, meskipun terhitung kecil dibandingkan dengan klan Ling, terkenal dengan keahlian mereka dalam seni perang dan alkimia. Zhen tahu bahwa untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan artefak langka yang akan memperkuatnya, dia harus berani melangkah ke wilayah yang tidak dikenal. Tidak hanya itu, di balik klan-klan tersebut ada berbagai intrik dan politik yang tersembunyi, yang dapat menjadi tantangan tersendiri baginya. Gerbang Klan Tianxuan Di ujung perjalanan, Zhen tiba di wilayah klan Tianxuan. Terletak di sebuah lembah yang dikelilingi oleh pegunungan tinggi, klan ini dikenal sebagai klan yang menguasai seni alkimia yang sangat rumit dan kompleks.
Zhen melangkah lebih dalam ke wilayah klan Tianxuan, merasakan ketegangan yang semakin memuncak. Instingnya memberi tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres di balik dinding-dinding klan ini. Sesuatu yang lebih gelap dan lebih kuat. Pada malam hari, setelah percakapan yang tidak mengarah pada hasil, Zhen mengunjungi ruangan terpencil. Dia mendengar suara bisikan dari dalam. Dengan hati-hati, dia mendekat dan memfokuskan energi untuk mendengarkan. "Artefak itu… kita harus pastikan agar tidak jatuh ke tangan yang salah," kata pria pertama. "Jangan khawatir, kita sudah siap. Jika Zhen ingin mencapainya, dia harus melewati kami terlebih dahulu," jawab pria kedua dengan nada ancaman. Zhen terkejut, namanya disebutkan dalam percakapan ini. Ternyata ada rencana besar di baliknya. Dengan hati-hati, Zhen mengikutinya tanpa terdeteksi. Di ruang bawah tanah, dia menemukan kelompok yang tampaknya merupakan sekongkolan asing yang bekerja untuk menggulingkan klan dari dalam. "Zhen semakin kuat.
Zhen melangkah di jalan setapak yang menuju ke wilayah klan lain. Angin pagi menyapu wajahnya, membawa aroma tanah dan pepohonan yang asing baginya. Hatinya penuh dengan tekad, namun pikirannya tidak bisa lepas dari bayangan masa lalu—konflik internal dalam klan Tianxuan dan pengkhianatan yang telah berhasil ia bersihkan. Tapi, itu hanya permulaan. Zhen tahu bahwa dunia ini jauh lebih besar daripada yang pernah ia bayangkan. Wilayah klan Tianxuan hanyalah sepotong kecil dari teka-teki besar yang harus ia pecahkan. Setiap langkahnya ke luar akan membawanya lebih dekat pada rahasia besar yang selama ini ia cari, rahasia yang mungkin bisa mengungkap kekuatan yang tersembunyi dalam dirinya. Malam itu, Zhen tiba di sebuah desa kecil yang terletak di perbatasan wilayah klan Tianxuan dan klan lain yang lebih besar. Desa ini tampak tenang, tetapi Zhen tahu bahwa di balik ketenangan itu, ada banyak cerita yang tersembunyi. Sebagai seseorang yang telah terbiasa berada di tengah pertempuran, Z
Zhen meninggalkan penginapan dengan rasa tekad yang lebih kuat. Berkat informasi dari pria tua itu, ia kini memiliki gambaran jelas tentang tantangan yang akan dihadapinya. Wilayah Wu Yun tidak hanya terkenal karena artefak-artefak legendaris yang tersimpan di dalamnya, tetapi juga karena klannya yang memiliki sejarah penuh dengan konflik dan konspirasi. Menurut cerita yang didengarnya, artefak Wu Yun konon bisa memberikan kekuatan yang luar biasa kepada siapa saja yang berhasil menguasainya, namun siapa pun yang mencoba mengambilnya tanpa izin akan dihukum dengan cara yang sangat kejam. Zhen menatap langit malam, membayangkan perjalanannya yang panjang. Dari desa ini, ia harus menyeberangi hutan belantara, melewati pegunungan terjal, dan akhirnya memasuki wilayah klan Wu Yun yang terkenal dengan sistem pertahanannya yang sangat ketat. Namun, ini adalah langkah yang harus diambil. Setiap informasi tentang artefak itu adalah petunjuk yang semakin membawanya lebih dekat pada tujuan uta
Langkah Zhen semakin mantap ketika ia memasuki wilayah inti dari klan Wu Yun. Meskipun jalur yang dilalui tampak tidak terlalu berbeda dengan sebelumnya, namun atmosfer di sini terasa lebih berat. Setiap langkah yang ia ambil seakan dipenuhi dengan tekanan yang luar biasa, seperti ada mata yang mengawasi dari balik bayang-bayang. Zhen menyadari bahwa ia tidak lagi berada di wilayah yang biasa. Wilayah ini dihuni oleh para petarung yang sangat kuat dan memiliki sejarah panjang dengan kekuatan yang melampaui banyak klan di sekitarnya. Zhen merasakan sebuah gelombang energi yang tajam, menandakan bahwa ia semakin dekat dengan pusat kekuatan klan Wu Yun. Namun, ia tahu bahwa sebelum ia bisa melanjutkan lebih jauh, ia harus menghadapi lebih banyak rintangan. Setiap sudut dan celah wilayah ini menyimpan banyak rahasia, termasuk banyaknya penghalang yang akan berusaha menahan langkahnya. Saat memasuki kota besar yang dikelilingi oleh tembok besar, Zhen merasakan keberadaan beberapa individ
Zhen diiringi oleh dua pengawas itu, memasuki area yang lebih tersembunyi di dalam wilayah klan Wu Yun. Begitu melewati beberapa lorong sempit dan aula besar yang penuh dengan patung-patung bersejarah, mereka akhirnya sampai di sebuah ruang bawah tanah yang tampak lebih kuno. Dindingnya dipenuhi dengan lukisan-lukisan yang menceritakan legenda-klan ini, dan suasana di dalamnya terasa sangat berat, seolah ada sesuatu yang sangat berharga dan kuno yang tersembunyi di tempat ini. Pengawas yang pertama memandang Zhen dengan tatapan serius. "Ini adalah tempat yang tidak mudah dijangkau oleh orang luar. Hanya mereka yang dianggap layak yang bisa berada di sini." Zhen mengangguk pelan, meskipun ia tahu dalam hati bahwa dirinya lebih dari sekadar 'layak'. Ia sudah melalui begitu banyak rintangan, dan ini hanya bagian dari perjalanan panjang yang akan membawanya pada tujuan akhir—menemukan artefak yang bisa meningkatkan kekuatannya lebih jauh lagi. Sesampainya di sebuah ruangan yang lebih b
Zhen melanjutkan perjalanan dengan langkah yang semakin pasti, mengetahui bahwa meskipun peningkatan yang dia raih begitu besar, rintangan yang menantinya tidak akan mudah. Setiap langkah ke luar dari wilayah klan Wu Yun berarti semakin dekat dengan dunia yang lebih luas dan penuh dengan bahaya yang tak terduga. Dengan kekuatan baru yang dia miliki, Zhen merasa lebih siap, tetapi juga semakin sadar akan beratnya jalan yang harus dilalui. Tiga hari setelah meninggalkan wilayah klan Wu Yun, Zhen tiba di perbatasan wilayah klan Xin, sebuah wilayah yang dikenal dengan ketatnya pengawasan dan kekuatan pasukan mereka yang tak tertandingi. Di sepanjang perjalanan, Zhen mendengar bisikan tentang betapa besarnya kekuatan klan Xin, yang banyak menakuti klan-klan kecil di sekitar mereka. Namun, Zhen bukanlah orang yang mudah terintimidasi. Dia telah bertahan dalam berbagai ujian, baik fisik maupun mental, dan kini dia menghadapi klan baru ini dengan hati yang lebih tenang. Saat tiba di gerban
Zhen berjalan dengan hati-hati, memasuki wilayah hutan terlarang yang tersembunyi jauh di luar klan Xin. Tanah lembab dan udara yang berat membuatnya semakin waspada. Pemandangan di sekitar terasa sunyi, seolah dunia ini terisolasi dari kehidupan yang lebih luas. Semakin dalam ia melangkah, semakin berat tekanan yang ia rasakan, seperti ada sesuatu yang mengawasi setiap gerakannya. Di kejauhan, terdengar suara-suara aneh, gemerisik daun-daun kering yang terdorong angin, namun seakan ada sesuatu yang bergerak tanpa suara. Zhen menatap sekelilingnya, namun tidak ada apa-apa yang tampak. Suasana ini sangat tidak nyaman, seakan hutan itu sendiri menyimpan rahasia gelap yang tidak ingin dibuka oleh siapa pun. Setelah beberapa jam berjalan, Zhen tiba di sebuah clearing, tempat yang terasa berbeda. Di sini, tanahnya lebih keras dan ada tanda-tanda bahwa seseorang atau sesuatu telah melewati tempat ini. Namun, ia tidak merasa ada orang yang berada di sini saat ini—hanya aura yang mengganggu
Kota Kabut Hitam masih bergema dengan suara pertempuran. Api berkobar di beberapa sudut, dan mayat-mayat berserakan di jalanan. Paviliun Iblis Merah telah membawa kehancuran besar, dan sekarang Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling harus menghadapi pemimpinnya—Mo Jian.Mo Jian berdiri dengan santai di tengah reruntuhan, jubah ungunya berkibar ditiup angin malam. Tatapannya dingin, tetapi senyum di wajahnya menunjukkan rasa percaya diri yang tak tergoyahkan.> Mo Jian: "Kalian benar-benar berani melawanku? Bahkan tiga orang pun tidak cukup untuk menjatuhkanku."SWOOSH!Tiba-tiba, Bai Yue menghilang dari pandangan! Dalam sekejap, ia sudah muncul di belakang Mo Jian, pedangnya meluncur dengan kecepatan luar biasa!> Bai Yue: "Tebasan Langit Es!"ZRAAAAK!Sebuah gelombang energi es menerjang tubuh Mo Jian, membekukan udara di sekitarnya. Jalanan di bawah kaki mereka berubah menjadi lapisan es, dan suhu turun drastis.Namun, Mo Jian hanya terkekeh.> Mo Jian: "Menarik... tapi tidak cukup."CRACK!Ia
Zhen, Wen Ling, dan Shen Lao akhirnya meninggalkan reruntuhan Lembah Kegelapan. Mereka melintasi jalur berbatu yang dipenuhi kabut tebal, menuju kembali ke Kota Kabut Hitam. Akar Roh Suci kini berada di tangan Zhen, dan ia tahu bahwa benda ini bisa menjadi harapan terakhir kota yang hampir hancur karena kutukan Bai Yun.> Zhen (dalam hati): "Semoga kita tidak terlambat..."Namun, saat mereka mendekati gerbang kota, mereka dikejutkan oleh pemandangan yang mengerikan. Darah menggenang di jalanan, mayat-mayat para penjaga berserakan di tanah, dan bangunan utama kota tampak terbakar.> Wen Ling: "Tidak… apa yang terjadi di sini?! Baru beberapa hari kita pergi, tapi kota ini sudah jadi seperti neraka!"Shen Lao menghela napas panjang, tatapannya kelam.> Shen Lao: "Sepertinya kita sudah kedatangan tamu tak diundang..."Di tengah kota yang hancur, terlihat sekelompok orang berbaju hitam dengan lambang mata merah di dada mereka. Mereka berdiri di tengah jalan, mengelilingi seorang pria tua y
Bai Yun meraung keras, suaranya menggema hingga ke seluruh lembah. Aura darah mengalir dari tubuhnya, menciptakan tekanan besar yang membuat Zhen dan Wen Ling sulit bernapas.> Bai Yun: "DARAH! BERIKAN AKU DARAH KALIAN!!"Dalam sekejap, tubuh monster itu melesat ke depan dengan kecepatan yang tidak masuk akal untuk ukurannya.BOOM!Tanah di bawah mereka hancur akibat hentakan cakar Bai Yun. Zhen dan Wen Ling nyaris tidak bisa menghindarinya tepat waktu.> Zhen (dalam hati): "Kecepatannya bahkan lebih tinggi dari Xu Lie?! Makhluk ini… bukan hanya sekadar kutukan!"Zhen segera mengaktifkan Teknik Langkah Petir, meningkatkan kecepatannya hingga ia hampir menjadi bayangan yang bergerak di antara reruntuhan. Namun, Bai Yun dengan mudah mengikuti pergerakannya, seolah-olah bisa merasakan ke mana Zhen akan bergerak.> Wen Ling: "Kita tidak bisa menyerangnya secara langsung! Kita harus mencari celah!"Wen Ling segera mengangkat tangannya, menciptakan tiga bola api biru yang menyala-nyala.> W
Akar Roh Suci bergetar, memancarkan cahaya emas yang lembut. Aura kehidupan yang terpancar darinya begitu kuat hingga Zhen dan Wen Ling bisa merasakan Qi mereka pulih secara instan hanya dengan berdiri di dekatnya.Namun, sebelum mereka bisa mengambilnya, Shen Lao tiba-tiba mengangkat tangannya.> Shen Lao: "Tunggu. Sebelum kalian mengambilnya, ada sesuatu yang harus kalian ketahui."Zhen mengerutkan kening.> Zhen: "Apa maksudmu?"Shen Lao menatap mereka dengan mata serius.> Shen Lao: "Akar Roh Suci ini bukan sekadar obat biasa. Ini adalah inti kehidupan dari lembah ini. Jika kalian mengambilnya, keseimbangan tempat ini akan hancur."Wen Ling terkejut.> Wen Ling: "Tapi ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan Kota Kabut Hitam!"Shen Lao menghela napas panjang.> Shen Lao: "Benar. Tapi kalian harus siap dengan konsekuensinya. Jika akar ini diambil, Lembah Kegelapan akan runtuh. Para roh yang terperangkap di sini akan bebas… dan beberapa dari mereka bukanlah makhluk baik."Zhen meny
Setelah mengalahkan dua Iblis Qi Yin, Zhen dan Wen Ling melanjutkan perjalanan ke pusat Lembah Kegelapan, tempat di mana Akar Roh Suci konon berada.Kabut hitam semakin tebal. Suasana mencekam, udara dipenuhi energi Yin yang menggerogoti Qi alami. Bahkan Wen Ling, yang memiliki Api Roh Suci, mulai merasa tubuhnya berat.> Wen Ling: "Tempat ini menghisap energi kita perlahan… Jika kita tidak cepat, kita bisa kehilangan kekuatan sebelum mencapai tujuan."> Zhen: "Aku punya sesuatu yang bisa membantu."Zhen merogoh kantong penyimpanannya dan mengeluarkan dua pil berwarna merah tua—Pil Penolak Yin.> Zhen: "Ini pil buatanku. Bisa menahan efek energi Yin untuk sementara."Wen Ling menerima pil itu dan langsung menelannya. Efeknya langsung terasa. Aura Yin yang mencekik tubuhnya berkurang drastis.> Wen Ling: "Kau benar-benar alkemis jenius, Zhen."Zhen hanya tersenyum tipis.---Setelah berjalan sekitar satu jam, mereka sampai di sebuah gerbang batu besar yang tertutup rapat. Di tengahnya,
Kabut masih menggantung tebal di Kota Kabut Hitam saat Zhen dan Wen Ling bersiap untuk berangkat. Mereka berdiri di gerbang kota, memperhatikan jalan berbatu yang mengarah ke Lembah Kegelapan, tempat bahan utama Pil Pemurni Qi bisa ditemukan—Akar Roh Suci.> Wen Ling: "Lembah Kegelapan bukan tempat yang bisa dimasuki sembarangan. Legenda mengatakan bahwa makhluk roh jahat di sana dapat menyerap Qi kita hanya dengan berada di dekatnya."Zhen mengangguk, matanya tetap fokus pada jalan di depan.> Zhen: "Kita tidak punya pilihan lain. Jika wabah ini benar-benar disebabkan oleh kutukan, maka Pil Pemurni Qi adalah satu-satunya harapan mereka."Seorang pria tua berjubah coklat—tabib yang sebelumnya mereka temui—berjalan mendekat, ekspresi wajahnya penuh kekhawatiran.> Tabib: "Kalian akan ke Lembah Kegelapan? Tolong, berhati-hatilah. Tak ada yang pernah kembali dengan selamat dari sana."> Zhen: "Kami akan kembali. Dan kami akan membawa obat untuk kota ini."Dengan itu, mereka berdua memula
Malam di Kota Kabut Hitam terasa lebih suram dari biasanya. Kabut pekat melayang di jalan-jalan sempit, membawa hawa dingin yang menusuk tulang. Zhen berjalan perlahan di antara bangunan-bangunan tua yang tampak suram, pikirannya terus menganalisis rencana ke depan.Kota ini memang dikenal berbahaya, terutama bagi pendatang baru. Namun, bukan tanpa alasan ia memilih tempat ini. Di Kota Kabut Hitam, terdapat banyak informasi tersembunyi, bahan alkemis langka, dan peluang besar bagi mereka yang berani mengambil risiko.Zhen mempercepat langkahnya menuju salah satu kedai minuman yang cukup terkenal di kalangan petualang dan pemburu hadiah—Paviliun Seribu Bayangan. Tempat ini adalah pusat informasi bagi siapa saja yang ingin mengambil misi atau menemukan sesuatu yang tersembunyi di dunia bawah tanah Langit Ketiga.---Begitu masuk, aroma alkohol bercampur dengan bau asap herbal menyambutnya. Para kultivator duduk di berbagai sudut, berbincang dengan suara rendah. Beberapa dari mereka tamp
Malam itu, langit di Kota Kabut Hitam tampak lebih gelap dari biasanya. Setelah kemenangan mereka di Kuil Langit Gelap, Zhen dan Bai Yue kembali ke penginapan untuk beristirahat. Namun, kata-kata Lang Tian tentang misi sekte tingkat tinggi terus terngiang di kepala Zhen.Di dalam kamar, Zhen duduk bersila dengan mata tertutup, merasakan aliran energi dalam tubuhnya. Pil Roh Langit yang ia telan sebelumnya telah memberikan efek luar biasa. Tidak hanya menyembuhkan luka-lukanya, tetapi juga semakin menstabilkan Jiwa Baru Lahir di dalam Dantiannya.> Zhen (dalam hati): “Aku semakin dekat dengan Transformasi Kekosongan. Tapi masih ada sesuatu yang kurang… Aku butuh sumber energi yang lebih besar.”Tiba-tiba, pintu kamarnya diketuk pelan.TOK TOK> Bai Yue (dari luar): “Zhen, Lang Tian sudah datang.”Zhen membuka matanya dan bangkit. Ia melangkah keluar dan melihat Lang Tian menunggu di lorong bersama seorang pria tua berjubah hitam.> Lang Tian: “Zhen, ini adalah Penatua Gu, salah satu te
BOOM!Udara di dalam kuil bergetar saat Mo Xian menebaskan tangannya ke arah Zhen. Cakar hitam raksasa yang dipenuhi energi gelap melesat dengan kecepatan luar biasa, menciptakan celah besar di lantai batu kuil!> Zhen: “Cepat sekali!”Zhen melompat ke samping, mengaktifkan Langkah Petir Nirwana untuk menghindari serangan itu. Di saat yang sama, Bai Yue melepaskan Teknik Pedang Es Surgawi, menciptakan tombak es raksasa yang meluncur ke arah Mo Xian!SWOOSH!Namun, Mo Xian hanya mengangkat satu jarinya. Dalam sekejap, tombak es itu menghancur berkeping-keping di udara, seolah tidak lebih dari debu di hadapannya.> Mo Xian (tertawa dingin): “Kalian pikir serangan seperti itu bisa menyakitiku?”Dengan satu gerakan tangan, Mo Xian mengaktifkan Mantra Bayangan Gelap, menciptakan tiga klon hitam dari tubuhnya yang melesat ke arah Zhen dan Bai Yue!> Bai Yue: “Mereka datang dari tiga arah sekaligus!”Zhen segera mengayunkan Pedang Petir Surgawi, melepaskan Gelombang Petir Surgawi yang membel